Pesan Kearifan Lokal Nusantara dari Danau Toba: Memahami Pemena Karo & Parmalim Batak

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 3 лис 2024

КОМЕНТАРІ • 189

  • @beautiful9063
    @beautiful9063 3 роки тому +12

    Mejuah-juah, Rahayu buat Guruji 🙏
    Sy dr suku karo, waktu kecil sy sering bertanya dalam hati bagaimana bisa " Para" (bahasakaro) atau tempat menaruh kayu utk memasak di rancang tepat tergantung di atas tungku dapur tanpa satu paku bahkan satu tali pun. Memang benar nenek moyang kita org2 hebat seperti yg Guruji sampaikan.
    Sy sedih dgn rumah adat di desa sy sudah tidak ada lagi, dulu thn 80-90 an masih ada 4 rumah Adat Karo, akhir thn 90 an semua diganti jd bangunan modern.
    Di Tanah Karo sudah langka bangunan rumah adat karo.
    Padahal itu warisan budaya yg mahal dari leluhur.
    Suku Batak Karo lebih sering dikaitkan dgn India. Mungkin karena bahasa nya juga berlogat India (yg paling kentara karo yg berbatasan dgn Aceh) contoh nya : " nake ja nari ka kene endei" artinya "kalian dari mana?"
    Dulu sy SD sempat belajar aksara Karo di sekolah. Mirip2 tulisan salah satu suku di India.
    Mungkin itu yg buat Orang yakin Karo bukan Batak.
    Tapi bagi sy Karo itu Batak, cuma bukan Batak Toba tapi Batak Karo 🙏😇 Salam Nusantara
    Our God is rich
    Pancasila 💪💪

    • @7i64nperkeleng8
      @7i64nperkeleng8 2 роки тому +1

      Karo bukan batak..
      Bahasa karo bukan bahasa batak
      Adat dan bdaya karo berbeda dengan batak
      Tanah karo bukan tnah batak
      Mejuah juah bukan horas...

    • @leonardmangantararuan
      @leonardmangantararuan 5 місяців тому

      Setujuuu, semoga tidak cuma Slogan/ Idiom ya. Coba realisasikan itu dgn kerja keras bersama komunitasmu, agar tidak hanya idiom2 inklusif yg cuma Sorakan2 belakaa, krn kalau cuma Sorakan saja, kesannya akan merusak persepsi para pihak meresponnya. Okeey ya Bro !!!
      Horasss (bukan menjuahjuah)​@@7i64nperkeleng8

    • @leonardmangantararuan
      @leonardmangantararuan 5 місяців тому

      ​@@7i64nperkeleng8Jangan habiskan waktu. Segera Realisasikan !!!

    • @herisatriasahputragurusinga
      @herisatriasahputragurusinga Місяць тому

      Suku KARO secara genetik:
      Berdasarkan DNA (ilmu genetika yang keabsahannya diakui oleh PBB) Suku Karo sudah mendiami Pulau Sumatera sejak 8.300 tahun lampau dan jauh sebelum Raja-raja Batak datang ke Pulau Sumatera dari sabang sampai lampung (berdasarkan genetika DNA ini mengartikan Suku Karo bukan suku batak dan bukan juga sub suku batak).
      Orang Karo terutama merupakan campuran dari 4 (empat) penutur bahasa, yaitu:
      1. Orang Negrito (Masa Mesolitik: 10.000 - 6.000 tahun lalu).
      2. Penutur Austroasiatik (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
      3. Penutur Austronesia (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
      4. Orang Tamil dari India Selatan (Masa periode tahun masehi).
      Di dalam DNA Karo (dan Gayo) ada ditemukan unsur: Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil, sehingga kesamaan inilah yang membuat Karo dan Gayo berkerabat sangat dekat.
      Sementara Orang Karo merupakan keturunan dari campuran Orang Negrito yang datang pada masa Mesolitik, penutur Austroasiatik dan penutur Austronesia yang datang pada masa Neolitik, serta Orang Tamil. Maka, jelas berbeda kedatangannya yang jauh lebih dulu kedatangan dari Orang Negrito, penutur Austroasiatik, dan penutur Austronesia dibanding Si Raja Batak yang diperkirakan datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu.
      dikonfirmasi oleh hasil analisa DNA Orang Toba oleh Mark Lipson (2014:87) dengan menyimpulkan bahwa DNA Orang Toba terdiri dari: Austronesia 55%, Austroasiatik 25%, dan Negrito 20%. Maka, jelas bahwa Orang Toba bukan hanya Orang Taiwan (Austronesia+Austroasitik), tetapi campuran Orang Taiwan dan Orang Negrito. Orang Negrito sudah ada mendiami Humbang sebelum Si Raja Batak datang ke Sianjur Mula-mula di kaki Pusuk Buhit, Negeri Toba, sehingga pernyataan bahwa Sianjur Mula-mula merupakan awal persebaran manusia bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos.
      Orang Karo bukanlah Orang Taiwan seperti Si Raja Batak yang Orang Taiwan, melainkan campuran Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Orang Karo bukan keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Orang Karo lebih dulu sampai di Tanah Karo yang sudah datang pada masa prasejarah daripada Si Raja Batak yang sampai di Sianjur Mula-mula sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu, sehingga migrasi Orang Toba ke Tanah Karo tidak menjadikan Orang Karo menjadi keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Jelas bahwa tidak ada hubungan genealogis Si Raja Batak dengan Orang Karo, sementara bahasa Toba dan bahasa Karo termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Akhirnya, pernyataan bahwa Orang Karo adalah keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos!
      Kenapa orang Karo tidak mau disebut Batak.
      Dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia (1995)" karya Kol (Purn) Sempa Sitepu menuliskan dengan tegas jika Suku Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Sehingga penyebutan Batak Karo jelas mengubah sejarah.
      Dalam penjelasannya, dia pun mencantumkan sisilan suku Karo yang dirangkum dari cerita para leluhurnya. Dituliskan jika leluhur etnis Karo dari India Selatan yang berbatasan Myanmar
      Dahulunya, ada seorang raja hidup dengan permaisurinya di seberang laut. Sang raja rupanya memiliki panglima bernama Karo yang merupakan orang keturunan India.
      sang raja mengatakan pada Panglima Karo ingin pergi ke lokasi baru untuk mendirikan kerajaan. Sang putri raja Si Miansari ikut serta. Miansari yang sudah menyimpan rasa kepada Karo memilih ikut rombongan dengan pasukan yang dipimpin sang panglima.
      Pasukan pun berlayar hingga tiba di Pulau Pinang. Konon mereka tinggal beberapa bulan di pulau itu hingga sang Raja kepincut dengan pulau yang lebih luas di sebelah selatan.
      Dengan semangat raja pun akhirnya meminta pasukan bersiap untuk menyeberang. Nahas, di tengah laut, mereka diterjang ombak besar hingga pasukan terpencar. Beruntung putri Miansari dengan rombongan Panglima Karo terdampar. Sementara keberadaan sang raja tak diketahui. akhirnya
      Putri Miansari dengan Panglima Karo pun sepakat pergi dengan membawa dua dayang dan tiga pengawal. Dalam pencarian tempat baru itu, akhirnya Miansari dan panglima menikah. Rombongan pun akhirnya tiba di pulau Perca (Sumatera). Saat ini, tempat tersebut dinamakan Belawan.
      Masih belum ingin menetap, rombongan pun menelusuri aliran sungai hingga tiba di tempat yang kini dinamakan Durin Tani. Di tepat itu diketahui ada gua yang disebut gua Umang. Dianggap tak aman, Panglima Karo dengan rombongan pergi hingga sampai ke tempat bernama Buluhawar, Bukum. Mereka pun tinggal di kaki gunung kini bernama Sikeben yang berdekatan dengan Bandarbaru.
      Masih mencari tempat yang lebih nyaman, Karo kembali berpindah hingga tiba di kaki Gunung Barus. Meski pemandangan dan udara di tempat tersebut sangat disukai rombongannya, Karo tetap ingin mencari tempat lain yang mirip dengan tanah kelahirannya.
      Saat beristirahat di bawah pohon beringin, Karo mengutus anjing untuk menyusuri sungai yang kini disebut Sungai Lau Biang. Beruntung anjing itu kembali dengan selamat. Karo dan rombongan pun kembali melakukan perjalanan hingga tiba di daratan tinggi bernama Mulawari atau berseberangan dengan si Capah (Seberaya). Daratan tinggi kini ini sebut Tanah Karo.
      Pernikahan Putri Miansari-Karo dikaruniani tujuh anak. Anak pertama hingga keenam semuanya perempuan.
      1. Corah
      2. Unjuk
      3. Tekang
      4. Girik
      5. Pagit
      6. Jile
      7. Meherga
      Anak ketujuh berjenis kelamin laki-laki. Lantaran disebut sebagai penerus, anak ketujuh ini diberi nama Meherga (berharga)/Merga(mahal)
      Terciptanya Merga dari Suku Karo
      Lahir anak ketujuh Karo ini juga menjadi cikal bakal terciptanya merga di Suku Karo. Merga pun akhirnya menikah dengan anak Tarlon (saudara bungsu dari Miansari) bernama Cimata.
      Merga dan Cimata pun memiliki lima anak laki-laki yang namanya menjadi induk merga Suku Karo. Anak pertama yakni Karo (sebagai leluhur agar diingat para keturunannya). Anak keduanya yakni Ginting.
      Anak ketiga yakni Sembiring. Nama itu diambil kata kata Si Mbiring yang artinya hitam. Konon, Sembiring ini paling hitam di antara saudaranya. Anak ke empat Peranginangin. Dia diceritakan lhahir saat angin puting beliung. Sementara anak kelima atau bungsu diberi nama Tarigan.
      Itulah sejarah kenapa orang Karo tidak mau disebut orang Batak. Mereka tidak ingin menghapus sejarah leluhurnya hingga disebut suku Batak padahal mereka berbeda asal usul nenek moyang dan mereka telah membentuk identitas mereka yaitu" Suku Karo dgn Merga Silima" dgn salam Mejuah-juah.
      Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub merganya.
      1. KARO-KARO:
      · Barus
      · Bukit
      · Gurusinga
      · Kaban
      · Kacaribu
      · Ketaren
      · Kemit
      · Jung
      · Purba
      · Sinulingga
      · Sinukaban
      · Sinubulan
      · Sinuraya
      · Sitepu
      · Sinuhaji
      · Surbakti
      · Samura
      · Sekali
      2. GINTING:
      · Ajartambun
      · Babo
      · Beras
      · Cabap
      · Gurupatih
      · Garamata
      · Jandibata
      · Jawak
      · Manik
      · Munte
      · Pase
      · Seragih
      · Suka
      · Sugihen
      · Sinusinga
      · Tumangger
      3. SEMBIRING:
      · Berahmana
      · Busuk
      · Depari
      · Colia
      · Keloko
      · Kembaren
      · Muham
      · Meliala
      · Maha
      · Bunuaji
      · Gurukinayan
      · Pandia
      · Keling
      · Pelawi
      · Pandebayang
      · Sinukapur
      · Sinulaki
      · Sinupayung
      · Tekang
      4. Perangin-angin
      · Bangun
      · Keliat
      · Kacinambun
      · Namohaji
      · Nano
      · Menjerang
      · Uwir
      · Pinem
      · Pancawan
      · Panggarun
      · Ulun Jandi
      · Laksa
      · Perbesi
      · Sukatendel
      · Singarimbun
      · Sinurat
      · Sebayang
      · Tanjung
      5. TARIGAN:
      · Bondong
      · Gana-gana
      · Gersang
      · Gerneng
      · Jampang
      · Purba
      · Pekan
      · Sibero
      · Tua
      · Tegur
      · Tambak
      · Tambun
      · Silangit
      · Tendang
      Suku Karo tak mengenal MARGA tapi MERGA yang berasal dari kata MEHERGA/ MERGA yang berarti mahal karena anak laki-laki itu penerus keluarga.Suku Karo punya MERGA SILIMA yaitu KARO-KARO,GINTING, SEMBIRING PERANGINANGIN dan TARIGAN dimana ada 2 merga berbeda atau mendapat pengecualian yaitu merga PERANGINANGIN boleh menikah sesama cabang merga PERANGINANGIN dan satu lagi merga SEMBIRING yang terbagi menjadi dua yaitu yang makan b1/anjing tidak boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING dan yang pantang makan b1/anjing boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING.
      Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏

    • @herisatriasahputragurusinga
      @herisatriasahputragurusinga Місяць тому

      Suku KARO secara genetik:
      Berdasarkan DNA (ilmu genetika yang keabsahannya diakui oleh PBB) Suku Karo sudah mendiami Pulau Sumatera sejak 8.300 tahun lampau dan jauh sebelum Raja-raja Batak datang ke Pulau Sumatera dari sabang sampai lampung (berdasarkan genetika DNA ini mengartikan Suku Karo bukan suku batak dan bukan juga sub suku batak).
      Orang Karo terutama merupakan campuran dari 4 (empat) penutur bahasa, yaitu:
      1. Orang Negrito (Masa Mesolitik: 10.000 - 6.000 tahun lalu).
      2. Penutur Austroasiatik (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
      3. Penutur Austronesia (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
      4. Orang Tamil dari India Selatan (Masa periode tahun masehi).
      Di dalam DNA Karo (dan Gayo) ada ditemukan unsur: Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil, sehingga kesamaan inilah yang membuat Karo dan Gayo berkerabat sangat dekat.
      Sementara Orang Karo merupakan keturunan dari campuran Orang Negrito yang datang pada masa Mesolitik, penutur Austroasiatik dan penutur Austronesia yang datang pada masa Neolitik, serta Orang Tamil. Maka, jelas berbeda kedatangannya yang jauh lebih dulu kedatangan dari Orang Negrito, penutur Austroasiatik, dan penutur Austronesia dibanding Si Raja Batak yang diperkirakan datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu.
      dikonfirmasi oleh hasil analisa DNA Orang Toba oleh Mark Lipson (2014:87) dengan menyimpulkan bahwa DNA Orang Toba terdiri dari: Austronesia 55%, Austroasiatik 25%, dan Negrito 20%. Maka, jelas bahwa Orang Toba bukan hanya Orang Taiwan (Austronesia+Austroasitik), tetapi campuran Orang Taiwan dan Orang Negrito. Orang Negrito sudah ada mendiami Humbang sebelum Si Raja Batak datang ke Sianjur Mula-mula di kaki Pusuk Buhit, Negeri Toba, sehingga pernyataan bahwa Sianjur Mula-mula merupakan awal persebaran manusia bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos.
      Orang Karo bukanlah Orang Taiwan seperti Si Raja Batak yang Orang Taiwan, melainkan campuran Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Orang Karo bukan keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Orang Karo lebih dulu sampai di Tanah Karo yang sudah datang pada masa prasejarah daripada Si Raja Batak yang sampai di Sianjur Mula-mula sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu, sehingga migrasi Orang Toba ke Tanah Karo tidak menjadikan Orang Karo menjadi keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Jelas bahwa tidak ada hubungan genealogis Si Raja Batak dengan Orang Karo, sementara bahasa Toba dan bahasa Karo termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Akhirnya, pernyataan bahwa Orang Karo adalah keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos!
      Kenapa orang Karo tidak mau disebut Batak.
      Dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia (1995)" karya Kol (Purn) Sempa Sitepu menuliskan dengan tegas jika Suku Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Sehingga penyebutan Batak Karo jelas mengubah sejarah.
      Dalam penjelasannya, dia pun mencantumkan sisilan suku Karo yang dirangkum dari cerita para leluhurnya. Dituliskan jika leluhur etnis Karo dari India Selatan yang berbatasan Myanmar
      Dahulunya, ada seorang raja hidup dengan permaisurinya di seberang laut. Sang raja rupanya memiliki panglima bernama Karo yang merupakan orang keturunan India.
      sang raja mengatakan pada Panglima Karo ingin pergi ke lokasi baru untuk mendirikan kerajaan. Sang putri raja Si Miansari ikut serta. Miansari yang sudah menyimpan rasa kepada Karo memilih ikut rombongan dengan pasukan yang dipimpin sang panglima.
      Pasukan pun berlayar hingga tiba di Pulau Pinang. Konon mereka tinggal beberapa bulan di pulau itu hingga sang Raja kepincut dengan pulau yang lebih luas di sebelah selatan.
      Dengan semangat raja pun akhirnya meminta pasukan bersiap untuk menyeberang. Nahas, di tengah laut, mereka diterjang ombak besar hingga pasukan terpencar. Beruntung putri Miansari dengan rombongan Panglima Karo terdampar. Sementara keberadaan sang raja tak diketahui. akhirnya
      Putri Miansari dengan Panglima Karo pun sepakat pergi dengan membawa dua dayang dan tiga pengawal. Dalam pencarian tempat baru itu, akhirnya Miansari dan panglima menikah. Rombongan pun akhirnya tiba di pulau Perca (Sumatera). Saat ini, tempat tersebut dinamakan Belawan.
      Masih belum ingin menetap, rombongan pun menelusuri aliran sungai hingga tiba di tempat yang kini dinamakan Durin Tani. Di tepat itu diketahui ada gua yang disebut gua Umang. Dianggap tak aman, Panglima Karo dengan rombongan pergi hingga sampai ke tempat bernama Buluhawar, Bukum. Mereka pun tinggal di kaki gunung kini bernama Sikeben yang berdekatan dengan Bandarbaru.
      Masih mencari tempat yang lebih nyaman, Karo kembali berpindah hingga tiba di kaki Gunung Barus. Meski pemandangan dan udara di tempat tersebut sangat disukai rombongannya, Karo tetap ingin mencari tempat lain yang mirip dengan tanah kelahirannya.
      Saat beristirahat di bawah pohon beringin, Karo mengutus anjing untuk menyusuri sungai yang kini disebut Sungai Lau Biang. Beruntung anjing itu kembali dengan selamat. Karo dan rombongan pun kembali melakukan perjalanan hingga tiba di daratan tinggi bernama Mulawari atau berseberangan dengan si Capah (Seberaya). Daratan tinggi kini ini sebut Tanah Karo.
      Pernikahan Putri Miansari-Karo dikaruniani tujuh anak. Anak pertama hingga keenam semuanya perempuan.
      1. Corah
      2. Unjuk
      3. Tekang
      4. Girik
      5. Pagit
      6. Jile
      7. Meherga
      Anak ketujuh berjenis kelamin laki-laki. Lantaran disebut sebagai penerus, anak ketujuh ini diberi nama Meherga (berharga)/Merga(mahal)
      Terciptanya Merga dari Suku Karo
      Lahir anak ketujuh Karo ini juga menjadi cikal bakal terciptanya merga di Suku Karo. Merga pun akhirnya menikah dengan anak Tarlon (saudara bungsu dari Miansari) bernama Cimata.
      Merga dan Cimata pun memiliki lima anak laki-laki yang namanya menjadi induk merga Suku Karo. Anak pertama yakni Karo (sebagai leluhur agar diingat para keturunannya). Anak keduanya yakni Ginting.
      Anak ketiga yakni Sembiring. Nama itu diambil kata kata Si Mbiring yang artinya hitam. Konon, Sembiring ini paling hitam di antara saudaranya. Anak ke empat Peranginangin. Dia diceritakan lhahir saat angin puting beliung. Sementara anak kelima atau bungsu diberi nama Tarigan.
      Itulah sejarah kenapa orang Karo tidak mau disebut orang Batak. Mereka tidak ingin menghapus sejarah leluhurnya hingga disebut suku Batak padahal mereka berbeda asal usul nenek moyang dan mereka telah membentuk identitas mereka yaitu" Suku Karo dgn Merga Silima" dgn salam Mejuah-juah.
      Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub merganya.
      1. KARO-KARO:
      · Barus
      · Bukit
      · Gurusinga
      · Kaban
      · Kacaribu
      · Ketaren
      · Kemit
      · Jung
      · Purba
      · Sinulingga
      · Sinukaban
      · Sinubulan
      · Sinuraya
      · Sitepu
      · Sinuhaji
      · Surbakti
      · Samura
      · Sekali
      2. GINTING:
      · Ajartambun
      · Babo
      · Beras
      · Cabap
      · Gurupatih
      · Garamata
      · Jandibata
      · Jawak
      · Manik
      · Munte
      · Pase
      · Seragih
      · Suka
      · Sugihen
      · Sinusinga
      · Tumangger
      3. SEMBIRING:
      · Berahmana
      · Busuk
      · Depari
      · Colia
      · Keloko
      · Kembaren
      · Muham
      · Meliala
      · Maha
      · Bunuaji
      · Gurukinayan
      · Pandia
      · Keling
      · Pelawi
      · Pandebayang
      · Sinukapur
      · Sinulaki
      · Sinupayung
      · Tekang
      4. Perangin-angin
      · Bangun
      · Keliat
      · Kacinambun
      · Namohaji
      · Nano
      · Menjerang
      · Uwir
      · Pinem
      · Pancawan
      · Panggarun
      · Ulun Jandi
      · Laksa
      · Perbesi
      · Sukatendel
      · Singarimbun
      · Sinurat
      · Sebayang
      · Tanjung
      5. TARIGAN:
      · Bondong
      · Gana-gana
      · Gersang
      · Gerneng
      · Jampang
      · Purba
      · Pekan
      · Sibero
      · Tua
      · Tegur
      · Tambak
      · Tambun
      · Silangit
      · Tendang
      Suku Karo tak mengenal MARGA tapi MERGA yang berasal dari kata MEHERGA/ MERGA yang berarti mahal karena anak laki-laki itu penerus keluarga.Suku Karo punya MERGA SILIMA yaitu KARO-KARO,GINTING, SEMBIRING PERANGINANGIN dan TARIGAN dimana ada 2 merga berbeda atau mendapat pengecualian yaitu merga PERANGINANGIN boleh menikah sesama cabang merga PERANGINANGIN dan satu lagi merga SEMBIRING yang terbagi menjadi dua yaitu yang makan b1/anjing tidak boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING dan yang pantang makan b1/anjing boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING.
      Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏

  • @gendonkopong2796
    @gendonkopong2796 Рік тому +1

    Trimakasih pencerahanny romo 🙏🙏🙏

  • @wayansudianasudiana2739
    @wayansudianasudiana2739 Рік тому +1

    Swastyastu....salam Rahayu Rahayu Rahayu...🙏

  • @aniyarajas6223
    @aniyarajas6223 6 місяців тому +1

    Horas dr malim siraja batak , prop.sumatra utara, kab. Simalungun

  • @opendiamond8696
    @opendiamond8696 Рік тому

    Ilmu pengetahuan yg sangat penting kita ketahui...👍👍👍

  • @AnandKrishnaIndo
    @AnandKrishnaIndo 6 років тому +38

    Terima kasih atas responsnya - dalam beberapa hari mendatang akan ada lanjutannya 🙏🏼

    • @boln02
      @boln02 4 роки тому +2

      Ehhh, kirain tadi Bapak itu Orang Batak, tapi kok tinggi kali pikirku 🙂🙂🙂

    • @maximilianjon8930
      @maximilianjon8930 3 роки тому

      instablaster...

    • @urup-Karo-native-indonesia
      @urup-Karo-native-indonesia 2 місяці тому

      KING KALAK INGGRIS
      ~Pengulu Kalak Karo
      ~Raaja Kalak Hindi
      ~Raja Kalak Bengali
      ~Koning Kalak Afrika
      ~King Kalak Inggris
      ~Boqor Kalak Somalia
      ~Guówāng Kalak China
      ~Ō Kalak Jepang
      Nb :
      The karo "Kalak" artinya "People"
      The Hindi "Log" Artinya "People"
      The Bengali "Mānuşa" artinya "People"
      Human (The English)
      Jēlma (The Karo)
      insaan (The Hindi)
      Mānaba (The Bengali)

  • @nyomansulari1936
    @nyomansulari1936 Рік тому +1

    Salam Damai dari Bali
    indah sekali Alam sumatra
    sebahagian hidup Ku di Sumatra

  • @daun_eurih
    @daun_eurih 5 місяців тому +1

    dan pastilah Tuhan Penguasa Semesta menyambut salam bahagia dengan masing masing kata dalam bahasamu .
    Sempurnalah keindahan ciptaanNya karena aneka rupa dan warna tetapi terikat satu bingkai kesamaan hati terhadap cita kebahagiaan abadi

  • @jemissurbakti7809
    @jemissurbakti7809 6 років тому +14

    Salut dengan Bapak, Salam dari Saya Suku Karo, Mejuah juah 🙏, Salam buat Suku dan Ras apapun yang ada diDunia ini 🙏. Damai itu Indah.

  • @sanjaya22883
    @sanjaya22883 3 роки тому +2

    Kami merinding penjelasan dari guruji bahwa kita ini semua sama dan mungkin itu turunan dari Hindu semoga tambah maju dan sukses selalu guruji om santi santi santi om

  • @dewaalit3098
    @dewaalit3098 4 роки тому +4

    Saya tidak tahu kenapa air mata saya keluar mendengar penjelasan Guruji

  • @agungraibks2274
    @agungraibks2274 3 роки тому +3

    Luar biasa budaya nusantara ini, pertahankan dan lestarikanlah jangan diganti dengan budaya asing yg belum tentu cocok dgn budaya yg diwarisi oleh leluhur nusantara

  • @pakdepakde4929
    @pakdepakde4929 2 роки тому +1

    Salam sukses salam nuswantara lanjutkan berkarya

  • @harrygalang6874
    @harrygalang6874 4 роки тому +3

    Bingung saya anak zaman sekarang kenapa video gini gak banyak yang nonton dan gak tau...
    Begitu dengan saya baru tau ini video yang saya cari2 selama 10 tahun.
    Salam konservasi spiritualis.

  • @gdemuliartarhaaryadana2762
    @gdemuliartarhaaryadana2762 6 років тому +8

    Majua jua Guruji, luar biasa ulasannya. Baru tahu kalau danau Toba dahulunya adalah gunung terbesar dan yang di sebut gunung maha Meru dalam Bhagavad Gita. Rahayu...

  • @anakpetualang1030
    @anakpetualang1030 4 роки тому +5

    Saya bangga jadi orang batak toba

  • @telappertahanentasembiring2754
    @telappertahanentasembiring2754 4 роки тому +4

    Mejuah juah....
    Salam dari putra Tanah Karo.....
    Damai sejahtera bagi kita semua.

  • @triwidododjokorahardjo5261
    @triwidododjokorahardjo5261 6 років тому +10

    Pranaam Guruji, terima kasih atas penjelasan video yang luar biasa

  • @inyomansenayasa7940
    @inyomansenayasa7940 3 роки тому +2

    Om swastyastu, salam Rahayu buat umat sedharma diseluruh Nusantara 🙏

  • @fabianvidia5825
    @fabianvidia5825 5 років тому +4

    Kreenn....... sejarawan....kupas tuntas... peradaban leluhur

  • @dewaalit3098
    @dewaalit3098 4 роки тому +5

    Horas saudaraku Batak Karo, salam hormat Guruji, Om Seastiastu, Samporasun, Rahayu

    • @ABCD-td8wx
      @ABCD-td8wx 4 роки тому

      Karo sapaannya bukan horas tapi mejuah juah

    • @ABCD-td8wx
      @ABCD-td8wx 4 роки тому

      Karo sapaannya bukan horas tapi mejuah juah

    • @bombom8961
      @bombom8961 Рік тому

      Karo bukan Batak ... Tolong hargai kami orang Karo.... Walaupun kita beda klo kalian menghargai pendapat kami ,kami juga menghargai kalian salam perbedaan

    • @dewaalit3098
      @dewaalit3098 Рік тому

      @@ABCD-td8wx ya itu semata mata saya tidak tahu banyak semata mata ingin mengungkapkan rasa hormat dan persaudaraan

  • @simonhutagalung2478
    @simonhutagalung2478 4 роки тому +5

    Bangga Sebagai Batak,Sungguh Karunia Yang Maha Kuasa ,Memberkati Sampai Ke Tanah Batak. Batak Is Great Ethnic For History And Revolution. Great To Be Batak,The Great Ethnick That God Blessed. Batak Is Outstanding All Around The Globe.

    • @7i64nperkeleng8
      @7i64nperkeleng8 2 роки тому

      Tanah karo simalem...tanah yg subur.
      Beda dengan tanah batak...

    • @naobadak1380
      @naobadak1380 2 роки тому +1

      @@7i64nperkeleng8 : kurang piknik kau dodol , keliatan kau tinggal dikandang mulu ..tanah karo subur untuk tanaman muda sayur mayur saja pada umumnya, letak geografis mirip daerah dolok sanggul makanya dibuat lumbung pangan nusantara oleh jokowi...untuk palawiza daerah kalimantan..hanya 2 proyek lumbung pangan di indonesia saat ini..sekarang subur untuk tanaman apa dulu???

    • @7i64nperkeleng8
      @7i64nperkeleng8 2 роки тому

      @@naobadak1380 dasar batak kau...
      Datang kau ke tanah karo,biar jelas matamu melihatnya...

  • @inyomanwardi9311
    @inyomanwardi9311 2 роки тому +1

    Mantap om swastiastu salam dr Bali👍

  • @maulin.sianturi7984
    @maulin.sianturi7984 3 роки тому +1

    Mantap untuk penjelasanya,yang Esa melindungi kita semua.

  • @jagarsinaga513
    @jagarsinaga513 6 років тому +7

    Mauliate 🙏

  • @hanjahlsmppdk6137
    @hanjahlsmppdk6137 4 роки тому +4

    Horas mejuahjuah TUHAN mberkati DANAU TOBA. Sangat benar penjelasan si Bapak bahwa tentang sejarah cuma sedikit orang tau🙏🙏🙏

  • @nengahsudiasih1476
    @nengahsudiasih1476 3 роки тому +1

    Saya merinding mendengar vidio ini, semangat, sukses trs

  • @perdinankalvin2307
    @perdinankalvin2307 5 років тому +7

    Mejuah juah guriji... coba guruji telusuri desa bintang meriah kec kuta buluh tanah karo sama desa pintu besi di deli tua di situ ada suku kami karo menganut agama hindu..trima kasih.

  • @baroesmacharo4945
    @baroesmacharo4945 3 роки тому +1

    Mejuah juah pak.

  • @nengahsudiasih1476
    @nengahsudiasih1476 3 роки тому +1

    Mantap penjelasan vidio ini, smg sukses chanel ini, Svaha

  • @YudhaAdidharmaPutu
    @YudhaAdidharmaPutu 6 років тому +7

    Pranaam Guruji. Great explanation!!! What a great wisdom!!! Learning from Our History. Suksma.

  • @ireysha
    @ireysha 6 років тому +11

    Horas Bapak! Mauliate Godang _/\_

  • @CNSitohang
    @CNSitohang 4 роки тому +4

    Sangat menginspirasi Pak...Mauliate jala Horas...

  • @Royal-vl9fs
    @Royal-vl9fs 4 роки тому +2

    Mantap

  • @nuraditohakamsul3420
    @nuraditohakamsul3420 6 років тому +5

    Terima kasih Bapak. TOPPP!!!

  • @aitnekomata3782
    @aitnekomata3782 6 років тому +5

    Waaah pengetahuan baru, terima kasih Guru ji

  • @ketutsumerti1777
    @ketutsumerti1777 6 років тому +5

    Pranaam,terimakasih Guruji

  • @hariwangsa3667
    @hariwangsa3667 2 роки тому +2

    Bpk anand krishna ini kemampuannya adalah rsi..beliau bisa melihat masa lalu dan akan datang namun beliau melebihi keparanormalan biasA..bagi yg buntu history. Silakan tanya beliau..beliau clairyance..

  • @semestabicara1173
    @semestabicara1173 3 роки тому +1

    Thanks...Guruji...telah mengeksploirasi Potensi budaya Batak

  • @malingmania
    @malingmania 3 роки тому +1

    Wah sangat bermutu penjelasan guruji👍

  • @nyomanwardika6856
    @nyomanwardika6856 3 роки тому +1

    Dalam rahayu dr bali
    Kita adalah satu

  • @ikomangwidiardika9154
    @ikomangwidiardika9154 5 років тому +3

    Om suastiastu namaste horas guru.

  • @giwanghrp9017
    @giwanghrp9017 3 роки тому +1

    Lanjutkan.Trims

  • @lyorentinarohtua2915
    @lyorentinarohtua2915 3 роки тому +1

    luarbiasa penjelasan guru , menambah wawasan kita yg muda ini!

  • @putuwaisnawarishi1381
    @putuwaisnawarishi1381 6 років тому +5

    Rahayu Guruji. Suksma

  • @putuwidiawati2331
    @putuwidiawati2331 4 роки тому +2

    Saya terharu guruku guruku selamat berkarya untuk jagat

  • @semestabicara1173
    @semestabicara1173 3 роки тому +1

    Semoga nanti bisa mengeksploirasi...suku2 yg lain di nusantara...seperti...Dayak

  • @w.mitaastariawan4294
    @w.mitaastariawan4294 5 років тому +8

    Mari kita peluk erat saudara kita Hindu Parmalim dan Hindu Pamena.
    Guruji doakan penyatuan ini

    • @w.mitaastariawan4294
      @w.mitaastariawan4294 4 роки тому

      @UCav3Rem494U-LHGD7YGTPmA Arab mana tau semua ini
      Anda yang sudah terbuang dari adat dan tak beradat mending diam

    • @w.mitaastariawan4294
      @w.mitaastariawan4294 4 роки тому

      @Kecoa Terbang atau jangan-jangan Anda penganut agama penjajah?😂

    • @w.mitaastariawan4294
      @w.mitaastariawan4294 4 роки тому

      @Kecoa Terbang Dayak memang Hindu, jangan kebanyakan makan dogma penjajah

    • @octavianussitorus
      @octavianussitorus 3 роки тому +1

      @Crossfaith Spirituality sok tau tapi sok benar.. Hindu itu pengertiannya luas.. Hindu Parmalim dsb adalah kepercayaan yang berangkat dari hati nurani dan pikiran bukan hal yang kita kenal sebagai Agama di Indonesia.. karena Agama di Indonesia adalah konsep Islam.. di turun kan agama itu dari Nabi Muhammad..

    • @octavianussitorus
      @octavianussitorus 3 роки тому +1

      @Crossfaith Spirituality dari cara berfikir mu kau ga kenal tentang Tuhan yang kau kenal hanya konsep agama.. sementara yang di bahas disini tentang Tuhan itu sendiri.. klo di batak di sebut Debata Mula Jadi Nabolon klo di Indonesia Tuhan Allah Yang Maha Besar klo di jawa Kanjeng Gusti Allah klo di Bali Dewa Batara.. menjelaskan Tuhan sendiri tidak bisa di jelaskan seperti bertemu Individu sekalipun dijelaskan kau pasti kau ga akan menerima penjelasannya.. penggambaran Tuhan sendiri bisa berwujud Manusia, Singa, Rajawali dsb bisa berwajah banyak dsb... karena perbedaan perwujudan itu di berbagai dunia sebutannya berbeda, yang pasti pusat peradaban di dunia yang tertua salah satunya ada di India..

  • @sitirayasiahaan522
    @sitirayasiahaan522 4 роки тому +2

    Belajar budaya menghargai kehidupan.

  • @entertainment9564
    @entertainment9564 4 роки тому +3

    Horas, the best for all of us

  • @wayanariwangsa5895
    @wayanariwangsa5895 6 років тому +5

    Pranaam guruji

  • @BastantaPermanaSembiring
    @BastantaPermanaSembiring 4 роки тому +4

    Mejuah-juah dari saya Suku Karo (Sumatera Utara)
    Mejuah-juah Indonesia 🇮🇩🙏

  • @arizona6653
    @arizona6653 3 роки тому +1

    Saya sdh sunscribe

  • @ikomangwidiardika9154
    @ikomangwidiardika9154 5 років тому +9

    Saya paham dengan mgsud guru. Sesungguh orang zaman dahulu bukanlah zaman bodoh atau zaman jailiah melainkan zaman maju. Di eranya.

    • @urup-Karo-native-indonesia
      @urup-Karo-native-indonesia 2 місяці тому

      *Kalak Karo* Mengatakan Guru
      -Guru dalam Dialek Batak Karo Menjadi : -goeroe (Bataksche), -goro (bataksnesisch), -giuliu (bataknesia)
      Nb : Kalak Karo artinya Orang Karo dan Batak Karo Artinya Bagian Karo.

  • @sabaruddinsabaruddin6719
    @sabaruddinsabaruddin6719 5 років тому +3

    Terima kasih banget pak pencerahan nya 😑🙏

  • @radjimansimarmata482
    @radjimansimarmata482 4 роки тому +4

    Apapun namanya , mau hindu, penganut kprcayaan , parmlimn , dll, yng penting perlu dijaga agar tidk punah.

    • @agungraibks2274
      @agungraibks2274 3 роки тому

      Dan dengan toleransi yg murni, bukan hanya dibibir

  • @karniabarus02-jy4oe
    @karniabarus02-jy4oe Рік тому +1

    Pembena artinya adalah yg awal..baroes khorado..

  • @putuwidiawati2331
    @putuwidiawati2331 4 роки тому +2

    Astungkare

  • @boln02
    @boln02 4 роки тому +2

    Saya suka kata² terakhir tentang Hotel mewah, sweet dll...
    Saya suka keberanekaragaman, dan itu mgkn alasan Tuhan menitipkan saya di negeri ini. Bravo buat Bapa...

  • @madesutresna1933
    @madesutresna1933 4 роки тому +1

    Alam harus d jaga d cintai karena ciptaan tuhan

  • @moniaswad1399
    @moniaswad1399 3 роки тому +1

    smoga baik baik aja doain saja

  • @purnamalidyasimarmata1763
    @purnamalidyasimarmata1763 4 роки тому +3

    Samosir asal lahir ortuku, mreka pindah ke Mdn berjuang membesarkan anak2nya 9 org, Puji Tuhan saya bungsu yg dikirim kuliah di JKT dn ke 8 saudaraku berhasil menimba ilmu sampe ke eropah, bangga campur haru Tuhan luar biasa dgn berkat yg kami terima, Thank samosirku ..

    • @jonojono8485
      @jonojono8485 2 роки тому

      Terus apa yg sudah kamu lakukan setelah menimba ilmu sampe eropah untuk danau toba .

  • @zeembry
    @zeembry 6 років тому +5

    Majua-jua, sungguh mencerahkan!!! I Love Indonesia!

    • @edwarddico88
      @edwarddico88 4 роки тому +1

      Mejuah-juah.!! Ini yg benar mas. 😉

    • @s21b0b
      @s21b0b 3 роки тому

      @@edwarddico88 terkontaminasi logat Toba kyknya...

  • @apriantositumorang882
    @apriantositumorang882 9 місяців тому +1

    HORAS
    MEJUAH JUAH
    SHALOM
    OM..SWASTYASTU
    RAHAYU
    NAMASTE
    SAMPURASUN
    SALAM
    Excellent guruji Anand Khrisna..
    Bharat timteng, barat EuropAmrik, tak memahami budaya NUSANTARA KUNO.
    So, anak cucu turunan per adab an SINDHU(NUSANTARA KUNO) lah yang harus mengajarkan dan menyebarluaskan tanpa sekat sekat
    Agar tercapai BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA..
    HORAS
    MEJUAH JUAH
    SHALOM
    OM..SWASTYASTU
    RAHAYU
    NAMASTE
    SAMPURASUN
    SALAM

  • @petrushasiholan3309
    @petrushasiholan3309 3 роки тому +1

    Horas 😇

  • @urup-Karo-native-indonesia
    @urup-Karo-native-indonesia 2 місяці тому +1

    ~DiBaTa HuLuBaLaNg (Kalak Karo)
    ~Malekat (Karo)
    ~Begu (Karo)
    ~Tuhan Maha Kuasa (Kalak MaLay)
    ~Dewa (Malay)
    ~Setan (Malay)
    ~Bagavaan Sarvasakktimaan (Kalak Hindi)
    ~Devadoot (Hindi)
    ~Raakhas (Hindi)
    Nb: Kalak Artinya Orang

  • @tarakeys2838
    @tarakeys2838 6 років тому +8

    PELANGI NUSANTARA !!!

  • @madeserintang9023
    @madeserintang9023 5 років тому +1

    🙏Great🙏🙏🙏

  • @bernardsinulingga3452
    @bernardsinulingga3452 4 роки тому +5

    Mejuah juah dari suku Karo...
    Terimakasih atas penjelasannya, bahwa suku Karo beda dengan suku Batak tapi bersatu dalam bineka tunggal Ika..

    • @s21b0b
      @s21b0b 3 роки тому

      more like Karo beda dengan Toba...

    • @7i64nperkeleng8
      @7i64nperkeleng8 3 роки тому

      Karo bukan batak

    • @lyorentinarohtua2915
      @lyorentinarohtua2915 3 роки тому +4

      @@7i64nperkeleng8 yg namakan batak itu adalah orang luar karna peradapan mirip mirip berarti satu induk budaya itu maksutnya orang luar , Tetapi jangan baper kalau di bilang batak , Orang Toba juga dulunya tdk bilang batak tetapi Toba . seiring waktu karna terus di ucapkan dan di tuliskan secara lisan Banso Batak untuk semua suku yg mirip peradapannya di sebut Bangso Batak . ttp tdk masalah karna Bangso Batak sdh ternasuk Suku suku ternaju di Indonesia itu saja kok repot jkata gusdur!.

    • @7i64nperkeleng8
      @7i64nperkeleng8 3 роки тому

      @@lyorentinarohtua2915 basi....💯

    • @romeojuliet8166
      @romeojuliet8166 3 роки тому +1

      @@7i64nperkeleng8 karo bukan batak ,aku org toba asli gak sudi klo karo jdi batak cam kan !!!

  • @2nggul1
    @2nggul1 6 років тому +5

    Horas Horas Horas!!! 🙏😁 salam Damai Yo Mann

  • @niscaya3150
    @niscaya3150 2 роки тому +1

    Tradisi pembersihan tulang2. Itu berasal dari karo..

  • @nushantinusantarashanti6354
    @nushantinusantarashanti6354 6 років тому +7

    Bantu Harungguan marsaha

  • @adventgintingbretepuna5672
    @adventgintingbretepuna5672 3 роки тому +5

    Karo bukan batak .salam satu bangsa indonesia. Karo mejuah juah

    • @jorbutanimation5034
      @jorbutanimation5034 3 роки тому +3

      Pantasan tak maju maju suku Karo , emg ada si situ di sebut Karo itu Batak ?? Jngn kau bikin malu suku mu.

    • @herisatriasahputragurusinga
      @herisatriasahputragurusinga Місяць тому

      ​@@jorbutanimation5034Suku KARO secara genetik:
      Berdasarkan DNA (ilmu genetika yang keabsahannya diakui oleh PBB) Suku Karo sudah mendiami Pulau Sumatera sejak 8.300 tahun lampau dan jauh sebelum Raja-raja Batak datang ke Pulau Sumatera dari sabang sampai lampung (berdasarkan genetika DNA ini mengartikan Suku Karo bukan suku batak dan bukan juga sub suku batak).
      Orang Karo terutama merupakan campuran dari 4 (empat) penutur bahasa, yaitu:
      1. Orang Negrito (Masa Mesolitik: 10.000 - 6.000 tahun lalu).
      2. Penutur Austroasiatik (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
      3. Penutur Austronesia (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu).
      4. Orang Tamil dari India Selatan (Masa periode tahun masehi).
      Di dalam DNA Karo (dan Gayo) ada ditemukan unsur: Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil, sehingga kesamaan inilah yang membuat Karo dan Gayo berkerabat sangat dekat.
      Sementara Orang Karo merupakan keturunan dari campuran Orang Negrito yang datang pada masa Mesolitik, penutur Austroasiatik dan penutur Austronesia yang datang pada masa Neolitik, serta Orang Tamil. Maka, jelas berbeda kedatangannya yang jauh lebih dulu kedatangan dari Orang Negrito, penutur Austroasiatik, dan penutur Austronesia dibanding Si Raja Batak yang diperkirakan datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu.
      dikonfirmasi oleh hasil analisa DNA Orang Toba oleh Mark Lipson (2014:87) dengan menyimpulkan bahwa DNA Orang Toba terdiri dari: Austronesia 55%, Austroasiatik 25%, dan Negrito 20%. Maka, jelas bahwa Orang Toba bukan hanya Orang Taiwan (Austronesia+Austroasitik), tetapi campuran Orang Taiwan dan Orang Negrito. Orang Negrito sudah ada mendiami Humbang sebelum Si Raja Batak datang ke Sianjur Mula-mula di kaki Pusuk Buhit, Negeri Toba, sehingga pernyataan bahwa Sianjur Mula-mula merupakan awal persebaran manusia bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos.
      Orang Karo bukanlah Orang Taiwan seperti Si Raja Batak yang Orang Taiwan, melainkan campuran Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Orang Karo bukan keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Orang Karo lebih dulu sampai di Tanah Karo yang sudah datang pada masa prasejarah daripada Si Raja Batak yang sampai di Sianjur Mula-mula sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu, sehingga migrasi Orang Toba ke Tanah Karo tidak menjadikan Orang Karo menjadi keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Jelas bahwa tidak ada hubungan genealogis Si Raja Batak dengan Orang Karo, sementara bahasa Toba dan bahasa Karo termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Akhirnya, pernyataan bahwa Orang Karo adalah keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos!
      Kenapa orang Karo tidak mau disebut Batak.
      Dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia (1995)" karya Kol (Purn) Sempa Sitepu menuliskan dengan tegas jika Suku Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Sehingga penyebutan Batak Karo jelas mengubah sejarah.
      Dalam penjelasannya, dia pun mencantumkan sisilan suku Karo yang dirangkum dari cerita para leluhurnya. Dituliskan jika leluhur etnis Karo dari India Selatan yang berbatasan Myanmar
      Dahulunya, ada seorang raja hidup dengan permaisurinya di seberang laut. Sang raja rupanya memiliki panglima bernama Karo yang merupakan orang keturunan India.
      sang raja mengatakan pada Panglima Karo ingin pergi ke lokasi baru untuk mendirikan kerajaan. Sang putri raja Si Miansari ikut serta. Miansari yang sudah menyimpan rasa kepada Karo memilih ikut rombongan dengan pasukan yang dipimpin sang panglima.
      Pasukan pun berlayar hingga tiba di Pulau Pinang. Konon mereka tinggal beberapa bulan di pulau itu hingga sang Raja kepincut dengan pulau yang lebih luas di sebelah selatan.
      Dengan semangat raja pun akhirnya meminta pasukan bersiap untuk menyeberang. Nahas, di tengah laut, mereka diterjang ombak besar hingga pasukan terpencar. Beruntung putri Miansari dengan rombongan Panglima Karo terdampar. Sementara keberadaan sang raja tak diketahui. akhirnya
      Putri Miansari dengan Panglima Karo pun sepakat pergi dengan membawa dua dayang dan tiga pengawal. Dalam pencarian tempat baru itu, akhirnya Miansari dan panglima menikah. Rombongan pun akhirnya tiba di pulau Perca (Sumatera). Saat ini, tempat tersebut dinamakan Belawan.
      Masih belum ingin menetap, rombongan pun menelusuri aliran sungai hingga tiba di tempat yang kini dinamakan Durin Tani. Di tepat itu diketahui ada gua yang disebut gua Umang. Dianggap tak aman, Panglima Karo dengan rombongan pergi hingga sampai ke tempat bernama Buluhawar, Bukum. Mereka pun tinggal di kaki gunung kini bernama Sikeben yang berdekatan dengan Bandarbaru.
      Masih mencari tempat yang lebih nyaman, Karo kembali berpindah hingga tiba di kaki Gunung Barus. Meski pemandangan dan udara di tempat tersebut sangat disukai rombongannya, Karo tetap ingin mencari tempat lain yang mirip dengan tanah kelahirannya.
      Saat beristirahat di bawah pohon beringin, Karo mengutus anjing untuk menyusuri sungai yang kini disebut Sungai Lau Biang. Beruntung anjing itu kembali dengan selamat. Karo dan rombongan pun kembali melakukan perjalanan hingga tiba di daratan tinggi bernama Mulawari atau berseberangan dengan si Capah (Seberaya). Daratan tinggi kini ini sebut Tanah Karo.
      Pernikahan Putri Miansari-Karo dikaruniani tujuh anak. Anak pertama hingga keenam semuanya perempuan.
      1. Corah
      2. Unjuk
      3. Tekang
      4. Girik
      5. Pagit
      6. Jile
      7. Meherga
      Anak ketujuh berjenis kelamin laki-laki. Lantaran disebut sebagai penerus, anak ketujuh ini diberi nama Meherga (berharga)/Merga(mahal)
      Terciptanya Merga dari Suku Karo
      Lahir anak ketujuh Karo ini juga menjadi cikal bakal terciptanya merga di Suku Karo. Merga pun akhirnya menikah dengan anak Tarlon (saudara bungsu dari Miansari) bernama Cimata.
      Merga dan Cimata pun memiliki lima anak laki-laki yang namanya menjadi induk merga Suku Karo. Anak pertama yakni Karo (sebagai leluhur agar diingat para keturunannya). Anak keduanya yakni Ginting.
      Anak ketiga yakni Sembiring. Nama itu diambil kata kata Si Mbiring yang artinya hitam. Konon, Sembiring ini paling hitam di antara saudaranya. Anak ke empat Peranginangin. Dia diceritakan lhahir saat angin puting beliung. Sementara anak kelima atau bungsu diberi nama Tarigan.
      Itulah sejarah kenapa orang Karo tidak mau disebut orang Batak. Mereka tidak ingin menghapus sejarah leluhurnya hingga disebut suku Batak padahal mereka berbeda asal usul nenek moyang dan mereka telah membentuk identitas mereka yaitu" Suku Karo dgn Merga Silima" dgn salam Mejuah-juah.
      Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub merganya.
      1. KARO-KARO:
      · Barus
      · Bukit
      · Gurusinga
      · Kaban
      · Kacaribu
      · Ketaren
      · Kemit
      · Jung
      · Purba
      · Sinulingga
      · Sinukaban
      · Sinubulan
      · Sinuraya
      · Sitepu
      · Sinuhaji
      · Surbakti
      · Samura
      · Sekali
      2. GINTING:
      · Ajartambun
      · Babo
      · Beras
      · Cabap
      · Gurupatih
      · Garamata
      · Jandibata
      · Jawak
      · Manik
      · Munte
      · Pase
      · Seragih
      · Suka
      · Sugihen
      · Sinusinga
      · Tumangger
      3. SEMBIRING:
      · Berahmana
      · Busuk
      · Depari
      · Colia
      · Keloko
      · Kembaren
      · Muham
      · Meliala
      · Maha
      · Bunuaji
      · Gurukinayan
      · Pandia
      · Keling
      · Pelawi
      · Pandebayang
      · Sinukapur
      · Sinulaki
      · Sinupayung
      · Tekang
      4. Perangin-angin
      · Bangun
      · Keliat
      · Kacinambun
      · Namohaji
      · Nano
      · Menjerang
      · Uwir
      · Pinem
      · Pancawan
      · Panggarun
      · Ulun Jandi
      · Laksa
      · Perbesi
      · Sukatendel
      · Singarimbun
      · Sinurat
      · Sebayang
      · Tanjung
      5. TARIGAN:
      · Bondong
      · Gana-gana
      · Gersang
      · Gerneng
      · Jampang
      · Purba
      · Pekan
      · Sibero
      · Tua
      · Tegur
      · Tambak
      · Tambun
      · Silangit
      · Tendang
      Suku Karo tak mengenal MARGA tapi MERGA yang berasal dari kata MEHERGA/ MERGA yang berarti mahal karena anak laki-laki itu penerus keluarga.Suku Karo punya MERGA SILIMA yaitu KARO-KARO,GINTING, SEMBIRING PERANGINANGIN dan TARIGAN dimana ada 2 merga berbeda atau mendapat pengecualian yaitu merga PERANGINANGIN boleh menikah sesama cabang merga PERANGINANGIN dan satu lagi merga SEMBIRING yang terbagi menjadi dua yaitu yang makan b1/anjing tidak boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING dan yang pantang makan b1/anjing boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING.
      Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏

  • @arizona6653
    @arizona6653 3 роки тому +1

    Merah. Putih hitam

  • @erichksalahudin3173
    @erichksalahudin3173 5 років тому +4

    INDONESIA= ind,,, one,,, sia,,, mohon di bantu utk pencerahannya menurut guruji 🙏

  • @agungraibks2274
    @agungraibks2274 3 роки тому +1

    Ingat kata bijak dari Hindu: wasudaiwa kuthumbhakam (kita semua bersaudara)

  • @giwanghrp9017
    @giwanghrp9017 3 роки тому +1

    Sep

  • @boln02
    @boln02 4 роки тому +4

    Parmalim lho Bapa...
    Bukan Parmalin, apalagi formalin hahahaha...
    Sorry Pak, saya suka canda, dan saya bukan protes, tapi hanya ralat dikit saja 🙂🙂👍👍👍

  • @madeduarjana2244
    @madeduarjana2244 3 роки тому +1

    Ada klompok pengadu domba sengaja peruncing pertentangan hanya utk kepentingan egoisme poknya tersendiri...melihat indonesia tanah yang terberkati sejak dahulu nenek moyang peradaban orang nusantara sudah mengerti Tri hita karana...

  • @roseratna6502
    @roseratna6502 Рік тому +1

    Ensacoplodia, emng hukum alm sdg brjln dr khndk Alloh MH Prkase, Atlantis Nusantara Raye Lemurie Haicos Aftec, adlh induknye bngse2 sDunia, dimase peradaban baru Nusantare Atlantic akn brmuculan smua Harte2 kkayaan dr bumi, hukum hectas alam smesta raye, sbg anugrah rhmat dr Alloh SWT Mh Pmilik Kekayaen.

  • @aldhyginting3052
    @aldhyginting3052 5 років тому +5

    Mau nanya , bapak ini siapa sebenarnya ??

    • @makmursiboro7575
      @makmursiboro7575 4 роки тому +2

      Beliau lama di Bali yg saya tahu. Ada masa lalu beliau yg ga baik dengan para muridnya. Beliau lebih dekat dengan ajaran2 harmoni alam dan pencipta dan dewa. Itu yg pernah saya baca dahulu.

  • @dediherdiawan1697
    @dediherdiawan1697 3 роки тому +1

    Semoga suku Karo kembali ke hinduisme, & suku batak kembali ke agamo parmalim, agama leluhurnya,

  • @arizona6653
    @arizona6653 3 роки тому +1

    Bahasa kan memang tidak bisa disamakan

  • @herisatriasahputragurusinga
    @herisatriasahputragurusinga Місяць тому

    KARO BUKAN BATAK hanya SUKU KARO 👍 Nama Batak sebagai identitas etnik ternyata tidak berasal dari orang Batak sendiri, tapi diciptakan atau dikonstruksi para musafir barat. Hal ini kemudian dikukuhkan misionaris Jerman yang datang ke tanah Batak sejak tahun 1860-an. Simpulan ini dikemukakan sejarahwan Unversitas Negeri Medan (Unimed) Ichwan Azhari yang baru usai melakukan penelitian di Jerman.
    Di Jerman, sejarahwan bergelar doktor ini memeriksa arsip-arsip yang ada di Wuppertal, Jerman. Dalam sumber-sumber lisan dan tertulis, terutama di dalam pustaha, atau tulisan tangan asli Batak, tidak ditemukan kata Batak untuk menyebut diri sebagai orang atau etnik Batak. Jadi dengan demikian nama Batak tidak asli berasal dari dalam kebudayaan Batak, tetapi diciptakan dan diberikan dari luar.
    "Kata Batak awalnya diambil para musafir yang menjelajah ke wilayah Pulau Sumatera dari para penduduk pesisir untuk menyebut kelompok etnik yang berada di pegunungan dengan nama bata. Tapi nama yang diberikan penduduk pesisir ini berkonotasi negatif bahkan cenderung menghina untuk menyebut penduduk pegunungan itu sebagai kurang beradab, liar, dan tinggal di hutan," kata Ichwan Azhari di Medan, Minggu (14/11/2010).
    Dalam penelitiannya yang dimulai sejak September lalu, selain memeriksa arsip-arsip di Jerman, Ichwan juga melengkapi datanya dengan mendatangi KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde atau the Royal Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) di Belanda. Dia juga mewawancari sejumlah pakar ahli Batak di Belanda dan Jerman seperti Johan Angerler dan Lothar Schreiner.
    Hasilnya, pada sumber-sumber manuskrip Melayu klasik yang ditelusurinya, seperti manuskrip abad 17 koleksi Leiden, memang ditemukan kata Batak di kalangan orang Melayu di Malaysia, tetapi sebagai label untuk penduduk yang tinggal di rimba pedalaman semenanjung Malaka. Dalam manuskrip itu, saat Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, Puteri Gunung Ledang yang sangat dihina dan direndahkan oleh teks ini, melarikan diri ke hulu sungai dan dalam teks itu disebut, "... masuk ke dalam hutan rimba yang amat besar hampir dengan negeri Batak. Maka diambil oleh segala menteri Batak itu, dirajakannya Puteri Gunung Ledang itu dalam negeri Batak itu."
    Tidak hanya di Malaysia, di Filipina juga penduduk pesisir menyebut penduduk pedalaman dengan streotip atau label negatif sebagai Batak. Untuk itu menurut Ichwan, cukup punya alasan dan tidak mengherankan kalau peneliti Batak terkenal asal Belanda bernama Van der Tuuk pernah risau
    dan mengingatkan para misionaris Jerman agar tidak menggunakan nama Batak untuk nama etnik karena imej negatif yang terkandung pada kata itu.
    "Di Malaysia dan Filipina penduduk yang diberi label Batak tidak mau menggunakan label merendahkan itu menjadi nama etnik mereka. Di Sumatera Utara label itu terus dipakai karena peran misionaris Jerman dan pemerintah kolonial Belanda yang memberi konstruksi dan makna baru atas kata itu," katanya.
    Disebutkan Ichwan, para misionaris itu sendiri awalnya ragu-ragu menggunakan kata Batak sebagai nama etnik, karena kata Batak tidak dikenal oleh orang Batak itu sendiri ketika para misionaris datang dan melakukan penelitian awal. Para misionaris awalnya menggunakan kata bata sebagai satu kesatuan dengan lander, jadi bata lander yang berarti tanah Batak, merupakan suatu nama yang lebih menunjuk ke kawasan geografis dan bukan kawasan budaya atau suku.
    Di arsip misionaris yang menyimpan sekitar 100 ribu dokumen berisi informasi penting berkaitan dengan aktivitas dan pemikiran di tanah Batak sejak pertengahan abad ke-19 itu, Ichwan menemukan dan meneliti
    puluhan peta, baik peta bata lander yang dibuat peneliti Jerman Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn, maupun peta-peta lain sebelum dan setelah peta Junghuhn dibuat.
    "Peta-peta itu memperlihatkan adanya kebingungan para musafir barat dan misionaris Jerman untuk meletakkan dan mengkonstruksi secara pas sebuah kata Batak dari luar untuk diberikan kepada nama satu kelompok etnik yang heterogen yang sesungguhnya tidak mengenal kata ini dalam warisan sejarahnya," tukas Ichwan.
    Dalam peta-peta kuno itu, kata bata lander hanya digunakan sebagai judul peta tapi di dalamnya hanya nampak lebih besar dari judulnya nama-nama seperti Toba, Silindung, Rajah, Pac Pac, Karo, dan tidak ada nama batak sama sekali. Dalam salah satu peta kata Batak di dalam peta digunakan sebagai pembatas kawasan Aceh dengan Minangkabau.
    Kebingungan para misionaris Jerman untuk mengkonstruksi kata Batak sebagai nama suku juga nampak dari satu temuan Ichwan terhadap peta misionaris Jerman sendiri yang sama sekali tidak menggunakan judul bata lander sebagai judul peta dan membuang semua kata Batak yang ada dalam edisi penerbitan peta itu di dalam laporan tahunan misionaris. Padahal sebelumnya mereka telah menggunakan kata Batak itu.
    Kata Batak yang semula nama ejekan negatif penduduk pesisir kepada penduduk pedalaman, kemudian menjadi nama kawasan geografis penduduk dataran tinggi Sumatera Utara yang heterogen dan memiliki nama-namanya sendiri pada awal abad 20, bergeser menjadi nama etnik dan sebagai nama identitas yang terus mengalami perubahan.
    "Setelah misionaris Jerman berhasil menggunakan nama Batak sebagai nama etnik, pihak pemerintah Belanda juga menggunakan konsep Jerman itu dalam pengembangan dan perluasan basis-basis kolonialisme mereka. Nama Batak juga digunakan sebagai nama etnik para elit yang bermukim di Tapanuli Selatan yang beragama Islam," tukasnya.
    Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏

  • @hobby7004
    @hobby7004 3 роки тому +4

    Pamena terlebih dahulu ada ke tanah karo sebelum hindu masuk ke nusantara.
    Hindu bukan pamena, dan pamena bukan hindu. Hindu ya hindu. Pemena dengan hindu memang memiliki kemiripan cara ritualnya. Tapi, tidak sepenuhnya mirip. memang hindu karo pun ada. Tapi, pamena dengan hindu karo juga sejatinya berbeda. Sebagai bahan pembuktian boleh datang ke daerah desa pintu besi kabupaten deli serdang umat hindu karo masih ada disana
    Mejuah juah..

  • @johantindaon1239
    @johantindaon1239 Рік тому +1

    Suku Batak mirip dengan Yahudi

  • @cumicumi6473
    @cumicumi6473 3 роки тому +2

    Hanya karena budaya penjajah yg menjajikan kekayaan sehingga manusia lupa diri akan Sang Pencipta. Dan kepercayaan yg benar kepada Tuhan yg di bawakan oleh nenek moyang menjadi terkikis dan teraniaya dan ingin di punahkan

  • @tukangdaging1947
    @tukangdaging1947 4 роки тому +3

    asbun, cocoklogi, 11-12 dgn sunda empire.

    • @bangunpermadi
      @bangunpermadi 4 роки тому +1

      Halah sia mah lebih percaya cerita gurun daripada cerita nenek moyang mu sendiri

    • @rolandtobing8139
      @rolandtobing8139 3 роки тому

      Ah otak mu gak nyampe

    • @ketutarsana8547
      @ketutarsana8547 2 роки тому

      namanya juga tukang daging...

  • @bombom8961
    @bombom8961 Рік тому +1

    Sebenarnya Bapak itu tau bahwa suku Karo lah punya marga dulu dari pada Batak...... Dan dia juga tau Karo dan Batak itu berbeda... Cuma dia malas bahas takut ribut .... Ini udah ribut 😂😂😂

  • @saslingga244
    @saslingga244 4 роки тому +2

    Karo Bukan Batak

    • @VivoVivo-pq6ed
      @VivoVivo-pq6ed 4 роки тому +1

      Batak bukan karo

    • @sandyasidabutar3782
      @sandyasidabutar3782 4 роки тому

      wkwk mental tempe dilarang dsni 😂🤣

    • @milalaservicechanel3553
      @milalaservicechanel3553 4 роки тому +1

      Pas jelas di sebut karo bukan batak, tpi disatukan oleh indonesia, tampa membedakan 2 karo dan batak Tpi tetap pada nma karo ..
      Mjuah juah karo bukn batk

    • @Alx0305
      @Alx0305 4 роки тому +2

      Syukurlah batak gk ngakui itu 😂

    • @edwarddico88
      @edwarddico88 4 роки тому

      @SHM Official ...betul. Beda sama Batak ya. Leluhurnya langsng turun dari langit. 🙄