Gending Condrodewi (Adalah Gending untuk mengeluarkan roh leluhur dari sang penari Seblang) Bahasa Using: "condro dewi murta siya, condro dewi murto siyo moro mundur, moro mundur kembang petetan" Bahasa Indonesia: "Dewi purnama tiada taranya dewi purnama tiada taranya maju mundur bunga di maya / sang bidadari berkenan kembali / para leluhur mengundurkan diri / purnama yang mengintip malu / maju mundur bunga pilihan" Geding in mengisahkan seorang bidadari rembulan. Bunga dalam gending ini mengibaratkan sosok dewi yang maju mundur dalam fatamorgana tau kayangan. Maju mundur dalam gending ini juga di ibaratkan bidadari yang jalan-jalan di kayangan. Para leluhur yang dimaksud adalah leluhur rakyat Blambangan yang berpamitan setelah berperang melawan VOC Mataram dan Madura (perang Puputan Bayu). Mereka mengundurkan dir setelah berjuang membela bangsa dan negara. Purnama dalam gending ini mengibaratkan bidadari rembulan yang mengintip malu melihat para pahlawan yang telah pulang terbang kekakyangan karena telah usai perjuangan mereka melawan penjajah. Bunga pilihan yang dimaksud adalah pahlawan-pahlwan yang kembali ke surga. Dalam gending in merupakan bagian paling menzentuh hati dalam ritual Seblang. Terlihat para pawang, sinden dan keluarga penari menangis sedih dan
Kerennnnn
Ada yang tau liriknya? Minta tolong dong tulisin. Aku penasaran hehe
Gending Condrodewi
(Adalah Gending untuk mengeluarkan roh leluhur dari sang penari Seblang)
Bahasa Using:
"condro dewi murta siya, condro dewi murto siyo
moro mundur, moro mundur kembang petetan"
Bahasa Indonesia:
"Dewi purnama tiada taranya dewi purnama tiada taranya
maju mundur bunga di maya / sang bidadari berkenan kembali / para leluhur mengundurkan diri / purnama yang mengintip malu / maju mundur bunga pilihan"
Geding in mengisahkan seorang bidadari rembulan. Bunga dalam gending ini mengibaratkan sosok dewi yang maju mundur dalam fatamorgana tau kayangan.
Maju mundur dalam gending ini juga di ibaratkan bidadari yang jalan-jalan di kayangan. Para leluhur yang dimaksud adalah leluhur rakyat Blambangan yang berpamitan setelah berperang melawan VOC Mataram dan Madura (perang Puputan Bayu).
Mereka mengundurkan dir setelah berjuang membela bangsa dan negara. Purnama dalam gending ini
mengibaratkan bidadari rembulan yang mengintip malu melihat para pahlawan yang telah pulang terbang kekakyangan karena telah usai perjuangan mereka melawan penjajah. Bunga pilihan yang dimaksud adalah pahlawan-pahlwan yang kembali ke surga.
Dalam gending in merupakan bagian paling menzentuh hati dalam ritual Seblang. Terlihat para pawang, sinden dan keluarga penari menangis sedih dan