- 169
- 20 310
October Meeting
Indonesia
Приєднався 20 вер 2017
October Meeting - Contemporary Music & Musicians (CMM) has become an annual agenda initiated by Art Music Today (Indonesia) and Trace21 Foundation (Netherlands), which have a common vision regarding the need to present a music meeting space. This space can take the form of concerts, young composers series, various workshops such as talk shows, discussions, lecture concerts, open laboratories, and audience development education programs.
This meeting refers to contemporary music activities that are not attached to a particular style, but rather focus on ideas, artistic thoughts that give color to the music life that is happening at this time. Substantively, October Meeting - CMM is designed to bring together musicians, composers, sound-oriented artists, and the public who have always been the main axis of the music culture development.
This meeting refers to contemporary music activities that are not attached to a particular style, but rather focus on ideas, artistic thoughts that give color to the music life that is happening at this time. Substantively, October Meeting - CMM is designed to bring together musicians, composers, sound-oriented artists, and the public who have always been the main axis of the music culture development.
Відео
OMCMM 2023 SPATIAL CONCERT // GATOT DANAR SULISTIYANTO
Переглядів 343 місяці тому
Iwank Lithuhayu - clarinet Tony Maryanna - general percussion Ferry Ludiyanto - poetry jam
AUDIOVISUAL COMPOSITIONS: Rani Jambak (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 2611 місяців тому
TITLES: PAJAK, PANGGILAN, OLAHRAGA BAHASA INDONESIA Keberagaman soundscape dari beberapa titik di kota Medan yang direkam pada 2019 diperdengarkan kembali menjadi sebuah komposisi yang menggabungkan beragam efek suara dan melodi-melodi tak terduga. Komposisi ini bisa menjadi representasi fenomena bunyi yang terjadi di Medan yang sempat sulit ditemukan karena pandemi yang melanda pada 2020 hingg...
INTERNATIONAL CONCERT #2: Marcioz - Secretos de Una Boca Atrapada (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 2211 місяців тому
Marcioz - Secretos de Una Boca Atrapada (Secrets of a Trapped Mouth) ('Living' Performance) BAHASA INDONESIA Pertunjukan ini, seperti proyek saya yang lain, terinspirasi dari perbedaan yang muncul dari penjajahan yang terjadi di belahan bumi Selatan. Saya ingin membuat kontras pada "gerakan alam yang tetap" dari alam dan tubuh, yang sejak dulu, saat ini, dan hingga nanti akan terbentur oleh ken...
INTERNATIONAL CONCERT #1: Kilma (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 811 місяців тому
TITLE: Experiments in sound and visual healing BAHASA INDONESIA Eksperimen penyembuhan bunyi dan visual. Memadukan sound bath yang tenang dan penuh suara alam dengan visual yang diproyeksikan lewat live coding secara audio-responsive dan footage dari berbagai sudut kota Kairo. Apa itu penyembuhan? Bagaimana kita melakukannya? Pendengar bisa memilih untuk fokus pada bagian mana dalam karya ini y...
CONCERT #2: Harsya Wahono (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 7411 місяців тому
BAHASA INDONESIA Untuk OMCMM, Wahono mempresentasikan rangkuman aktivitas rekaman dan pembuatan instrumen-instrumen virtual selama beberapa bulan terakhir di Yogyakarta. Performans berlangsung selama 19 menit, bergerak melintasi beberapa jenis komposisi baru yang melibatkan proses otomasi, permainan fisik dan fokus terhadap tumpukan interval cluster. Proses sound design berangkat dari manipulas...
CONCERT #1: Santiago Ramírez Camarena - El caos y la Tierra (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 2111 місяців тому
Santiago Ramírez Camarena - El caos y la Tierra (The Chaos and The Earth) BAHASA INDONESIA Pertunjukan langsung ini merupakan interpretasi bunyi dan kritik atas gaya hidup manusia yang saat ini dijalani karena indokstrinasi bertahun-tahun. Karya ini terdiri dari dua bagian: eksplorasi kekacauan konsumsi manusia dan bumi sebagai entitas lebih besar yang akan bertahan hidup setelah manusia punah....
RECITAL OME: Pandu Hapsara - Desperate
Переглядів 4311 місяців тому
BAHASA INDONESIA Karya dalam bentuk format ini, terdiri dari instrumen violin, klarinet, dan kontra bass. Sebuah karya musik program yang merepresentasikan perasaan keputusasaan. Pada bagian improvisasi yang dimainkan oleh instrumen klarinet dan violin, dibawakan sesuai interpretasi pribadi tiap instrumentalisnya. Profil Komponis: Pandu Hapsara, lahir di Yogyakarta 3 Oktober 1994. Pertama kali ...
RECITAL OME: Julius Catra Henakin - 6th Themes Classical Pieces (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 4611 місяців тому
BAHASA INDONESIA Karya dari Julius Catra Henakin untuk OMCMM 2021 "Delivery Mechanism" Profil Komponis: Julius Catra Henakin, dilahirkan dari pasangan Maria Agnes Sri Sugiarti (alm) dan Kamilus Kopo Henakin. Kini aktif sebagai komposer, kondakter, violis, dan arranger. Dia menempuh pendidikan musik di Surabaya Symphony Orchestra, ISI Yogyakarta Jurusan Musik dan Pasca Sarjana ISI Yogyakarta. Di...
RECITAL OME: Eki Satria - Quintet no. 1 (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 3311 місяців тому
BAHASA INDONESIA Karya ini disusun berdasarkan fokus tema diskusi dari Open Lab yang diselenggarakan oleh October Meeting pada 25 Juli 2021, yakni 'Kesadaran Instrumen dan Orkestrasi'. Karya ini terdiri dari satu tema sederhana dengan balutan teknik kontrapung yang cukup kental. Teknik kontrapung digunakan karena memiliki kompleksitas tersendiri di dalamnya yang bermanfaat untuk mengembangkan k...
ENDURANCE PERFORMANCE: Daniel Caesar (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 2611 місяців тому
ENDURANCE PERFORMANCE: Daniel Caesar (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
SPECIAL LECTURE: Jay Afrisando (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 1311 місяців тому
SPECIAL LECTURE: Jay Afrisando (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
LECTURE #1: Septian Dwi Cahyo (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 1211 місяців тому
LECTURE #1: Septian Dwi Cahyo (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
DOCUMENTARY: Dion Nataraja - Gendér Sandikala (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 83Рік тому
DOCUMENTARY: Dion Nataraja - Gendér Sandikala (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
KEYS & BUTTONS: Paguyuban Algorave Indonesia (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 23Рік тому
KEYS & BUTTONS: Paguyuban Algorave Indonesia (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
OPEN LAB: OME x Proyecto MUTAR (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 7Рік тому
OPEN LAB: OME x Proyecto MUTAR (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
HIGHLIGHT CONCERT: Wahyu Thoyyib (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 156Рік тому
HIGHLIGHT CONCERT: Wahyu Thoyyib (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
RUMPI MEJA BUNDAR: Perempuan Komponis (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
Переглядів 18Рік тому
RUMPI MEJA BUNDAR: Perempuan Komponis (OMCMM 2021 "Delivery Mechanism")
PROMENADE III - part 11//Royke Koapaha//OMCMM2018
Переглядів 46Рік тому
PROMENADE III - part 11//Royke Koapaha//OMCMM2018
PROMENADE III - part 9//Royke Koapaha//OMCMM2018
Переглядів 53Рік тому
PROMENADE III - part 9//Royke Koapaha//OMCMM2018
PROMENADE III - part 15//Royke Koapaha//OMCMM2018
Переглядів 21Рік тому
PROMENADE III - part 15//Royke Koapaha//OMCMM2018
PROMENADE III - part 4//Royke Koapaha//OMCMM2018
Переглядів 56Рік тому
PROMENADE III - part 4//Royke Koapaha//OMCMM2018
PROMENADE III - part 3//Royke Koapaha//OMCMM2018
Переглядів 115Рік тому
PROMENADE III - part 3//Royke Koapaha//OMCMM2018
PROMENADE III - part 6//Royke Koapaha//OMCMM2018
Переглядів 32Рік тому
PROMENADE III - part 6//Royke Koapaha//OMCMM2018
Very interesting material. Once piece of feedback: I found the subtitles almost impossible to read - the choice of color seemed very odd in that regard. I have seen plenty of docs where there are diverse backgrounds and all the text is easy to read, so it's mostly a color thing IMO.
Mantab kangbro👍
Nice doc. to those who are into noise!
Terimakasih banyak untuk dokumentasi nya🙏🙏🙏
Materi yang saya cari ttg microtonal. Terimakasih ilmunya bang
Terima kasih admin @octobermeeting
Pengin bisa dah bikin musik kayak gini
Luar biasa keren... terima kasih saya sangat menikmati
taiiiik
🤩🤩🤩🤩
Langang Lebih tepatnya judul karyanya bang miinn..😁
Terima kasih October Meeting❤
Great Documentary of interesting Sonic palettes and brilliant artists. Thanks for posting 👍
Joss
Wihiiii! 🕺🕺🕺
Waaaa Akhirnyaa tayang!!! Jadi Kangen Lagi! Terimakasih October Meeting atas kesempatannya! ❣
ini kalo bukan ahli music ngelu 😁 sukses selalu mas njih
Mantap mas... 👍
That's really interesting! Who is the text score by? Is there a link?
Fascinating work, thanks for sharing
Asli keren 👌👏👍🏻
keren 👏
keren mas....alat sederhana digarap serta diperlakukan secara istimewa. selamat!!!
Hadiiiirr 🙏
7:00 bunyi
86iuz vum.fyi
Mantab
keren banget! terima kasih sudah upload video ini.
Ajaib banget.... 💐💐💐💐💐👍👍👍
Seru juga. Sehat terus bolobolo
Wuapike 😍
Joss sekali ini. Saya mengikuti dari sesi sebelumnya. ☕️ Mau Ikut menambahkan: mikrofon ambisonik lebih merupakan mikrofon "sound field" (bukan "channel-based") karena hasil rekaman dari kapsul-kapsul mikrofon tersebut (A-format) mesti dienkodifikasi ke dalam format ambisonik/"sound field" (B-format, 360°) sebelum akhirnya didekodifikasi ke format-format seperti mono, binaural, 2D/pantofonik, dan 3D/perifonik. Jadi, tanpa proses enkodifikasi dan dekodifikasi tersebut, hasil rekaman multikanal dari mikrofon ambisonik tidak akan bekerja semestinya.
Terimakasih banyak atas informasi tambahannya mas Jay. Sukses dan sehat selalu!.
Hadiiiirrr👍👍👍👍
Terimakasih sudah upload. Tadi pagi ngga bisa ikut live.
nyimak......
Mantul pak Hima... Lanjutt
Mas, materi yg ditampilkan itu dari buku ap?
Halo mas, judulnya Acoustic and the performance of music
terima kasih atas time stamp nya
bapa slamet punya uraian sangat sangat menarik. lagu tanpa kata2? itulah musik yg selalu dipromosikan bapa slamet.
Meliputi
Organic
Sewu kok jaluk legi mas...
😎
jossss
mantabs
Hai jay..
Hallo mas menarik. Aku ada sedikit pertanyaan. 1. Apakah kalau orang yang tidak ada gambaran akan elemen-elemen musik (ritme, nada, bunyi dan sebagainya) akan bisa menangkap/menganggap/menghubungkan "Karya Tanpa Judul" sebagai "musik"?. Kalau dari aku sendiri, ya itu musik, aku bisa merasakan ritme dan perubahan motif (tentunya pandangan ini karena aku ada perbendaharaan elemen musik di dalam diriku). Aku pun pernah membuat musik tanpa bunyi berjudul "Pelita" yang mana aku mentransfer semua elemen musik untuk mengolah materi visual yang kupakai, minus bunyi. 2. Mungkin salah satu jawaban pertanyaan pertama tadi ada di kutipan Finney "Pada subjek tuli, pemrosesan visual terhadap objek yang bergerak memicu korteks auditori". nah untuk yang ini pertanyaannya, apa tuna rungu yang dikatakan korteks auditorinya aktif ketika melihat objek visual bergerak benar-benar merasakan/mendengar bunyi ketika fenomena itu terjadi? Itu pertanyaanku mas. terima kasih atas presentasinya
Terima kasih, @Septian. 1. Jawabannya tergantung bagaimana konsep "musik" dipahami. Kedua persoalan berikut menentukan proses penangkapan terhadap sebuah peristiwa visual apakah akan dianggap sebagai "musik" atau bukan. - Normalnya, "musik" dipahami sebagai produk hasil penubuhan orang yang mempunyai telinga 'normal', sehingga asumsinya orang yang tidak memiliki pengalaman musikal seperti mereka tidak akan bisa menangkap peristiwa visual, seperti di karya <tanpa judul>, sebagai musik. Tapi di sisi lain, ritme bukan satu-satunya elemen yang eksklusif dimiliki di peristiwa bunyi, karena konsep ritme terdapat di semua peristiwa yang bergerak terhadap waktu dan pada obyek statis yang dipersepsikan dengan cara menyusurinya (contohnya tekstur di benda padat, teks yang tercetak, dll.). Orang tuli, tidak terkecuali, memiliki kemampuan persepsi ritme-dan ruang-sekalipun mereka tidak memiliki konsep nada dan bunyi sebagaimana di peristiwa musik 'normalnya' dan kebanyakan dipahami. Pengalaman penubuhan teman-teman tuli yang berbeda dengan orang pendengaran 'normal' dan perbedaan dalam masing-masing orang tuli itu sendiri memunculkan perbedaan pemahaman akan konsep "musik", jadi karya <tanpa judul> bisa dan belum tentu akan dipahami sebagai "musik". - Juga, terlepas keadaan fisik yang dimiliki, pemahaman akan ritme, nada, bunyi, dll. belum tentu mengarah pada penangkapan sebuah peristiwa sebagai musik. Banyak orang yang ku temui bahwa mereka-seakan-akan-tidak 'paham' dengan karya-karya yang jarang mereka dengarkan, tapi mampu menangkap pengalaman bunyi sebagai sesuatu yang menarik. Jadi, ada konflik antara (1) sesuatu yang dipersepsikan sebagai peristiwa yang menarik (menggugah, mengusik, menyedihkan, dll.) dan (2) konsep apa yang bisa dimasukkan sebagai peristiwa "musik". 2. Tergantung pengalaman dengar orang tuli tersebut. Kalau orang tersebut belum pernah sekalipun merasakan bunyi, dia cenderung akan membayangkan. Salah satu teman tuli pernah cerita bahwa dia membayangkan bagaimana gelas plastik jatuh dan piring beling jatuh berbeda bunyinya. Jadi korteks auditori cenderung berperan dalam citra bunyi. Persoalan ini menurutku akan lebih bisa dijawab kalau ada semakin banyak fenomenologi mendengar dalam orang tuli diungkap. Saat ini, fenomenologi dalam mendengar yang paling detail ditemukan ada di tulisan Don Ihde "Listening and Voices: Phenomenologies of Sounds", tapi ketubuhan yang dibahas di buku ini masih banyak memakai pendengaran 'normal' sebagai model.
@@jay_afrisando Setelah ku analisis kembali karyaku: ua-cam.com/video/90aUlUeVNoY/v-deo.html , sepertinya bunyi masih jadi yang "paling kuat" sebagai elemen dasar musik?. karena Density, Tempo, Ritme, Momentum/Timing, mutasi pola, percampuran/gradasi "warna", teknik-teknik musik konkrit itu ada juga di filem, lebih jauh di filem ekperimental. mungkin yang belum kutemukan konsep foreground, middleground, dan background di filem. Jadi muncul pertanyaan lebih lanjut, sejauh apa elemen visual tanpa bunyi bisa "dikatakan" sebagai musik jika elemen-elemen musik lainnya (seperti yang tak sebutkan sebelumnya) sudah ada di ranah visual?
@@gembulunta Sejauh energi radian (visual) memunculkan citra bunyi. Benar, bunyi menjadi elemen kuat yang menjadikan sebuah peristiwa dianggap sebagai musik, tapi tidak hanya bunyi sebagai hasil persepsi terhadap energi akustik, tapi juga bunyi sebagai citra atau imajinasi, yang tidak hanya muncul dalam pengalaman orang tuli saja, tapi juga orang dengan pendengaran 'normal'. Jadi, masing-masing orang dengan penubuhannya yang beragam akan mempunyai pengalaman yang berbeda-beda atas persepsinya terhadap energi radian.
Seru dan keren Jay pembahasannya.. thanks yaw!! Masih mengikuti dari awal!
Matur nuwun, HYP @Harly!
❤️❤️🔥🔥
Laen kali bintang tamunya musisi terkenal Jogja dong Kak.....