- 29
- 7 445
Suci Ramadhani
Приєднався 16 вер 2023
place of assignment video by suci 📚💐
Відео
video mengajar sela
12 днів тому
mengajar sbk Riskiyani
Переглядів 212 днів тому
Try the free video editor CapCut to create videos! www.capcut.com/t/Zs8AagFKB/
mengajar sbk elda
Переглядів 1812 днів тому
mengajar sbk disna
Переглядів 712 днів тому
mengajar sbk ami
Переглядів 212 днів тому
mengajar sbk fira
Переглядів 312 днів тому
video ngajar sbk kurnia
Переглядів 612 днів тому
mengajar syifa sbk
Переглядів 1112 днів тому
video ngajar sbk suci
Переглядів 2412 днів тому
Mengukur keberhasilan lembaga Pendidikan *KELOMPOK 10*
Переглядів 3314 днів тому
mengajar elda
Переглядів 719 днів тому
mengajar ipas ammi sari
Переглядів 820 днів тому
Try the free video editor CapCut to create videos! www.capcut.com/t/Zs8AMMRGx/
MENGAJAR IPAS SYIFA MAULIA ALISYA
Переглядів 820 днів тому
MENGAJAR SUCI RAMADHANI 📸
Переглядів 420 днів тому
Pujanurulindiarti#PGMI A#IAINKENDARI 1. bagaimana lembaga pendidikan islam dapat merancang kurikulum yang relevan dan respontiv terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman tanpa mengabaikan nilai" islam yang esensial jawaban : Lembaga pendidikan Islam dapat merancang kurikulum yang relevan dan responsif dengan mengikuti beberapa langkah 1. Analisis Kebutuhan Masyarakat Melakukan survei dan penelitian untuk memahami kebutuhan dan harapan masyarakat. yang dapat diintegrasikan dalam pendidikan. 2. Integrasi Nilai-nilai Islam Ini bisa dilakukan dengan mengaitkan ilmu pengetahuan modern dengan ajaran Islam seperti kejujuran, disiplin dan toleransi. 3. Kolaborasi dengan masyarakat, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan kurikulum. 4. Pendekatan Interdisipliner misalnya mengaitkan sains dengan etika Islam. 5. Fleksibilitas dan Inovasi Kurikulum harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan zaman dan teknologi. 6. Evaluasi Berkala Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kurikulum untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya. 7. Pengembangan Karakter Mengedepankan pendidikan karakter yang menekankan pada akhlak dan perilaku baik, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia. Dengan langkah-langkah ini, lembaga pendidikan Islam dapat menghasilkan kurikulum yang tidak hanya relevan dan responsif, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Islam yang esensial.
Derni#PGMIA#IAIN_KENDARI PERTANYAAN: bagaimana kurikulum di lembaga pendidikan islam anda dirancang untuk mengembangkan karakter siswa yang berakhlak mulia. JAWABANYA: Kurikulum di lembaga pendidikan Islam kami dirancang untuk mengembangkan karakter siswa yang berakhlak mulia dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam semua aspek pembelajaran. Beberapa contohnya: 1. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Mata Pelajaran: misalnya, Pendidikan Agama Islam: Mata pelajaran ini menjadi pondasi utama dalam menanamkan nilai-nilai Islam seperti iman, Islam, ihsan, dan akhlak mulia. 2. Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler: misalnya, Kegiatan Keagamaan: Kegiatan seperti shalat berjamaah, membaca Al-Quran, dan pengajian rutin dilakukan untuk menumbuhkan keimanan dan ketakwaan siswa ataupun Organisasi Siswa: Organisasi siswa seperti OSIS dan Pramuka memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab. 3. Pembentukan Sikap dan Perilaku: misalnya, Pembiasaan: Siswa diajarkan untuk selalu mengucapkan salam, membantu teman, dan menghormati guru. 4. Peran Guru sebagai Teladan: contohnya Guru sebagai Model: Guru diharapkan menjadi teladan bagi siswa dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Atau Pembinaan: Guru memberikan pembinaan dan bimbingan kepada siswa secara individual maupun kelompok untuk membantu mereka dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam. 5. Kerjasama dengan Orang Tua: contohnya, Komunikasi: Lembaga pendidikan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua untuk membangun sinergi dalam membentuk karakter siswa atau Program Bersama: Lembaga pendidikan dan orang tua bersama-sama menyelenggarakan program-program yang mendukung pembentukan karakter siswa.
Sawaludin#PGMIA #IAIN Kendari bagaimana cara mengembang kan kurikulum pendidikan islam yang relevan dengan kebutuhan Zaman? jawab : Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan dalam mengembang kan kurikulum pendidikan Islam yang relevan: Mengintegrasikan Nilai Nilai Islam dengan Perkembangan Zaman Memperkuat Keterampilan Abad 21 Menyesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhar Masyarakat Menerapkan Pendekatan Berpusat pada Siswa Memanfaatkan Teknologi Digital Mengintegras ikan Kurikulum dengan Program Kewirausahaan Membangun Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Ammi sari #PGMI A #IAIN KENDARI Pertanyaan: Bagaimana cara meningkatkan siswa dalam proses evaluasi kurikulum agar mereka dapat memberikan masukan yang berharga untuk meningkatkan kualitas kurikulum? JAWABAN: 1. Survei dan Kuesioner: Buat survei atau kuesioner yang mudah diisi untuk mengumpulkan pendapat siswa tentang kurikulum yang ada. Pastikan pertanyaan terbuka dan tertutup untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. 2. Diskusi Kelompok: Adakan sesi diskusi kelompok dengan siswa untuk membahas pengalaman mereka dalam pembelajaran. Ini juga dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa untuk berbagi pendapat. 3. Forum Siswa: Bentuk forum atau kelompok kerja siswa yang fokus pada evaluasi kurikulum. Ini bisa menjadi wadah bagi siswa untuk menyampaikan ide dan saran mereka secara teratur. 4. Umpan Balik Berkelanjutan: Ciptakan sistem umpan balik berkelanjutan di mana siswa dapat memberikan masukan setelah setiap modul atau unit pembelajaran. Ini bisa dilakukan melalui aplikasi atau platform online. 5. Pelibatan dalam Pengembangan Kurikulum: Libatkan siswa dalam proses pengembangan kurikulum dengan meminta mereka untuk berpartisipasi dalam pertemuan atau lokakarya yang membahas perubahan kurikulum. 6. Kegiatan Refleksi: Ajak siswa untuk melakukan refleksi tentang pembelajaran mereka melalui jurnal atau portofolio. Ini dapat membantu mereka mengidentifikasi aspek-aspek kurikulum yang perlu diperbaiki. 7. Pendidikan tentang Proses Evaluasi: Berikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya evaluasi kurikulum dan bagaimana masukan mereka dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan.
RatniOktobrina#PGMIA #IAIN_Kendari bagaimana cara mengembangkan kurikulum pendidikan islam yang relevan dengan kebutuhan Zaman? jawab : Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan dalam mengembangkan kurikulum pendidikan Islam yang relevan: 1. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam dengan Perkembangan Zaman 2. Memperkuat Keterampilan Abad 21 3. Menyesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Masyarakat 4. Menerapkan Pendekatan Berpusat pada Siswa 5. Memanfaatkan Teknologi Digital 6. Mengintegrasikan Kurikulum dengan Program Kewirausahaan 7. Membangun Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Masyarakat 8. Melakukan Evaluasi dan Revisi Berkala
Novrianti #PGMI A #IAIN Kendari Pertanyaan: Bagaimana cara meningkatkan siswa dalam proses evaluasi kurikulum agar mereka dapat memberikan masukan yang berharga untuk meningkatkan kualitas kurikulum? Jawaban : Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses evaluasi kurikulum adalah langkah penting untuk mendapatkan masukan yang berharga. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan: 1. Survei dan Kuesioner: Buat survei atau kuesioner yang mudah diisi untuk mengumpulkan pendapat siswa tentang kurikulum yang ada. Pastikan pertanyaan terbuka dan tertutup untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. 2. Diskusi Kelompok: Adakan sesi diskusi kelompok dengan siswa untuk membahas pengalaman mereka dalam pembelajaran. Ini juga dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa untuk berbagi pendapat. 3. Forum Siswa: Bentuk forum atau kelompok kerja siswa yang fokus pada evaluasi kurikulum. Ini bisa menjadi wadah bagi siswa untuk menyampaikan ide dan saran mereka secara teratur. 4. Umpan Balik Berkelanjutan: Ciptakan sistem umpan balik berkelanjutan di mana siswa dapat memberikan masukan setelah setiap modul atau unit pembelajaran. Ini bisa dilakukan melalui aplikasi atau platform online. 5. Pelibatan dalam Pengembangan Kurikulum: Libatkan siswa dalam proses pengembangan kurikulum dengan meminta mereka untuk berpartisipasi dalam pertemuan atau lokakarya yang membahas perubahan kurikulum. 6. Kegiatan Refleksi: Ajak siswa untuk melakukan refleksi tentang pembelajaran mereka melalui jurnal atau portofolio. Ini dapat membantu mereka mengidentifikasi aspek-aspek kurikulum yang perlu diperbaiki. 7. Pendidikan tentang Proses Evaluasi: Berikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya evaluasi kurikulum dan bagaimana masukan mereka dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. 8. Anonymity: Pastikan bahwa siswa merasa aman untuk memberikan masukan dengan menyediakan opsi anonim, sehingga mereka tidak merasa tertekan untuk memberikan jawaban yang "benar".
Nurhidayah#PGMI A #IAIN Kendari Bagaimana mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dalam konteks kurikulum pendidikan Islam secara objektif dalam akurat? Untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dalam konteks kurikulum pendidikan Islam secara objektif dan akurat, gunakan Indikator Ketercapaian Pembelajaran (IKTP) yang spesifik dan konkret. IKTP harus mencakup aspek-aspek seperti: 1. Pengetahuan : Peserta didik dapat menjelaskan materi dengan benar 2. Keterampilan : Peserta didik dapat menggunakan kemampuan praktis yang relevan. 3. Sikap : Peserta didik dapat menunjukkan perilaku moral dan etika yang tinggi. Evaluasi harus dilakukan secara sistematis dengan metode penilaian yang variatif, seperti tabel ceklis, rubrik, observasi, dan lain-lain. Untuk ketercapaian tujuan pendidikan dapat diukur secara obyektif dan akurat.
Muh Amrullah#PGMI A#IAIN Kendari# 1. bagaimana lembaga pendidikan islam dapat merancang kurikulum yang relevan dan respontiv terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman tanpa mengabaikan nilai" islam yang esensial jawaban : Lembaga pendidikan Islam dapat merancang kurikulum yang relevan dan responsif dengan mengikuti beberapa langkah 1. Analisis Kebutuhan Masyarakat Melakukan survei dan penelitian untuk memahami kebutuhan dan harapan masyarakat. yang dapat diintegrasikan dalam pendidikan. 2. Integrasi Nilai-nilai Islam Ini bisa dilakukan dengan mengaitkan ilmu pengetahuan modern dengan ajaran Islam seperti kejujuran, disiplin dan toleransi. 3. Kolaborasi dengan masyarakat, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan kurikulum. 4. Pendekatan Interdisipliner misalnya mengaitkan sains dengan etika Islam. 5. Fleksibilitas dan Inovasi Kurikulum harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan zaman dan teknologi. 6. Evaluasi Berkala Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kurikulum untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya. 7. Pengembangan Karakter Mengedepankan pendidikan karakter yang menekankan pada akhlak dan perilaku baik, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia. Dengan langkah-langkah ini, lembaga pendidikan Islam dapat menghasilkan kurikulum yang tidak hanya relevan dan responsif, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Islam yang esensial.
Puspita sari #PGMI A#IAIN Kendari Pertanyaan : bagaimana membangun sistem evaluasi yang kompherensif untuk menilai keberhasilan implementasi kurikulum pendidikan islam Jawaban: 1. Tujuan Evaluasi yang Jelas: Tentukan tujuan evaluasi, seperti peningkatan pengetahuan agama, akhlak, dan keterampilan praktis siswa. 2. Indikator Kinerja: Kembangkan indikator yang dapat diukur, seperti tingkat pemahaman materi, partisipasi dalam kegiatan keagamaan, dan perubahan perilaku positif. 3. Metode Pengumpulan Data: Ujian dan Tes: Menggunakan ujian formatif dan sumatif untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi kurikulum. Observasi Kelas: Melakukan observasi untuk menilai interaksi siswa dan guru serta penerapan metode pengajaran. Kuesioner: Menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa, guru, dan orang tua mengenai efektivitas kurikulum. 4. Penilaian Kualitatif dan Kuantitatif: Gabungkan data kuantitatif (skor ujian, angka partisipasi) dengan data kualitatif (wawancara, narasi pengalaman) untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik. 5. Analisis Data: Lakukan analisis untuk mengidentifikasi tren, kekuatan, dan kelemahan dalam implementasi kurikulum. 6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut: Sediakan mekanisme untuk memberikan umpan balik kepada semua pemangku kepentingan dan rencanakan tindakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. 7. Keterlibatan Stakeholder: Libatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan komunitas dalam proses evaluasi untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas. 8. Revisi dan Pengembangan Kurikulum: Berdasarkan hasil evaluasi, lakukan revisi yang diperlukan untuk terus memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Hastiara#PGMI A#IAIN KENDARI Pertanyaan: bagaimana kurikulum pendidikan islam dapat di sesuai kan untuk menghadapi perubahan sosial budaya yang cepat? jelaskan Jawabannya: Kurikulum pendidikan Islam dapat disesuaikan untuk menghadapi perubahan sosial budaya yang cepat melalui beberapa pendekatan: Integrasi Nilai Moral dan Agama: Menggabungkan ajaran Islam dengan nilai-nilai moral untuk membentuk karakter siswa Pengembangan Keterampilan Praktis: Menekankan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat berkontribusi secara aktif di masyarakat Keterlibatan Sosial: Mempersiapkan siswa untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan peka terhadap isu-isu sosial, seperti keadilan dan kemanusiaan Inovasi Kurikulum: Mengadaptasi kurikulum agar responsif terhadap isu kontemporer, termasuk HAM dan pluralisme, sehingga pendidikan tetap relevan
Elsa#PGMI A#IAIN KENDARI Pertanyaan: bagaimana kurikulum pendidikan islam dapat di sesuai kan untuk menghadapi perubahan sosial budaya yang cepat? jelaskan Jawaban: kurikulum pendidikan islam dapat di sesuai kan untuk menghadapi perubahan sosial budaya yang cepat itu harus dilakukan beberapa cara: 1. Memahami esensi (dasar) pendidikan islam: artinya pendidikan islam itu tidak hanya membahas atau fokus pada pendidikan agama saja akan tetapi mencakup juga pengetahuan umum dan teknologi. 2. Menyesuaikan dengan kebutuhan zaman : Maksudnya Kurikulum harus mampu merespon perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang pesat, serta tantangan global seperti perubahan iklim dan isu sosial lainnya. Jadi intinya setiap perubahan perkembangan maka kurikulum juga akan berubah. 3. Membangun Kurikulum yang relevan dan bermakna: artinya Kurikulum pendidikan Islam harus relevan dengan kebutuhan dan konteks masyarakat, serta bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik. 4. Membangun keterampilan abad 21 :Pada point ini mencakup 4 di antaranya 1) berpikir kritis 2) Kolaborator 3) Komunikasi 4) Kreatif.
Edrian Winata#PGMI A#IAIN KENDARI Pertanyaan: bagaimana kurikulum pendidikan islam dapat di sesuai kan untuk menghadapi perubahan sosial budaya yang cepat? jelaskan Jawaban 1. menyesuaikan dengan perkembangan, artinya bahwa kurikulum pendidikan islam harus fleksibel dan adaptif. 2. membangun kurikulum yang relevan dan bermakna, maksudnya bahwa kurikulum yang dibuat harus sesuai dengan konteks dan kebutuhan masyarakat dan dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. 3. Integrasi antara nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan modern: Kurikulum perlu mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan prinsip ajaran islam. 4. membangun keterampilan abad 21, dimana kurikulum pendidikan islam diharuskan dapat membangun keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. 5. memperkuat peran guru.
Fira Putri Utami #IAIN #PGMI A Pertanyaan : Bagaimana cara melibatkan siswa dalam proses evaluasi kurikulum agar mereka dapat memberikan masukan yang berharga untuk meningkatkan kualitas kurikulum? Jawaban: Ada 5 cara bagaimana kurikulum pendidikan Islam dapat berperan dalam membentuk karakter siswa 1. Menanamkan nilai-nilai leluhur, seperti integrasi nilai dan pembelajaran bermakna contohnya seperti guru sebagai figuran penting dalam pendidikan harus menjadi contoh teladan dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pengembangan kompetensi spiritual,contoh guru ngajar kan siswa untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti belajar mengaji,menghafal,dan shalat 3. Pengembangan sikap dan perilaku baik kepada siswa 4. Pengembangan kepemimpinan dan kewarganegaraan,seperti mengajarkan siswa toleransi dan bertanggung jawab dan cinta tanah air 5. Pengembangan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, siswa d ajar berkreatif dalam berbagai bidang,baik dalam sains,seni,maupun teknologi
Nama : Sela Nurfitasari #IAIN #PGMI Pertanyaan : Bagaimana kurikulum di lembaga pendidikan islam anda di rancang untuk mengembangkan karakter siswa yang berakhlak mulia? Jawaban : Kurikulum manajemen pendidikan islam dapat di rancang untuk mengembangkan karakter siswa yang berakhlak dapat dilakukan dengan cara Mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam setiap mata pelajaran misalnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Mata pelajaran ini menjadi pondasi utama dalam menanamkan nilai-nilai Islam seperti iman, Islam, ihsan, dan akhlak mulia. Kemudian Mata Pelajaran Umum: Nilai-nilai Islam diintegrasikan ke dalam mata pelajaran umum Misalnya, dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajarkan untuk berbicara dengan sopan dan santun, sedangkan dalam pelajaran Matematika, mereka diajarkan tentang kejujuran dalam menghitung. Adapun cara lain dengan Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler seperti Kegiatan Keagamaan: Kegiatan seperti shalat berjamaah, membaca Al-Quran, dan pengajian rutin dilakukan untuk menumbuhkan keimanan dan ketakwaan siswa.
0:01 0:01 Nama : Syifa Maulia Alisya #IAIN #PGMI Pertanyaan : bagaimana mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dalam konteks kurikulum pendidikan Islam secara objektif dan akurat? jawaban: jadi Mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dalam konteks kurikulum pendidikan Islam secara objektif dan akurat merupakan hal yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang komprehensif, yaitu: 1. Mendefinisikan Tujuan dengan Jelas dan Terukur: - Tujuan yang Spesifik: Tujuan pendidikan Islam harus dirumuskan secara spesifik, terarah, dan mudah dipahami. Misalnya, bukan hanya "menumbuhkan akhlak mulia", tetapi "meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari". - Tujuan yang Terukur: Tujuan harus dirumuskan dengan indikator yang dapat diukur secara objektif. Misalnya, "meningkatkan kemampuan siswa dalam beribadah dengan menggunakan metode tertentu" dapat diukur melalui observasi, tes tertulis, atau penilaian portofolio. 2. Menggunakan Metode Evaluasi yang Tepat: - Evaluasi Formatif: Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik. Metode yang dapat digunakan meliputi observasi, tes tertulis, dan diskusi kelas. - Evaluasi Sumatif: Evaluasi sumatif dilakukan di akhir pembelajaran untuk menilai pencapaian siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Metode yang dapat digunakan meliputi tes tertulis, ujian praktik, dan penilaian portofolio. - Evaluasi Berbasis Kompetensi: Evaluasi berbasis kompetensi fokus pada penilaian kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata. 3. Memperhatikan Aspek Multidimensi: - Akhlak dan Spiritual: Evaluasi harus mencakup aspek akhlak dan spiritual siswa, seperti keimanan, akhlak mulia, dan nilai-nilai Islam. - Kognitif: Evaluasi harus mencakup aspek kognitif siswa, seperti pemahaman konsep, kemampuan berpikir kritis, dan analisis. Metode yang dapat digunakan meliputi tes tertulis, kuis, dan presentasi. - Psikomotorik: Evaluasi harus mencakup aspek psikomotorik siswa, seperti keterampilan praktis, seni, dan olahraga.
Wahida Nisahari#PGMI A#IAIN Kendari bagaiamana cara meningkatkan siswa dalam proses evaluasi kurikulum agar mereka dapat memberikan masukkan yg berharga untuk meningkatkan kualitas kurikulum? Jawaban: Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam evaluasi kurikulum, beberapa langkah dapat diambil: Mendorong Partisipasi Aktif: Ajak siswa untuk memberikan masukan melalui forum diskusi atau survei terkait kurikulum yang ada Pemberian Tanggung Jawab: Libatkan siswa dalam proyek pengembangan kurikulum, sehingga mereka merasakan tanggung jawab dan memiliki suara dalam prosesnya. Pelatihan dan Pembekalan: Berikan pelatihan kepada siswa tentang cara memberikan masukan yang konstruktif, serta pentingnya peran mereka dalam peningkatan kualitas pendidikan Langkah-langkah ini akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa.
👏👏👏👏👏👏🎉
👏👏👏
Goyangkan hida😆😻
Ratu Wahida😂
😂
Wh😍
🔥
Mantap ektinya syawal 😂😂
keren kak🤩
Wah suci😂
Halo kaka suci