Tonton juga Mata Najwa eps. [Menguji Ujian Nasional] dan episode lainnya di www.narasi.tv atau klik link di bawah. Part 1 - bit.ly/2MaXi9P Part 2 - bit.ly/2Z2CExL Part 3 - bit.ly/2sH674a Part 4 - bit.ly/35CuHSn Part 5 - bit.ly/2PAMRP6 Part 6 - bit.ly/2twWMN0 Part 7 - bit.ly/2PBYi8U
Permasalahn tentang biaya untuk bimbel. Seharusnya kan bisa toh dikurangi bayar administrasiny gitu aja. Knpa un harus di hapus. Cari jalan keluar. Miskin atau kaya bukan jadi alasan gk bisa ikut bimbel. Cari jalan keluar lagi. Gitu loh... Kok sampek secetek iku itu mikirnya ya
Un di hapus boleh aja tapi kenaikan kelas nelai harus tinggi dan tambah karya" Atau buat praktek yang siswa yang ingin cita" Itu...tapi sekarang kurang fasilitas untuk praktek...hanya banyak materi mana bisa siswa siswi mau maju?? hanya mempelajari meterii...harus perbanyak praktek dong... #@HANYA INDONESIA YANG HANYA BISA MEMPELAJARI MATERINYA DOANG ..TAPI GX ADA PRAKTEK? MANA BISA MAU MAJU@#
Anak orang gk punya sekolahnya ada diplosok mesti harus jalan jauh, sekolahnya pun blm bisa dianggap layak, klo bisa lulus UN dgn standar yg tinggi, klo muridnya bisa lulus itu ada kemungkinan gurunya bagus, muridnya cerdas, atau keberuntungan. Berapa bnyk yg lulus?
Wahai Anda Pak SUDEWO, yg ktnya anggota DPR, Dapatkan anda menghafal semua Perpu, UU , Kepres, dan semua hal yg berhubungan dgn jabatan anda sekarang, sehingga bila suatu saat kami tanya ttg kompetensi anda dlm menjalankan tugas anda sebagai 'wakil' kami di pemerintahan maka anda bs menjawab smuanya tanpa ada kesalahan sebagai perwujudan contoh hasil UN yg patut ditiru. Berkarakter, mempunyai kompetensi, mempunyai daya juang dan bukti dr the living evidence of 'manusia hafalan'. Dan bila anda bs spt itu, maka layaklah para adik2 kami mencobanya jg , krn anda adalah contoh nyatanya.
pas UN Aku gak nyontek, lalu aku g lulus, ikut Paket C 2x gak lulus2 juga, aku ikt lagi SMA setahun baru deh lulus..... tapi aku g bsa masuk jurusan kuliah favorit krna beda jurusan SMA, gua pikir jurusan itu bagus, eh biasa2 saja....mereka menangi lomba robot di internasional dan itu menggunakan platform yg sering aku mainkan semasa SMA, aku butuh mainan yang lebih tinggi....tpi dunia disekelilingku g bisa akomodasi itu jadi aku putuskan bodo amat... dan sekarang aku jadi petani, tapi belum sukses, indikator suksesku itu adalah saat aku bsa bikin closed-ecological system dlm skala Industri....Thanks...Itu mimpiku....
1:50 Pak Sudewo menyebutkan bahwa Indonesia butuh generasi muda dengan daya saing tinggi, baik secara domestik maupun internasional, dan UN adalah tolak ukur yang tepat untuk menciptakan generasi muda berintelektual dan berdaya saing tinggi. Being in the system for approximately 12 years, I can refute his argument. I could remember how draining it is to do all those exams and how stressing it was to not be able to pass the exam just because I didn't remember the exact mathematical and scientific formula or theory. I could feel how my critical thinking skill is not improving and actually feel the impact while I am in the university now. As I am studying abroad, I met a lot of people from all around the world. Dan seperti yang bisa ditebak, they have a very exceptional critical thinking skills. Bagaimana Indonesia bisa menciptakan generasi muda dengan daya saing tinggi jika sistem pendidikan tidak dapat memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir kritis? Jika anda berpikir bahwa UN dapat memfasilitasi kemampuan berpikir kritis siswa, Anda tidak benar-benar mengerti sistem yang Anda "bela" sedekimian rupa. Bagaimana UN bisa membentuk generasi dengan daya saing internasional tinggi apabila siswa harus menghabiskan waktunya hanya latihan soal dan latihan soal, bukannya menemukan dan mengembangkan minatnya, serta mendapat exposure dunia internasional?? Disebutkan pula bahwa ada nilai-nilai karakter di dalam pelaksanaan UN. Selama bertahun-tahun, berita kecurangan UN selalu muncul di portal berita nasional, apakah ini bukan tanda bahwa UN tidak efektif dalam mengembangkan karakter anak? Jika UN diciptakan agar siswa tidak menjadi "lembek", lalu kenapa mereka curang? Curang jelas-jelas bukan karakter orang yang kuat mental dan berdaya saing tinggi. Bukankah curang adalah karakter mereka yang tidak percaya diri dan "lembek"? Think again.
Sbg calon guru, saya lebih memilih untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan memperbaiki sikap siswa..saya kadang kurang suka bila ada org yg komentar tentang sikap siswa yg kurang baik padahal sekolah..ya wajarlah siswa setiap hari diksih materi trus dan knp bisa begitu? Karena siswa dituntut untuk belajar menghafal untuk mendapatkan nilai bagus bukan memperbaiki sikap siswa yg masih belum baik
Ikan berenang, jangan suruh manjat pohon , gk bakalan bisa. Begitu juga siswa, mereka memiliki basic yang berbeda, membuat mereka harus menjadi sama rata karena standarisasi pendidikan.
@@ddellapookoto ini jadi jawaban bener.. Wkwkwk Masih sekolah udah disuruh ngembangin kemampuan berpikir.. Tuh ilmu dasar hapalin dulu.. Baru setelah SMA dikembangin.. Wkwkwk
MATAKAU ITU JADI LEMBEK _- KAMI SEBAGAI GENERASI MUDA BUTUH PENDIDIKAN YANG MEMBANTU UNTUK MEMBERIKAN MASA DEPAN. BUKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG HANYA MEMENTINGKAN BEBERAPA PELAJARAN SAJA YANG BAHKAN NANTI MUNGKIN SAJA TIDAK DIGUNAKAN DI SEBAGIAN BIDANG TERTENTU NAMUN HARUS DIPERJUANGKAN MATI MATIAN DEMI SEBUAH STANDAR PEMERINTAH. SUDAH BANYAK SEKALI BAKAT BAKAT YANG HARUS DI HADANG KARENA UN. MOHON MAAF SEBELUMNYA. TAPI SAYA JELAS TIDAK SETUJU DENGAN PENDAPAT BAHWA UN DIHAPUS DAN AKAN MENGHASILKAN GENERASI YANG LEMBEK. JUSTRU DENGAN PEMIKIRAN PEMIMPIN YANG SEPERTI ITU LAH YANG MENYEBABKAN PENDIDIKAN INDONESIA TERHAMBAT DAN TIDAK BERGERAK MAJU SAMA SEKALI. Untuk bapak, yang kondisinya sebagai pejabat, dapatkah anda menghapal semua perpu, uu dan sebagainya dalam sekaligus? Dapatkah bapak menghalalkan semua rumus rumus yang dijabarkan dengan berbagai cara? Mohon maaf tapi jika anda saja tidak bisa, lantas apa yang anda harapkan terhadap siswa siswi indonesia
saya mohon U,N jangan diharuskan itu untuk anak,,semangat belajar dan giat untuk mencapai prestasi selama ini kurikulum merdeka anak ,malas belajar jadi tidak ada daya saing anak
Aku bertahun2 belajar bhs inggris di sekolah gak bisa2...eh, pas belajar menggunakan aplikasi tertentu langsung moncer..hehe...ternyata belajar tanpa tekanan justru lebih maknyus... Setuju penghapusan UN......dan yg akan gulung tikar adalah bimbel2...
Dan gw belajar bhs inggris dari main video game. Alhamdulillah skrg bisa masuk di maskapai asing. Setuju belajar tanpa tekanan itu bener2 sangat efektif.
Sungguh-sungguh apaan? Sungguh sungguh dalam menghalalkan segala cara mksdnya buat lulus ujian. Nilai juang dan karakter saya ya pas waktu kuliah. Saya memperjuangkan idealisme dan akademis saya waktu kuliah dan skrg saya sudah jd advokat. Itu semua bukan karena ujian nasional waktu sekolah
UN seharusnya perlu tp tidak sebagai pokok Penilaian,Sekolah menilai &membentuk dr nilai karakter,nilai semester,nilai Ujian sekolah,nilai prakter,nilai ulangan harian...setuju,like👍🏽
Usulan mentri ngk perlu d jelaskan mentri lagi pak. Secara logika sederhana aja. Arti dari usulan beliau itu... *untuk mengetahui apa bakat/yang dia suakai,minati dan ke mampuan seorang anak. Bukan apa yang d tentukan pemerintah*
Betul bro Robi..di negara maju twrmasuk australi tdk ada UN. Sistem yg mau diterapkan di Indo sama dg negara2 maju mirip dg australi jg..krn mas menteri sdh belajar n kuliah di LN jd mas menteri ini ingin mencoba mempwrmudah dan mengembangkan bakat/keahlian si anak. Akhir tahun kelas 5 , Mau ke kelas 6 nanti mrk utk semester pertama sdh hrs isi form mata pelajaran yg di mau misal ada 14 mata pelajaran harus pilih 7 subject yg diambil kayak spesifik di indo jurusan di sma dulu, ada jurusan Ipa , Ips, ma Sos kalo gak salah ya. Nah semester ke 2 mrk belajar subject yg blm dipelajarin /diambil disemester 1. Jd kalo di indo sd itu kan belajar mata pelajaran keseluruhan ya, trus UN sekalian dr th pertama belajar sampe akhir..soal yg keluar cm bbrp makanya anak2 stres. Kalo disini UN sebenarnya ya dibilang ada. Utk ukuran sekala national. Jd disini 1 th ujian 2 kali semester 1 dan ke 2. Dan Raport ada 2, hasil nilai standar sekolah (dikeluarkan sekolah dan raport yg hasil standar nilai yg dikeluarkan dr tingkat National) tp ujiannya ya itu 1 kali saja pd waktu itu. Hanya raport nya yg 2 penilainya krn masing2 sekolah punya standar tp utk Natipnal standar nya sama u seluruh sekolah Good on you. Ini br pemuda milenial hehhehe 👍
Tambahan sedikit : disini kelas 6 , smp, dan sma sdh belajar apa minat si anak. Kalo mulai sma kls 1, dia nantinya mau jd apa kalo mau jd carpenter( pertukangan) pilih subject yg ada itu tp tetep belajar mata pelajaran lain spt matematika english dan humanity (itu mata pelajaran pokok) Kalo sdh tau mau jd doctor dan bidan, apotwkwr , sicience dan sejenisnya yg berhubungan dg itu, ambil subject math n science. Jg Kalo mau designer or cheft, or mechanic jg ambil kelas yg masing2 ada bidang itu . Tp tetep belajar mata pelajaran pokok. Jd di SMA (gak ada sekolah yg dipisah2kan ada stm . Smk dll). Tetep 1 SMA tp didalamnya belajar bidang keahlian masing2...nanti waktu lulus mau kuliah atau ambil kursus2 sdh tau apa skiil nya. Krn cari kerja disini yg diliat dr certifikat atau ijasah sesuai dg keahliannya. Mau jd kasir toko2 apa aja, jg harus ada ijasah pendidikan or kursus retail/perdagangan . Gak kayak di Indo ijasah apa aja bisa kerja dimana aja gitu. Kalo disini spesifik nglamar hrs sesuai dg keahlian dan ijazash nya
Ujian nasional bukan dihapus, tapi diganti. Bukanny gitu ya? Secara tantangan akan tetap ada. Hanya saja untuk lulus bukan menghafal, tapi dari pemahaman soal.
Ok ok anggap saja UN ada manfaatnya bagi sekolah untuk membuat siswa siswi sungguh-sungguh dalam belajar...tapi nilai UN ini nantinya tidak di gunakan di jenjang untuk melamar pekerjaan😭 mending ga usah ada UN karena nilainya ga di butuhkan juga nanti😭 tambah nyesek
Anda kelahiran tahun brapa ? Saya kelahiran tahun 94, dan merasakan UN dari mulai SD, SMP, sampai SMA. Saya nyatakan UN itu useless tidak berguna sama sekali. Anda kelahiran tahun brapa memangnya ? Jujur la, kalau anda dulu mengalami UN anda pasti tau anda diajari untuk curang, berbohong dan takut ketika menghadapi UN. PADAHAL.... hasil ujian UN anda tak pernah menjadi dasar penilaian kepada anda ketika anda ingin melamar pekerjaan. Selalu yg dilihat adalah soft skill anda dan kemampuan kognitif dalam hal penalaran dalam memecahkan suatu masalah
@@bendryritonga8779 ane lahir thn 1992 gak keberatan sama UN. soft skill itu atas kemauan dari masing2 dan bisa dipelajari berdampingan sama hard skill. 😁😁😁
@@sino_on1417 adakah skolah mengajarkan softskill dan semasa kita dulu ? Tidak. Akui saja dgn jujur bahwa di zaman kita jika UN dilakukan secara murni maka di satu sekolah yg bisa lulus itu paling hanya satu atau dua murid dari seluruh murid yg ada. Dan itu fakta. Semua murid bisa lulus UN karena diberikan contekan oleh guru" dan guru" terpaksa melakukannya karena pihak sekolah takut apabila banyak murid yg tidak lulus maka akan berimbas pada citra sekolah tersebut dimasyarakat dan akreditas mereka. Akui lah bro.. jgn kita biarkan generasi setelah kita mewarisi sistem curang dan korup seperti itu. Kalau kita sudah tau itu tidak baik bahkan buruk, jgn dipaksakan menggunakan sistem itu. Pringkat 72 dari 76 negara itu jadi cerminan bagaimana indeks belajar di Indonesia itu sudah jauh tertinggal
@@trimulyana808 kemampuan anak itu ga bisa disamaratakan. Ibaratnya kaya ada ujian antar hewan, ada monyet dan ada ikan. Tapi si penguji menilai bahwa mereka berdua bisa lulus ketika mereka pandai memanjat. Si ikan ga akan bisa, dan selama itu pula ikan akan menganggap dirinya bodoh. Sama kaya anak sekolah
Mba Sophie, I feel you.. Sbg ortu sy bs merasakan kegeraman anda thp sistem yg meng-homogenisasi otak anak2 ini malah dibilang memperkuat mental?? Yg konkret2 ajalah, pd kenyataannya saat dilakukan tes secara global siswa kita tdk mampu bersaing dg 72 negara dari 76! Betul2 useless & buang2 waktu UN itu!
membangun mental anak bukan dgn cara ngisi jawaban di soal Bambankk.. mental anak itu dipupuk dari proses pembelajaran di sekolah, kerjasama dgn orgtua, dan, melatih softskill dan hardskill anak anak
Kalo mau ngasih standar prestasi siswa, ya gampang atuh Pak! Nggak usah UN atuh Pak, sering-sering o nggawe Kompetis-kompetisi misal Cerdas Cermat, OSN, O2SN dan Kejuaraan Nasional Arts, Science and Sports. Yang ngenes nya lagi, kasihan anak Seni (art) jarang banget kompetisinya.
Mengadakan acara/kompetisi seperti itu butuh dana/anggaran Bapakkk Pertanyaan Saya ..siapa yg Mau Mempersiapkan anggaran/dana itu Pemerintah ?? Saya nggak Yakin kalau pemerintah Sanggup membiayai/memberi Dana untuk kegiatan seperti itu ..apalagi bila itu di terapkan di seluruh sekolah2 di Indonesia Mau dapat dana dri Sponsor ?? Saya nggak Yakin brand2 ,,merek,,dll mau jadi sponsor dan kasih dana karena biasanya mereka hanya mau sponsorin kegiatan yg ada untung,,ruginya bagi mereka Dan usul yg bapak bilang itu harus di Lakukan terus menerus..kontinyu...apakah ada yg bisa menjamin itu bisa dilakukan ?? Bila itu di jadikan peraturan di sekolah2 seluruh Indonesia ...dan ternyata banyak yg stop/ berhenti kegiatan itu ...artinya itu tidak berjalan ..tidak efektif ..Artinya kan Sama Aja kayak UN yg katanya sistem yg di buat agar tujuan dari proses pembelajaran berhasil Tapi tidak efektif...
klau mau bikin Ujian yg sma semua dari sabang smpai merauke, tolong terlebih dahulu samakan kualitas pendidikan dari sabang smpai merauke.. kenyataannya, sekolah di kota dan desa sudh pasti beda, kualitas siswa dan gurunya pasti beda, gimana siswa di desa bisa ngejar apa yg dipahami siswa kota yg sudah jelas SDM nya beda
setuju sekali, saya yg pernah ujian tdak sesuai dengan saya pelajri, seharusnya UN itu jgan pilihan ganda, banyak org yg asal pilih bisa lulus akhirnya bnyk yg blng faktor keberuntungan, ujian Nasional tdak membuat siswa berpikir, btul sekali yg dikatakan ibu, biasa anak2 IPA selalu dianggap paling pntar, trus ksian yg hrus kerja,bntu org tua jdi tdak ada waktu belajar, enak yg org kaya bnyak uang, ada pembantu. Akhirnya yg kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin.
UN hapus sip, buang2 anggaran doang. gw isi asal2an aja lulus. kalo hasil UN bener2 real ribuan bahkan jutaan siswa kemungkinan gak lulus. kalau pun lulus kebantu nilai Ujian Sekolah. nilai Ujian Nasionalnya jeblok. 1 hal lagi gw selalu berpikir, kepsek guru2 tempat kita sekolah bakal merasa malu kalo ada siswanya yg gak lulus. Jadi... simpulin sendiri deh hehe
wkwk gua baru lulus tahun ini smk, sumpah itu ujian BUANYAK banget di tambah harus ada karya ilmiah(skripsi versi smk gua) subhanallah gilak yang namanya UN matematika itu gua isi asal2an karna emang gua ga ngerti matematika ya bodoamat toh juga gua lulus, udah kerja dan gaji diatas UMR wkwk
@@raven.beasttt naaah gw masih inget dulu gw UN thn 2014. pas Matematika itu gw telat 1 jam. dan soal yg masih bisa gw kerjain pake logika itu cuma 1 soal. sisanya gw buletin asal2an. hasilnya nilai gw diatas rata2 hahaha karna gw pikir yg ky di atas itu hehe
Sekolah tidak menjamin kamu sukses tapi sukses akan menjamin kamu terus belajar dan sesungguhnya kebenaran yg kamu pahami sekarang itu merupakan kesalahan yg kamu belom pahami... lalu pertanyaannya adalah bagaimana cara sukses? Ya caranya dengan belajar, kenali passion mu dan raih cita"mu maka sukses akan menghampiri mu👍 pemerintah silahkan siapkan kurikulum berdasarkan bidang kerja bukan berdasarkan bidang mata pelajaran yg tidak terlalu penting untuk masa depan, agar siswa berkembang dan berkarya sesuai bidangnya masing-masing itu kritik sy, bukan sombong jadikan pelajaran, umur sy 23 tahun sy dulu kuliah berhenti Sendiri semester 5 bukan gelar yg sy cari tapi ilmu kehidupanlah yg paling penting, bukan juga karena tidak mampu belajar dan bukan juga tidak mampu biaya, karena sy sudah menemukan passion sy dan setelah didapatkan ya sudah sy berhenti, orang tua sy selalu dukung apa yg sy mau maka Alhamdulillah sekarang sy punya rumah, mobil, bisnis, usaha sendiri bukan untuk ditiru tapi jadikan pelajaran karena setiap passion orang beda" raihlah kesuksesan dimana kamu tertarik mempelajarinya terus menerus👍 passion sy di ilmu tauhid dan filsafat sampai sekarang sy terus mempelajarinya
Ujian nasional harus dihapuss! Tetapi siswa tetap melaksanakan ujian dengan catatan ketika mereka siap untuk diuji, misalnya ada siswa yang siap ujian di mapel matematika, maka dia langsung melaksanakan ujian matematika, jadi ketika mereka siap mereka tidak bakal stress, tidak lagi mengejar waktu ketika belajar, karna tiap" siswa itu memiliki daya ingat yg berbeda-beda, ada yg cepat mengingat dan ada juga yang sedikit lambat jadi menurut saya tidak ada tgl yg ditetapkan untuk siswa dalam melaksanakan ujian untuk kelulusan, tetapi kesiapan siswa dalam menghadapinya
Pak JK sama si Pak Sudewo ini umur brapa? kapan lu bedua ngerasain UN? klo lu ga ngarti bola, jangan komen bola. klo lu ga ngarti cara masak, jangan komen cara masak yang bener. klo lu ga pernah ikut UN jangan komen UN deh. Praktek jual beli soal tuh banyak, dan banyak yg menghalalkan sgala cara buat dpt nilai bagus tanpa belajar
@@gustidr2665 cara masak tong, saya juga bingung ama cara anda baca tulisan, yang bilg ga boleh bilg enak ga enak siapa.. sekarang lu ga bisa masak, tapi lu bilg "mestinya ini direndem bumbu setengah hari" kayak gt ngerti? ga kan.. anyway, baca yg bener ya, sebelom komen
Maap maap ni, g pernah nyontek dan belajar gua kebut smalam wkwkw. Karna UN kan g ada sejarah jadi santai santai aja. Masih nempel di otak pelajarannya😂
Saya pernah mendapatkan wejangan tentang mengejar cita" dengan cara fokus, mungkin melalui ujian kompetensi siswa dapat fokus mengejar apa yg diminati dalam pendidikan dan apa bakat yg dimiliki siswa, kita harus mencontoh negara yg maju dari segi pendidikan, mereka mengutamakan minat bakat seorang pelajar dan di uji melalui kopetensi, saya tertarik kalimat om dedy corbuzer intinya "seorang murid dipaksakan untuk mengerti seluruh pelajaran, sedangkan yg mengajar,satu mata pelajaran hanya satu guru" Cth : Bagaimana seorang murid dapat menerima semua pelajaran sedangkan si murid sangat meminati pelajaran olahraga dan mempunyai bakat di olahraga,seharusnya dukung terus minat seorang murid yg mempunyai bakat di olahraga, agar indonesia menjadi negara yg menciptakan olahragawan terbaik di dunia
Aku suka gambar, pengen coba buat karakter film animasi sendiri (tapi gk jago), demen lihat film Hollywood soalnya aktingnya & jalan ceritanya keren 😅😅( tapi gk jago buat begituan serasa halu, apalagi akting)😅😅 Andai di sekolah ada yg begituan 😅 #curhatananakskolah
Mnrt saya kalau zonasi berjalan lancar dan sistem pak nadhim ini berjalan lancar maka yang terjadi adalah : 1. Sekolah bukan mencari ijazah 2. Selamat tinggal bimbel 3. Tidak ada sekolah favorit 4. Siswa lulus tau apa potensi, passionnya dan Tau mau ngapain setelah lulus 5. Anak jadi cinta belajar. Bukan karena nilai, bukan karena iming2 dr orang tua. Yaa pokoknya suka n butuh aja. Apalagi yaaaaa...... Caranya ?????? Mnrt saya yaaa.... 1. Zonasi 2. Guru yang ikhlas, bukan mencari bayaran 3. Guru kelas dengan didampingi guru pendamping 4. Orang tua membantu anaknya meng evaluasi pelajaran setiap harinya.. Biar tau mana yg dia bisa n mana yg dia suka. Gurunya pasti juga gitu dengan berbagai cara yg saya blm bisa ungkapkan. Karena banyak hal yg mungkin bisa diluar ekspetasi. 5. Kepala sekolah dan ketua yayasan yg punya visi misi yg sama bukan mengejar pencitraan oernah menang lomba ini itu, bla bla. Tp yg ikhlas dan optimis karena semua siswa punya passion masing2 tidak ada siswa yg bodoh. 6. Guru yg berkarakter plegmatis atau sanguinis ( kata doktor psikolog dedy susanto) yaaa biar nyaman aja siih siswa belajar sama gurunya. Cz kalau siswa uda suka n cinta gurunya insyaallah pelajaran apa aja masuk. Trus otomatis passion siswa makin mudah dicari. 7. Paud n tk itu sekolah dengan berbasis karakter gausa dituntut calistung. Seandainya dia masuk sd blm bisa calistung itu tanggung jawab sekolah n orang tuanya. Tp bisa gag yaaaa... Cz tuntutan banget siswa wajib calistung, terutama baca... Hmmmm jadi galau... Yaaa semoga bisa segera diwujudkan... Dan trus seperti ini. Bisa gag yaaa mas nadhiem atau orang seperti mas nadhiem jadi mentri selamanyaaaaa😍😍😍😍 Bismillah merdeka belajar untuk revolusi mental.😍 Jaya selalu indonesia😍😍
@@skyiamy1406 bisa jadi, karena banyak usaha bangkrut dengan di hapusnya UN. Ya gimana lagi, mau tidak mau, karena kita memikirkan masa depan bangsa, bukan usaha mereka Misal : . percetakan soal UN (bagi yang masih pakai kertas . Ganesha Operation, Primagama dsb . Apk Ruang Guru gua yakin bakal berinovasi Dan beberapa hal bakal hilang : . Putusnya sepasang kekasih karena "mau fokus UN" . Atlet gantung sepatu dsb karena "mau fokus UN" . Mendekatkan diri kepada Tuhan "karena UN" juga bakal banyak yg hilang wkwk
Namanya juga Politik om 😁. Dunia pendidikan dari dulu emang udah di politisasi . Dari Bimbel,dari LKS,dari perusahaan percetakan buku 😁. UN di ganti impactnya besar bagi mereka yang mencari untung di dunia pendidikan 😁. Anggep aja bapak ini mewakili mereka.
Liat wajahnya mba sophia latjuba pas bapak sudewo ngomong kyknya gemes banget pingin ngedebat.... Sikaattt trus mba sophia... Bikin g bisa ngmg tuh orang... 😎
woooyyyy tiap UN itu dapet jawaban ... UN itu hanya buat bisnis semata miliaran uang di buang . lebih baiknya bayarin yg gede tuh guru" biar niat ngajar gak AFK trusss ....
Masa depan yang cerah dapat diraih dengan skill, passion, kemauan dan kerja keras. Bukan karena nilai. Sekali lagi saya pertegas "Nilai tidak menentukan kesuksesan".
JK,Sudewo,Buya Udalah,istirahat aja kii.umur uda sgitu,biar yg muda menentukan nasibnya sendiri.biar bangsa ini maju,ga perlu provokasi lembeklah,bukan gojek lah.uda trlalu bnyak kekeliruan yg di wariskan bangsa ini,kii.
Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking, ada *10 faktor teratas* yang membuat orang sukses. Oleh : Prof Agus Budiyono Ada 3 hal ternyata tdk terlalu berpengaruh terhadap *kesuksesan* yaitu: *NEM, IPK dan rangking* Saya mengarungi pendidikan selama 22 tahun (1 tahun TK, 6 tahun SD, 6 tahun SMP-SMA, 4 tahun S1, 5 tahun S2 & S3) Kemudian sy mengajar selama 15 tahun di universitas di 3 negara maju (AS, Korsel, Australia) dan juga di tanah air. Saya menjadi saksi betapa *tidak relevannya ketiga konsep di atas* terhadap kesuksesan. Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley yang memetakan 100 faktor yang berpengaruh terhadap *tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di US* Hasil penelitiannya ternyata nilai yang baik (yakni NEM, IPK dan rangking) *hanyalah faktor sukses urutan ke 30* *Sementara faktor IQ pada urutan ke-21* *Dan bersekolah di universitas/sekolah favorit di urutan ke-23.* Jadi saya ingin mengatakan secara sederhana: Anak anda nilai raport nya rendah *Tidak masalah.* NEM anak anda tidak begitu besar? Paling banter akibatnya tidak bisa masuk sekolah favorit. *Yang menurut hasil riset, tidak terlalu pengaruh thdp kesuksesan* *Lalu apa faktor yang menentukan kesuksesan seseorang itu ?* Menurut riset Stanley berikut ini adalah *sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan:* 1. *Kejujuran* (Being honest with all people) 2. *Disiplin keras* (Being well-disciplined) 3. *Mudah bergaul atau friendly* (Getting along with people) 4. *Dukungan pendamping* (Having a supportive spouse) 5. *Kerja keras* (Working harder than most people) 6. *Kecintaan pada yang dikerjakan* (Loving my career/business) 7. *Kepemimpinan* (Having strong leadership qualities) 8. *Kepribadian kompetitif* atau mampu berkompetisi (Having a very competitive spirit/personality) 9. *Hidup teratur* (Being very well-organized) 10. *Kemampuan menjual ide* atau kreatif / inovatif (Having an ability to sell my ideas/products) Hampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM dan IPK. Dalam kurikulum semua yg ditulis diatas itu dikategorikan sbg *softskill.* Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan di ekstra-kurikuler. ✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊ *Mengejar kecerdasan akademik semata hanya akan menjerumuskan diri sendiri secara nyata. Kejarlah kecerdasan spiritual, agamais..., maka kecerdasan lain akan mengikuti... dan kesuksesan ada di depan mata..*., semoga sukses selalu utk anak² kita.. Aamiin 3x 👍🏻🙏🏻❤ Dari para ortu untuk para ortu .😁😁 juga sebagai pendamping Jam Belajar Masyarakat. Please share to all students Thank you. www.laduni.id/post/read/50861/prof-agus-budiyono-mematahkan-mitos-nem-ipk-dan-rangking
anda kurng beruntung coba lagi 1 tahun kemudian. Gw pengen ketawa tp gw pernah di kondisi lu. so emang kampret apalagi tu uji coba UN berkali2 yg kluar cuma nama sama nomor pserta aja yg sama
Nah berarti ada yang salah dengan apa yang diajarkan guru anda disekolah. Dalam hal skala Nasional. Itulah fungsi penilaian secara nasional, kalau ga ada penilaian secara nasional? Anda ga akan tau apa kekurangan anda dan guru anda.
@@rezasudrajat1287 lain kali perlu melihat ke tempat-tempat yang belum layak "skala nasionalnya' ya. biar merasakan bagaimana mengajar murid bermasalah, kekurangan tenaga, fasilitas nil.
• BELAJAR DENGAN RASA INGIN TAHU • APAKAH ITU KEBUTUHANNYA gua ngerasain sih kalo kenapa gua serius belajar karena gua kepo sama suatu materi dan itu nempel terus di otak gua gitu loh dan jadi minat gua dan gua ambil sekarang dalam kuliah. Ini loh emang masalah building SDM nya juga yang berkarakter, karena masalahnya sifat malas yg menjerat generasi ini dan rasa ingin tahu yang minim membuat mereka tidak berani untuk unjuk gigi dan belajar dengan baik
Kalo bilang siswa lembek ya secara nasional kurang standarisasi penilaian. Dg standar nasional yang bagus dg pemerataan suport pengajar dan suport sekolah. Kegagalan UN adalah kegagalan pengajar dan kegagalan pemerataan. Tentunya keputusan pemerintah bukan abal" sudah di kaji untuk persaingan dunia saat ini.
Pengalaman saya di UN. Waktu SD pengawas nulis kunci jawaban di papan trus bilang jgn dibenerin semua. Waktu SMP pengawas nyebut kunci jawabannya di depan. Pas SMA ujian udah mirip diskusi kata pengawas asal jgn terlalu mencolok. Ya gitulah kalau un dijadikan patokan terbesar. Paradigma yg berkembang kalo mau lihat kemampuan anak lihat nilai UN nya. Seolah" kita sekolah ujungnya hanya kejar nilai UN. Jadinya guru sama murid ngelakuin siasat agar dapat nilai tinggi. Guru dianggap kompeten siswa dianggap hebat karena nilai itu. Padahal apa, omong kosong doang. Yg betul" murni hanya beberapa persen.
UN -menghabiskan anggaran (pdhl anggarannya bs dipakai untuk sarana/prasarana di sekolah2 daerah2 tertinggal - Membuat stress siswa kebanyakan yg diajarin di sekolah lain, yg muncul di ujian lain. (Krn tdk ada pemerataan dn pengawasan juga dr pusat) - Membuat stress Guru (nama baik guru mapel, nama baik sekolah dll) - Memicu terjadinya KKN. Dimana Kepala Sekolah mungkin hrus membayar sejumlah uang ke org2 tertentu untuk dpt soal bocoran/kunci jawaban. Membayar pengawas2 ujian spy bisa membiarkan siswa menyontek. Dan kebanyakan siswa tau soal KKN ini. Ini artinya siswa secara tdk langsung dididik menjadi seorang KKN. Dididik menjadi org yg bertopeng. Ujung2nya yg diuntungkan hanya pihak2 tertentu saja. Tolong anggaran dipergunakan lebih tepat sasaran aja drpd hrus habis untuk penyelenggaraan UN. Yakin Indonesia bisa maju. Berkarakter dan ber akhlak teruji.
knapa kita berusaha memiliki standar global??? knapa kita ngga membuat standar global?? sampai kapan kita "mengikuti" standar global? kalo memang bersikukuh mengikuti standar global? rencana tercapainya kapan.. udah 15 taun ujian nasional
Metode pendidikan penalaran itu di sampaikan pertama oleh mas menteri. Jadi pembahasan publik. Dari situ akan ketemu pendidikan yg pas dengan budaya, jati diri bangsa, dan diperlukan di zaman sekarang. Saya dukung mas menteri
"ujian sekolah pasti ada" me: ya jangan berupa soal dan tulisan atuh :) seharusnya kelulusan itu berdasarkan sudah bisa atau belum siswa tsb dalam memahami materi
1:40 Bentar.. boleh saya bagi cerita sedikit.. Ngomong2 soal daya juang, saya lulusan dan hanya modal ijazah SMA Swasta Katolik.. UN saya biasa2 aja.. SNMPTN gak lewat.. SBMPTN gak lewat.. tes mandiri ke Universitas ternama swasta di Jogja juga gak lewat.. Akhirnya gimana? Saya mengikuti Internship di Jerman(namanya Ausbildung), pendidikan Gastronomi, Manajemen Restoran.. Ngomong2 soal daya juang, terkadang kita juga harus mempertimbangkan passion(love, apa yang disukai) si anak juga.. Saya hanya lulusan SMA IPA, swasta pula.. apa hubungannya dengan dunia Gastronomi? Banyak lho ternyata! Dan saya juga cinta pekerjaan saya sebagai Gastronom di sebuah Resort di Jerman Utara dan senang hati membantu tim saya dalam bekerja! Dari sisi daya juang, saya *masih* bisa kog bersaing dengan siswa siswa di Jerman.. jadi menurut saya Indonesia tidak perlu dikhawatirkan untuk menjadi lembek, sebab guru di sekolah saya yakin juga mendidiknya betul(asal kedepannya ada skema sistem yang menjamin guru bisa memcetak dan melahirkan anak2 berkualitas aja). Saya baru lulus 2 tahun lalu ngomong2😅. Bersyukur ujian telah saya lewati.. saya bantu doa bagi yang sekarang akan menghadapi! Titip pesan saya: Nilai yang tertera itu bukan menggambarkan dirimu yang sebenarnya! Kalo kita anak IPA bilang, *itu kurang titik koma* Alias gak tepat.. nilai lo boleh 80,70, dsb.. tapi hanya ortu, guru dan teman(termasuk pacar lo kalo punya ._.) yang tau nilai elo itu berapa(sedetil koma komanya)! Terimakasih dan sukses ❤️
Ini komen terkocak menurutku.. Wkwkwk Semua orang dewasa pasti merasakan UN di sekolahan dulu.. Kecuali dy putus sekolah.. Baru g ngerasain UN.. Wkwkwk
Daya saing global bisa dilakukan dgn kompetisi kejuaraan pak. Betul bu, belajar saat senang akan tanpa sadar membuat sianak menghafal setiap yg ia pelajari (psikologi) Seperti seorang anak yg diajarkan naik sepeda, memory yg dia ingat adalah kesenangannya dgn sang ayah atau ibunya sehingga sianak bisa tanpa perlu dipaksa, sama halnya dipaksa mengaplikasikan standart pemerintah yg belum tentu work & malah mengarah kepada standart2 yg memaksa siswa melakukan hal yg belum tentu menjadi konsennya Karena setiap siswa punya skill kompetensi dibidangnya yg menjadi konsen masing2 siswa tsb
Pacar saya guru di german , guru SD . Tiap ujian dia yang bikin soal sendiri . Tiap hari pulang kerja jam 3 sore lanjut mikirin materi apa yang akan diajarkan besok , menggambar sendiri lalu lintas , cara menyebrang jalan , sampe jam tidur malam , itupun ga selesai . Guru di indonesia cuma berpatokan sama list yang sudah ada di kurikulum , ga mengembangkan . Guru di indonesia sebagian besar pulang kerja , shopping , karaoke , jalan jalan . MALAS
Kalau saran saya mungkin lebih baik siswa diberikan semacam proyek akhir sekolah dan itu disesuaikan dengan minat anak tersebut. Misal bikin puisi, kesenian, proyek sains atau apalah gitu
Please lah nilai cuman angka doang, yg terpenting dari pendidikan itu adalah membedakan pola fikir yg bersekolah dan (maaf bukannya merendahkan) yg tidak bersekolah.
Ujian Kompetensi (USBN) kemungkinan besar merupakan hal yg 'menyenangkan' bagi siswa (TIDAK MENIMBULKAN STRESS) karena sesuai dengan 'passion' siswa dan sekaligus membina 'true kompetensi (keahlian)' dan 'true pemilihan karir' siswa yang pembinaannya memerlukan jangka waktu yang 'panjang' (dari SMP s.d SMA). Pendekatan 'INSTANT' kemungkinan tidak cocok untuk menghasilkan ilmuan sejati, peneliti sejati, guru sejat, pekerja sejati', dan profesional2 sejati lainnya. Diperlukan waktu yang lama. Ujian kompetensi (USBN) kelihatannya akan dapat menghasilkan SDM2 yg 'resilient' (tidak LEMBEK & tidak asal-asalan (RIA) dalam memegang teguh 'passion' dan 'karir' yg siswa2 telah pilih sejak SMP. Juga Ujian kompetensi seperti inilah yg memungkinkan untuk menghasilkan generasi2 yg memiliki 'true profession' dan 'jiwa yg sehat dan bahagia' dalam hidupnya. Mudah2an Kemendikbud beserta kementrian terkait dan pemerintah daerah 'bersinergi' dan 'all out' untuk mewujudkan ujian kompetensi USBN ini. Wasalam.
Jaman saya sekolah dulu waktu SMA guru saya pernah ngomong gini "jangan dihafalkan, tp dipahami. Kalau dihafalkan 2 atau 3 hari bisa lupa, tp jika dipahami kamu bakal inget terus"
Merendahkan sekali kami yang miskin, saya miskin tp adek saya mampu sekolah sampai perguruan tinggi, dengan cara biasiswa, kemudian menjadi ketua BEM, kemudian bisa pergi ke Amerika mengikuti (seminar) semacam itulah, di biayai oleh kampus
saya ingat betul waktu SMA buka sual UN, ini soalnya ngomong apa.. tau tau nilai saya rata 80. amazing. Rahasianya, belajar, nyontek, beli kunci jawaban, dan mungkin sentuhan jawaban dari pihak sekolah.
UN SMP 2012, ku dapat bocoran UN 24 soal dari 40soal (minimal nilai 6) sisanya baruuu mikiiir . . . Saat itu saya senang, saat ini saya bilang, ituuu RUSAK!!! Coba aja fikir, Bahkan ada isuu, ada sekolah ada yang selesai UN yg LJK nya dikoreksi gurunya!! WTF ga?
memang benar, negara butuh generasi muda, pikiran2 terbuka sesuai dg lingkungan dan sitkon untuk memajukan indonesia. yang tua mengikuti bukan mencampuri
Gw sampai saat ini gak ngerti dengan konsep latihan ngerjain soal, mau ujian sekolah latihan ngerjain soal, mau ujian cpns latihan ngerjain soal. Emangnya kerja nanti bakal ngerjain soal? Kapan mikirnya?
Tonton juga Mata Najwa eps. [Menguji Ujian Nasional] dan episode lainnya di www.narasi.tv atau klik link di bawah.
Part 1 - bit.ly/2MaXi9P
Part 2 - bit.ly/2Z2CExL
Part 3 - bit.ly/2sH674a
Part 4 - bit.ly/35CuHSn
Part 5 - bit.ly/2PAMRP6
Part 6 - bit.ly/2twWMN0
Part 7 - bit.ly/2PBYi8U
lebih mantap lagi kalo mas mentri nya diundang juga biar dpt memberikan tanggapan dg yg dibahas di forum ini ...
Permasalahn tentang biaya untuk bimbel. Seharusnya kan bisa toh dikurangi bayar administrasiny gitu aja. Knpa un harus di hapus. Cari jalan keluar. Miskin atau kaya bukan jadi alasan gk bisa ikut bimbel. Cari jalan keluar lagi. Gitu loh... Kok sampek secetek iku itu mikirnya ya
Un di hapus boleh aja tapi kenaikan kelas nelai harus tinggi dan tambah karya" Atau buat praktek yang siswa yang ingin cita" Itu...tapi sekarang kurang fasilitas untuk praktek...hanya banyak materi mana bisa siswa siswi mau maju?? hanya mempelajari meterii...harus perbanyak praktek dong...
#@HANYA INDONESIA YANG HANYA BISA MEMPELAJARI MATERINYA DOANG ..TAPI GX ADA PRAKTEK? MANA BISA MAU MAJU@#
PERBANYA PRAKTEK DONG JANGAN HANYA MAMPELAJARI MATERI DOANG
Anak orang gk punya sekolahnya ada diplosok mesti harus jalan jauh, sekolahnya pun blm bisa dianggap layak, klo bisa lulus UN dgn standar yg tinggi, klo muridnya bisa lulus itu ada kemungkinan gurunya bagus, muridnya cerdas, atau keberuntungan.
Berapa bnyk yg lulus?
Keberadaan banyak bimbel membuktikan sekolah tidak dipercayai kinerjanya
Betul banget mbaa..
Jadikan dia top komen
Minta Ig nya kakak.. 😅😆
Kasi dia sepeda
Komen terossss
Wahai Anda Pak SUDEWO, yg ktnya anggota DPR,
Dapatkan anda menghafal semua Perpu, UU , Kepres, dan semua hal yg berhubungan dgn jabatan anda sekarang, sehingga bila suatu saat kami tanya ttg kompetensi anda dlm menjalankan tugas anda sebagai 'wakil' kami di pemerintahan maka anda bs menjawab smuanya tanpa ada kesalahan sebagai perwujudan contoh hasil UN yg patut ditiru.
Berkarakter, mempunyai kompetensi, mempunyai daya juang dan bukti dr the living evidence of 'manusia hafalan'.
Dan bila anda bs spt itu, maka layaklah para adik2 kami mencobanya jg , krn anda adalah contoh nyatanya.
Eissell Refaya up
Suruh ngapalin dan memahami kimia dan fisika juga bang😂 biar tahu rasanya
Sy jd terinspirasi gmn kalo jd anggota DPR wajib hafal itu semua hukum indo 😂😂😂😂
Tapi kita gabisa berpaling betapa literasi generasi penerus masih minim.. hanya addict terhadap keadaan dunia internet.
Enak banget cuman disuruh hapalin apa yang jadi bidangnya. Hapalin juga fisika kimia biologi dll. Cuman komputer dan google yang hapal banyak hal.
Ga ada UN : Siswa jadi lembek
Finlandia, Amrik, Jerman, Kanada : Am I joke to you
Bukannya Amrik ada ya?
www.idntimes.com/life/education/jihan-fadhillahm/ini-dia-5-negara-maju-yang-meniadakan-ujian-nasional-c1c2
😉
ya bahkan dinegara dengan sistem pendidikan terbaik didunia ga ada rangking2an,ga ada sekolah terbaik,ga ada guru terbaik apalagi UN
Diketawain yg ada sama mereka wkwk
Apakah mark zukerberg juara 1 un amrik kok bisa bikin fb sih?
pas UN Aku gak nyontek,
lalu aku g lulus,
ikut Paket C 2x gak lulus2 juga,
aku ikt lagi SMA setahun baru deh lulus.....
tapi aku g bsa masuk jurusan kuliah favorit krna beda jurusan SMA,
gua pikir jurusan itu bagus, eh biasa2 saja....mereka menangi lomba robot di internasional dan itu menggunakan platform yg sering aku mainkan semasa SMA, aku butuh mainan yang lebih tinggi....tpi dunia disekelilingku g bisa akomodasi itu jadi aku putuskan bodo amat...
dan sekarang aku jadi petani, tapi belum sukses, indikator suksesku itu adalah saat aku bsa bikin closed-ecological system dlm skala Industri....Thanks...Itu mimpiku....
1:50 Pak Sudewo menyebutkan bahwa Indonesia butuh generasi muda dengan daya saing tinggi, baik secara domestik maupun internasional, dan UN adalah tolak ukur yang tepat untuk menciptakan generasi muda berintelektual dan berdaya saing tinggi.
Being in the system for approximately 12 years, I can refute his argument. I could remember how draining it is to do all those exams and how stressing it was to not be able to pass the exam just because I didn't remember the exact mathematical and scientific formula or theory. I could feel how my critical thinking skill is not improving and actually feel the impact while I am in the university now. As I am studying abroad, I met a lot of people from all around the world. Dan seperti yang bisa ditebak, they have a very exceptional critical thinking skills.
Bagaimana Indonesia bisa menciptakan generasi muda dengan daya saing tinggi jika sistem pendidikan tidak dapat memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir kritis? Jika anda berpikir bahwa UN dapat memfasilitasi kemampuan berpikir kritis siswa, Anda tidak benar-benar mengerti sistem yang Anda "bela" sedekimian rupa. Bagaimana UN bisa membentuk generasi dengan daya saing internasional tinggi apabila siswa harus menghabiskan waktunya hanya latihan soal dan latihan soal, bukannya menemukan dan mengembangkan minatnya, serta mendapat exposure dunia internasional??
Disebutkan pula bahwa ada nilai-nilai karakter di dalam pelaksanaan UN. Selama bertahun-tahun, berita kecurangan UN selalu muncul di portal berita nasional, apakah ini bukan tanda bahwa UN tidak efektif dalam mengembangkan karakter anak? Jika UN diciptakan agar siswa tidak menjadi "lembek", lalu kenapa mereka curang? Curang jelas-jelas bukan karakter orang yang kuat mental dan berdaya saing tinggi. Bukankah curang adalah karakter mereka yang tidak percaya diri dan "lembek"?
Think again.
Ini harus jd top comment
Top comment nih
G R E A T
Nagh ini
Proud of you comment 👍
Guru menjelaskan 1+1
Di soal UN X²+3⁴-N
yg kepakek kalkulator..wkwkwkkkwkw
Berarti yg salah gurunya
Iya banget
Soal UN menurut gw masih gampang sih kalo di bandingin sama soal2 sbmptn/umptn
@@Ismail-ki1mj guru mengikuti sistem pendidikan. Do you still think that the teacher is doing the mistakes?🙃👍
Sbg calon guru, saya lebih memilih untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan memperbaiki sikap siswa..saya kadang kurang suka bila ada org yg komentar tentang sikap siswa yg kurang baik padahal sekolah..ya wajarlah siswa setiap hari diksih materi trus dan knp bisa begitu? Karena siswa dituntut untuk belajar menghafal untuk mendapatkan nilai bagus bukan memperbaiki sikap siswa yg masih belum baik
Ikan berenang, jangan suruh manjat pohon , gk bakalan bisa. Begitu juga siswa, mereka memiliki basic yang berbeda, membuat mereka harus menjadi sama rata karena standarisasi pendidikan.
@@ddellapookoto ini jadi jawaban bener.. Wkwkwk
Masih sekolah udah disuruh ngembangin kemampuan berpikir..
Tuh ilmu dasar hapalin dulu..
Baru setelah SMA dikembangin.. Wkwkwk
JK: “Jangan menciptakan generasi muda yang lembek.”
Us: Ok Boomer.
Awokwkwok.....
Jangan jangan Pak sudewo ini punya bisnis "LES-LESAN" atau semacamnya.
Makanya tidak setuju UN DIHAPUSKAN karena OMSETNYA menurun.
Hahahahaa
Saya rasa dia hanya tidak punya pemikiran SDM kita akan kemana untuk kedepannya
Sekolah berstandar internasional ga perlu bimbel ini itu lg.. Sekolah negri jauh dr yg di harapkan mknya byk bimbel,, ujung-ujungnya uang lg 🤣
@@davinadelio1137 lagi gak bahas sekolah internasional bahasnya adalah kenapa si bapak itu ngotot UN harus tetap ada
Iya hahahaha
MATAKAU ITU JADI LEMBEK _-
KAMI SEBAGAI GENERASI MUDA BUTUH PENDIDIKAN YANG MEMBANTU UNTUK MEMBERIKAN MASA DEPAN. BUKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG HANYA MEMENTINGKAN BEBERAPA PELAJARAN SAJA YANG BAHKAN NANTI MUNGKIN SAJA TIDAK DIGUNAKAN DI SEBAGIAN BIDANG TERTENTU NAMUN HARUS DIPERJUANGKAN MATI MATIAN DEMI SEBUAH STANDAR PEMERINTAH.
SUDAH BANYAK SEKALI BAKAT BAKAT YANG HARUS DI HADANG KARENA UN. MOHON MAAF SEBELUMNYA. TAPI SAYA JELAS TIDAK SETUJU DENGAN PENDAPAT BAHWA UN DIHAPUS DAN AKAN MENGHASILKAN GENERASI YANG LEMBEK. JUSTRU DENGAN PEMIKIRAN PEMIMPIN YANG SEPERTI ITU LAH YANG MENYEBABKAN PENDIDIKAN INDONESIA TERHAMBAT DAN TIDAK BERGERAK MAJU SAMA SEKALI.
Untuk bapak, yang kondisinya sebagai pejabat, dapatkah anda menghapal semua perpu, uu dan sebagainya dalam sekaligus? Dapatkah bapak menghalalkan semua rumus rumus yang dijabarkan dengan berbagai cara? Mohon maaf tapi jika anda saja tidak bisa, lantas apa yang anda harapkan terhadap siswa siswi indonesia
😂 iya iya udahh,
Gasss terussss gan ampe capslock jebol 😂😂😂😂
@@yonasohenry8590 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
saya mohon U,N jangan diharuskan itu untuk anak,,semangat belajar dan giat untuk mencapai prestasi selama ini kurikulum merdeka anak ,malas belajar jadi tidak ada daya saing anak
Susah emang diajak majuuu, iiiih gemes! Study banding kemana mana sampe ke MARS juga kalo lu cuan aja yg dipikirin gk maju woey!
Am I the only one yang mikir Sophia Latjuba kayak lagi nahan kesel gitu
Kealingan Nana..
no girl, everyone knows kalo mba sophia lagi nahan marah😌
"Merdeka belajar adalah bagaimana anak" menyukai dan mau belajar krn kemauan sendiri. Bukan di paksa"
Setuju sih .
Aku bertahun2 belajar bhs inggris di sekolah gak bisa2...eh, pas belajar menggunakan aplikasi tertentu langsung moncer..hehe...ternyata belajar tanpa tekanan justru lebih maknyus...
Setuju penghapusan UN......dan yg akan gulung tikar adalah bimbel2...
Apa nama aplikasinya, Mbak?
Bimbel itu udah di ciptakan sedemikian mungkin🤣🤣.. Biar kt mengarah ksna,, karna Guru sekolah msh jauh di bawa standar,,
Dan gw belajar bhs inggris dari main video game. Alhamdulillah skrg bisa masuk di maskapai asing. Setuju belajar tanpa tekanan itu bener2 sangat efektif.
Setuju banget gua un di hapus
@@monikan.arundhati7146 Duolingo Mbk. Bagus menurut aku..
"Menguntungkan kelompok kaya"
Soalnya bisa beli konci jawaban uwuwuwu
Iris kuping saya, 90 % UN itu nyontek.... Tidak fair.... Yg pernah ikut UN pasti paham....
Iya ini fakta banget
Bener banget.
BANGET! Semua takut tidak lulus!!
betull
Un menguji kesetiaan kawan bro wkwkwk
Mba sophia mo muntah denger pak DPR ngebantah mulu , mata mba sophiaa merem merem eneg
Untung dia sudah terlatih anti ngegas, ga mbayangin sophia jadi warga twitter ngegas ga tuh
Sungguh-sungguh apaan? Sungguh sungguh dalam menghalalkan segala cara mksdnya buat lulus ujian. Nilai juang dan karakter saya ya pas waktu kuliah. Saya memperjuangkan idealisme dan akademis saya waktu kuliah dan skrg saya sudah jd advokat. Itu semua bukan karena ujian nasional waktu sekolah
Outo menghasilkan generasi korupsi
UN seharusnya perlu tp tidak sebagai pokok Penilaian,Sekolah menilai &membentuk dr nilai karakter,nilai semester,nilai Ujian sekolah,nilai prakter,nilai ulangan harian...setuju,like👍🏽
Usulan mentri ngk perlu d jelaskan mentri lagi pak.
Secara logika sederhana aja. Arti dari usulan beliau itu... *untuk mengetahui apa bakat/yang dia suakai,minati dan ke mampuan seorang anak. Bukan apa yang d tentukan pemerintah*
Setuju! Orang UN juga ga nentuin kesuksesan.
Naise setuju
Setuju👍👍👍👍
Betul bro Robi..di negara maju twrmasuk australi tdk ada UN. Sistem yg mau diterapkan di Indo sama dg negara2 maju mirip dg australi jg..krn mas menteri sdh belajar n kuliah di LN jd mas menteri ini ingin mencoba mempwrmudah dan mengembangkan bakat/keahlian si anak.
Akhir tahun kelas 5 , Mau ke kelas 6 nanti mrk utk semester pertama sdh hrs isi form mata pelajaran yg di mau misal ada 14 mata pelajaran harus pilih 7 subject yg diambil kayak spesifik di indo jurusan di sma dulu, ada jurusan Ipa , Ips, ma Sos kalo gak salah ya.
Nah semester ke 2 mrk belajar subject yg blm dipelajarin /diambil disemester 1.
Jd kalo di indo sd itu kan belajar mata pelajaran keseluruhan ya, trus UN sekalian dr th pertama belajar sampe akhir..soal yg keluar cm bbrp makanya anak2 stres.
Kalo disini UN sebenarnya ya dibilang ada. Utk ukuran sekala national.
Jd disini 1 th ujian 2 kali semester 1 dan ke 2.
Dan Raport ada 2, hasil nilai standar sekolah (dikeluarkan sekolah dan raport yg hasil standar nilai yg dikeluarkan dr tingkat National) tp ujiannya ya itu 1 kali saja pd waktu itu. Hanya raport nya yg 2 penilainya krn masing2 sekolah punya standar tp utk Natipnal standar nya sama u seluruh sekolah
Good on you. Ini br pemuda milenial hehhehe 👍
Tambahan sedikit : disini kelas 6 , smp, dan sma sdh belajar apa minat si anak. Kalo mulai sma kls 1, dia nantinya mau jd apa kalo mau jd carpenter( pertukangan) pilih subject yg ada itu tp tetep belajar mata pelajaran lain spt matematika english dan humanity (itu mata pelajaran pokok)
Kalo sdh tau mau jd doctor dan bidan, apotwkwr , sicience dan sejenisnya yg berhubungan dg itu, ambil subject math n science.
Jg Kalo mau designer or cheft, or mechanic jg ambil kelas yg masing2 ada bidang itu . Tp tetep belajar mata pelajaran pokok.
Jd di SMA (gak ada sekolah yg dipisah2kan ada stm . Smk dll). Tetep 1 SMA tp didalamnya belajar bidang keahlian masing2...nanti waktu lulus mau kuliah atau ambil kursus2 sdh tau apa skiil nya.
Krn cari kerja disini yg diliat dr certifikat atau ijasah sesuai dg keahliannya.
Mau jd kasir toko2 apa aja, jg harus ada ijasah pendidikan or kursus retail/perdagangan .
Gak kayak di Indo ijasah apa aja bisa kerja dimana aja gitu.
Kalo disini spesifik nglamar hrs sesuai dg keahlian dan ijazash nya
aku setres mikir UN temen yang lain beli BOCORAN.
kan wedhus!
#tukarUN
Ga beli di kasih sama gurunya biar sekolahnya banyak lulusan bagus,terus sekolahnya jadi di cap bagus kan wkwk
Iya guru les gw juga ngasihin bocoran buat un gitu,jadikan percuma juga ada ujian toh mereka yang ikut bimbel nilainya bisa bagus karna dapat bocoran.
Heuheuheu
ngapain sedih. nilai un gk penting. yg penting usahamu buat belajar. itu yg bernilai. org yg cuma nyontek ujung ujungnya cm jd org susah
Laporin aja
Yess..ciptakan anak2 yg cinta belajar bukan krn hrus belajar 😭😭
HAHAHA , COBALAH CIPTAKAN OOM, BUKAN HANYA SELOGAN DAN OMONG KOSONG .
"Kalau UN dihapuskan, siswa bisa jadi lembek"
Mohon maaf pak, siswa ini manusia bukan pisang goreng
Lo warga twiter ya? Wkwk
Hhh.....nice👍
Ujian nasional bukan dihapus, tapi diganti. Bukanny gitu ya? Secara tantangan akan tetap ada. Hanya saja untuk lulus bukan menghafal, tapi dari pemahaman soal.
Seenggaknya ga sesetress ngapalin soal" sama jawabannya (un)
Setidak nya penilaian y bukan segi kognitif tapi mengembangkan hal2 lain yang sama penting y
memahami hati orng aja susah apalagi memahami soal
@@intansari1080 kebalik donk..memahami hati orang itu di mana mana paling susah..apalagi memahami hati wanita, mending memahami soal
*mental kok di dapet dari ujian nasional* 😂
*mental tu di dapet dari keseharian siswa itu sendiri bambank*
*ini nih penyebab indonesia ngak maju* 😂
“Kalo tidak ada UN siswa jadi tidak sungguh-sungguh lagi“
Ini pola pikir tahun berapa iniiiii???? 😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Vivi Wicaksana 2020.
Bantu jawab 😝
Kolot ya 😂🤣
Bilangin "Ok, boomer"
Ok ok anggap saja UN ada manfaatnya bagi sekolah untuk membuat siswa siswi sungguh-sungguh dalam belajar...tapi nilai UN ini nantinya tidak di gunakan di jenjang untuk melamar pekerjaan😭 mending ga usah ada UN karena nilainya ga di butuhkan juga nanti😭 tambah nyesek
Mbak Nana: Jadi ujian nasional harus sentralistik?
Sadewo: Tidak, tapi harus ada standar nasional.
Ambigu ga si?
Kenapa yang menolak penghapusan UN kebanyakan adalah para generasi boomer?
Perlu tambahan keterangan, yang menolak penghapusan UN adalah generasi boomer dari kalangan menengah ke atas.
Anda kelahiran tahun brapa ?
Saya kelahiran tahun 94, dan merasakan UN dari mulai SD, SMP, sampai SMA. Saya nyatakan UN itu useless tidak berguna sama sekali.
Anda kelahiran tahun brapa memangnya ?
Jujur la, kalau anda dulu mengalami UN anda pasti tau anda diajari untuk curang, berbohong dan takut ketika menghadapi UN. PADAHAL.... hasil ujian UN anda tak pernah menjadi dasar penilaian kepada anda ketika anda ingin melamar pekerjaan. Selalu yg dilihat adalah soft skill anda dan kemampuan kognitif dalam hal penalaran dalam memecahkan suatu masalah
@@bendryritonga8779 ane lahir thn 1992 gak keberatan sama UN. soft skill itu atas kemauan dari masing2 dan bisa dipelajari berdampingan sama hard skill. 😁😁😁
@@sino_on1417 adakah skolah mengajarkan softskill dan semasa kita dulu ? Tidak. Akui saja dgn jujur bahwa di zaman kita jika UN dilakukan secara murni maka di satu sekolah yg bisa lulus itu paling hanya satu atau dua murid dari seluruh murid yg ada. Dan itu fakta. Semua murid bisa lulus UN karena diberikan contekan oleh guru" dan guru" terpaksa melakukannya karena pihak sekolah takut apabila banyak murid yg tidak lulus maka akan berimbas pada citra sekolah tersebut dimasyarakat dan akreditas mereka.
Akui lah bro.. jgn kita biarkan generasi setelah kita mewarisi sistem curang dan korup seperti itu. Kalau kita sudah tau itu tidak baik bahkan buruk, jgn dipaksakan menggunakan sistem itu.
Pringkat 72 dari 76 negara itu jadi cerminan bagaimana indeks belajar di Indonesia itu sudah jauh tertinggal
@@sino_on1417 mungkin anda ripe orang yang suka belajar dengan menghafal
"jangan nilai ikan dari cara ia memanjat pohon tapi nilai dia dari cara ia berenang"
Maksud nya apa ya??
@@trimulyana808 kemampuan anak itu ga bisa disamaratakan. Ibaratnya kaya ada ujian antar hewan, ada monyet dan ada ikan. Tapi si penguji menilai bahwa mereka berdua bisa lulus ketika mereka pandai memanjat. Si ikan ga akan bisa, dan selama itu pula ikan akan menganggap dirinya bodoh. Sama kaya anak sekolah
Mba Sophie, I feel you.. Sbg ortu sy bs merasakan kegeraman anda thp sistem yg meng-homogenisasi otak anak2 ini malah dibilang memperkuat mental?? Yg konkret2 ajalah, pd kenyataannya saat dilakukan tes secara global siswa kita tdk mampu bersaing dg 72 negara dari 76! Betul2 useless & buang2 waktu UN itu!
membangun mental anak bukan dgn cara ngisi jawaban di soal Bambankk.. mental anak itu dipupuk dari proses pembelajaran di sekolah, kerjasama dgn orgtua, dan, melatih softskill dan hardskill anak anak
Kalo mau ngasih standar prestasi siswa, ya gampang atuh Pak! Nggak usah UN atuh Pak, sering-sering o nggawe Kompetis-kompetisi misal Cerdas Cermat, OSN, O2SN dan Kejuaraan Nasional Arts, Science and Sports.
Yang ngenes nya lagi, kasihan anak Seni (art) jarang banget kompetisinya.
bener, FLS2N aja tuh kembangin juga
Mengadakan acara/kompetisi seperti itu butuh dana/anggaran Bapakkk
Pertanyaan Saya ..siapa yg Mau Mempersiapkan anggaran/dana itu
Pemerintah ?? Saya nggak Yakin kalau pemerintah Sanggup membiayai/memberi Dana untuk kegiatan seperti itu ..apalagi bila itu di terapkan di seluruh sekolah2 di Indonesia
Mau dapat dana dri Sponsor ?? Saya nggak Yakin brand2 ,,merek,,dll mau jadi sponsor dan kasih dana karena biasanya mereka hanya mau sponsorin kegiatan yg ada untung,,ruginya bagi mereka
Dan usul yg bapak bilang itu harus di Lakukan terus menerus..kontinyu...apakah ada yg bisa menjamin itu bisa dilakukan ??
Bila itu di jadikan peraturan di sekolah2 seluruh Indonesia ...dan ternyata banyak yg stop/ berhenti kegiatan itu ...artinya itu tidak berjalan ..tidak efektif ..Artinya kan Sama Aja kayak UN yg katanya sistem yg di buat agar tujuan dari proses pembelajaran berhasil Tapi tidak efektif...
Jangan menciptakan generasi muda yang lembek -> bikin Wajib Militer bukan bikin UN
Gada ujian nasional aja udah PD banyak yg lembek sekong gemulai wkkww
JK : nanti menciptakan generasi yg lembek.
Anaknya sekolah luar negeri..
Munafik 😂
Di USA memang tidak ada Ujian Nasional, tetapi mereka pake test SAT/AP.. jadi sama aja mereka belajar materi yg susah jg
Dengan UN Alhamdulillah Saya Bisa Jago..
.
Nyontek Yg Baik.. Dan Guru pun Mendukungnya..
.
Terima Kasih UN
Halo aku di tahun 2024 🗿
"...tidak Ada tantangan bagi siswa..." Kalo mau Ada tantangan mah ikut ninja warrior pak
JAHAHAHAHAH 😭😂
3:35 - 4:43
MAU MELUK SI IBUUUUU 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
klau mau bikin Ujian yg sma semua dari sabang smpai merauke, tolong terlebih dahulu samakan kualitas pendidikan dari sabang smpai merauke.. kenyataannya, sekolah di kota dan desa sudh pasti beda, kualitas siswa dan gurunya pasti beda, gimana siswa di desa bisa ngejar apa yg dipahami siswa kota yg sudah jelas SDM nya beda
setuju sekali, saya yg pernah ujian tdak sesuai dengan saya pelajri, seharusnya UN itu jgan pilihan ganda, banyak org yg asal pilih bisa lulus akhirnya bnyk yg blng faktor keberuntungan, ujian Nasional tdak membuat siswa berpikir, btul sekali yg dikatakan ibu, biasa anak2 IPA selalu dianggap paling pntar, trus ksian yg hrus kerja,bntu org tua jdi tdak ada waktu belajar, enak yg org kaya bnyak uang, ada pembantu. Akhirnya yg kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin.
UN hapus sip, buang2 anggaran doang. gw isi asal2an aja lulus. kalo hasil UN bener2 real ribuan bahkan jutaan siswa kemungkinan gak lulus. kalau pun lulus kebantu nilai Ujian Sekolah. nilai Ujian Nasionalnya jeblok.
1 hal lagi gw selalu berpikir, kepsek guru2 tempat kita sekolah bakal merasa malu kalo ada siswanya yg gak lulus. Jadi... simpulin sendiri deh hehe
Maka bangsa ini diajarkan untuk berbohong
Yg penting losss
wkwk gua baru lulus tahun ini smk, sumpah itu ujian BUANYAK banget di tambah harus ada karya ilmiah(skripsi versi smk gua) subhanallah gilak yang namanya UN matematika itu gua isi asal2an karna emang gua ga ngerti matematika ya bodoamat toh juga gua lulus, udah kerja dan gaji diatas UMR wkwk
Emang serasa hanya formalitas doang UN mah
@@raven.beasttt naaah gw masih inget dulu gw UN thn 2014. pas Matematika itu gw telat 1 jam. dan soal yg masih bisa gw kerjain pake logika itu cuma 1 soal. sisanya gw buletin asal2an. hasilnya nilai gw diatas rata2 hahaha karna gw pikir yg ky di atas itu hehe
3 tahun yg lalu dan benar apa kata pak Jusuf Kalla. Siswa jadi tidak memiliki nilai juang bahkan banyak anak yg tidak hafal perkalian (saya guru SMA)
"Nah, anak-anak mengahadapi un saja sudah stres......"
Gimana sih, Pak
Dia takut kalo un gak ada nanti dia gak dapet uang dari anggaram UN hahaha
Sekolah tidak menjamin kamu sukses tapi sukses akan menjamin kamu terus belajar dan sesungguhnya kebenaran yg kamu pahami sekarang itu merupakan kesalahan yg kamu belom pahami... lalu pertanyaannya adalah bagaimana cara sukses? Ya caranya dengan belajar, kenali passion mu dan raih cita"mu maka sukses akan menghampiri mu👍 pemerintah silahkan siapkan kurikulum berdasarkan bidang kerja bukan berdasarkan bidang mata pelajaran yg tidak terlalu penting untuk masa depan, agar siswa berkembang dan berkarya sesuai bidangnya masing-masing itu kritik sy, bukan sombong jadikan pelajaran, umur sy 23 tahun sy dulu kuliah berhenti Sendiri semester 5 bukan gelar yg sy cari tapi ilmu kehidupanlah yg paling penting, bukan juga karena tidak mampu belajar dan bukan juga tidak mampu biaya, karena sy sudah menemukan passion sy dan setelah didapatkan ya sudah sy berhenti, orang tua sy selalu dukung apa yg sy mau maka Alhamdulillah sekarang sy punya rumah, mobil, bisnis, usaha sendiri bukan untuk ditiru tapi jadikan pelajaran karena setiap passion orang beda" raihlah kesuksesan dimana kamu tertarik mempelajarinya terus menerus👍 passion sy di ilmu tauhid dan filsafat sampai sekarang sy terus mempelajarinya
Ujian nasional harus dihapuss! Tetapi siswa tetap melaksanakan ujian dengan catatan ketika mereka siap untuk diuji, misalnya ada siswa yang siap ujian di mapel matematika, maka dia langsung melaksanakan ujian matematika, jadi ketika mereka siap mereka tidak bakal stress, tidak lagi mengejar waktu ketika belajar, karna tiap" siswa itu memiliki daya ingat yg berbeda-beda, ada yg cepat mengingat dan ada juga yang sedikit lambat jadi menurut saya tidak ada tgl yg ditetapkan untuk siswa dalam melaksanakan ujian untuk kelulusan, tetapi kesiapan siswa dalam menghadapinya
Sistem pendidikan indo menuntun siswa n siswi menjadi pegawai bukan entrepreneur.
Pak JK sama si Pak Sudewo ini umur brapa? kapan lu bedua ngerasain UN? klo lu ga ngarti bola, jangan komen bola. klo lu ga ngarti cara masak, jangan komen cara masak yang bener. klo lu ga pernah ikut UN jangan komen UN deh. Praktek jual beli soal tuh banyak, dan banyak yg menghalalkan sgala cara buat dpt nilai bagus tanpa belajar
Astaga bingun dg cara pola pikir ini, berarti org yg ga bisa masak ga boleh ngomong masakan itu ga enak. Hmmm
Jual beli lembar jawaban.
@@gustidr2665 cara masak tong, saya juga bingung ama cara anda baca tulisan, yang bilg ga boleh bilg enak ga enak siapa.. sekarang lu ga bisa masak, tapi lu bilg "mestinya ini direndem bumbu setengah hari" kayak gt ngerti? ga kan.. anyway, baca yg bener ya, sebelom komen
@@lindamoei8611 betul bu, sampai guru les saya dulu juga nawarin soal buat dibeli sebagai penghasilan tambahan
Benerrrrr.....😀😀😀
Indonesia sekaranh bukan butuh generasi kuat, tapi Indonesia srkarang butuh generasi yg kreatif.
Ngomong mental-mental. Apakah betul yang ujian itu 100% hasil belajar? Ketawa saja.
W aja UN sistem Kebut semalam😂😂😂
@@gehemehe6056 dulu pas saya SMP gitu juga 🤣. Pas SMA baru berubah HAHA.
UN juga gak bakal nentuin seseorang bisa sukses, ~Nadiem Makarim
@@MuhammadFarhan-yn6xj Yup betul
Maap maap ni, g pernah nyontek dan belajar gua kebut smalam wkwkw. Karna UN kan g ada sejarah jadi santai santai aja. Masih nempel di otak pelajarannya😂
Saya pernah mendapatkan wejangan tentang mengejar cita" dengan cara fokus, mungkin melalui ujian kompetensi siswa dapat fokus mengejar apa yg diminati dalam pendidikan dan apa bakat yg dimiliki siswa, kita harus mencontoh negara yg maju dari segi pendidikan, mereka mengutamakan minat bakat seorang pelajar dan di uji melalui kopetensi, saya tertarik kalimat om dedy corbuzer intinya "seorang murid dipaksakan untuk mengerti seluruh pelajaran, sedangkan yg mengajar,satu mata pelajaran hanya satu guru"
Cth : Bagaimana seorang murid dapat menerima semua pelajaran sedangkan si murid sangat meminati pelajaran olahraga dan mempunyai bakat di olahraga,seharusnya dukung terus minat seorang murid yg mempunyai bakat di olahraga, agar indonesia menjadi negara yg menciptakan olahragawan terbaik di dunia
Aku suka gambar, pengen coba buat karakter film animasi sendiri (tapi gk jago), demen lihat film Hollywood soalnya aktingnya & jalan ceritanya keren 😅😅( tapi gk jago buat begituan serasa halu, apalagi akting)😅😅
Andai di sekolah ada yg begituan 😅
#curhatananakskolah
Pengen bisikin ke Anggota Komisi X: "BIJI MATA LU NILAI JUANG!!!"
Juang nyontek, juang nyari kunci jawaban, juang nyari celah nanya, dan nilai juang-juang yg lainnya 🤣🤣
Mnrt saya kalau zonasi berjalan lancar dan sistem pak nadhim ini berjalan lancar maka yang terjadi adalah :
1. Sekolah bukan mencari ijazah
2. Selamat tinggal bimbel
3. Tidak ada sekolah favorit
4. Siswa lulus tau apa potensi, passionnya dan Tau mau ngapain setelah lulus
5. Anak jadi cinta belajar. Bukan karena nilai, bukan karena iming2 dr orang tua. Yaa pokoknya suka n butuh aja.
Apalagi yaaaaa......
Caranya ??????
Mnrt saya yaaa....
1. Zonasi
2. Guru yang ikhlas, bukan mencari bayaran
3. Guru kelas dengan didampingi guru pendamping
4. Orang tua membantu anaknya meng evaluasi pelajaran setiap harinya.. Biar tau mana yg dia bisa n mana yg dia suka. Gurunya pasti juga gitu dengan berbagai cara yg saya blm bisa ungkapkan. Karena banyak hal yg mungkin bisa diluar ekspetasi.
5. Kepala sekolah dan ketua yayasan yg punya visi misi yg sama bukan mengejar pencitraan oernah menang lomba ini itu, bla bla. Tp yg ikhlas dan optimis karena semua siswa punya passion masing2 tidak ada siswa yg bodoh.
6. Guru yg berkarakter plegmatis atau sanguinis ( kata doktor psikolog dedy susanto) yaaa biar nyaman aja siih siswa belajar sama gurunya. Cz kalau siswa uda suka n cinta gurunya insyaallah pelajaran apa aja masuk. Trus otomatis passion siswa makin mudah
dicari.
7. Paud n tk itu sekolah dengan berbasis karakter gausa dituntut calistung. Seandainya dia masuk sd blm bisa calistung itu tanggung jawab sekolah n orang tuanya. Tp bisa gag yaaaa... Cz tuntutan banget siswa wajib calistung, terutama baca... Hmmmm jadi galau...
Yaaa semoga bisa segera diwujudkan... Dan trus seperti ini. Bisa gag yaaa mas nadhiem atau orang seperti mas nadhiem jadi mentri selamanyaaaaa😍😍😍😍
Bismillah merdeka belajar untuk revolusi mental.😍
Jaya selalu indonesia😍😍
Fix, DPR dari Gerindra termasuk orang-orang (PEMALAS)
Dia punya percetakan kertas un kali
Bukan gerindra kalow ga oposisi 😁.
@@skyiamy1406 bisa jadi, karena banyak usaha bangkrut dengan di hapusnya UN.
Ya gimana lagi, mau tidak mau, karena kita memikirkan masa depan bangsa, bukan usaha mereka
Misal :
. percetakan soal UN (bagi yang masih pakai kertas
. Ganesha Operation, Primagama dsb
. Apk Ruang Guru gua yakin bakal berinovasi
Dan beberapa hal bakal hilang :
. Putusnya sepasang kekasih karena "mau fokus UN"
. Atlet gantung sepatu dsb karena "mau fokus UN"
. Mendekatkan diri kepada Tuhan "karena UN" juga bakal banyak yg hilang wkwk
@@massmokk ya begitulah, tapi bukan soal Gerindra atau oposisi sih. Tapi dia tidak mencerminkan wakil rakyat "yang baik".
Namanya juga Politik om 😁. Dunia pendidikan dari dulu emang udah di politisasi . Dari Bimbel,dari LKS,dari perusahaan percetakan buku 😁. UN di ganti impactnya besar bagi mereka yang mencari untung di dunia pendidikan 😁. Anggep aja bapak ini mewakili mereka.
Liat wajahnya mba sophia latjuba pas bapak sudewo ngomong kyknya gemes banget pingin ngedebat.... Sikaattt trus mba sophia... Bikin g bisa ngmg tuh orang... 😎
woooyyyy tiap UN itu dapet jawaban ... UN itu hanya buat bisnis semata miliaran uang di buang . lebih baiknya bayarin yg gede tuh guru" biar niat ngajar gak AFK trusss ....
True. Tiap UN juga pasti di kasih jawaban :')
@@1234kkk5 aku kemaren ga dapet kunci T_T
English = 92
B indo = 78
Kimia = 60
Matematika ? Cuma 37.5 😭😭😭😭
Terimakasih.... ayo ajak siswa-siswi menyalurkan hobi yg bermanfaat.. : hobi itu akan membuatmu lebih pintar....#Hobibungkus
Buya Maarif : "jangan sembarangan. Ini bukan gojek'.
Duh Buyaa....kenapa harus nyerempet ke gojek?.
Gojek dlm bahasa jawa artinya bercanda
@@beritauchannel7894 wkwkkwkwkw hahahhahhaahhaa
@@beritauchannel7894 hahahahahahahahah
Sensi amat orang jaman sekarang hadeh
Soalnya doi pelanggan grab, hahaha
Masa depan yang cerah dapat diraih dengan skill, passion, kemauan dan kerja keras. Bukan karena nilai. Sekali lagi saya pertegas "Nilai tidak menentukan kesuksesan".
Un Dari SD
SMP
SMK
Alhamdulillah selow wae gx pernah ngebatin
Sama Bro, santuy2 aja 🤣
Indonesia harusnya saat SD itu pembentukan karakter bukan ujian ujian dan ujian
JK,Sudewo,Buya
Udalah,istirahat aja kii.umur uda sgitu,biar yg muda menentukan nasibnya sendiri.biar bangsa ini maju,ga perlu provokasi lembeklah,bukan gojek lah.uda trlalu bnyak kekeliruan yg di wariskan bangsa ini,kii.
Geneasi X expired
Saya setuju. Biarkan sj yg muda yg urus utk masa depan bangsa
Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking, ada *10 faktor teratas* yang membuat orang sukses.
Oleh : Prof Agus Budiyono
Ada 3 hal ternyata tdk terlalu berpengaruh terhadap *kesuksesan* yaitu: *NEM, IPK dan rangking*
Saya mengarungi pendidikan selama 22 tahun (1 tahun TK, 6 tahun SD, 6 tahun SMP-SMA, 4 tahun S1, 5 tahun S2 & S3)
Kemudian sy mengajar selama 15 tahun di universitas di 3 negara maju (AS, Korsel, Australia) dan juga di tanah air.
Saya menjadi saksi betapa *tidak relevannya ketiga konsep di atas* terhadap kesuksesan.
Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley yang memetakan 100 faktor yang berpengaruh terhadap *tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di US*
Hasil penelitiannya ternyata nilai yang baik (yakni NEM, IPK dan rangking) *hanyalah faktor sukses urutan ke 30*
*Sementara faktor IQ pada urutan ke-21*
*Dan bersekolah di universitas/sekolah favorit di urutan ke-23.*
Jadi saya ingin mengatakan secara sederhana: Anak anda nilai raport nya rendah *Tidak masalah.*
NEM anak anda tidak begitu besar?
Paling banter akibatnya tidak bisa masuk sekolah favorit.
*Yang menurut hasil riset, tidak terlalu pengaruh thdp kesuksesan*
*Lalu apa faktor yang menentukan kesuksesan seseorang itu ?*
Menurut riset Stanley berikut ini adalah *sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan:*
1. *Kejujuran* (Being honest with all people)
2. *Disiplin keras* (Being well-disciplined)
3. *Mudah bergaul atau friendly* (Getting along with people)
4. *Dukungan pendamping* (Having a supportive spouse)
5. *Kerja keras* (Working harder than most people)
6. *Kecintaan pada yang dikerjakan* (Loving my career/business)
7. *Kepemimpinan* (Having strong leadership qualities)
8. *Kepribadian kompetitif* atau mampu berkompetisi (Having a very competitive spirit/personality)
9. *Hidup teratur* (Being very well-organized)
10. *Kemampuan menjual ide* atau kreatif / inovatif (Having an ability to sell my ideas/products)
Hampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM dan IPK.
Dalam kurikulum semua yg ditulis diatas itu dikategorikan sbg *softskill.*
Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan di ekstra-kurikuler.
✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊
*Mengejar kecerdasan akademik semata hanya akan menjerumuskan diri sendiri secara nyata. Kejarlah kecerdasan spiritual, agamais..., maka kecerdasan lain akan mengikuti... dan kesuksesan ada di depan mata..*., semoga sukses selalu utk anak² kita..
Aamiin 3x 👍🏻🙏🏻❤
Dari para ortu untuk para ortu .😁😁 juga sebagai pendamping Jam Belajar Masyarakat.
Please share to all students
Thank you.
www.laduni.id/post/read/50861/prof-agus-budiyono-mematahkan-mitos-nem-ipk-dan-rangking
GUA BELAJAR 3THN DI UN YG GUA PELAJARI KAGA ADA YG KELUAR KAN KAMPRETTTT
🤣🤣🤣
anda kurng beruntung coba lagi 1 tahun kemudian. Gw pengen ketawa tp gw pernah di kondisi lu. so emang kampret apalagi tu uji coba UN berkali2 yg kluar cuma nama sama nomor pserta aja yg sama
😂😂😂😂😂😂
Nah berarti ada yang salah dengan apa yang diajarkan guru anda disekolah. Dalam hal skala Nasional.
Itulah fungsi penilaian secara nasional, kalau ga ada penilaian secara nasional? Anda ga akan tau apa kekurangan anda dan guru anda.
@@rezasudrajat1287 lain kali perlu melihat ke tempat-tempat yang belum layak "skala nasionalnya' ya. biar merasakan bagaimana mengajar murid bermasalah, kekurangan tenaga, fasilitas nil.
• BELAJAR DENGAN RASA INGIN TAHU
• APAKAH ITU KEBUTUHANNYA
gua ngerasain sih kalo kenapa gua serius belajar karena gua kepo sama suatu materi dan itu nempel terus di otak gua gitu loh dan jadi minat gua dan gua ambil sekarang dalam kuliah.
Ini loh emang masalah building SDM nya juga yang berkarakter, karena masalahnya sifat malas yg menjerat generasi ini dan rasa ingin tahu yang minim membuat mereka tidak berani untuk unjuk gigi dan belajar dengan baik
Kalo bilang siswa lembek ya secara nasional kurang standarisasi penilaian.
Dg standar nasional yang bagus dg pemerataan suport pengajar dan suport sekolah.
Kegagalan UN adalah kegagalan pengajar dan kegagalan pemerataan.
Tentunya keputusan pemerintah bukan abal" sudah di kaji untuk persaingan dunia saat ini.
Pengalaman saya di UN. Waktu SD pengawas nulis kunci jawaban di papan trus bilang jgn dibenerin semua. Waktu SMP pengawas nyebut kunci jawabannya di depan. Pas SMA ujian udah mirip diskusi kata pengawas asal jgn terlalu mencolok.
Ya gitulah kalau un dijadikan patokan terbesar. Paradigma yg berkembang kalo mau lihat kemampuan anak lihat nilai UN nya. Seolah" kita sekolah ujungnya hanya kejar nilai UN. Jadinya guru sama murid ngelakuin siasat agar dapat nilai tinggi. Guru dianggap kompeten siswa dianggap hebat karena nilai itu. Padahal apa, omong kosong doang. Yg betul" murni hanya beberapa persen.
" JaN9aN cIpTAk4N GenERaSi LeMBeK "
Ok boomer!
UN
-menghabiskan anggaran (pdhl anggarannya bs dipakai untuk sarana/prasarana di sekolah2 daerah2 tertinggal
- Membuat stress siswa kebanyakan yg diajarin di sekolah lain, yg muncul di ujian lain. (Krn tdk ada pemerataan dn pengawasan juga dr pusat)
- Membuat stress Guru (nama baik guru mapel, nama baik sekolah dll)
- Memicu terjadinya KKN. Dimana Kepala Sekolah mungkin hrus membayar sejumlah uang ke org2 tertentu untuk dpt soal bocoran/kunci jawaban. Membayar pengawas2 ujian spy bisa membiarkan siswa menyontek. Dan kebanyakan siswa tau soal KKN ini. Ini artinya siswa secara tdk langsung dididik menjadi seorang KKN. Dididik menjadi org yg bertopeng.
Ujung2nya yg diuntungkan hanya pihak2 tertentu saja.
Tolong anggaran dipergunakan lebih tepat sasaran aja drpd hrus habis untuk penyelenggaraan UN.
Yakin Indonesia bisa maju. Berkarakter dan ber akhlak teruji.
Mental opo?
Sampe bunuh diri lho pak.
Emg nya pembentukan mental & karakter hanya UN? Ngawur.
Si bapak hidup di zaman lama, dan mengganggap bahwa zamannya yang paling ideal.
@@goesastawan4969 Bapaknya hidup di zaman susah, ngeliat anak zaman sekarang hidup gampang jadinya ngiri dia
Mungkin juga punya bisnis pencetakan kertas
amy bisa jadi..bisa bangkrut usahanya hhhh
org pada takut menghafal... pdhl klo umat islam itu di anjurkn sekali utk menghafal... memanglah akhir zaman..saya sangat maklum...
Sekolah itu engga penting.
Yang penting itu belajar.
Setuju Like..
knapa kita berusaha memiliki standar global???
knapa kita ngga membuat standar global??
sampai kapan kita "mengikuti" standar global?
kalo memang bersikukuh mengikuti standar global? rencana tercapainya kapan.. udah 15 taun ujian nasional
Metode pendidikan penalaran itu di sampaikan pertama oleh mas menteri. Jadi pembahasan publik. Dari situ akan ketemu pendidikan yg pas dengan budaya, jati diri bangsa, dan diperlukan di zaman sekarang. Saya dukung mas menteri
"ujian sekolah pasti ada"
me: ya jangan berupa soal dan tulisan atuh :) seharusnya kelulusan itu berdasarkan sudah bisa atau belum siswa tsb dalam memahami materi
Lah mengetahuinya bagaiamana caranya klo bukan dg ujian.. Wkwkwk
@@milatania1751 iya wkwk
1:40
Bentar.. boleh saya bagi cerita sedikit..
Ngomong2 soal daya juang, saya lulusan dan hanya modal ijazah SMA Swasta Katolik..
UN saya biasa2 aja.. SNMPTN gak lewat.. SBMPTN gak lewat.. tes mandiri ke Universitas ternama swasta di Jogja juga gak lewat..
Akhirnya gimana?
Saya mengikuti Internship di Jerman(namanya Ausbildung), pendidikan Gastronomi, Manajemen Restoran..
Ngomong2 soal daya juang, terkadang kita juga harus mempertimbangkan passion(love, apa yang disukai) si anak juga..
Saya hanya lulusan SMA IPA, swasta pula.. apa hubungannya dengan dunia Gastronomi? Banyak lho ternyata!
Dan saya juga cinta pekerjaan saya sebagai Gastronom di sebuah Resort di Jerman Utara dan senang hati membantu tim saya dalam bekerja!
Dari sisi daya juang, saya *masih* bisa kog bersaing dengan siswa siswa di Jerman.. jadi menurut saya Indonesia tidak perlu dikhawatirkan untuk menjadi lembek, sebab guru di sekolah saya yakin juga mendidiknya betul(asal kedepannya ada skema sistem yang menjamin guru bisa memcetak dan melahirkan anak2 berkualitas aja).
Saya baru lulus 2 tahun lalu ngomong2😅. Bersyukur ujian telah saya lewati.. saya bantu doa bagi yang sekarang akan menghadapi!
Titip pesan saya:
Nilai yang tertera itu bukan menggambarkan dirimu yang sebenarnya! Kalo kita anak IPA bilang, *itu kurang titik koma*
Alias gak tepat.. nilai lo boleh 80,70, dsb.. tapi hanya ortu, guru dan teman(termasuk pacar lo kalo punya ._.) yang tau nilai elo itu berapa(sedetil koma komanya)!
Terimakasih dan sukses ❤️
Mereka orang dewasa yang tidak pernah merasakan UN tidaklah berhak mengatakan siswa jaman sekarang menjadi pemalas gara2 UN dihapus!!
UN ada sejak jaman dulu.. namanya aja yg beda... tg 80 sd 90 an namanya EBTANAS
Ini komen terkocak menurutku.. Wkwkwk
Semua orang dewasa pasti merasakan UN di sekolahan dulu..
Kecuali dy putus sekolah.. Baru g ngerasain UN.. Wkwkwk
Biarkaan generasi muda berkarya, generasi tua atau terdahulu mohon mengawasi saja
Setuju, UN "berpihak" kpd kelompok kaya, krn yg bisa beli soal/jawaban UN itu hny anak2 org kaya...wkwkwkwkwk xD
Ya sebenarnta satire ke situ
Gua gratis
Daya saing global bisa dilakukan dgn kompetisi kejuaraan pak.
Betul bu, belajar saat senang akan tanpa sadar membuat sianak menghafal setiap yg ia pelajari (psikologi)
Seperti seorang anak yg diajarkan naik sepeda, memory yg dia ingat adalah kesenangannya dgn sang ayah atau ibunya sehingga sianak bisa tanpa perlu dipaksa, sama halnya dipaksa mengaplikasikan standart pemerintah yg belum tentu work & malah mengarah kepada standart2 yg memaksa siswa melakukan hal yg belum tentu menjadi konsennya
Karena setiap siswa punya skill kompetensi dibidangnya yg menjadi konsen masing2 siswa tsb
Pacar saya guru di german , guru SD . Tiap ujian dia yang bikin soal sendiri . Tiap hari pulang kerja jam 3 sore lanjut mikirin materi apa yang akan diajarkan besok , menggambar sendiri lalu lintas , cara menyebrang jalan , sampe jam tidur malam , itupun ga selesai . Guru di indonesia cuma berpatokan sama list yang sudah ada di kurikulum , ga mengembangkan . Guru di indonesia sebagian besar pulang kerja , shopping , karaoke , jalan jalan . MALAS
Sebagian kecil Ibu, soalnya Gaji Guru tdk seberapa untuk dipakai Shopping, Karaoke juga jalan-jalan.
Semoga yg jadi anak dari bapak dpr gerindra itu diberi kesabaran
Narasumber : 5 vs 1
Kekeh supaya uang anggaran UN turun
Sebenarnya dengan adanya 1 yg menolak pembahasaan nya akn menjadi seru. Bayangkan kalo narasumber semuanya setuju. Tayangan ini gk bakal seru. Wkwk.
Mantapp,Mbanya Ramah Dan Sopan Saya Salut Nonton Anda Mba.
Kalau saran saya mungkin lebih baik siswa diberikan semacam proyek akhir sekolah dan itu disesuaikan dengan minat anak tersebut. Misal bikin puisi, kesenian, proyek sains atau apalah gitu
Please lah nilai cuman angka doang, yg terpenting dari pendidikan itu adalah membedakan pola fikir yg bersekolah dan (maaf bukannya merendahkan) yg tidak bersekolah.
Ujian nasional bobrokk yg bilang ujian nasional penting itu palingan ruank guzu dan kawan kawan takut kehilangan lahan22
Ujian Kompetensi (USBN) kemungkinan besar merupakan hal yg 'menyenangkan' bagi siswa (TIDAK MENIMBULKAN STRESS) karena sesuai dengan 'passion' siswa dan sekaligus membina 'true kompetensi (keahlian)' dan 'true pemilihan karir' siswa yang pembinaannya memerlukan jangka waktu yang 'panjang' (dari SMP s.d SMA). Pendekatan 'INSTANT' kemungkinan tidak cocok untuk menghasilkan ilmuan sejati, peneliti sejati, guru sejat, pekerja sejati', dan profesional2 sejati lainnya. Diperlukan waktu yang lama. Ujian kompetensi (USBN) kelihatannya akan dapat menghasilkan SDM2 yg 'resilient' (tidak LEMBEK & tidak asal-asalan (RIA) dalam memegang teguh 'passion' dan 'karir' yg siswa2 telah pilih sejak SMP. Juga Ujian kompetensi seperti inilah yg memungkinkan untuk menghasilkan generasi2 yg memiliki 'true profession' dan 'jiwa yg sehat dan bahagia' dalam hidupnya. Mudah2an Kemendikbud beserta kementrian terkait dan pemerintah daerah 'bersinergi' dan 'all out' untuk mewujudkan ujian kompetensi USBN ini. Wasalam.
19.12.2019 - 11.22 PM
INI BUKAN GOJEK
(: Wes sekarepmu..
Jadikan sekolah itu tempat yang nyaman untuk belajar, bukan yg menakutkan
Mbak Shofia terlihat berwibawa 😍
Ini bukan masalah motivasi dll, tapi ini MAU GAK MAU HARUS DILAKUIN. mental mental, otak kita mental keluar
Aduh fokusku sm gesture kak sophia latjuba. Elegant dan berkualitas sekali :)
Jaman saya sekolah dulu waktu SMA guru saya pernah ngomong gini "jangan dihafalkan, tp dipahami. Kalau dihafalkan 2 atau 3 hari bisa lupa, tp jika dipahami kamu bakal inget terus"
Tapi kurang greget nih 5 vs 1, kalo imbang 3 3 pasti rame
Pada ga berani dtg biasanya yg dari pro UN
ya betul debet g proposional ini
Merendahkan sekali kami yang miskin, saya miskin tp adek saya mampu sekolah sampai perguruan tinggi, dengan cara biasiswa, kemudian menjadi ketua BEM, kemudian bisa pergi ke Amerika mengikuti (seminar) semacam itulah, di biayai oleh kampus
mimik wajah mba sophi gregetan ngeliat anggota dpr, 😂😂
kaya nya mba shopi pengen nampol 😂😂
saya ingat betul waktu SMA buka sual UN, ini soalnya ngomong apa.. tau tau nilai saya rata 80. amazing. Rahasianya, belajar, nyontek, beli kunci jawaban, dan mungkin sentuhan jawaban dari pihak sekolah.
UN SMP 2012, ku dapat bocoran UN 24 soal dari 40soal (minimal nilai 6) sisanya baruuu mikiiir . . .
Saat itu saya senang, saat ini saya bilang, ituuu RUSAK!!! Coba aja fikir,
Bahkan ada isuu, ada sekolah ada yang selesai UN yg LJK nya dikoreksi gurunya!! WTF ga?
Dapat bocoran ,? Gak beli kunci kah ??
Klo menyesal sama UN SMP mu dulu..
Mending lu ikut Assesment yg akan dibuat pak Nadiem aja..
Biar g ada penyesalan dlm hidup lu.. Wkwkwk
memang benar, negara butuh generasi muda, pikiran2 terbuka sesuai dg lingkungan dan sitkon untuk memajukan indonesia. yang tua mengikuti bukan mencampuri
Gw sampai saat ini gak ngerti dengan konsep latihan ngerjain soal, mau ujian sekolah latihan ngerjain soal, mau ujian cpns latihan ngerjain soal.
Emangnya kerja nanti bakal ngerjain soal?
Kapan mikirnya?
Ingat stressnya hanya saat akan ujian. Tapi lebih parah lebih stress jika masa dewasa tidak terbiasa bersaing