Sebaik-baiknya manusia yang memberi manfaat bagi orang lain ... Mau IPK tinggi softskill pas-pasan ... atau softskill tinggi IPK pas2an ... kalau cuma menjadi orang yang saling merendahkan dan mejatuhkan ... bukan hal yang pantas dibanggakan.
Kenapa ya IPK tinggi selalu di identikan dengan kurangnya softskill? Kalo saya lebih nyaranin kuliah itu memperdalam passion, artinya kita mesti tau dulu passion kita apa. Kenapa? karena dengan passion kita ga pernah terbebani apapun. Ga akan kejar IPK tinggi karena kepuasannya kita udah dapet di proses, bukan kepuasan di IPK tinggi. Ga akan fokus ke banyak organisasi, karena kita bakal ngerasa organisasi mana yang paling pas dengan kita. 1 lagi, kita perlu hargain proses, apa salahnya orang IPK tinggi mulai dari level paling bawah di perusahaan? Apa Monas di bangun dari atas? Atau dari tengah? Jalanin aja, jalanin kuliah sebaik mungkin, jangan terbebani IPK rendah atau kurangnya berorganisasi.
Setelah scroll down comment, beberapa orang komen bahwa film pendek ini membuat orang akan menjadi malas untuk mengejar ipk/gpa tinggi alias memotivasi diri secara tidak langsung agar malas malasan. It's true, but I have different kind of view, so. . Like dude, really? maybe the packaging is not definitely perfect. Tapi, kalo liat dan tonton videonya dengan makna yg lebih dalam secara langsung film pendek ini mengajarkan bahwa jangan terlalu fokus kesatu arah saja yakni akademis, selain akademik masih ada non-akademik. But the important things is, mahasiswa juga harus keep balance dengan kuliah dan waktu refreshing jangan full time based on learning the academic or non-academic to pursuit perfect gpa. (cause sometimes kegiatan mahasiswa juga sering terdapat agenda kinda brain storming, and evaluation) It's based on my true story, saya seorang mahasiswa yang pernah mengalami stress akibat terlalu ingin mendapatkan ipk yg sempurna, juga ingin mempunyai softskill yg bagus sehingga memandang selain akademis dan ukm well it's not important to me and i have nothing to do with that. Setelah masuk 2nd year , kerasa stress dan mumet yang membuat diri menjadi down dan otak sulit untuk fokus dan berfikir semestinya, juga kesehatan yg kurang baik karenanya. And the answer for that is? Ya, refreshing. Chit chat with friends, hangout, vacation, social engagement, etc. Because sometimes hidup ini butuh hiburan dan tertawa bebas. untuk semua mahasiswa rajin dan berprestasi, keep chasing your dream but don't push to hard cause sometimes we have a limit . See you on top! :)
Sistem pendidikan kita ini sangat pasif sehingga terciptanya angka pengangguran terbanyak diasia , saya ini mahasiswa juga dari beberapa pengalaman saya yang saya dapat ada beberapa kriteria mahasiswa bingung akan lulus alias pengangguran : ---------------------------------------------------------------------------- 1. Nilai bagus : terdapat beberapa cara diantaranya Nilai murni hasil usaha , mencontek , nyogok dosen ''WOW'' , Akreditas univ menstandar nilai abal2 SKRIPSI beli sama dosen atau minta jasa sama orang , GILAK JUGA WKWKW HORANG KAYA. kemudian dilanjutkan apakah ilmu yang sudah tercetak dinilai ''Diulang kembali / diposes lanjut Ya atau Tidak ? 2. Organisasi-kuliah : banyak beberapa mahasiswa kita mmg mendapatkan ilmu yang lebih tapi apakah ilmu / manajemen waktu kita seimbang ? misal : Kuliah > organisasi atau organisasi > kuliah sehingga sulit fokusnya mahasiswa memilih antara aktivitas tesebut sehingga menimbulkan beberapa efek : Nilai bagus , jelek , kuliah terbengkalai , lama tamat. alhamdulillah kalau dapat jaringan krn organisasi itupun kalau CVnya perstasi misal presiden Bem , ketua PKK dll Tunggu belum tentu kalau nasib berkata lain. 3. Kurangnya keaktifan mahasiswa tersebut sehingga tidak terfokus dengan segi penjurusan : - lulus kuliah karna terpaksa alhasil kuliahnya ngak 100% , salah jurusan , potensi SMAnya IPA masuk jurusan ekonomi , akuntansi ada juga loh SMK lulus kedokteran WOW banget wkwkwk ngak jelas mungkin / abal2 jaring mahasisnya karna sindikat Univ kita ini gampang asal masuk yang penting ada Duit , kasian bapaknya kuliahin anak2nya cuma kuliah karna gengsi , ikut2an alhasil yah begitulah. 4. Penyakitnya lagi milih2 pekerjaan pengen kerja bagus , nilai jelek , skill ngak ada atau sebagainya Gaji minta gede. Emg itu tmpt kerja punya bapa lo. Sok gengsi pekerjaan juga. 5. Kurang minatnya mahasiswa baca buku ini yang bahaya, jadi kuliah jgn dibaca slide dosen aja buku luas loh ya kalau ilmunya merata ngak ada yang spesial alias Spesial satu bidang ya susah nanti pekerjaannya asal2 juga. terus adalagi Pengen cepat lulus ibarat KUPU KUPU ( Kuliah-pulang ) Yah nilai bagus ya tapi sebatas teori, keterampilan Nol akhirnya pengangguran juga. So jadi kesimpulan saya memang jadi mahasiswa Ideal itu ngak semua orang ya tergantung usaha , mimpi , doa kan berbeda. jadi yang terpenting manfaatkanlah waktu sebaiknya mmg butuh proses. krn proses tidak mendustakan hasil. +isigood.com channel
kuncinya sih saat magang / praktek kerja difahami betul keadaan & kondisi dunia kerja , how to solve problem , conflict management & seperti yang dijabarkan di akhir video . jadi saat masuk dunia kerja sudah gak kaget lagi saat interview yang disertai test skill. mau ipk tinggi / ipk rendah , atau kalau ga ada magang , minimal baca baca pengetahuan tentang dunia kerja . masih bisa dimaklukmi saat ditest belum mampu memecahkan masalah secara penuh / sempurna . nnti seiring berjalannya waktu , si pekerja bakal dapat mengetahui & menemukan cara penyelesaian masalah . ketika pindah kerja ke tempat lain sudah dapat pengalaman buat interview & test hardskill. kesimpulannya IPK tinggi tidak terlalu / bahkan sangat tidak penting . hehehe . bdw videonya bagus bro !!! 2 thums up !
Gw ikut mapala, senat, bpm, ukm2 yang lain, Lomba PKM, tetap aja IPK gw tinggi. Teman2 seangkatan gw yang belajar setengah mati, tetap aja gak bisa ngalahin gw. Bukannya sombong!!! IPK tinggi memang harus dikejar, karena itu modal utama ketika kita lulus dan mencari kerja. Untuk fresh graduated yang perusahaan lihat adalah IPK kamu. Selain itu IPK tinggi juga bisa memberikan kebahagian tersendiri untuk orang tua kita karena ada kebanggaan disitu. Mau nyari beasiswa S2? yang dilihat bukan gaulnya dirimu di kampus dengan berbagai kegiatan organisasi, yang dilihat adalah IPK mu. Walaupun gw banyak ikut kegiatan organisasi, tetap prioritas gw adalah IPK dan itu MUTLAK. FIlm ini mengajarkan bahwa IPK itu tidak penting,,,, dan itu sangat salah dan memberikan doktrin yang salah kepada para mahasiswa. Film ini seharusnya mengajarkan bagaimana memanage waktu antara kuliah, aktif organisasi dan kehidupan pribadi, Bukannya menjudge bahwa pengejar IPK tinggi akan sengsara dikemudian hari.
AR Syawal kayak nya om gak nonton video nya ya? jelas sekali video ini mengajak kita untuk juga mengikuti hal lain, tidak 100% mengejar IPK. di video bisa kita liat cowo itu betul2 fokus sama IPK nya, sampe dia gak ngikutin hal2 lain, bahkan pacar nya aja mau di tinggalin. IPK turun dikit aja dia sampe galau, padahal 3,9 loh. prioritas IPK itu benar, tapi menjadikan IPK satu2 nya hal yg dikejar itu salah. poin2 Anda benar, kecuali yg beasiswa, tapi salah paham aja sama video nya, mungkin karena gak nonton langsung komen ya?
AR Syawal saya baru dengar dapat beasiswa mutlak karena IPK. karena syarat pertama memang seleksi berkas, yang di saring (misalnya) IPK 3 keatas saja, jadi IPK 3,01 s/d 4 dianggap sama. selanjut nya yang dinilai ilmu diluar bidang kamu, dan pengalaman. saya tekankan IPK, cuma syarat awal masuk saja, selanjut nya banyak syarat2 lain.
AR Syawal Nah, ending nya itu yang membantah pendapat agan, disitu dia sadar kalau IPK bukan hal yang menjadi "satu2 nya dikejar", dia akhir nya nongkrong, dan lebih bisa menerima. agan bilang film ini mengajarkan kalau IPK bukan lah segala2 nya, tapi agan menyarankan menyeimbangkan antara dunia akademik dan non-akademik/sosial (paragraf ketiga), padahal itu dia yang di tampilkan di video ini. itu yang membuat saya menyebut agan tidak menonton video ini hingga habis.
sayangnya film ini ga sesuai realita di kampus gw, mhsiswa yg IPK nya tinggi skrg udh aktif di berbagai bidang, ada yg udh kerja ada yg jd ketua himpunan/ BEM, bkin PKM, lomba mewakili kampus dll. mostly yg pinter2 gak cm di akademik aja tp juga di luar kegiatan kuliah. sedangkan disisi lain, mahasiswa yg terlalu aktif di luar kuliah contohnya ikut organisasi malah ancur nilainya krn sibuk dgn segudang proker organisasi dan harus ngulang matkul yg gagal di semester depan.. sama aja kerja 2 kali kan? proses itu penting tp efektivitas harus dipertimbangkan. kecuali kalo lo udah bisa biayai kuliah sndri baru lu nyantai2 kesampingin kuliah untuk ngejar yg lain. klo masih dibiayai ortu/ negara sih lulus tepat waktu itu sebuah kewajiban.
Satu lagi orientasi kuliah itu bukan mencari Ijazah terus bekerja, tapi cari ilmu sebanyak mungkin. Bila ilmunya barokah akan bermanfaat bagi orang lain :)
Bagaimanapun IPK adalah "Hasil Kumulatif", hasil dari per-mata kuliah yang telah diselesaikan. Mendapat IPK besar itu sebagai pertanda bahwa seseorang sudah fokus, serius, dan konsisten dengan apa yang dilakukannya. IPK besar atau kecil proses individu masing-masing yang berperan dan bertanggungjawab. Demikian juga dengan softskill. Jika terlanjur mendapat IPK kecil, maka ada sesuatu yang harus dikembangkan yaitu skill (keterampilan). Pada umumnya keterampilan itu dapat dilatih tentu dengan terus-menerus secara konsisten (Mahasiswa S3 Penerima Beasisiswa Kemenristek-Dikti 2016. IPK ketika S2: 3,82).
Bagaimanapun saya yg HANYA lulusan S1 lebih dari 30 tahun BISA di level Manager di perusahaan2 Asing BUKAN karena IPK S1 TAPI karena BERTAMBAHNYA Kompetensi Skill2 Terapan yg saya miliki. Nyang PENTING TIDAK STATIS & TERUS BERUPAYA menambah Kompetensi yg DIBUTUHKAN maka DIJAMIN PASTI DICARI-CARI oleh JOB HUNTER. 😁
alhamdulillah aku melamar kerja dengan transkip smtr6 IPK 2.89 diterima, dan skrg saya udah bekerja 1th dan sudah lulus tapi IPK masih dibawah 3 yaitu 2.97. saya percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar karena Tuhan sudah menentukan apa yang kita dapat dalam hidup sejak kita belum di ciptakan. percaya aja Tuhan ga akan salah memberi yang terbaik untuk umatNya. And one again, saya tidak pernah ikut kegiatan diluar jadwal kuliah. kalau bisa dibilang saya kuper dan ga pernah banyak bergaul, sejak smtr 3 saya sudah di sibukan kuliah kerja sampai saya lulus kuliah. so, yang paling penting itu berdoa sama sang pencipta dan lakukan yang menurut kalian baik untuk diri kalian. jangan takut tidak dapat pekerjaan, semua sudah ada jalannya. Inshaa Allah.
Definisi sukses orang beda2 bro. Kalo menurut lo dapet IPK tinggi itu sukses. Ya oke2 aja ga salah kok, yg penting lo happy dapet IPK tinggi. Tapi definisi sukses gue beda. Gue skrg semester 3 tapi gue udh punya penghasilan sendiri untuk biaya hidup dan bisa nabung buat gue itu sukses karena gue yakin jarang bgt orang bisa kaya gitu paling cuma 1% yang kaya gue. Definisi sukses gue adalah uang gue lebih banyak dari yang lain dan gue bisa jalan2. IPK gue ga bagus2 amat, pernah bagus tapi gue biasa aja dan ga happy sama sekali. Dapet gelar sarjana dan IPK bagus itu ga bakal gue bahagia,gatau kenapa. Gue skrg kuliah di jurusan manajemen, Tujuan gue jelas cari Ilmu dan punya network (ga cari nilai ya) dengan dosen2 di bidang ini. Jadi kalo gue bingung mengenai pengelolaan bisnis gue ntar. Tinggal tanya2 aja ke mereka. Mana ada dosen yang gamau bantu mahasiswanya. Gue hanya mengejar sesuatu yang bisa buat gue bahagia. Kalo ngga? ngapain? buang2 waktu aja
Karena pada hakikat nya tujuan hidup ini adalah kebahagiaan bukan kesuksesan semata, orang sukses belum tentu bahagia tapi orang bahagia sudah pasti dia sukses ✌🙏 semangat mass
Mengejar IPK tertinggi sebenarnya adalah pilihan. Tidak mengikuti kegiatan kegiatan kemahasiswaan juga merupakan pilihan. Tidak ada yg salah dengan mengejar IPK tertinggi. Tidak ada yg salah dengan tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan diluar jam belajar. Dan, satu hal pemegang IPK tertinggi tidak berarti lebih pintar daripada teman-tman lain. Mereka hanya lebih ekstra dalam belajar daripada yang lain. Yang IPK pas-pasan juga bukan berarti lebih bodoh daripada IPK yang lebih tinggi. Masing-masing dari kita punya passion dibidangnya. Hanya berbeda pada siapa yang lebih ekstra daripada yang lainnya. Namun, Yang salah adalah ketika kita hanya mengandalkan IPK untuk hidup. Akan ada yang lebih baik daripada kita. Dan, pada akhirnya IPK itu hanyalah sebuah angka. Oleh sebab itu, ketika kamu mengejar IPK tertinggi dan berhasil meraihnya, rayakanlah saat itu juga. Sebab, itu adalah penghargaan atas kerja ekstra kamu. Film ini terlalu menyudutkan pengejar IPK tertinggi, seolaholah tidak ingin org lain bisa berprestasi. Meski pesan yang ingin disampaikan bahwa IPK tertinggi bukan jaminan untuk hidup, tetapi ada kesalahan pada packagingnya. Film ini bukan suatu motivasi, melainkan sudah mengarah pada "cacian" kepada mhasiswa berprestasi.
setuju sekali....saya tdk bermaksud sombong,hanya memberi garis bawah saja.saya termasuk alumni yg dl mengejar nilai setinggi2nya,bukan untuk ajang pamer atau apa,lebih dr sekedar ingin menunjukkan hasil kerja keras,tanggung jawab atas apa yg saya pilih,selain itu yg paling terpenting adalah untuk membuat bangga kedua ortu yg sudah susah payah menyekolahkan saya.gak ada salahnya kan mahasiswa wajib belajar segiat2nya,ipk dan prestasi itu adalah hasil dr kerja keras itu sendiri.terlepas dr apakah aktif atau tidak berorganisasi,karena setiap org memiliki minat masing2.termasuk saya yg bukan aktivis kampus,lbh suka plg setelah jam kuliah selesai atau nongkrong dg teman2.saya mengalami sndr ipk mmg tdk bs menolong saat kita mencari kerja,tp ipk bs membuat ortu kita bangga dg prestasi kita dr hasil banting tulang mereka
+Indonesia's Supermodel Setuju banget!!!!!!!! Sebenarnya istilahnya bukan kejar IPK tinggi.. Tapi juga buat kejar skilll dan ilmu di bidangnya.. misalnya dia anak kedokteran jadi dia harus ngerti hal2 kedokteran sesuai mata kuliahnya yang ada buat jadi dokter yang berkualitas. Maklumlah mungkin yang bikin ngiri sama anak2 IPK yang tinggi. Tapi kayaknya juga mustahil banget deh, anak yang IPK tinggi terus pas di tes dia ga bisa kayak gitu.. Soalnya kaka gua, dia cumlaude dan dia gampang dapet kerjanya juga.
IPK memang bukanlah hal yang paling utama dalam dunia pekerjaan, tetapi bukan berarti untuk kita bermaksud bermalas-malassan selagi kita masih menjalani proses pembelajaran perkuliahan
karena menurut saya sih, skill yang disebutkan di video ini bisa diasah dalam organisasi. kita bakalan terbiasa bekerja dibawah tekanan. jadi, organisasi tuh kayak miniatur dunia yang sebenarnya. IPK bagus memang diperlukan, tapi bukan satu-satunya yang harus diprioritaskan. saya sudah mengalaminya. alhamdulillah organisasi tetep jalan dan IPK memuaskan. film ini bukan untuk mematahkan semangat adik-adik yang rajin belajar agar IPK besar. justru untuk memotivasi bahwa selain IPK, ada hal lain yang harus dikembangkan.
Nisrina ninis Setuju bgt kak. Mungkin yang lain masih blm ngerti inti pesan di film ini apaan. Film in bukan mengajarkan kita bahwa ipk itu gk penting. Cuma, harus diimbangi jg sama organisasi. Karena dgn organisasi kita punya banyak pengalaman di luar saat kuliah . Kuliah kupu2 dapat ipk tinggi itu mah biasa. Tapi kuliah + organisasi dan ipk nya tetap tinggi itu baru luar biasa.
karyawan2nya kok kayak orang songong gitu ya? apa emang semua pekerja professional lagaknya kayak orang kampung gitu sok2 arogan semua? lagian kerja kok minta dikasih tekanan. heran.
Film ini bagus, memnyadarkan mahasiswa betapa banyak yang harus kita lakukan selama menjadi mahasiswa selain (hanya) berkuliah dan mengejar IPK. Saya sendiri selama mahasiswa aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, dan dampaknya saya rasakan sekarang setelah lulus dapat banyak informasi dari teman-teman tentang lowongan pekerjaan. Jadi selain berkuliah, pergaulan juga penting :)
Ketika mencari kerja ipk adalah hal utama yang akan dilihat dalam administrasi, jika ipk tidak memenuhi maka walaupun sehebat apapun softskill tidak akan bisa membuat anda diterima, namun softskill juga sangat berguna jika kita sudah mulai bekerja. Namun jangan meremehkan ipk, karena kalau ipk mu saja jelek ini sudah mencerminkan bahwa kalian tidak sungguh sungguh ketika kuliah, maka perusahaan pun melihat bahwa kalau kuliah tidak sungguh sungguh apalagi jika bekerja di perusahaan
wuahahahaa, adu domba lagiii, mau kecil mau besar IPK nya, yg penting bisa bermafaat bagi orang lain yg ada di sekitar, karna teori timbal balik dlm kehidupan itu mutlak.! bwt teman2 Mahasiswa/wi salam persatuan dan jangan lupa nongkrong.
Menurut saya kita harus balance dalam kedua hal, IPK tinggi menandakan bahwa intelektual kita bagus, intelektual berguna dalam mengembangkan pola berpikir dalam mengeluarkam inovasi,, Dan tentunya soft skill harus kita harus bagus juga, hal ini bisa didapatkan dari program leadership, seperti ORMAWA, Himpunan Mahasiswa, dan organisasi organisasi lainnya.. Great, semoga membawa manfaat
Saya sedikit bingung mengenai film ini, bagaimana bisa dijaman sekarang Mahasiswa tidak mengejar IPK tinggi? Padahal syarat administratif masuk pekerjaan saja sekarang rata2 minimal IPK 3-3.5 (tergolong tinggi), jika tidak setinggi ini sudah pasti ditolak diawal lamaran. Bukannya alangkah lebih baik IPK dan kemampuan komunikasi/leadership sama2 tinggi? Menurut saya, jangan malah memperkuat cap masyarakat kalau IPK baik identik dengan Soft Skill yang buruk, begitu pula sebaliknya... ada banyak orang diluar sana yang IPK bagus dan Soft Skill bagus juga, dan ini yang seharusnya kita tuju bersama. Di dunia ini bahkan ada banyak2 orang2 yang gak 'sesimpel' digambarkan disini. Ada yang gak pernah Organisasi/lomba2, belajar terus kerjaannya, tapi leadership/komunikasinya bagus. Ada juga yang ikut Organisasi terus, jarang belajar, tapi IPK nya tinggi, dll. Kemampuan Akademis yang baik tanpa Soft Skill, sama saja gak bisa mempraktekkan ilmunya Soft Skill baik tanpa Kemampuan Akademis yang juga baik, sama saja omong kosong...
rezeki ditangan tuhan... dari semua itu, usaha juga yg menguatkan masa depan. mau IPk rendah atau tinggi... kalo tuhan berkata, " Kamu sukses" maka jadilah demikian.
IPK juga penting lho. Jangan lupa bahwa perusahaan bonafit juga memberikan standar melamar yang tinggi untuk IPK. Di video ini juga lebay banget IP nya 3,9X, kayanya mahasiswa sepinter apapun jarang banget yang punya IP sebesar itu terus-menerus (walaupun saya pernah dapet IP 4,00). Tp saya juga setuju bahwa IPK tidak begitu penting dalam dunia kerja. Karena saat bekerja kemampuan softskill seperti problem solving, dan communication lebih penting. Kesimpulannya, tingkatkan IPK sebagai "ketuk pintu dan ucapan salam" kepada perusahaan, tingkatkan softskill untuk menambah confidence meyakinkan perusahaan. "Overall lebih baik buka peluang sendiri sih sebenernya". Nobody can deny this word :D
sangat inspiratif ... trkdg mhasiswa dijejelkan dengan materi yang ada tapi tidak bisa menguasai hanya teori bahkan di dlm praktek pun nihil. ... beribu soal dan materi yg ada ttpi terkadang mahasiswa di dunia lapangan banyak yang binggung akan softskill mereka bahkan tidak berfikir luar bahwa mereka mempunyai skill yang unggul ..
menurut saya dg ipk tinggi setidaknya itu sudah bisa menunjukkan kepribadian orang yaitu suka belajar,kerja keras,dan punya disiplin krn capaian ipk tinggi setidaknya diraih dg pribadi sprti itu.klo skill sy rasa itu bs dikembangkan stelah dia ada di dunia kerja dg pngalaman dan bimbingan dari pimpinan.kalo ipk gak penting tapi knyataannya temen2 sy di UGM yg ipk tinggi pekerjaannya emng top2 semua kok👍😁,jd semua penting,ipk tinggi juga penting kok.....itu pendapat saya...
Setuju dengan pendapat Rofi. Menelisik kembali indikato-indikator penilaian di bangku kuliah, berbeda dengan indikator penilaian di bangku sekolah. Jika di sekolah, penilaian ditekankan pada kemampuan kognitif siswa. Namun, di perkuliahan, penilaian tak hanya soal kognitif, namun juga soal kualitas afektif atau sosio emosional. Terbukti, dengan adanya presentasi, diskusi, keaktifan di kelas dan kemampuan problem solving saat menghadapi "issue" atau "problem" yang dimunculkan di ruang-ruang diskusi di kelas. Lalu, menurut pengalaman saya, teman2 yg IPKnya tinggi, juga cenderung Aktif dalam mengikuti perlombaan dan organisasi. Jadi, seimbang, kognitifnya dapat, afektif sosio emosionalnya pun dapat. Semoga teman-teman selalu semangat dalam mengejar prestasi akademik dan non akademik ya 🤗. Tidak ada yang sia-sia, terutama perjuangan kita 💖🔥🌻. Tetap semangat untuk terus terus Ceria dan Bersinar 😁. Salam dari Makhluk Saturnus 🤩🔥👍.
ipk emg gabterlalu berarti ,tp lo pada emg ga mau liat ortu lo seneng liat ipk lo tinggi? setidaknya ipk emang ga menjamin lo sukses tapi ada yang lebih berarti yaitu ortu lu senyum dan seneng liat ipk lu tinggi sebagai arti lo kuliah sungguh2 dan ga menyiakan ortulu yg susah banting tulang
entah mau komentar apa,, mau memihak pada si IPK atau si softskil, tapi kalau boleh berpendapat alangkah baiknya bila keduanya seimbang,,namun saya lebih setuju dengan mahasiswa yang memiliki bukti hasil kerja keras dari kuliah dan kemampuan ilmu yang bisa ditunjukkan, karena kita hanya sebatas ciptaan TUHAN
Akhirnya ada channel indo dimana ada value yg baik yang bisa diterapkan.. kebanyakan channel indo cuma melakukan hal2 yang sekedar having fun doang bahkan kadang terkandung value yang dapat merusak moral.
Wuiih songong banget ya staf-staf nya. Tapi memang begitu dunia pekerjaan, saya sekarang ikut jadwal kelas karyawan karena saya harus bekerja juga. Ya walaupun hanya sebatas bekerja di toko komputer, softskill itu perlu! Karena kita harus menghadapi bos, staf lain, dan konsumen. Sebaiknya untuk para mahasiswa tidak ada salahnya ikut peran mencari uang. Dari situlah anda akan mendapatkan softskill yang baik jangan pedulikan income! Pengalaman itu yang harus dicari! Semoga teman-teman mahasiswa lancar semua ya karirnya. Cemungut!
Yang protes IPK kalah penting daripada softskill itu kaum-kaum yang salah jurusan LOL! makanya kuliah jangan ikut-ikutan. karakter tokoh di film ini juga terkesan tipikal ngejer IPK karena tuntutan nyokap bokap bukan karena bakat+passion Jika kamu berbakat dan punya passion tinggi di bidang Olahraga, masuk ke PTN/S jurusan Olahraga trus IPK kamu gede trus salah gitu? Wong ahli di bidang itu mau diapain lagi, baca buku soal bidang tersebut ga bosen, penjelasan pas kuliah gampang paham, ngobrol sama dosen nyambung karena interestnya sama trus dikasih nilai A sama dosen What's wrong? Masalah softskill kayak jago memanajemen waktu, finansial, jago negosiasi, networking mah udah beda ranah dan bisa dibilang wajib untuk semua Individu Masuk BEM kek, Mapala kek, itu juga urusan Passion ga perlu maksain perlu masuk organisasi a, b, c Kalo lo ga salah jurusan kuliah lo ga bakal deh males-malesan masuk kuliah, males-malesan bikin tugas, males-malesan skripsi, belajar juga rasanya gampang karena ga ada tekanan dan senang sama bahasannya. Lo ga bakal juga takut ketemu dosen kalo lo emang suka ama kuliah itu Lo juga gampang networking karena obrolan lo sama kawan kuliah nyambung sesuai interest dan keahlian lo di situ Alhasil pas lulus lo gampang deh dapet kerja karena networking lo kuat (selain lo ahli di bidang itu dan dapet rekomendasi karena IPK lo gede ato berprestasi) Ga ada istilah kutu buku, cupu, nerd buat lo yang IPK gede karena passion lo di situ Karena lo suka lo gampang mraktekin ilmu yang udah dipelajari Liat deh nanti, di luar waktu kuliah lo bakal mraktekin sendiri Lo suka hukum dan passion jadi pengacara. Ga usah disuruh dosen paling lo juga rajin ke Pengadilan Tinggi nontonin Lawyer beracara. Lo suka bisnis, paling juga lo bikin usaha sendiri di sela-sela kuliah. Jatuh bangunnya juga lo rasain sendiri nanti pas praktek. Lo ada passion dan bakat di situ? IPK lo gede sendiri, ga usah capek-capek dikejer
IPK tinggi ujung2nya kerja sama org alias jadi buruh juga ! pengen sukses & Kaya ? ya jadi Pengusaha ! Kuliah memang perlu, IPK minimal lulus 3,00 tapi jgn punya cita2 jadi buruh selamanya , mulai buka usaha kecil2lan lama2 jadi besar
Alhamduliah semua keluargaku lulus kuliah s1 informatika langsung diterma kerja sekarajg udah jadi manajer jaringan bansarnas indonesia Kedua S1ipdn kebijakan kerja jadi analis kebijakan jedral sekrang kebjikan wakil presden Ke 3 D2 kedinasan tegal sekang jadi kepala dinas ,saya kuliah sendiri sambil kerja😊 malu punya saudara yang sukses,tingal minta minta terus uangnya Banyak orang lulus kuliah nganggur nyatanya keluargaku tidak ada
gw punya kawan kumlod,, :D tapi santai aja orangnya, suka jalan, pergi sana sini, petualang, dll :D harusnya tulisan "pengejar" itu di huruf besarkan, biar inti judulnya disitu, :) so kumlod gak mesti kutu buku :D hihih.. ipk gw yg D3 ampir kumlod, gw teknik, waktu interview di epson ejip, semua pelajaran di tanya, mulai control PID, plc, elektro, mekanik, kebetulan gw udah kerja sebelumnya selama 1 tahun, bnyak yang gw lupa, saat interview, banyak pertanyaan gw gak ingat, itulah kira2 BAHAYA nilai tiggi, karena ingatan kita bisa lupa, dan orang lain bisa saja gak percaya, gw tipikal males belajar, gw sering main game bahkan saat ujian, bikin laporan praktikum, atau tugas, ya pagi pagi sebelum mulai kuliah XD wakwakw, malamnya malah santai, jalan2, main game, cuma saat kuliah gua suka, pelajarannya asik, makanya nilai tiggi,, so gw bukan kutu buku. cerita pengalaman XD tapi yang bahaya, kalau orang kejar nilai tiggi, terkadang merasa bisa, dan susah mau di start dari 0, kecuali terpaksa, dan perusahaan gak berani ambil resiko untuk menempatkan mereka langsung ke bos, kan bgtu masalahnya,, dan lagi,, orang yang sangat rajin, belajar sana sini, nilai tiggi dll tiggi,, :D biasanya dan kebanyakan mereka jadi buruh,, apa itu mulai dari staf, supervisor, manager, dll, tetap buruh, yang kerja di bwah orang, dan orang yang biasa aja, bahkan kadang dia terlihat bodoh dkampus, pulang kuliah jualan, gak sempat belajar, tapi sebenarnya dia belajar dagang, dan dia berpeluang jadi CEO , bhasa keren :V te big bos,, atau pendiri perusahaan,, tergantung usahanya,, dan dia bakal pekerjakan orang yang pinter dan rajin belajar,, :D benar? benar gak? orang pinter, pulang kuliah, ad waktu, belajar bareng di kampus, pengusha gak punya waktu untuuk itu,, dia byak butuh waktu untuk usahanya biar jalan, :D benar??
Semua orang start dari bawah. Yg ipk tinggi yang lu kata "biasany" jadi buruh/staff doang itu langkah awalnya doang, baru step awal, kedepannya bisa banyak kemungkinan bos. Emang bangunan dibangun dari atap dulu (jabatan tinggi)? Enggak kan, dari pondasi dulu coy
yang kurang dari indonesia itu adalah bukan pendidikannya tapi perusahaan yang melihat IPK sebagai dasar penilaian seseorang baik atau gak . maka dari itu semua mahasiswa takut jika ipk mereka jelek , mereka jadi susah dapet kerjaan. dan juga ada beberapa dosen yang tidak open minded . text book banget jadi mahasiswanya tidak bisa berkembang , gak bisa ambil refrensi" lain . kalo misalnya ini diterusin kebiasaan kaya gini , maka bakal selamanya semua mahasiswa takut akan ipk jelek . padahal hard/softskill haruslah seimbang . just do your best guys
Saya memahami maksud video ini. Cuman, rasanya agak meleset pesan yang disampaikan.. IPK hal yang penting, walaupun bukan yang terpenting. Ada pekerjaan yang murni membutuhkan kualitas kognitif (dalam hal ini tergambar dalam IPK), ada pekerjaan yang membutuhkan kualitas kepemimpinan, skill presentasi, dll. Orang tua saya pensiunan di salah satu Bank BUMN Indonesia. Dia pernah bilang, memang benar IPK bukanlah yang terpenting, tapi variabel yang digunakan pertama kali dalam merekrut pegawai adalah IPK dan dari universitas mana, untuk menentukan apakah seseorang tersebut akan dipanggil interview atau tidak.. Karena kedua hal itu paling mudah dilihat dan valid, bisa dicek kebenarannya.. Semua orang punya interest nya masing2, selama itu gak menjadikan kita obsesif, dan kita konsekuen, aku rasa itu oke2 aja.. Di sisi lain, menurut saya, penggambaran video ini yang membandingkan dengan kegiatan kemahasiswaan saja, agak kurang tepat. Magang adalah hal lain yang menurut saya sangat penting. Bagaimanapun juga, salut buat videonya. Terus berkarya dan menghasilkan produk-produk berkualitas !
BAGUS SEKALI VIDEONYA. MERINDING NONTONNYA Well, mahasiswa Indonesia kini lebih banyak berorientasi kepada IPK, melupakan pengabdiannya kepada masyarakat, perkembangan kehidupan kampus dan cenderung apatis mengenai bangsanya. Ini yang perlu dirubah mindsetnya yaitu terlalu nyamani zona nyamannya sehingga minim keterampilan, komunikasi, problem solving, dan kepemimpinannya. salam dari mahasiswa Undip, Semarang. Siapapun yang telah berkontribusi dalam video ini semoga selalu menginspirasi.
IPK tinggi emang belum tentu good softskills nya tapi film pendek ini kaya ngajarin ke mahasiswa kalo ipk itu nggak penting, padahal itu SALAH BESAR!! contoh ni kalo jadi dokter mau lanjut spesialis itu ada ipk minimal dan kalo kurang, daftar aja nggak bisa. so harusnya nggak seperti ini cara gambarin bahwa kuliah itu nggak semena mena ipk, aku merasa ini menyakiti buat anak yg udah semangat belajar tapi terus liat ini jadi males kalo aku kata filmnya kurang mutu #sorry
+Dimar Yudis enggak, bukannya ngajarin kalau IPK gak penting, tapi lebih ke manajemen diri dan waktu bagaimana biar mahasiswa bisa ngembangin softskill dan kemampuan organisasi. Soal IPK semua mahasiswa juga pasti tahu itu penting.
+Dimar Yudis bro,main lo kurang jauh,pulang lo kurang pagi,sama kurang liburan bro. video ditonton mentah2 sih,gk dipahamin makna'y. kalo makna yg gua tangkep sih IPK tinggi itu gk menjamin lo bakal gampang untuk bersaing, tapi masih banyak faktor lain yang penting yang disebutin di menit 10:13, IPK tuh cuma di peringkat 9. IPK tinggi tuh bukan sekedar nilai bro, tapi harus dibuktiin tuh nilai dan diimbangi dengan faktor lain. Salam Damai bro :)
+Dimar Yudis Setuju mas ! Rasanya sedikit menyakikan bagi yang rajin dan semangat belajar mengejar IPK tinggi.. Seolah2 kami ga perlu dapet IPK tinggi gitu ya? Gimana coba kalo judulnya diganti "Wahai Pengejar IPK rendah?" -___-
Klo menurut aku pribadi ya. Daripada mati-matian mengejar IPK Cumlaude dan aktif organisasi tanpa kenal waktu, mending cari pengalaman magang, cari pengalaman kerja dan ikut sertifikasi kompetensi. Tak lupa juga asah skill yang dibutuhkan di masa depan serta ikut kegiatan kemasyarakatan. Insyaallah lebih berkah. Alhamdulillah sebelum mulai sidang skripsi, aku sudah punya pengalaman magang, pengalaman kerja dan pengalaman sertifikasi kompetensi. Cuma minus pengalaman UKM dan pengalaman Organisasi.
Banyak yang begini emang. IPK dan nilai tidak bisa di sandingkan dengan skill (hard skill dan soft skill). karena nilai, IPS dan IPK adalah tolak ukur yang di buat oleh lembaga pendidikan untuk sekedar menilai apa2 yang di ajarkan di kampus. Bukan menilai skill sebenarnya dari seseorang. banyak mahasiswa yang lulus dengan IPK tinggi tapi tidak bisa apa2. saya tahu sendiri. mereka hanya mementingkan lulus dengan IPK tinggi dengan harapan bisa bekerja di perusahaan. sampai mereka lupa dengan esensi dari belajar. yaitu mencari ilmu. bukan mencari IPK tinggi. kakak kelas saya, angkatan tua dan paling terakhir sendiri lulus jika di bandingkan dengan teman2nya seangkatan. tapi dia benar2 menguasai ilmu koding (bikin program komputer). akhirnya dia lulus dengan IPK pas2san (2,7 an). Tapi sekarang dia sudah bekerja di singapura sebagai manajer IT. teman2nya yg lain gak percaya... tapi begitulah kenyataannya. IPK pas2an gak masalah. Selama kita masih benar2 mampu menguasai salah satu/ lebih skill.
+SuperNetzero yang penting ilmunya. ini yang dilupakan, banyak yang ngejar IPK tinggi dengan cara curang ataupun menghapal soal dan kebiasaan dosen, sedangkan esensi pelajaran itu sendiri ga pernah masuk ke otaknya. Makanya seringkali IPK ga menggambarkan kepintaran seseorang.
Ga gitu juga gada salahnya ipk besar justru itu jd backlog history kandidat kalo ipk kecil apa bisa jd acuan dia punya skill lebih baik dr ipk besar ngga juga kan, skill mah bisa di asah tp ipk besar keliatan bahwa dia konsisten pas kuliah ga malas malasan
4:39 setelah sekian lama nonton video ini. dan baru kemaren dengerin saksi ahli di MK. apakah kedua orang ini orang yang sama dg yang ada di sidang MK kemaren??
tapi IPK juga penting loo, jangan sampe gara gara terlalu aktif organisasi lupa kuliah.. yang ada 2 2 nya akhirnya ga dapet . Maksudnya di balance-in ajaa daripada ada 1 yang malah bikin ribet . CMIIW hahaha
Terimakasih videonya. Sebelumnya saya hanya mengejar IPK. Tapi sejak melihat video ini, saya menjadi aktif di organisasi kemahasiswaan, walaupun sedikit terlambat.
apalah arti leadership bila tidak punya fungsi dri keahlian akademi yg ditekuni, di dlm perusahaan tidak semua pemimpin, kloq semua yg menjadi pemimpin siapa yg jadi pekerja, seorang manajer di perusahaan mendapatkan jabatannya melalui proses yg panjang karena dri awal dia memiliki keahlian di akademi yg sesuai dengan kebutuhan perusahaan dlm melakukan produksi, kloq seorang yg hanya tau kepemimpinan dan tidak tau keahlian akademis yg dia tekuni hanya akan jadi sampah yang tak ada fungsinya, ketika kita punya softkill dan manajerial yg baik alangkah bodohnya bila tidak bsa membagi waktu untuk IPK dan Organisasi, jgn selalu menitikberatkan ke satu hal saja, hidup ini harus seimbang, danj jgn ada judge terhadap Kupu-kupu maupun kura-kura, karna apa yg dapat diterima drimu adalah produktivitasmu
pengalaman saya melakukan interview, gak pernah liat ipk para kandidat, biasa langsung kasih contoh masalah dan dilihat cara nyelesain nya dan etika nya, dan kita sudah sadar untuk kerja di kontracktor epc ipk sangat tidak penting yang paling penting adalah kemampuan menyelesaikan masalah teknis dan non teknis di lapangan dengan cepat dan berita acara bisa keluar dah gitu aja.
+Ing Grid Di lapangan saya blm sempet malakukan riset apa korelasi ipk dengan penyelesaian masalah bergantung pada IQ, dan saya gak paham standar IQ itu spt apa, sementara di lapangan banyak orang expert di bidang tertentu dengan tanpa ipk , atau ipk nasa kom pun banyak, bahkan lebih expert dari lulusan s3 juga banyak, dunia tidak sesempit iq dan ipk, banyak hal luar biasa di luar sana, itulah mengapa ipk dan iq bukan lah patokan utama,
dari video ini saya belajar kalau pandangan umum banyak orang-orang itu "belajar ngak penting, nilai tidak penting". Kalau orang indonesia gagal masuk harvard atau stanford karena ipk nya ngak cukup (minimal 3.7) salah satu pihak yang ikut andil bersalah ya salah satunya pembuat video ini. video ini mengajarkan "belajar dan dapat ipk bagus itu ngak penting"
Maksudnya di sini orang menganggap mahasiswa yang nyari IPK tinggi cuman ngejar sekedar 'angka' saja, ya padahal ada dari mereka yang belajar buat cari ilmu di bidang keilmuan mereka masing2, ilmu2 itu ujung2nya juga digunakan agar mereka bisa mumpuni bila dipekerjakan di bidang bersangkutan. Ya kalau misalnya ada orang kerja di suatu bidang yg sesuai kuliahnya, tapi dia tidak cakap / tidak menguasai bidang pekerjaan itu ya sama aja lel Misalnya kalau kamu kuliah di kedokteran lalu IPK rendah, pas ujian nilanya buruk, ya gimana kamu mau ngobatin orang2 di luar sana la wong ilmumu aja nggak mumpuni...
Ya realistis saja bang, sekarang kan banyak banget tuh IPK selangit tapi skill 0 kecil. Yg saya maksud skill disini bukan yg aneh2 ya, tapi pembuktian dari 'nilai tertulis' mereka sendiri. Ini film sudah pasti arahnya kesana lah, wkwk.
pertama, JANGAN pahami IPK tinggi sebagai angka, tapi sebagai PENGUASAAN ILMU. Karena kalo cuma IPK tinggi, banyak tukang contek yang bisa dapet. Sebaliknya kalau menguasai ilmu dgn baik, IPK tinggi akan mengikuti. kedua , penguasaan ilmu dan softskill yang baik itu harga mati. dua2nya harus sama2 baik. di video ini dicontohkan kalau softskill yg baik sangat dibutuhkan d dunia kerja. tapi itu harus didukung dengan pemahaman ilmu yg baik juga. contoh ekstrimnya di dunia kedokteran, konstruksi bangunan, atau hukum : di situ ilmu jadi hal pertama yg sudah wajib dikuasai. jadi, bagi yang masih dominan di penguasaan ilmu, harus belajar melatih softskill yg baik. dan bagi yang masih dominan di softskill , harus terus memperdalam ilmu, supaya kemampuannya bisa makin sempurna. karena pada dasarnya dua hal itu saling menunjang :)
ipk tinggi gak jamin sukses pas kerja, ipk kecil apalagi. gak ada yang bisa jamin, asuransi aja gakbisa jamin ipk jadi acuan bagus saat kerja. tapi kalo ipk bisa tinggi, kenapa enggak? :)
Bayangin kalau seluruh mahasiswa berfikir demikian. Bayangin berapa banyak sainganmu di dunia kerja? Kalau mau sukses, Jangan menjadi kebanyakan orang.
terus kenapa kalo IPKnya tinggi? setiap orang punya caranya sendiri untuk mencapai sesuatu. tergantung passionnya masing2. IPK rendah atau tidak. mau organisasi atau tidak. itu kemauan masing2 dirilah. kalo cuma mau malas2an. mau ngarepin IPK tinggi? atau mau nyalahin orang yang usaha untuk IPK tinggi? jalan dan proses hidup setiap orang berbeda2.
+ISIGOOD.COM CHANNEL : Idenya bagus. Eksekusi dan sinematografi baik. Tapi saya punya saran konstruktif yang mungkin bisa diterima : 1. Adegan wawancara kurang realistis. Tidak ada pewawancara di babak pertama yang merendahkan langsung kandidat kerja seperti itu; terlalu kelihatan bahwa adegan itu adalah skenario. Tidak ada proses dari masuk wawancara kepada topik IPK -- langsung begitu saja. 2. Adegan sehabis wawancara juga tidak mendekati kenyataan. Coba ikuti tes-tes beasiswa atau pencarian kerja, dan anda akan mendapati bahwa mereka sudah punya proses yang bisa menyisihkan banyak orang dengan cepat. Perusahaan macam apa yang dalam tahap satu sudah meminta dia memecahkan masalah perusahaan yang nyata? Tidak ada. Apalagi diajak ke ruang dimana staf inti bekerja. Biasanya HR yang mengurusi masalah HR; departemen lain tidak campur tangan (kecuali di perusahaan tambang atau sains). 3. Anda bisa membingkai masalah ini dengan lebih baik. Sekarang film-nya terlihat seperti propaganda atau ceramah moral yang terlalu kasar. Seorang dengan IPK tinggi (3,98 ke atas) mungkin memiliki masalah sendiri, tapi apa yang anda tampilkan di sini adalah karikatur belaka. Anda bisa membingkai masalah ini dengan lebih bijak --- misalnya kurangnya waktu bersosialisasi anak IPK tinggi, atau gagal di tahap FGD (focus group discussion) karena dinilai terlalu by-the-book dan kurang bisa bekerjasama. Semoga saran ini diterima dengan baik, Salam.
+Adinata Satari setuju, masih bernafsu bikin shot2 sakit ala quentin tarantino tapi nanggung. kalo lebih dipoles dari segi lighting mungkin juga lebih menarik.
yang bikin video ini ipknya rendah...dengan alasan sibuk berorganisasi..padahal emg ga niat kuliah aja kan? tujuan utama kuliah apa sih? gw organisasi jalan ipk bagus2 aja tuh? KALO NIAT KULIAH
10:13 mungkin itu hanya berlaku di perusahaan luar, di perusahaan Indonesia enggak bos. Kebanyakan perusahaan Indonesia mensyaratkan ipk diatas 3,00 sekarang. IPKmu dibawah 3,00 langsung dibuang cv kamu.
+sena sean kita perlu teori juga sebelum praktek. Di skripsi juga BAB 2 itu Landasan Teori, baru analisis atau implementasi. Artinya, sebelum eksekusi, kita mesti paham dulu apa yang bakal di eksekusi. Enterpreneur juga perlu riset pasar dulu minimal, ga maen asal jebret jualan :)
+epueu alhamdulillah aku melamar kerja dengan transkip smtr6 IPK 2.89 diterima, dan skrg saya udah bekerja 1th dan sudah lulus tapi IPK masih dibawah 3 yaitu 2.97. saya percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar karena Tuhan sudah menentukan apa yang kita dapat dalam hidup sejak kita belum di ciptakan. percaya aja Tuhan ga akan salah memberi yang terbaik untuk umatNya.
+epueu ga selama nya ko dibuang gitu aja, nyatanya saya sendiri IPK dibawah 3.00 masuk kualifikasi perusahaan yang butuh IPK sesuai standar. saya juga sempat diterima disalah satu perusahaan besar, tapi saya tolak karena syarat yang tidak disetujui oleh orang tua. kenapa harus terpatok IPK tinggi, kalau kita punya kemampuan ? PEDE aja :)
kalo ini beneran... yang wawancara, yang diri, para stafnya kaya GITU sikap dan bicaranya. yang salah mah bukan mahasiswanya,, tp MEREKA! OMONGAN apaan tuh..: "kok pusing? katanya IPKnya tinggi?' lah emng kita dpt ipk itu krn kita bisa mecahin masalah perusahaan? aneh!
Jangan salah Sabam, saya pernah pengalaman seperti ini juga, salah satu test yg diadakan adalah test memecahkan masalah dalam bidang yg kt lamar. Kita digabungkan sama peserta lain. Dalam pemecahan masalah tersebut akan dilihat siapa yg capable dalam mengambil keputusan, memberikan ide, masukan dan solve problems. Bijak bergaul dan milikilah pengalaman2 yg menunjang kemampuan kita. Tks
teman saya kerja di showroom mobil, pernah beberapa tahun yang lalu dia tidak bisa kasih hasil yang memuaskan. Di panggil ke ruangan manager, disuruh ambil air mineral botol sama teh botol, lalu disuruh memilih, mau yang mana untuk dilempar ke muka teman saya. wkwkwk
Woles brooo...itu kan hanya salah satu dati gambaran..apapun bisa terjadi kalo kita ngelamar kerja,kalo di film ini kasusnya sepertinya si mahasiswa x sangat membangga-banggakan IPKnya. Thats it. Lebih disaring deh,selalu ada pesan moral setiap kita lihat sesuatu 😊
Bagus.. Pembelajaran yang diambil untuk menjadi lulusan terbaik di "dunia kerja" harus mempunyai softskill yang bagus serta IPK juga harus bgus pula. Namun sayangnya, di era yang semakin berkembang ini dengan tuntutan untuk memajukan bangsa ini masih pantaskah kita terlalu banyak memikirkan bagaimana agar kita lulus dan masuk ke "dunia kerja". Saya disini mengajak teman teman mahasiswa semuanya, ubahlah Mindset kita yang selalu berfokus untuk mendapatkan "pekerjaan". untuk memajukan bangsa ini sudah bukan saatnya berpikir untuk itu. Namun bagaimana kita sebagai lulusan terbaik sedini mungkin bisa membuat "lapangan kerja" bagi banyak orang Indonesia diluar sana. Bekerja untuk sebuah perusahaan tidaklah salah, namun ketika kita menciptakan lapangan kerja akan semakin banyak kontribusi kita bagi bangsa ini.. Dan tentunya potensi untuk lebih sukses semuda mungkin akan semakin besar.. dan semoga bisa berguna bagi seluruh alam.. :))
aduh mana ada ,fresh graduaate abis waawancara kerja, satu detik kemudian disuruh mecahin masalah utama perusahaan ???? apalagi songong2 semua orangny di perusahaan
+riano febri Yaa kalo perusahaannya cuman jualan cireng ya lebay sih.... Tapi yah masa iya ngelamar jadi junior manager di pabrik cireng? Show your good manner on comment :)
IPK sy pas pasan tp sy menjadi ketua di salah satu organisasi mahasiswa di univ sy, apakah bs sy bersaing di masa depan nantinya? mohon komentar positif nya :-)
Tergantung bidang pekerjaan yang akan anda masuki, kalau bidang organisasi anda terkait dengan bidang pekerjaan anda itu sangat mendukung. Namun kalau tidak terkait, setidaknya perusahaan dapat menilai kalau anda seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Selanjutnya tinggal sisi akademis anda yang akan dilihat, sejauh mana nilai anda dimasa perkuliahan sehingga anda dapat disimpulkan sebagai kandidat yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kecerdasan yang baik sehingga nantinya dapat menjadi contoh bagi rekan2 kerja untuk berkembang lebih baik demi membawa perusahaan semakin sukses.
kalo menurut saya, tergantung orientasi jurusan kita, karena jurusan punya orientasinya masing2, orientasi studi, orientasi manajer, orientasi industri, dll IPK yes, soft skill yes, kata dosen wali saya, "kita harus menyeimbangkan IPK dengan softskill, namun dalam pelaksanaannya memang sulit", jadi softskill memang dibutuhkan dalam hidup, dilakukan tidak hanya masa kuliah, bisa saja di masa SMP, SMA, dan di masyarakat... IPK untuk lulus ujian kuliah/studi, softskill untuk lulus ujian hidup, apapun pilihannya yang penting melakukan hal yang positif, dan bisa bermanfaat untuk INDONESIA. hidup mahasiswa...
gedungnya familier banget. btw, kalo udah terlanjur ngejar ipk (walaupun gak tinggi2 juga), jadi kupu-kupu dan jarang ikutan aktivitas di luar gmn yak? udah semester tua juga T_T. *cry in the corner*
+011azr kadang heran sama beberapa orang di sekitarku yang bisa nyambi kerja, aktif organisasi tapi ipk tetep bs cumlaude, terus bisa lanjut studi ke luar sambil show off di sosmed. hiks :'(.
+011azr caranya dengan menambah soft skill diluar bro. Seperti Les bhs Inggris, Les Komputer, ikut berbagai macam seminar yg berhubungan dgn kuliah anda, dll. Intinya masih ada kesempatan kok,, positive thinking aja. rejeki sudah ada yg ngatur,, kesempatan yg masih ada sekarang lakukan dengan sebaik-baiknya. klo mulai putus asa Ingatlah orang tua. klo mulai tidak percaya diri Ingatlah Tuhan. Salam sukses :)
Menurut Saya, sangat tidak bijak mengaitkan IPK dengan kegagalan seseorang dalam mencari pekerjaan. Ini seperti memaksa opini orang bahwa kuliah dengan mwngejar IPK tinggi itu tidak penting. Sebenarnya kalo dibuat pemain utama dengan IPK standard kemudian melamar pekerjaan lalu mendapati kondisi yg demikian? Bagaimana pendapat kamu? Sama saja kan? Masalahnya bukan di IPK. Tapi pengalaman. Kalo boleh kasih masukan buat judul terbaik, mungkin lebih kepada SUKSES YANG TERTUNDA, atau apa lah. Jangan sampai mahasiswa yang menonton ini kemudian menjadi berpikir masa bodo dengan kuliahnya, dengan dalih "ah, kan IPK gak penting2 amat".
Sebaik-baiknya manusia yang memberi manfaat bagi orang lain ...
Mau IPK tinggi softskill pas-pasan ... atau softskill tinggi IPK pas2an ...
kalau cuma menjadi orang yang saling merendahkan dan mejatuhkan ... bukan hal yang pantas dibanggakan.
+Tri Aditha Nugraha setuju , nice comment !
+Bongor Panjang bener banget
setuju
yoi
+Tri Aditha Nugraha setuju!
Kenapa ya IPK tinggi selalu di identikan dengan kurangnya softskill?
Kalo saya lebih nyaranin kuliah itu memperdalam passion, artinya kita mesti tau dulu passion kita apa. Kenapa? karena dengan passion kita ga pernah terbebani apapun. Ga akan kejar IPK tinggi karena kepuasannya kita udah dapet di proses, bukan kepuasan di IPK tinggi. Ga akan fokus ke banyak organisasi, karena kita bakal ngerasa organisasi mana yang paling pas dengan kita.
1 lagi, kita perlu hargain proses, apa salahnya orang IPK tinggi mulai dari level paling bawah di perusahaan? Apa Monas di bangun dari atas? Atau dari tengah?
Jalanin aja, jalanin kuliah sebaik mungkin, jangan terbebani IPK rendah atau kurangnya berorganisasi.
+Try Fathur Rachman setuju
+Try Fathur Rachman setuju banget gw bro, gw paling sebel orang saat orang ipk tinggi dikatain kuper atau apalah.. ya belum tentu lah !!
+Try Fathur Rachman
Stereotype banget yakan.... dibalut tambahan atribut kacamata, baju panjang rambut klimis. zz
To the top sir
setuju
Suka banget ide cerita filmnya & bener banget...kita butuh bersosialisasi selain IPK. Mantab akting mas eddy panutanku di FH UGM...bisa akting jd bos manager tp jg jd bakul angkringan...joss lah pokoke 😄👍
Harusnya 1jt subscriber loh!!!!!
Satu yg harus kita ambil dr cerita ini, jgn cuma ngejar nilai (IPK), tp praktek di lapangan jg harus bisa..
3P Official seruju!
Setelah scroll down comment, beberapa orang komen bahwa film pendek ini membuat orang akan menjadi malas untuk mengejar ipk/gpa tinggi alias memotivasi diri secara tidak langsung agar malas malasan. It's true, but I have different kind of view, so. .
Like dude, really? maybe the packaging is not definitely perfect. Tapi, kalo liat dan tonton videonya dengan makna yg lebih dalam secara langsung film pendek ini mengajarkan bahwa jangan terlalu fokus kesatu arah saja yakni akademis, selain akademik masih ada non-akademik. But the important things is, mahasiswa juga harus keep balance dengan kuliah dan waktu refreshing jangan full time based on learning the academic or non-academic to pursuit perfect gpa. (cause sometimes kegiatan mahasiswa juga sering terdapat agenda kinda brain storming, and evaluation)
It's based on my true story, saya seorang mahasiswa yang pernah mengalami stress akibat terlalu ingin mendapatkan ipk yg sempurna, juga ingin mempunyai softskill yg bagus sehingga memandang selain akademis dan ukm well it's not important to me and i have nothing to do with that. Setelah masuk 2nd year , kerasa stress dan mumet yang membuat diri menjadi down dan otak sulit untuk fokus dan berfikir semestinya, juga kesehatan yg kurang baik karenanya. And the answer for that is? Ya, refreshing. Chit chat with friends, hangout, vacation, social engagement, etc. Because sometimes hidup ini butuh hiburan dan tertawa bebas.
untuk semua mahasiswa rajin dan berprestasi, keep chasing your dream but don't push to hard cause sometimes we have a limit . See you on top! :)
Sistem pendidikan kita ini sangat pasif sehingga terciptanya angka pengangguran terbanyak diasia , saya ini mahasiswa juga dari beberapa pengalaman saya yang saya dapat ada beberapa kriteria mahasiswa bingung akan lulus alias pengangguran :
----------------------------------------------------------------------------
1. Nilai bagus : terdapat beberapa cara diantaranya Nilai murni hasil usaha , mencontek , nyogok dosen ''WOW'' , Akreditas univ menstandar nilai abal2 SKRIPSI beli sama dosen atau minta jasa sama orang , GILAK JUGA WKWKW HORANG KAYA. kemudian dilanjutkan apakah ilmu yang sudah tercetak dinilai ''Diulang kembali / diposes lanjut Ya atau Tidak ?
2. Organisasi-kuliah : banyak beberapa mahasiswa kita mmg mendapatkan ilmu yang lebih tapi apakah ilmu / manajemen waktu kita seimbang ? misal : Kuliah > organisasi atau organisasi > kuliah sehingga sulit fokusnya mahasiswa memilih antara aktivitas tesebut sehingga menimbulkan beberapa efek : Nilai bagus , jelek , kuliah terbengkalai , lama tamat. alhamdulillah kalau dapat jaringan krn organisasi itupun kalau CVnya perstasi misal presiden Bem , ketua PKK dll Tunggu belum tentu kalau nasib berkata lain.
3. Kurangnya keaktifan mahasiswa tersebut sehingga tidak terfokus dengan segi penjurusan : - lulus kuliah karna terpaksa alhasil kuliahnya ngak 100% , salah jurusan , potensi SMAnya IPA masuk jurusan ekonomi , akuntansi ada juga loh SMK lulus kedokteran WOW banget wkwkwk ngak jelas mungkin / abal2 jaring mahasisnya karna sindikat Univ kita ini gampang asal masuk yang penting ada Duit , kasian bapaknya kuliahin anak2nya cuma kuliah karna gengsi , ikut2an alhasil yah begitulah.
4. Penyakitnya lagi milih2 pekerjaan pengen kerja bagus , nilai jelek , skill ngak ada atau sebagainya Gaji minta gede. Emg itu tmpt kerja punya bapa lo. Sok gengsi pekerjaan juga.
5. Kurang minatnya mahasiswa baca buku ini yang bahaya, jadi kuliah jgn dibaca slide dosen aja buku luas loh ya kalau ilmunya merata ngak ada yang spesial alias Spesial satu bidang ya susah nanti pekerjaannya asal2 juga. terus adalagi Pengen cepat lulus ibarat KUPU KUPU ( Kuliah-pulang ) Yah nilai bagus ya tapi sebatas teori, keterampilan Nol akhirnya pengangguran juga.
So jadi kesimpulan saya memang jadi mahasiswa Ideal itu ngak semua orang ya tergantung usaha , mimpi , doa kan berbeda. jadi yang terpenting manfaatkanlah waktu sebaiknya mmg butuh proses. krn proses tidak mendustakan hasil.
+isigood.com channel
kuncinya sih saat magang / praktek kerja difahami betul keadaan & kondisi dunia kerja , how to solve problem , conflict management & seperti yang dijabarkan di akhir video . jadi saat masuk dunia kerja sudah gak kaget lagi saat interview yang disertai test skill. mau ipk tinggi / ipk rendah , atau kalau ga ada magang , minimal baca baca pengetahuan tentang dunia kerja . masih bisa dimaklukmi saat ditest belum mampu memecahkan masalah secara penuh / sempurna . nnti seiring berjalannya waktu , si pekerja bakal dapat mengetahui & menemukan cara penyelesaian masalah . ketika pindah kerja ke tempat lain sudah dapat pengalaman buat interview & test hardskill. kesimpulannya IPK tinggi tidak terlalu / bahkan sangat tidak penting . hehehe . bdw videonya bagus bro !!! 2 thums up !
Gw ikut mapala, senat, bpm, ukm2 yang lain, Lomba PKM, tetap aja IPK gw tinggi.
Teman2 seangkatan gw yang belajar setengah mati, tetap aja gak bisa ngalahin gw. Bukannya sombong!!!
IPK tinggi memang harus dikejar, karena itu modal utama ketika kita lulus dan mencari kerja. Untuk fresh graduated yang perusahaan lihat adalah IPK kamu. Selain itu IPK tinggi juga bisa memberikan kebahagian tersendiri untuk orang tua kita karena ada kebanggaan disitu.
Mau nyari beasiswa S2? yang dilihat bukan gaulnya dirimu di kampus dengan berbagai kegiatan organisasi, yang dilihat adalah IPK mu.
Walaupun gw banyak ikut kegiatan organisasi, tetap prioritas gw adalah IPK dan itu MUTLAK.
FIlm ini mengajarkan bahwa IPK itu tidak penting,,,, dan itu sangat salah dan memberikan doktrin yang salah kepada para mahasiswa. Film ini seharusnya mengajarkan bagaimana memanage waktu antara kuliah, aktif organisasi dan kehidupan pribadi, Bukannya menjudge bahwa pengejar IPK tinggi akan sengsara dikemudian hari.
Gw setuju
AR Syawal kayak nya om gak nonton video nya ya?
jelas sekali video ini mengajak kita untuk juga mengikuti hal lain, tidak 100% mengejar IPK.
di video bisa kita liat cowo itu betul2 fokus sama IPK nya, sampe dia gak ngikutin hal2 lain, bahkan pacar nya aja mau di tinggalin. IPK turun dikit aja dia sampe galau, padahal 3,9 loh.
prioritas IPK itu benar, tapi menjadikan IPK satu2 nya hal yg dikejar itu salah.
poin2 Anda benar, kecuali yg beasiswa, tapi salah paham aja sama video nya, mungkin karena gak nonton langsung komen ya?
AR Syawal saya baru dengar dapat beasiswa mutlak karena IPK.
karena syarat pertama memang seleksi berkas, yang di saring (misalnya) IPK 3 keatas saja, jadi IPK 3,01 s/d 4 dianggap sama.
selanjut nya yang dinilai ilmu diluar bidang kamu, dan pengalaman.
saya tekankan IPK, cuma syarat awal masuk saja, selanjut nya banyak syarat2 lain.
andri juliansyah andri juliansyah saya sudah nonton sampe habis, makanya saya komentar. Mungkin disitu gak nonton sampe habis. Lihat endingnya kyk gimana,,,
AR Syawal Nah, ending nya itu yang membantah pendapat agan, disitu dia sadar kalau IPK bukan hal yang menjadi "satu2 nya dikejar", dia akhir nya nongkrong, dan lebih bisa menerima.
agan bilang film ini mengajarkan kalau IPK bukan lah segala2 nya, tapi agan menyarankan menyeimbangkan antara dunia akademik dan non-akademik/sosial (paragraf ketiga), padahal itu dia yang di tampilkan di video ini. itu yang membuat saya menyebut agan tidak menonton video ini hingga habis.
sayangnya film ini ga sesuai realita di kampus gw, mhsiswa yg IPK nya tinggi skrg udh aktif di berbagai bidang, ada yg udh kerja ada yg jd ketua himpunan/ BEM, bkin PKM, lomba mewakili kampus dll. mostly yg pinter2 gak cm di akademik aja tp juga di luar kegiatan kuliah. sedangkan disisi lain, mahasiswa yg terlalu aktif di luar kuliah contohnya ikut organisasi malah ancur nilainya krn sibuk dgn segudang proker organisasi dan harus ngulang matkul yg gagal di semester depan.. sama aja kerja 2 kali kan? proses itu penting tp efektivitas harus dipertimbangkan. kecuali kalo lo udah bisa biayai kuliah sndri baru lu nyantai2 kesampingin kuliah untuk ngejar yg lain. klo masih dibiayai ortu/ negara sih lulus tepat waktu itu sebuah kewajiban.
nais
Satu lagi orientasi kuliah itu bukan mencari Ijazah terus bekerja, tapi cari ilmu sebanyak mungkin. Bila ilmunya barokah akan bermanfaat bagi orang lain :)
Bagaimanapun IPK adalah "Hasil Kumulatif", hasil dari per-mata kuliah yang telah diselesaikan. Mendapat IPK besar itu sebagai pertanda bahwa seseorang sudah fokus, serius, dan konsisten dengan apa yang dilakukannya. IPK besar atau kecil proses individu masing-masing yang berperan dan bertanggungjawab. Demikian juga dengan softskill. Jika terlanjur mendapat IPK kecil, maka ada sesuatu yang harus dikembangkan yaitu skill (keterampilan). Pada umumnya keterampilan itu dapat dilatih tentu dengan terus-menerus secara konsisten (Mahasiswa S3 Penerima Beasisiswa Kemenristek-Dikti 2016. IPK ketika S2: 3,82).
Tonton smpai abis dong
Hebat
Bagaimanapun saya yg HANYA lulusan S1 lebih dari 30 tahun BISA di level Manager di perusahaan2 Asing BUKAN karena IPK S1 TAPI karena BERTAMBAHNYA Kompetensi Skill2 Terapan yg saya miliki.
Nyang PENTING TIDAK STATIS & TERUS BERUPAYA menambah Kompetensi yg DIBUTUHKAN maka DIJAMIN PASTI DICARI-CARI oleh JOB HUNTER. 😁
Salam santun
Video nya sangat baik.
alhamdulillah aku melamar kerja dengan transkip smtr6 IPK 2.89 diterima, dan skrg saya udah bekerja 1th dan sudah lulus tapi IPK masih dibawah 3 yaitu 2.97. saya percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar karena Tuhan sudah menentukan apa yang kita dapat dalam hidup sejak kita belum di ciptakan. percaya aja Tuhan ga akan salah memberi yang terbaik untuk umatNya.
And one again, saya tidak pernah ikut kegiatan diluar jadwal kuliah. kalau bisa dibilang saya kuper dan ga pernah banyak bergaul, sejak smtr 3 saya sudah di sibukan kuliah kerja sampai saya lulus kuliah. so, yang paling penting itu berdoa sama sang pencipta dan lakukan yang menurut kalian baik untuk diri kalian. jangan takut tidak dapat pekerjaan, semua sudah ada jalannya. Inshaa Allah.
Kak kalo boleh tau ada berapa semester yang dapat nilai ip 3, maaf kalo nanya gitu soalnya saya mahasiswa baru
IPK harus bagus dan skill harus banyak dan mahir, semangat kembangkan skill dan raih IPK yang bagus dan terbaik
hal yang diinginkan perusahan di indonesia: 10000000000 kriteria yang membuat kamu menjadi robot, bukan manusia lagi
waaah ada guweh di situ ... tengkiyu
hahahahaha prof edy bisa acting juga,,, sukses ya geng... d tggu film2 berikutnya....
Definisi sukses orang beda2 bro. Kalo menurut lo dapet IPK tinggi itu sukses. Ya oke2 aja ga salah kok, yg penting lo happy dapet IPK tinggi. Tapi definisi sukses gue beda. Gue skrg semester 3 tapi gue udh punya penghasilan sendiri untuk biaya hidup dan bisa nabung buat gue itu sukses karena gue yakin jarang bgt orang bisa kaya gitu paling cuma 1% yang kaya gue. Definisi sukses gue adalah uang gue lebih banyak dari yang lain dan gue bisa jalan2. IPK gue ga bagus2 amat, pernah bagus tapi gue biasa aja dan ga happy sama sekali. Dapet gelar sarjana dan IPK bagus itu ga bakal gue bahagia,gatau kenapa. Gue skrg kuliah di jurusan manajemen, Tujuan gue jelas cari Ilmu dan punya network (ga cari nilai ya) dengan dosen2 di bidang ini. Jadi kalo gue bingung mengenai pengelolaan bisnis gue ntar. Tinggal tanya2 aja ke mereka. Mana ada dosen yang gamau bantu mahasiswanya. Gue hanya mengejar sesuatu yang bisa buat gue bahagia. Kalo ngga? ngapain? buang2 waktu aja
Karena pada hakikat nya tujuan hidup ini adalah kebahagiaan bukan kesuksesan semata, orang sukses belum tentu bahagia tapi orang bahagia sudah pasti dia sukses ✌🙏 semangat mass
Keren gak sombong👍
Gue nggak tau apa yg pernah lo hadapi ,di semester 3 bisa berfikir sejauh ini. Good 👏
Mantap... Dosen idola saya tuh... Prof. Edward (Wamenkumham RI)
Mengejar IPK tertinggi sebenarnya adalah pilihan. Tidak mengikuti kegiatan kegiatan kemahasiswaan juga merupakan pilihan. Tidak ada yg salah dengan mengejar IPK tertinggi. Tidak ada yg salah dengan tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan diluar jam belajar. Dan, satu hal pemegang IPK tertinggi tidak berarti lebih pintar daripada teman-tman lain. Mereka hanya lebih ekstra dalam belajar daripada yang lain. Yang IPK pas-pasan juga bukan berarti lebih bodoh daripada IPK yang lebih tinggi. Masing-masing dari kita punya passion dibidangnya. Hanya berbeda pada siapa yang lebih ekstra daripada yang lainnya. Namun, Yang salah adalah ketika kita hanya mengandalkan IPK untuk hidup. Akan ada yang lebih baik daripada kita. Dan, pada akhirnya IPK itu hanyalah sebuah angka. Oleh sebab itu, ketika kamu mengejar IPK tertinggi dan berhasil meraihnya, rayakanlah saat itu juga. Sebab, itu adalah penghargaan atas kerja ekstra kamu. Film ini terlalu menyudutkan pengejar IPK tertinggi, seolaholah tidak ingin org lain bisa berprestasi. Meski pesan yang ingin disampaikan bahwa IPK tertinggi bukan jaminan untuk hidup, tetapi ada kesalahan pada packagingnya. Film ini bukan suatu motivasi, melainkan sudah mengarah pada "cacian" kepada mhasiswa berprestasi.
setuju sekali....saya tdk bermaksud sombong,hanya memberi garis bawah saja.saya termasuk alumni yg dl mengejar nilai setinggi2nya,bukan untuk ajang pamer atau apa,lebih dr sekedar ingin menunjukkan hasil kerja keras,tanggung jawab atas apa yg saya pilih,selain itu yg paling terpenting adalah untuk membuat bangga kedua ortu yg sudah susah payah menyekolahkan saya.gak ada salahnya kan mahasiswa wajib belajar segiat2nya,ipk dan prestasi itu adalah hasil dr kerja keras itu sendiri.terlepas dr apakah aktif atau tidak berorganisasi,karena setiap org memiliki minat masing2.termasuk saya yg bukan aktivis kampus,lbh suka plg setelah jam kuliah selesai atau nongkrong dg teman2.saya mengalami sndr ipk mmg tdk bs menolong saat kita mencari kerja,tp ipk bs membuat ortu kita bangga dg prestasi kita dr hasil banting tulang mereka
+Indonesia's Supermodel emang IPK bisa jadi jaminan buat hidup ?
+Kevvin Axel baca baik2 dulu bro komen saya. :)
+Kevvin Axel baca baik2 dulu bro komen saya. :)
+Indonesia's Supermodel Setuju banget!!!!!!!!
Sebenarnya istilahnya bukan kejar IPK tinggi.. Tapi juga buat kejar skilll dan ilmu di bidangnya.. misalnya dia anak kedokteran jadi dia harus ngerti hal2 kedokteran sesuai mata kuliahnya yang ada buat jadi dokter yang berkualitas.
Maklumlah mungkin yang bikin ngiri sama anak2 IPK yang tinggi. Tapi kayaknya juga mustahil banget deh, anak yang IPK tinggi terus pas di tes dia ga bisa kayak gitu.. Soalnya kaka gua, dia cumlaude dan dia gampang dapet kerjanya juga.
IPK tinggi pertanda dia sudah bekerja keras...itu patut jadi bahan pertimbangan....
IPK memang bukanlah hal yang paling utama dalam dunia pekerjaan, tetapi bukan berarti untuk kita bermaksud bermalas-malassan selagi kita masih menjalani proses pembelajaran perkuliahan
wah jiaann pilm e apik iki, apike diputer pas ospek. kanggo maba2 ben do ra salah pikir soal IPK!
karena menurut saya sih, skill yang disebutkan di video ini bisa diasah dalam organisasi. kita bakalan terbiasa bekerja dibawah tekanan. jadi, organisasi tuh kayak miniatur dunia yang sebenarnya.
IPK bagus memang diperlukan, tapi bukan satu-satunya yang harus diprioritaskan.
saya sudah mengalaminya. alhamdulillah organisasi tetep jalan dan IPK memuaskan.
film ini bukan untuk mematahkan semangat adik-adik yang rajin belajar agar IPK besar. justru untuk memotivasi bahwa selain IPK, ada hal lain yang harus dikembangkan.
Nisrina ninis Setuju bgt kak. Mungkin yang lain masih blm ngerti inti pesan di film ini apaan. Film in bukan mengajarkan kita bahwa ipk itu gk penting. Cuma, harus diimbangi jg sama organisasi. Karena dgn organisasi kita punya banyak pengalaman di luar saat kuliah . Kuliah kupu2 dapat ipk tinggi itu mah biasa. Tapi kuliah + organisasi dan ipk nya tetap tinggi itu baru luar biasa.
karyawan2nya kok kayak orang songong gitu ya? apa emang semua pekerja professional lagaknya kayak orang kampung gitu sok2 arogan semua? lagian kerja kok minta dikasih tekanan. heran.
bagus sekali....saya sangat suka dengan alurnya....kualitas pemeran dan scenenya seperti layar lebar.
OMG! Ada Prof. Ed segalaaa lho. Salut. :')
Film ini bagus, memnyadarkan mahasiswa betapa banyak yang harus kita lakukan selama menjadi mahasiswa selain (hanya) berkuliah dan mengejar IPK.
Saya sendiri selama mahasiswa aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, dan dampaknya saya rasakan sekarang setelah lulus dapat banyak informasi dari teman-teman tentang lowongan pekerjaan. Jadi selain berkuliah, pergaulan juga penting :)
baru aja liat video ini, terkejut prof eddy jadi abang2nya:"""
yang penting mau berusaha mencari materi, riset & kembangin ide...
keren filmnya...pas banget huwehehe.
Ketika mencari kerja ipk adalah hal utama yang akan dilihat dalam administrasi, jika ipk tidak memenuhi maka walaupun sehebat apapun softskill tidak akan bisa membuat anda diterima, namun softskill juga sangat berguna jika kita sudah mulai bekerja. Namun jangan meremehkan ipk, karena kalau ipk mu saja jelek ini sudah mencerminkan bahwa kalian tidak sungguh sungguh ketika kuliah, maka perusahaan pun melihat bahwa kalau kuliah tidak sungguh sungguh apalagi jika bekerja di perusahaan
wuahahahaa, adu domba lagiii, mau kecil mau besar IPK nya, yg penting bisa bermafaat bagi orang lain yg ada di sekitar, karna teori timbal balik dlm kehidupan itu mutlak.! bwt teman2 Mahasiswa/wi salam persatuan dan jangan lupa nongkrong.
film keren! akting para pemain pun lebih keren daripada yg di tv. bahkan bioskop. berasa natural banget filmnya, bukan kayak dibuat buat :D
Menurut saya kita harus balance dalam kedua hal, IPK tinggi menandakan bahwa intelektual kita bagus, intelektual berguna dalam mengembangkan pola berpikir dalam mengeluarkam inovasi,,
Dan tentunya soft skill harus kita harus bagus juga, hal ini bisa didapatkan dari program leadership, seperti ORMAWA, Himpunan Mahasiswa, dan organisasi organisasi lainnya..
Great, semoga membawa manfaat
Saya sedikit bingung mengenai film ini, bagaimana bisa dijaman sekarang Mahasiswa tidak mengejar IPK tinggi? Padahal syarat administratif masuk pekerjaan saja sekarang rata2 minimal IPK 3-3.5 (tergolong tinggi), jika tidak setinggi ini sudah pasti ditolak diawal lamaran. Bukannya alangkah lebih baik IPK dan kemampuan komunikasi/leadership sama2 tinggi?
Menurut saya, jangan malah memperkuat cap masyarakat kalau IPK baik identik dengan Soft Skill yang buruk, begitu pula sebaliknya... ada banyak orang diluar sana yang IPK bagus dan Soft Skill bagus juga, dan ini yang seharusnya kita tuju bersama. Di dunia ini bahkan ada banyak2 orang2 yang gak 'sesimpel' digambarkan disini. Ada yang gak pernah Organisasi/lomba2, belajar terus kerjaannya, tapi leadership/komunikasinya bagus. Ada juga yang ikut Organisasi terus, jarang belajar, tapi IPK nya tinggi, dll.
Kemampuan Akademis yang baik tanpa Soft Skill, sama saja gak bisa mempraktekkan ilmunya
Soft Skill baik tanpa Kemampuan Akademis yang juga baik, sama saja omong kosong...
saran saya jangan mau jadi pekerja
Evan Budi babu
jarang belajar tapi IPK nya tinggi? how come??
Kalau menurut ane ya paling gampang pake pintu belakang sih, intinya kalau ada kenalan di pt pasti lebih mudah dari tidak ada kenalan.
syrat masuk kerja itu Duit...
cuman 20% doang ilmu yg elu dpt di kampus di terapkan di lapangan mah...
Subhanallah
Judulnya mengejar IPK tinggi,mantap dong
Menurutku aku kuliah itu mencari relasi dan pengalaman.. kalau aku lebih ingin berorientasi ke entrepreneur daripada intrapreuner
rezeki ditangan tuhan... dari semua itu, usaha juga yg menguatkan masa depan. mau IPk rendah atau tinggi... kalo tuhan berkata, " Kamu sukses" maka jadilah demikian.
IPK juga penting lho. Jangan lupa bahwa perusahaan bonafit juga memberikan standar melamar yang tinggi untuk IPK. Di video ini juga lebay banget IP nya 3,9X, kayanya mahasiswa sepinter apapun jarang banget yang punya IP sebesar itu terus-menerus (walaupun saya pernah dapet IP 4,00).
Tp saya juga setuju bahwa IPK tidak begitu penting dalam dunia kerja. Karena saat bekerja kemampuan softskill seperti problem solving, dan communication lebih penting.
Kesimpulannya, tingkatkan IPK sebagai "ketuk pintu dan ucapan salam" kepada perusahaan, tingkatkan softskill untuk menambah confidence meyakinkan perusahaan.
"Overall lebih baik buka peluang sendiri sih sebenernya". Nobody can deny this word :D
sangat inspiratif ... trkdg mhasiswa dijejelkan dengan materi yang ada tapi tidak bisa menguasai hanya teori bahkan di dlm praktek pun nihil. ... beribu soal dan materi yg ada ttpi terkadang mahasiswa di dunia lapangan banyak yang binggung akan softskill mereka bahkan tidak berfikir luar bahwa mereka mempunyai skill yang unggul ..
menurut saya dg ipk tinggi setidaknya itu sudah bisa menunjukkan kepribadian orang yaitu suka belajar,kerja keras,dan punya disiplin krn capaian ipk tinggi setidaknya diraih dg pribadi sprti itu.klo skill sy rasa itu bs dikembangkan stelah dia ada di dunia kerja dg pngalaman dan bimbingan dari pimpinan.kalo ipk gak penting tapi knyataannya temen2 sy di UGM yg ipk tinggi pekerjaannya emng top2 semua kok👍😁,jd semua penting,ipk tinggi juga penting kok.....itu pendapat saya...
Setuju dengan pendapat Rofi. Menelisik kembali indikato-indikator penilaian di bangku kuliah, berbeda dengan indikator penilaian di bangku sekolah. Jika di sekolah, penilaian ditekankan pada kemampuan kognitif siswa. Namun, di perkuliahan, penilaian tak hanya soal kognitif, namun juga soal kualitas afektif atau sosio emosional. Terbukti, dengan adanya presentasi, diskusi, keaktifan di kelas dan kemampuan problem solving saat menghadapi "issue" atau "problem" yang dimunculkan di ruang-ruang diskusi di kelas. Lalu, menurut pengalaman saya, teman2 yg IPKnya tinggi, juga cenderung Aktif dalam mengikuti perlombaan dan organisasi. Jadi, seimbang, kognitifnya dapat, afektif sosio emosionalnya pun dapat. Semoga teman-teman selalu semangat dalam mengejar prestasi akademik dan non akademik ya 🤗. Tidak ada yang sia-sia, terutama perjuangan kita 💖🔥🌻. Tetap semangat untuk terus terus Ceria dan Bersinar 😁. Salam dari Makhluk Saturnus 🤩🔥👍.
Lu yakin IPK nya hasil kerja keras bukan nyontek?
@@AdipatiNormandy wah, ngga enak bang nyontek. Ngga puas
How amazing, i found prof. Edi, the man of the match at “Sidang sengketa pemilu di MK” ...
ipk emg gabterlalu berarti ,tp lo pada emg ga mau liat ortu lo seneng liat ipk lo tinggi? setidaknya ipk emang ga menjamin lo sukses tapi ada yang lebih berarti yaitu ortu lu senyum dan seneng liat ipk lu tinggi sebagai arti lo kuliah sungguh2 dan ga menyiakan ortulu yg susah banting tulang
Tergantung kitanya juga sih gimana menghadapinya ,dan menanggapi film ini . Keren keren
entah mau komentar apa,, mau memihak pada si IPK atau si softskil, tapi kalau boleh berpendapat alangkah baiknya bila keduanya seimbang,,namun saya lebih setuju dengan mahasiswa yang memiliki bukti hasil kerja keras dari kuliah dan kemampuan ilmu yang bisa ditunjukkan, karena kita hanya sebatas ciptaan TUHAN
Suka banget sma video nya sangat menginspirasi .. Terimakasih😍😌
Ingat ya video ini bukan berarti memberi tau bahwa IPK itu gapenting. Tapi IPK itu BUKAN SEGALANYA.
Akhirnya ada channel indo dimana ada value yg baik yang bisa diterapkan.. kebanyakan channel indo cuma melakukan hal2 yang sekedar having fun doang bahkan kadang terkandung value yang dapat merusak moral.
Wuiih songong banget ya staf-staf nya. Tapi memang begitu dunia pekerjaan, saya sekarang ikut jadwal kelas karyawan karena saya harus bekerja juga. Ya walaupun hanya sebatas bekerja di toko komputer, softskill itu perlu! Karena kita harus menghadapi bos, staf lain, dan konsumen. Sebaiknya untuk para mahasiswa tidak ada salahnya ikut peran mencari uang. Dari situlah anda akan mendapatkan softskill yang baik jangan pedulikan income! Pengalaman itu yang harus dicari! Semoga teman-teman mahasiswa lancar semua ya karirnya. Cemungut!
+Sayidina Faizal NICE !
Thun lalu udh smpet nonton ini, tp baru ngeh ternyata ada Prof. Edi 💞💞💞💞
Yang protes IPK kalah penting daripada softskill itu kaum-kaum yang salah jurusan
LOL! makanya kuliah jangan ikut-ikutan.
karakter tokoh di film ini juga terkesan tipikal ngejer IPK karena tuntutan nyokap bokap bukan karena bakat+passion
Jika kamu berbakat dan punya passion tinggi di bidang Olahraga, masuk ke PTN/S jurusan Olahraga trus IPK kamu gede trus salah gitu? Wong ahli di bidang itu mau diapain lagi, baca buku soal bidang tersebut ga bosen, penjelasan pas kuliah gampang paham, ngobrol sama dosen nyambung karena interestnya sama trus dikasih nilai A sama dosen
What's wrong?
Masalah softskill kayak jago memanajemen waktu, finansial, jago negosiasi, networking mah udah beda ranah dan bisa dibilang wajib untuk semua Individu
Masuk BEM kek, Mapala kek, itu juga urusan Passion ga perlu maksain perlu masuk organisasi a, b, c
Kalo lo ga salah jurusan kuliah lo ga bakal deh males-malesan masuk kuliah, males-malesan bikin tugas, males-malesan skripsi, belajar juga rasanya gampang karena ga ada tekanan dan senang sama bahasannya.
Lo ga bakal juga takut ketemu dosen kalo lo emang suka ama kuliah itu
Lo juga gampang networking karena obrolan lo sama kawan kuliah nyambung sesuai interest dan keahlian lo di situ
Alhasil pas lulus lo gampang deh dapet kerja karena networking lo kuat (selain lo ahli di bidang itu dan dapet rekomendasi karena IPK lo gede ato berprestasi)
Ga ada istilah kutu buku, cupu, nerd buat lo yang IPK gede karena passion lo di situ
Karena lo suka lo gampang mraktekin ilmu yang udah dipelajari
Liat deh nanti, di luar waktu kuliah lo bakal mraktekin sendiri
Lo suka hukum dan passion jadi pengacara. Ga usah disuruh dosen paling lo juga rajin ke Pengadilan Tinggi nontonin Lawyer beracara.
Lo suka bisnis, paling juga lo bikin usaha sendiri di sela-sela kuliah. Jatuh bangunnya juga lo rasain sendiri nanti pas praktek.
Lo ada passion dan bakat di situ?
IPK lo gede sendiri, ga usah capek-capek dikejer
Mantap dee. Kagum aq dgn bahasa mu 👏🏻👍🏻
👏👏👏👏👏👏 well done
setuju
thanks untuk film pendeknya yg sudah mulai merubah mind set saya,..
IPK tinggi ujung2nya kerja sama org alias jadi buruh juga !
pengen sukses & Kaya ? ya jadi Pengusaha !
Kuliah memang perlu, IPK minimal lulus 3,00
tapi jgn punya cita2 jadi buruh selamanya , mulai buka usaha kecil2lan lama2 jadi besar
apakah anda sudah kerja? berapa lama anda kerja? seberapa sukses usaha anda?
@kokita luv mending lulusan SD jadi bos baksonya wkwkwk. Tinggal nyari manager yg S1
tau ga kalo ada 2 macam pengusaha? intrapreneur dan entrepreneur. ga semua orang pengen build their own business, and vice versa.
Alhamduliah semua keluargaku lulus kuliah s1 informatika langsung diterma kerja sekarajg udah jadi manajer jaringan bansarnas indonesia
Kedua S1ipdn kebijakan kerja jadi analis kebijakan jedral sekrang kebjikan wakil presden
Ke 3 D2 kedinasan tegal sekang jadi kepala dinas
,saya kuliah sendiri sambil kerja😊 malu punya saudara yang sukses,tingal minta minta terus uangnya
Banyak orang lulus kuliah nganggur nyatanya keluargaku tidak ada
sebagai motivasi terpenting nih...good job
gw punya kawan kumlod,, :D
tapi santai aja orangnya, suka jalan, pergi sana sini, petualang, dll :D
harusnya tulisan "pengejar" itu di huruf besarkan, biar inti judulnya disitu, :)
so kumlod gak mesti kutu buku :D hihih..
ipk gw yg D3 ampir kumlod, gw teknik,
waktu interview di epson ejip, semua pelajaran di tanya, mulai control PID, plc, elektro, mekanik, kebetulan gw udah kerja sebelumnya selama 1 tahun, bnyak yang gw lupa, saat interview, banyak pertanyaan gw gak ingat, itulah kira2 BAHAYA nilai tiggi, karena ingatan kita bisa lupa, dan orang lain bisa saja gak percaya,
gw tipikal males belajar, gw sering main game bahkan saat ujian, bikin laporan praktikum, atau tugas, ya pagi pagi sebelum mulai kuliah XD wakwakw, malamnya malah santai, jalan2, main game, cuma saat kuliah gua suka, pelajarannya asik, makanya nilai tiggi,,
so gw bukan kutu buku.
cerita pengalaman XD
tapi yang bahaya, kalau orang kejar nilai tiggi, terkadang merasa bisa, dan susah mau di start dari 0,
kecuali terpaksa,
dan perusahaan gak berani ambil resiko untuk menempatkan mereka langsung ke bos, kan bgtu masalahnya,,
dan lagi,,
orang yang sangat rajin, belajar sana sini, nilai tiggi dll tiggi,, :D
biasanya dan kebanyakan mereka jadi buruh,,
apa itu mulai dari staf, supervisor, manager, dll, tetap buruh, yang kerja di bwah orang,
dan orang yang biasa aja, bahkan kadang dia terlihat bodoh dkampus, pulang kuliah jualan, gak sempat belajar, tapi sebenarnya dia belajar dagang, dan dia berpeluang jadi CEO , bhasa keren :V te big bos,, atau pendiri perusahaan,, tergantung usahanya,,
dan dia bakal pekerjakan orang yang pinter dan rajin belajar,, :D
benar? benar gak?
orang pinter, pulang kuliah, ad waktu, belajar bareng di kampus,
pengusha gak punya waktu untuuk itu,, dia byak butuh waktu untuk usahanya biar jalan, :D benar??
🤔
Semua orang start dari bawah. Yg ipk tinggi yang lu kata "biasany" jadi buruh/staff doang itu langkah awalnya doang, baru step awal, kedepannya bisa banyak kemungkinan bos. Emang bangunan dibangun dari atap dulu (jabatan tinggi)? Enggak kan, dari pondasi dulu coy
Yah kalo lu bilang orng pinter fokus kuliah bla2. Terus yg mau fokus usaha, dan nggak punya waktu untuk belajar NGAPAIN KULIAH OGEB
yang kurang dari indonesia itu adalah bukan pendidikannya tapi perusahaan yang melihat IPK sebagai dasar penilaian seseorang baik atau gak . maka dari itu semua mahasiswa takut jika ipk mereka jelek , mereka jadi susah dapet kerjaan.
dan juga ada beberapa dosen yang tidak open minded . text book banget jadi mahasiswanya tidak bisa berkembang , gak bisa ambil refrensi" lain .
kalo misalnya ini diterusin kebiasaan kaya gini , maka bakal selamanya semua mahasiswa takut akan ipk jelek . padahal hard/softskill haruslah seimbang . just do your best guys
Saya memahami maksud video ini. Cuman, rasanya agak meleset pesan yang disampaikan..
IPK hal yang penting, walaupun bukan yang terpenting. Ada pekerjaan yang murni membutuhkan kualitas kognitif (dalam hal ini tergambar dalam IPK), ada pekerjaan yang membutuhkan kualitas kepemimpinan, skill presentasi, dll.
Orang tua saya pensiunan di salah satu Bank BUMN Indonesia. Dia pernah bilang, memang benar IPK bukanlah yang terpenting, tapi variabel yang digunakan pertama kali dalam merekrut pegawai adalah IPK dan dari universitas mana, untuk menentukan apakah seseorang tersebut akan dipanggil interview atau tidak..
Karena kedua hal itu paling mudah dilihat dan valid, bisa dicek kebenarannya..
Semua orang punya interest nya masing2, selama itu gak menjadikan kita obsesif, dan kita konsekuen, aku rasa itu oke2 aja..
Di sisi lain, menurut saya, penggambaran video ini yang membandingkan dengan kegiatan kemahasiswaan saja, agak kurang tepat. Magang adalah hal lain yang menurut saya sangat penting.
Bagaimanapun juga, salut buat videonya. Terus berkarya dan menghasilkan produk-produk berkualitas !
BAGUS SEKALI VIDEONYA. MERINDING NONTONNYA
Well, mahasiswa Indonesia kini lebih banyak berorientasi kepada IPK, melupakan pengabdiannya kepada masyarakat, perkembangan kehidupan kampus dan cenderung apatis mengenai bangsanya. Ini yang perlu dirubah mindsetnya yaitu terlalu nyamani zona nyamannya sehingga minim keterampilan, komunikasi, problem solving, dan kepemimpinannya.
salam dari mahasiswa Undip, Semarang. Siapapun yang telah berkontribusi dalam video ini semoga selalu menginspirasi.
IPK tinggi emang belum tentu good softskills nya tapi film pendek ini kaya ngajarin ke mahasiswa kalo ipk itu nggak penting, padahal itu SALAH BESAR!! contoh ni kalo jadi dokter mau lanjut spesialis itu ada ipk minimal dan kalo kurang, daftar aja nggak bisa. so harusnya nggak seperti ini cara gambarin bahwa kuliah itu nggak semena mena ipk, aku merasa ini menyakiti buat anak yg udah semangat belajar tapi terus liat ini jadi males
kalo aku kata filmnya kurang mutu #sorry
+Dimar Yudis enggak, bukannya ngajarin kalau IPK gak penting, tapi lebih ke manajemen diri dan waktu bagaimana biar mahasiswa bisa ngembangin softskill dan kemampuan organisasi. Soal IPK semua mahasiswa juga pasti tahu itu penting.
Maksud dari Video ini percuma IPK tinggi tetapi tidak mengembangkan diri dan tidak memahami potensi didalam dirinya..
+Dimar Yudis bro,main lo kurang jauh,pulang lo kurang pagi,sama kurang liburan bro.
video ditonton mentah2 sih,gk dipahamin makna'y.
kalo makna yg gua tangkep sih IPK tinggi itu gk menjamin lo bakal gampang untuk bersaing, tapi masih banyak faktor lain yang penting yang disebutin di menit 10:13, IPK tuh cuma di peringkat 9.
IPK tinggi tuh bukan sekedar nilai bro, tapi harus dibuktiin tuh nilai dan diimbangi dengan faktor lain.
Salam Damai bro :)
+Dimar Yudis Setuju mas ! Rasanya sedikit menyakikan bagi yang rajin dan semangat belajar mengejar IPK tinggi.. Seolah2 kami ga perlu dapet IPK tinggi gitu ya?
Gimana coba kalo judulnya diganti "Wahai Pengejar IPK rendah?" -___-
+Dimar Yudis akan lebih baik kalo bisa balance... IPK tinggi dan soft skill tinggi, kenapa nggak?
Klo menurut aku pribadi ya. Daripada mati-matian mengejar IPK Cumlaude dan aktif organisasi tanpa kenal waktu, mending cari pengalaman magang, cari pengalaman kerja dan ikut sertifikasi kompetensi. Tak lupa juga asah skill yang dibutuhkan di masa depan serta ikut kegiatan kemasyarakatan. Insyaallah lebih berkah. Alhamdulillah sebelum mulai sidang skripsi, aku sudah punya pengalaman magang, pengalaman kerja dan pengalaman sertifikasi kompetensi. Cuma minus pengalaman UKM dan pengalaman Organisasi.
Banyak yang begini emang. IPK dan nilai tidak bisa di sandingkan dengan skill (hard skill dan soft skill). karena nilai, IPS dan IPK adalah tolak ukur yang di buat oleh lembaga pendidikan untuk sekedar menilai apa2 yang di ajarkan di kampus. Bukan menilai skill sebenarnya dari seseorang.
banyak mahasiswa yang lulus dengan IPK tinggi tapi tidak bisa apa2. saya tahu sendiri. mereka hanya mementingkan lulus dengan IPK tinggi dengan harapan bisa bekerja di perusahaan. sampai mereka lupa dengan esensi dari belajar. yaitu mencari ilmu. bukan mencari IPK tinggi.
kakak kelas saya, angkatan tua dan paling terakhir sendiri lulus jika di bandingkan dengan teman2nya seangkatan. tapi dia benar2 menguasai ilmu koding (bikin program komputer). akhirnya dia lulus dengan IPK pas2san (2,7 an). Tapi sekarang dia sudah bekerja di singapura sebagai manajer IT. teman2nya yg lain gak percaya... tapi begitulah kenyataannya.
IPK pas2an gak masalah. Selama kita masih benar2 mampu menguasai salah satu/ lebih skill.
+SuperNetzero yang penting ilmunya. ini yang dilupakan, banyak yang ngejar IPK tinggi dengan cara curang ataupun menghapal soal dan kebiasaan dosen, sedangkan esensi pelajaran itu sendiri ga pernah masuk ke otaknya.
Makanya seringkali IPK ga menggambarkan kepintaran seseorang.
Ga gitu juga gada salahnya ipk besar justru itu jd backlog history kandidat kalo ipk kecil apa bisa jd acuan dia punya skill lebih baik dr ipk besar ngga juga kan, skill mah bisa di asah tp ipk besar keliatan bahwa dia konsisten pas kuliah ga malas malasan
Mantab......
Sangat mengisnpirasi banget filmnya...
4:39 setelah sekian lama nonton video ini. dan baru kemaren dengerin saksi ahli di MK. apakah kedua orang ini orang yang sama dg yang ada di sidang MK kemaren??
inspiratif dan sesuai realita klo IPK tinggi tidak menjamin sepenuhnya karir kita di dalam dunia pekerjaan...
tapi IPK juga penting loo, jangan sampe gara gara terlalu aktif organisasi lupa kuliah.. yang ada 2 2 nya akhirnya ga dapet . Maksudnya di balance-in ajaa daripada ada 1 yang malah bikin ribet . CMIIW hahaha
Terimakasih videonya. Sebelumnya saya hanya mengejar IPK. Tapi sejak melihat video ini, saya menjadi aktif di organisasi kemahasiswaan, walaupun sedikit terlambat.
kalo punya IPK tinggi jangan jadi WORKER , ngapain pinter kalo kerja masih ikut orang. hehhehehe
Buat cari modal
ya Allah makasih bgt gue tersadar dan alhamdulillah belom terlambat bgt. gue gayakin sm softskill, gapunya passion tapi seih liat ni video
apalah arti leadership bila tidak punya fungsi dri keahlian akademi yg ditekuni, di dlm perusahaan tidak semua pemimpin, kloq semua yg menjadi pemimpin siapa yg jadi pekerja, seorang manajer di perusahaan mendapatkan jabatannya melalui proses yg panjang karena dri awal dia memiliki keahlian di akademi yg sesuai dengan kebutuhan perusahaan dlm melakukan produksi, kloq seorang yg hanya tau kepemimpinan dan tidak tau keahlian akademis yg dia tekuni hanya akan jadi sampah yang tak ada fungsinya, ketika kita punya softkill dan manajerial yg baik alangkah bodohnya bila tidak bsa membagi waktu untuk IPK dan Organisasi, jgn selalu menitikberatkan ke satu hal saja, hidup ini harus seimbang, danj jgn ada judge terhadap Kupu-kupu maupun kura-kura, karna apa yg dapat diterima drimu adalah produktivitasmu
menurut saya film ini cukup bagus pesan moral yang disampaikan...sangat Indonesia sekali.....
pengalaman saya melakukan interview, gak pernah liat ipk para kandidat, biasa langsung kasih contoh masalah dan dilihat cara nyelesain nya dan etika nya, dan kita sudah sadar untuk kerja di kontracktor epc ipk sangat tidak penting yang paling penting adalah kemampuan menyelesaikan masalah teknis dan non teknis di lapangan dengan cepat dan berita acara bisa keluar dah gitu aja.
+Taukhid Subekti
haha mantap bekti, :D
+firmanullah fadlil ga mungkin kemampuan menyelesaikan masalah dan IPK jomplang jauh karena keduanya sama2 dipengaruhi IQ
+Ing Grid Di lapangan saya blm sempet malakukan riset apa korelasi ipk dengan penyelesaian masalah bergantung pada IQ, dan saya gak paham standar IQ itu spt apa, sementara di lapangan banyak orang expert di bidang tertentu dengan tanpa ipk , atau ipk nasa kom pun banyak, bahkan lebih expert dari lulusan s3 juga banyak, dunia tidak sesempit iq dan ipk, banyak hal luar biasa di luar sana, itulah mengapa ipk dan iq bukan lah patokan utama,
Karena IPK sudah dilihat sebelum mau interview.
@@SuperTokid iya mas kalo dlht didunia nyata serba trbalik sy ktmu kakak kls saya gk prnah masuk kulia pas ktmu jd manager pmasaran rokok dibagian lapanganya ktmu sapa ktawa ktiwi
dari video ini saya belajar kalau pandangan umum banyak orang-orang itu "belajar ngak penting, nilai tidak penting". Kalau orang indonesia gagal masuk harvard atau stanford karena ipk nya ngak cukup (minimal 3.7) salah satu pihak yang ikut andil bersalah ya salah satunya pembuat video ini. video ini mengajarkan "belajar dan dapat ipk bagus itu ngak penting"
intinya yang kerja di perusahaan bagian HRD pun pada akhirnya memilih untuk jualan warung dan es jeruuuk .....
wkwkwk
Adamazano.id
Jangan salah kaprah gitu , jenderal
Itu hanya untuk orang2 tdk percaya diri
Ekwkwk pemainnya sama
Saya HRD saya milih jualan sekarang.
good banget nih, ipk tingi bukan jaminan untuk dapat pekerjaan.jadi motivasi
Well, ini orang2 semacam menganggap IPK itu hanya sebuah 'angka'. Bukan sebagai cerminan skill dan pengetahuan seseorang dalam suatu bidang keilmuan.
Maksudnya di sini orang menganggap mahasiswa yang nyari IPK tinggi cuman ngejar sekedar 'angka' saja,
ya padahal ada dari mereka yang belajar buat cari ilmu di bidang keilmuan mereka masing2, ilmu2 itu ujung2nya juga digunakan agar mereka bisa mumpuni bila dipekerjakan di bidang bersangkutan.
Ya kalau misalnya ada orang kerja di suatu bidang yg sesuai kuliahnya, tapi dia tidak cakap / tidak menguasai bidang pekerjaan itu ya sama aja lel Misalnya kalau kamu kuliah di kedokteran lalu IPK rendah, pas ujian nilanya buruk, ya gimana kamu mau ngobatin orang2 di luar sana la wong ilmumu aja nggak mumpuni...
Ya realistis saja bang, sekarang kan banyak banget tuh IPK selangit tapi skill 0 kecil. Yg saya maksud skill disini bukan yg aneh2 ya, tapi pembuktian dari 'nilai tertulis' mereka sendiri.
Ini film sudah pasti arahnya kesana lah, wkwk.
yops, point of view orang-orang jaman sekarang. Jadi wajarkan lah bro. Heheh
pertama, JANGAN pahami IPK tinggi sebagai angka, tapi sebagai PENGUASAAN ILMU. Karena kalo cuma IPK tinggi, banyak tukang contek yang bisa dapet. Sebaliknya kalau menguasai ilmu dgn baik, IPK tinggi akan mengikuti.
kedua , penguasaan ilmu dan softskill yang baik itu harga mati. dua2nya harus sama2 baik. di video ini dicontohkan kalau softskill yg baik sangat dibutuhkan d dunia kerja. tapi itu harus didukung dengan pemahaman ilmu yg baik juga. contoh ekstrimnya di dunia kedokteran, konstruksi bangunan, atau hukum : di situ ilmu jadi hal pertama yg sudah wajib dikuasai.
jadi, bagi yang masih dominan di penguasaan ilmu, harus belajar melatih softskill yg baik. dan bagi yang masih dominan di softskill , harus terus memperdalam ilmu, supaya kemampuannya bisa makin sempurna. karena pada dasarnya dua hal itu saling menunjang :)
ipk tinggi gak jamin sukses pas kerja, ipk kecil apalagi. gak ada yang bisa jamin, asuransi aja gakbisa jamin ipk jadi acuan bagus saat kerja. tapi kalo ipk bisa tinggi, kenapa enggak? :)
Ahh IPK gua cuma 0,2 ko tapi skrng gua bisa sukses
Knp tuh?
MBIB motovlog aamiin.. Jangan bertanya kenapa tapi bersyukur karna itu suatu keberuntungan :)
@@mbibmotovlog6081 gak nyambung log
MBIB motovlog gak nyambung blog,
Bayangin kalau seluruh mahasiswa berfikir demikian. Bayangin berapa banyak sainganmu di dunia kerja?
Kalau mau sukses, Jangan menjadi kebanyakan orang.
makasih buat admin udah upload videonya, akan banyak mahasiswa yang terbuka fikiran nya atas video ini
terus kenapa kalo IPKnya tinggi?
setiap orang punya caranya sendiri untuk mencapai sesuatu. tergantung passionnya masing2.
IPK rendah atau tidak. mau organisasi atau tidak. itu kemauan masing2 dirilah. kalo cuma mau malas2an. mau ngarepin IPK tinggi? atau mau nyalahin orang yang usaha untuk IPK tinggi?
jalan dan proses hidup setiap orang berbeda2.
Betu... IPK bisa di beli tapi skil no this real
Inspirasi pagi nih... TERUS BERKARYA LEBIH BAGUS LAGI & SEMANGAT ^-^
SALAM FILM MAKER
Ijazah penting untuk Mertua dan Pekerjaan tidak penting untuk pengusaha. Right? :D
Kata kata bob sadino wkwk
Iya pengusaha tanpa ilmu namanya jg goblok. Tukang sate pengusaha jg tuh lulusan smp
Nilai tak menjamin. Nilai hnya syarat awal tes. Kamampuan yg utama. Terimakasih motivasinya
+ISIGOOD.COM CHANNEL : Idenya bagus. Eksekusi dan sinematografi baik. Tapi saya punya saran konstruktif yang mungkin bisa diterima :
1. Adegan wawancara kurang realistis. Tidak ada pewawancara di babak pertama yang merendahkan langsung kandidat kerja seperti itu; terlalu kelihatan bahwa adegan itu adalah skenario. Tidak ada proses dari masuk wawancara kepada topik IPK -- langsung begitu saja.
2. Adegan sehabis wawancara juga tidak mendekati kenyataan. Coba ikuti tes-tes beasiswa atau pencarian kerja, dan anda akan mendapati bahwa mereka sudah punya proses yang bisa menyisihkan banyak orang dengan cepat. Perusahaan macam apa yang dalam tahap satu sudah meminta dia memecahkan masalah perusahaan yang nyata? Tidak ada. Apalagi diajak ke ruang dimana staf inti bekerja. Biasanya HR yang mengurusi masalah HR; departemen lain tidak campur tangan (kecuali di perusahaan tambang atau sains).
3. Anda bisa membingkai masalah ini dengan lebih baik. Sekarang film-nya terlihat seperti propaganda atau ceramah moral yang terlalu kasar. Seorang dengan IPK tinggi (3,98 ke atas) mungkin memiliki masalah sendiri, tapi apa yang anda tampilkan di sini adalah karikatur belaka. Anda bisa membingkai masalah ini dengan lebih bijak --- misalnya kurangnya waktu bersosialisasi anak IPK tinggi, atau gagal di tahap FGD (focus group discussion) karena dinilai terlalu by-the-book dan kurang bisa bekerjasama.
Semoga saran ini diterima dengan baik,
Salam.
+Adinata Satari setuju, masih bernafsu bikin shot2 sakit ala quentin tarantino tapi nanggung. kalo lebih dipoles dari segi lighting mungkin juga lebih menarik.
saya setuju dengan film ini, setinggi ipk kalau pengalaman masih nol yah buat apa?? bersosialisasi itu penting jangan lupakan itu
yang bikin video ini ipknya rendah...dengan alasan sibuk berorganisasi..padahal emg ga niat kuliah aja kan? tujuan utama kuliah apa sih? gw organisasi jalan ipk bagus2 aja tuh? KALO NIAT KULIAH
👊 semua kembali kepada pribdi masing masing bgmn mengatur antara organisasi dan ilmu yg didapat. agree with u.
sombong amat boss. ga semua orang bisa jalanin dua2nya lho
Hahaha. Tpi mrka bisa jadi dekan sama direktur diploma di UGM
Mantap menginspirasi. TERIMA KASIH!
10:13 mungkin itu hanya berlaku di perusahaan luar, di perusahaan Indonesia enggak bos.
Kebanyakan perusahaan Indonesia mensyaratkan ipk diatas 3,00 sekarang. IPKmu dibawah 3,00 langsung dibuang cv kamu.
dan benar kata om bob sadino, yg pinter niat banget jadi pegawai tp yg pas pasan (soft skill mempuni) jdi bos.
kita butuh TKP bukan teori tok!
+sena sean kita perlu teori juga sebelum praktek. Di skripsi juga BAB 2 itu Landasan Teori, baru analisis atau implementasi. Artinya, sebelum eksekusi, kita mesti paham dulu apa yang bakal di eksekusi. Enterpreneur juga perlu riset pasar dulu minimal, ga maen asal jebret jualan :)
+epueu alhamdulillah aku melamar kerja dengan transkip smtr6 IPK 2.89 diterima, dan skrg saya udah bekerja 1th dan sudah lulus tapi IPK masih dibawah 3 yaitu 2.97. saya percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar karena Tuhan sudah menentukan apa yang kita dapat dalam hidup sejak kita belum di ciptakan. percaya aja Tuhan ga akan salah memberi yang terbaik untuk umatNya.
Rizka Septiara super sekali :D
+epueu ga selama nya ko dibuang gitu aja, nyatanya saya sendiri IPK dibawah 3.00 masuk kualifikasi perusahaan yang butuh IPK sesuai standar. saya juga sempat diterima disalah satu perusahaan besar, tapi saya tolak karena syarat yang tidak disetujui oleh orang tua.
kenapa harus terpatok IPK tinggi, kalau kita punya kemampuan ? PEDE aja :)
mantap.. gambaran mahasiswa jaman sekarang banget ini. problem solving bisa diperoleh dr interaksi
kalo ini beneran...
yang wawancara, yang diri, para stafnya kaya GITU sikap dan bicaranya.
yang salah mah bukan mahasiswanya,, tp MEREKA!
OMONGAN apaan tuh..: "kok pusing? katanya IPKnya tinggi?'
lah emng kita dpt ipk itu krn kita bisa mecahin masalah perusahaan?
aneh!
Jangan salah Sabam, saya pernah pengalaman seperti ini juga, salah satu test yg diadakan adalah test memecahkan masalah dalam bidang yg kt lamar. Kita digabungkan sama peserta lain.
Dalam pemecahan masalah tersebut akan dilihat siapa yg capable dalam mengambil keputusan, memberikan ide, masukan dan solve problems.
Bijak bergaul dan milikilah pengalaman2 yg menunjang kemampuan kita.
Tks
Dengan peserta lainnkan? Bukan dengan staff yg sdh bekerja dsana
Staffnya juga ada. Tapi hanya 1 org dan penilainya managernya langsung
teman saya kerja di showroom mobil, pernah beberapa tahun yang lalu dia tidak bisa kasih hasil yang memuaskan. Di panggil ke ruangan manager, disuruh ambil air mineral botol sama teh botol, lalu disuruh memilih, mau yang mana untuk dilempar ke muka teman saya. wkwkwk
Woles brooo...itu kan hanya salah satu dati gambaran..apapun bisa terjadi kalo kita ngelamar kerja,kalo di film ini kasusnya sepertinya si mahasiswa x sangat membangga-banggakan IPKnya. Thats it.
Lebih disaring deh,selalu ada pesan moral setiap kita lihat sesuatu 😊
Bagus.. Pembelajaran yang diambil untuk menjadi lulusan terbaik di "dunia kerja" harus mempunyai softskill yang bagus serta IPK juga harus bgus pula. Namun sayangnya, di era yang semakin berkembang ini dengan tuntutan untuk memajukan bangsa ini masih pantaskah kita terlalu banyak memikirkan bagaimana agar kita lulus dan masuk ke "dunia kerja". Saya disini mengajak teman teman mahasiswa semuanya, ubahlah Mindset kita yang selalu berfokus untuk mendapatkan "pekerjaan". untuk memajukan bangsa ini sudah bukan saatnya berpikir untuk itu. Namun bagaimana kita sebagai lulusan terbaik sedini mungkin bisa membuat "lapangan kerja" bagi banyak orang Indonesia diluar sana. Bekerja untuk sebuah perusahaan tidaklah salah, namun ketika kita menciptakan lapangan kerja akan semakin banyak kontribusi kita bagi bangsa ini.. Dan tentunya potensi untuk lebih sukses semuda mungkin akan semakin besar.. dan semoga bisa berguna bagi seluruh alam.. :))
aduh mana ada ,fresh graduaate abis waawancara kerja, satu detik kemudian disuruh mecahin masalah utama perusahaan ???? apalagi songong2 semua orangny di perusahaan
+riano febri Yaa kalo perusahaannya cuman jualan cireng ya lebay sih....
Tapi yah masa iya ngelamar jadi junior manager di pabrik cireng?
Show your good manner on comment :)
kan ceritanya lg mimpi di film tersebut
lulusan teknik sipil , yg kontraktor, biasanya gitu
ente kuliah?
senioritas mas bro jjangan lupa itu
Sudah mendarah daging, salah satu budaya Indonesia nih.
IPK sy pas pasan tp sy menjadi ketua di salah satu organisasi mahasiswa di univ sy, apakah bs sy bersaing di masa depan nantinya?
mohon komentar positif nya :-)
+sena sean bisa bro sena... mlah yg plg penting itu leadership kita...
+tatag nursambodo thanks bray
itu tergantung ketua seperti apa anda?
ketua karena tidak ada calon lain apa ketua karena keinginan anda sendiri
idup jalanin aja bro .mau besok kaya/atau miskin trima aja yg penting kita udah usaha.tuhan pasti kasih kita yg terbaik
Tergantung bidang pekerjaan yang akan anda masuki, kalau bidang organisasi anda terkait dengan bidang pekerjaan anda itu sangat mendukung. Namun kalau tidak terkait, setidaknya perusahaan dapat menilai kalau anda seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Selanjutnya tinggal sisi akademis anda yang akan dilihat, sejauh mana nilai anda dimasa perkuliahan sehingga anda dapat disimpulkan sebagai kandidat yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kecerdasan yang baik sehingga nantinya dapat menjadi contoh bagi rekan2 kerja untuk berkembang lebih baik demi membawa perusahaan semakin sukses.
kalo menurut saya, tergantung orientasi jurusan kita, karena jurusan punya orientasinya masing2, orientasi studi, orientasi manajer, orientasi industri, dll
IPK yes,
soft skill yes,
kata dosen wali saya, "kita harus menyeimbangkan IPK dengan softskill, namun dalam pelaksanaannya memang sulit",
jadi softskill memang dibutuhkan dalam hidup, dilakukan tidak hanya masa kuliah, bisa saja di masa SMP, SMA, dan di masyarakat...
IPK untuk lulus ujian kuliah/studi,
softskill untuk lulus ujian hidup,
apapun pilihannya yang penting melakukan hal yang positif, dan bisa bermanfaat untuk INDONESIA. hidup mahasiswa...
gedungnya familier banget. btw, kalo udah terlanjur ngejar ipk (walaupun gak tinggi2 juga), jadi kupu-kupu dan jarang ikutan aktivitas di luar gmn yak? udah semester tua juga T_T. *cry in the corner*
+011azr kadang heran sama beberapa orang di sekitarku yang bisa nyambi kerja, aktif organisasi tapi ipk tetep bs cumlaude, terus bisa lanjut studi ke luar sambil show off di sosmed. hiks :'(.
+011azr same here
+011azr caranya dengan menambah soft skill diluar bro. Seperti Les bhs Inggris, Les Komputer, ikut berbagai macam seminar yg berhubungan dgn kuliah anda, dll. Intinya masih ada kesempatan kok,, positive thinking aja. rejeki sudah ada yg ngatur,, kesempatan yg masih ada sekarang lakukan dengan sebaik-baiknya. klo mulai putus asa Ingatlah orang tua. klo mulai tidak percaya diri Ingatlah Tuhan. Salam sukses :)
satu lg kalo mw cari kerja ga cukup soft skill dan hard skill aja. tapi chanel dan sedikit keberuntungan ..
Judulnya serem amat ..
relasi itu penting banget dan , kuliah paling asik kalo banyak teman nambah ilmu pengetahuan akademik maupun non akademik, good job is good👍👍
8:01 Pakai ginjal aja, Pak modalnya seperti yang tertera di papan tulis 😂
Betul
baguuss bener. saya sebagai mahasiswa biasa merasa seperti ada yang membela setelah liat vidio ini. ipk bukan penentu. tapi proses yang utama
sangat kreatif dan juga memberi masukan, terimakasih
Menurut Saya, sangat tidak bijak mengaitkan IPK dengan kegagalan seseorang dalam mencari pekerjaan. Ini seperti memaksa opini orang bahwa kuliah dengan mwngejar IPK tinggi itu tidak penting.
Sebenarnya kalo dibuat pemain utama dengan IPK standard kemudian melamar pekerjaan lalu mendapati kondisi yg demikian? Bagaimana pendapat kamu? Sama saja kan? Masalahnya bukan di IPK. Tapi pengalaman.
Kalo boleh kasih masukan buat judul terbaik, mungkin lebih kepada SUKSES YANG TERTUNDA, atau apa lah.
Jangan sampai mahasiswa yang menonton ini kemudian menjadi berpikir masa bodo dengan kuliahnya, dengan dalih "ah, kan IPK gak penting2 amat".