Dongeng Marsinah | Sapardi Djoko Damono | Peri Sandi Huizche

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 9 лис 2024

КОМЕНТАРІ • 83

  • @suharsimkes4352
    @suharsimkes4352 6 місяців тому +3

    😢😢😢😢...huuuh menghujam tembuuss ke relung hati, sadisz, tragis ,, dibawakan dgn apik mas Perisandi kuerèn ...

  • @cupangding6969
    @cupangding6969 2 роки тому +2

    Kini....penjajahan itu makin menampakkan jati dirinya Kawan.....Outsorcing.

  • @yonikamila1353
    @yonikamila1353 5 місяців тому +1

    Aduuuh sedih dengarnya. Begitulah nasib buruh

  • @muhammadriskaaaaaa
    @muhammadriskaaaaaa 3 роки тому +12

    Suka bngt si sma puisi dongengnya, biasanya pade pasapardi yng bawakan sair ini jadi kangen sama pa'de sapardi

  • @penaarmorfath296
    @penaarmorfath296 3 роки тому +28

    Dongeng Marsinah
    /1/
    Marsinah buruh pabrik arloji,
    mengurus presisi:
    merakit jarum, sekrup, dan roda gigi;
    waktu memang tak pernah kompromi,
    ia sangat cermat dan pasti.
    Marsinah itu arloji sejati,
    tak lelah berdetak
    memintal kefanaan
    yang abadi:
    “kami ini tak banyak kehendak,
    sekedar hidup layak,
    sebutir nasi.”
    /2/
    Marsinah, kita tahu, tak bersenjata,
    ia hanya suka merebus kata
    sampai mendidih,
    lalu meluap ke mana-mana.
    “Ia suka berpikir,” kata Siapa,
    “itu sangat berbahaya.”
    Marsinah tak ingin menyulut api,
    ia hanya memutar jarum arloji
    agar sesuai dengan matahari.
    “Ia tahu hakikat waktu,” kata Siapa,
    “dan harus dikembalikan
    ke asalnya, debu.”
    /3/
    Di hari baik bulan baik,
    Marsinah dijemput di rumah tumpangan
    untuk suatu perhelatan.
    Ia diantar ke rumah Siapa,
    ia disekap di ruang pengap,
    ia diikat ke kursi;
    mereka kira waktu bisa disumpal
    agar lenkingan detiknya
    tidak kedengaran lagi.
    Ia tidak diberi air,
    ia tidak diberi nasi;
    detik pun gerah
    berloncatan ke sana ke mari.
    Dalam perhelatan itu,
    kepalanya ditetak,
    selangkangnya diacak-acak,
    dan tubuhnya dibirulebamkan
    dengan besi batangan.
    Detik pun tergeletak
    Marsinah pun abadi.
    /4/
    Di hari baik bulan baik,
    tangis tak pantas.
    Angin dan debu jalan,
    klakson dan asap knalpot,
    mengiringkan jenazahnya ke Nganjuk.
    Semak-semak yang tak terurus
    dan tak pernah ambil peduli,
    meregang waktu bersaksi:
    Marsinah diseret
    dan dicampakkan -
    sempurna, sendiri.
    Pangeran, apakah sebenarnya
    inti kekejaman? Apakah sebenarnya
    sumber keserakahan? Apakah sebenarnya
    azas kekuasaan? Dan apakah sebenarnya
    hakikat kemanusiaan, Pangeran?
    Apakah ini? Apakah itu?
    Duh Gusti, apakah pula
    makna pertanyaan?
    /5/
    “Saya ini Marsinah,
    buruh pabrik arloji.
    Ini sorga, bukan? Jangan saya diusir
    ke dunia lagi; jangan saya dikirim
    ke neraka itu lagi.”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    ia sudah paham maksudnya.)
    “apa sebaiknya menggelinding saja
    bagai bola sodok,
    bagai roda pedati?”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    ia biarkan gerbang terbuka.)
    “Saya ini Marsinah, saya tak mengenal
    wanita berotot,
    yang mengepalkan tangan,
    yang tampangnya garang
    di poster-poster itu;
    saya tidak pernah jadi perhatian
    dalam upacara, dan tidak tahu
    harga sebuah lencana.”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    tapi lihat, ia seperti terluka.)
    /6/
    Marsinah itu arloji sejati,
    melingkar di pergelangan
    tangan kita ini;
    dirabanya denyut nadi kita,
    dan diingatkannya
    agar belajar memahami
    hakikat presisi.
    Kita tatap wajahnya
    setiap hari pergi dan pulang kerja,
    kita rasakan detak-detiknya
    di setiap getaran kata.
    Marsinah itu arloji sejati,
    melingkar di pergelangan
    tangan kita ini.
    (1993-1996)
    ‌Sapardi Djoko Damono

  • @rizkiadinugroho3363
    @rizkiadinugroho3363 3 роки тому +7

    Datangmu dibenci,kepergianmu dinanti nanti engkaulah pahlawan buruh yg dianggap sebagai musuh oleh para penguasa dijaman orba
    Agii~

  • @abonkze
    @abonkze 3 роки тому +12

    puisi yang lahir sari waktu baik, hari baik, bulan baik (Mei) tapi tak sebaik nasib Marsinah.
    al fatihah ....~

  • @fikrisyahnakriannan5329
    @fikrisyahnakriannan5329 9 місяців тому +1

    Untuk Marsinah, al-fatihah...

  • @meandfamily3739
    @meandfamily3739 3 роки тому +6

    Keren banget cara baca puisi peri sandi.. hatiku terasa perih dg puisi ini. Ada yg menyayat dihatiku saat kekejaman begitu dahsyat menimpa Madinah..

  • @SentralYMHZ
    @SentralYMHZ 3 роки тому +4

    #Menolak lupa
    Marsinah seorang aktivis HAM

  • @idarasqolan8280
    @idarasqolan8280 3 роки тому +10

    Mas Peri Sandi aku minta dibacakan "nyanyian angsa" ws rendra.

  • @linggarrahmawati3971
    @linggarrahmawati3971 2 роки тому +2

    DONGENG MARSINAH
    Karya: Sapardi Djoko Damono
    1
    Marsinah buruh pabrik arloji,
    mengurus presisi:
    merakit jarum, sekrup, dan roda gigi;
    waktu memang tak pernah kompromi,
    ia sangat cermat dan hati-hati.
    Marsinah itu arloji sejati,
    tak lelah berdetak
    memintal kefanaan
    yang abadi:
    “kami ini tak banyak kehendak,
    sekedar hidup layak,
    sebutir nasi.”
    2
    Marsinah, kita tahu, tak bersenjata,
    ia hanya suka merebus kata
    sampai mendidih,
    lalu meluap ke mana-mana.
    “Ia suka berpikir,” kata Siapa,
    “itu sangat berbahaya.”
    Marsinah tak ingin menyulut api,
    ia hanya memutar jarum arloji
    agar sesuai dengan matahari.
    “Ia tahu hakikat waktu,” kata Siapa,
    “dan harus dikembalikan
    ke asalnya, debu.”
    3
    Di hari baik bulan baik,
    Marsinah dijemput di rumah tumpangan
    untuk suatu perhelatan.
    Ia diantar ke rumah Siapa,
    ia disekap di ruang pengap,
    ia diikat ke kursi;
    mereka kira waktu bisa disumpal
    agar lengkingan detiknya
    tidak kedengaran lagi.
    Ia tidak diberi air,
    ia tidak diberi nasi;
    detik pun gerah
    berloncatan ke sana ke mari.
    Dalam perhelatan itu,
    kepalanya ditetak,
    selangkangnya diacak-acak,
    dan tubuhnya dibirulebamkan
    dengan besi batangan.
    Detik pun tergeletak
    Marsinah pun abadi.
    4
    Di hari baik bulan baik,
    tangis tak pantas.
    Angin dan debu jalan,
    klakson dan asap knalpot,
    mengiringkan jenazahnya ke Nganjuk.
    Semak-semak yang tak terurus
    dan tak pernah ambil peduli,
    meregang waktu bersaksi:
    Marsinah diseret
    dan dicampakkan -
    sempurna, sendiri.
    Pangeran, apakah sebenarnya
    inti kekejaman? Apakah sebenarnya
    sumber keserakahan? Apakah sebenarnya
    azas kekuasaan? Dan apakah sebenarnya
    hakikat kemanusiaan, Pangeran?
    Apakah ini? Apakah itu?
    Duh Gusti, apakah pula
    makna pertanyaan?
    5
    “Saya ini Marsinah,
    buruh pabrik arloji.
    Ini sorga, bukan? Jangan saya diusir
    ke dunia lagi; jangan saya dikirim
    ke neraka itu lagi.”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    ia sudah paham maksudnya.)
    sengsara betul hidup di sana
    jika suka berpikir
    jika suka memasak kata
    apa sebaiknya kita menggelinding saja
    bagai bola sodok,
    bagai roda pedati?”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    ia biarkan gerbang terbuka.)
    “Saya ini Marsinah, saya tak mengenal
    wanita berotot,
    yang mengepalkan tangan,
    yang tampangnya garang
    di poster-poster itu;
    saya tidak pernah jadi perhatian
    dalam upacara, dan tidak tahu
    harga sebuah lencana.”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    tapi lihat, ia seperti terluka.)
    6
    Marsinah itu arloji sejati,
    melingkar di pergelangan
    tangan kita ini;
    dirabanya denyut nadi kita,
    dan diingatkannya
    agar belajar memahami
    hakikat presisi.
    Kita tatap wajahnya
    setiap hari pergi dan pulang kerja,
    kita rasakan detak-detiknya
    di setiap getaran kata.
    Marsinah itu arloji sejati,
    melingkar di pergelangan
    tangan kita ini.

  • @Fakta-Negeri
    @Fakta-Negeri 3 роки тому +3

    Yang paling suka aku dengan bang peri sandi adalah karakter yang menurut aku adalah perwakilan dari setiap kata di dalam puisi

  • @deanseptian1258
    @deanseptian1258 3 роки тому +6

    Indah namun perih 🔥🔥👍

  • @meandfamily3739
    @meandfamily3739 3 роки тому +2

    Sedih banget kisah marsinah.

  • @muhrizalahmad2171
    @muhrizalahmad2171 2 роки тому

    Penjiwaannya mantap banget ahh jadi iri

  • @penontonsetia328
    @penontonsetia328 3 роки тому +1

    Periiihh...

  • @ilmawan51019
    @ilmawan51019 5 місяців тому

    Superb

  • @adiaugust2449
    @adiaugust2449 Рік тому

    Salam sukses selalu👍

  • @adamshey_
    @adamshey_ 2 роки тому +1

    Ga gue skip serius

  • @dimaspamungkas8863
    @dimaspamungkas8863 3 роки тому +5

    mantap kak, sampe merinding dengerin -nya...

    • @michaeladiemonika4386
      @michaeladiemonika4386 3 роки тому

      Aku sampai nangis malah, asli aku tahu sejarah marsinah tapi begitu lihat ini nyesek dong apalagi keluarga marsinah pada masa itu

  • @muhamadtaupik4594
    @muhamadtaupik4594 3 роки тому +1

    Luar biasa

  • @zanisa4
    @zanisa4 3 роки тому +1

    Sy telat melihatnya tp masih terasa sayatannya keren bang 👏👏👏

  • @kw2channel277
    @kw2channel277 2 роки тому

    Marsinah, Kartini yang dibungkam...😥

  • @erymaulanarohman
    @erymaulanarohman 3 роки тому +2

    Ada lonceng langsung cek😁

  • @lakilakiyangmerepotkan2662
    @lakilakiyangmerepotkan2662 2 роки тому

    Mantap bang sandi..

  • @hidayahhidayah3696
    @hidayahhidayah3696 3 роки тому

    Panjang umur hal" baik

  • @udorens3096
    @udorens3096 3 роки тому +1

    Menghayati 😊

  • @andimuhfaridmujahidin2626
    @andimuhfaridmujahidin2626 3 роки тому +1

    Panjang umur hal baik!

  • @fitriyariya5052
    @fitriyariya5052 3 роки тому +3

    Sehat terus untuk hal baik 🌱🌹

  • @ZurnilaEmharCh
    @ZurnilaEmharCh 3 роки тому

    Marsinah yang selalu abadi...

  • @normalasari7107
    @normalasari7107 3 роки тому +1

    benar benar.......

  • @endrosetiana9452
    @endrosetiana9452 Рік тому

    Stuipdiyyi😊

  • @abraramoon4327
    @abraramoon4327 3 роки тому

    Menolak Lupa...Pahlawan Marsinah Pahlwan Buruh

  • @dedemahroni_03
    @dedemahroni_03 3 роки тому +7

    Bikin penasaran ingin mendengar dan melihat mimik nya, semangat kak,,, salam sastra untuk pemula 🙏💪💪

  • @ervinaagustiyanirahman6227
    @ervinaagustiyanirahman6227 3 роки тому +1

    Cepatlah cepat wahai sahabat

  • @gavurov6124
    @gavurov6124 3 роки тому

    Kenapa kang peri keren banget dah🤘

  • @duniaqita2900
    @duniaqita2900 3 роки тому +1

    Keren banget 👍

  • @didisuryadi1403
    @didisuryadi1403 3 роки тому +1

    Manteppp kang

  • @ardhanareswara1
    @ardhanareswara1 3 роки тому +1

    Ngeri bang, menghayati

  • @arieckrgj2302
    @arieckrgj2302 3 роки тому

    Om..menatap merah putih....karya sapardi djoko damono donk...

  • @Rahmawati-yp2uq
    @Rahmawati-yp2uq 3 роки тому +1

    😭bagusss

  • @bungsonghk2341
    @bungsonghk2341 3 роки тому

    #working class✊

  • @3m4kBanks4d
    @3m4kBanks4d Рік тому

    Merinding

  • @bukaya9405
    @bukaya9405 3 роки тому +1

    👏🏾👏🏾👏🏾👏🏾👏🏾😍

  • @milaaan1466
    @milaaan1466 3 роки тому +1

    ayoooo cefatkannn wahaii abang

  • @apisgembel938
    @apisgembel938 3 роки тому +1

    Hidup korban! Jgn diam! Lawan!

  • @rioambara7337
    @rioambara7337 3 роки тому

    tak peduli sejarah ibarat tak peduli anak.... tak tau pejuang hakikat manusia ibarat tak tau anak..... tak peduli negara ibarat tak peduli anak.... terbungkam, melupakan, dan tak menghiraukan negara akan hancurnya negara...... yang akan berdampak ke generasi selanjutnya..... sama aja dengan generasi anak anak kita...... ini sama aja ibarat membunuh anak kita membunuh impian anak kita membunuh generasi selanjutnya...... masak sejarah...... hantam penghalang biarkan anak kita meraih kesuksesan di negri sendiri dan membanggakan negri sendiri..... jangan lupakan munir, wiji tuku, para aktifis trisakti, marsinah dan banyak lagi..... yang memperjuangkan hakikat kita, dan generasi selanjutnya.....
    munir takan mati karna suaranya begitu lantang terdengar..... tapi tak banyak yang menghiraukan.....

  • @manusiamati6764
    @manusiamati6764 3 роки тому

    Aaaww loveee❤️❤️❤️❤️

  • @KARTONOPRASETYO
    @KARTONOPRASETYO 3 роки тому +1

    Keren, Mas. Seluruh jiwa dan raga anda bercerita.

  • @punokawannakula4599
    @punokawannakula4599 3 роки тому +3

    Ketika sastra bicara

  • @guruhmuhammadmuchtar6359
    @guruhmuhammadmuchtar6359 3 роки тому

    Kreeenncenk...🤘

  • @dinarisfariza01
    @dinarisfariza01 3 роки тому

    Mantap bang

  • @oniramdani3513
    @oniramdani3513 3 роки тому

    Keren keren om. Pokonya tetep fans sama om fer. Terus rebus kata menjadi sebuah pesan

  • @Streettangerang
    @Streettangerang 3 роки тому

    🔥

  • @sastra2203
    @sastra2203 3 роки тому

    merinding uy

  • @faisalagus1662
    @faisalagus1662 3 роки тому

    Dongeng Marsinah terepic

  • @zulkiplipohan3164
    @zulkiplipohan3164 3 роки тому +2

    Cepatlah

  • @FadlyCong
    @FadlyCong 3 роки тому +1

    Mantap bang, selalu ditunggu aksinya... Salam sastra.. anak melenial perlu belajar ini..

  • @drivermuda8880
    @drivermuda8880 3 роки тому +1

    Request bang, puisi "Aku" karya Chairil Anwar banh. 🙏

  • @supriana9425
    @supriana9425 2 роки тому

    😢😢😢

  • @nadiamardhatillah4001
    @nadiamardhatillah4001 3 роки тому +1

    👍👍👍👍👍👍,

  • @gdmw8212
    @gdmw8212 3 роки тому

    Tolong dong bacakan puisi "DIPONEGORO"
    aku pengen dengar

  • @muhammadfiqrul9828
    @muhammadfiqrul9828 3 роки тому +2

    😥

  • @jejakata9658
    @jejakata9658 3 роки тому

    Semoga suatu hari berkenan bacain puisi kita ya mas..😊

  • @meandfamily3739
    @meandfamily3739 3 роки тому +2

    Duh jadi iri dengan kemampuannya baca. Aku bikin channel puisi juga tapi sepi penonton wkwk hahaha

    • @FadlyCong
      @FadlyCong 3 роки тому

      Sama😂

    • @fajarramadhan4393
      @fajarramadhan4393 3 роки тому

      tetap semangat bang

    • @estuyoga1901
      @estuyoga1901 3 роки тому

      Semangat kak, udah banyak lo subscribernya. Tandanya banyak yang mendukungmu

  • @abdulbinabdul2065
    @abdulbinabdul2065 2 роки тому

    ASALAMUALAIKUM,,'Abangku,bolekah bikin puisi tentang seorang nelayan?salam dari Gorontalo

  • @DediSaputra-ui5is
    @DediSaputra-ui5is Рік тому

    Mas aku nangis saeatu

  • @dwi_fiani
    @dwi_fiani 3 роки тому +2

    Maksud menutup sebelah mata itu apa yah?

  • @ladeno350
    @ladeno350 3 роки тому +1

    Jim Morrison

  • @galuhsonadjie1392
    @galuhsonadjie1392 3 роки тому +1

    Ini bukannya tulisan kh mustofa bisri ya ?

  • @Udinasep-ll3jd
    @Udinasep-ll3jd 4 місяці тому

    Izin minta lambang nya mas peri

  • @paternidaddesastre1375
    @paternidaddesastre1375 2 роки тому +1

    Bang, bakcsound namanya apa?

  • @latiefaalhafidz8559
    @latiefaalhafidz8559 3 роки тому

    Dongeng Marsinah
    /1/
    Marsinah buruh pabrik arloji,
    mengurus presisi:
    merakit jarum, sekrup, dan roda gigi;
    waktu memang tak pernah kompromi,
    ia sangat cermat dan pasti.
    Marsinah itu arloji sejati,
    tak lelah berdetak
    memintal kefanaan
    yang abadi:
    “kami ini tak banyak kehendak,
    sekedar hidup layak,
    sebutir nasi.”
    /2/
    Marsinah, kita tahu, tak bersenjata,
    ia hanya suka merebus kata
    sampai mendidih,
    lalu meluap ke mana-mana.
    “Ia suka berpikir,” kata Siapa,
    “itu sangat berbahaya.”
    Marsinah tak ingin menyulut api,
    ia hanya memutar jarum arloji
    agar sesuai dengan matahari.
    “Ia tahu hakikat waktu,” kata Siapa,
    “dan harus dikembalikan
    ke asalnya, debu.”
    /3/
    Di hari baik bulan baik,
    Marsinah dijemput di rumah tumpangan
    untuk suatu perhelatan.
    Ia diantar ke rumah Siapa,
    ia disekap di ruang pengap,
    ia diikat ke kursi;
    mereka kira waktu bisa disumpal
    agar lenkingan detiknya
    tidak kedengaran lagi.
    Ia tidak diberi air,
    ia tidak diberi nasi;
    detik pun gerah
    berloncatan ke sana ke mari.
    Dalam perhelatan itu,
    kepalanya ditetak,
    selangkangnya diacak-acak,
    dan tubuhnya dibirulebamkan
    dengan besi batangan.
    Detik pun tergeletak
    Marsinah pun abadi.
    /4/
    Di hari baik bulan baik,
    tangis tak pantas.
    Angin dan debu jalan,
    klakson dan asap knalpot,
    mengiringkan jenazahnya ke Nganjuk.
    Semak-semak yang tak terurus
    dan tak pernah ambil peduli,
    meregang waktu bersaksi:
    Marsinah diseret
    dan dicampakkan -
    sempurna, sendiri.
    Pangeran, apakah sebenarnya
    inti kekejaman? Apakah sebenarnya
    sumber keserakahan? Apakah sebenarnya
    azas kekuasaan? Dan apakah sebenarnya
    hakikat kemanusiaan, Pangeran?
    Apakah ini? Apakah itu?
    Duh Gusti, apakah pula
    makna pertanyaan?
    /5/
    “Saya ini Marsinah,
    buruh pabrik arloji.
    Ini sorga, bukan? Jangan saya diusir
    ke dunia lagi; jangan saya dikirim
    ke neraka itu lagi.”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    ia sudah paham maksudnya.)
    “apa sebaiknya menggelinding saja
    bagai bola sodok,
    bagai roda pedati?”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    ia biarkan gerbang terbuka.)
    “Saya ini Marsinah, saya tak mengenal
    wanita berotot,
    yang mengepalkan tangan,
    yang tampangnya garang
    di poster-poster itu;
    saya tidak pernah jadi perhatian
    dalam upacara, dan tidak tahu
    harga sebuah lencana.”
    (Malaikat tak suka banyak berkata,
    tapi lihat, ia seperti terluka.)
    /6/
    Marsinah itu arloji sejati,
    melingkar di pergelangan
    tangan kita ini;
    dirabanya denyut nadi kita,
    dan diingatkannya
    agar belajar memahami
    hakikat presisi.
    Kita tatap wajahnya
    setiap hari pergi dan pulang kerja,
    kita rasakan detak-detiknya
    di setiap getaran kata.
    Marsinah itu arloji sejati,
    melingkar di pergelangan
    tangan kita ini.
    (1993-1996)