Aula Family
Aula Family
  • 82
  • 14 153
Adab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum Ilmu
Переглядів: 55

Відео

Arkanul Iman Episode 92 Maryam dan Kisah Kehamilannya
Переглядів 14Рік тому
Arkanul Iman Episode 92 Maryam dan Kisah Kehamilannya
Hangout
Переглядів 15Рік тому
Hangout
Aku Hampir Menyerah
Переглядів 27Рік тому
Aku Hampir Menyerah
Grow old with You Part.1
Переглядів 10Рік тому
Grow old with You Part.1
Grow old with You Part.2
Переглядів 5Рік тому
Grow old with You Part.2
Ibrahim the Series
Переглядів 62 роки тому
Ibrahim the Series
ngeslow2 sesi 2
Переглядів 32 роки тому
ngeslow2 sesi 2
Keluarga di Tengah Badai Media Sosial
Переглядів 72 роки тому
Keluarga di Tengah Badai Media Sosial

КОМЕНТАРІ

  • @nunufamily31580
    @nunufamily31580 26 днів тому

    Assalamualaikum, hadir nyimak pagi ❤❤❤

  • @PakAbu-p7r
    @PakAbu-p7r Місяць тому

    Wslaikum salam wr wb ❤❤❤❤❤❤

  • @muhammadrasya2314
    @muhammadrasya2314 5 місяців тому

    Assalamualaikum..apakah kajian dg dr Aisyah Dahlan yg tgl 7 Mei 2024 akan diupload jg d UA-cam ini?

  • @cjallan2274
    @cjallan2274 9 місяців тому

    ❗ "Promosm"

  • @fannyangelia62
    @fannyangelia62 Рік тому

    1. Kehancuran yang didefinisikan dalam rumah tangga itu adalah konflik yang berujung kepada perceraian. Bisa jadi ini terjadi karena ketiadaan ilmu pada saat menikah. Allah memberikan sindiran dalam Surat Az-Zumar ayat 9. Secara umum Allah memberitahu rumah tangga yang dibangun dengan ilmu pasti akan berbeda dengan rumah tangga yang dibangun tanpa ilmu. Itulah makanya kita belajar kembali panduan menjalani rumah tangga, supaya kita benar-benar punya ilmu dalam menyikapinya. 2. Surat Az-Zumar ayat 9: ……….. Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui (memiliki ilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (tidak memiliki ilmu)?" Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran. 3. Pembicaraan mengenai sakinah adalah dengan cara mendeteksi apakah itu sudah hadir dalam keluarga kita sejak menikah sampai dengan hari ini. Jangan sampai sakinah itu menjadi tujuan, tetapi kita tak menyadari kalau belum sampai mendapatkan yang menjadi tujuan tersebut. Sebelum berbicara bagaimana caranya, kita juga penting untuk tahu maknanya. 4. Surat An-Nahl ayat 80: Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa) nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). 5. Kata sakinah banyak sekali disebutkan di dalam Al-Qur’an dengan berbagai macam bentukan kata. Masing-masing bentukan kata ini memiliki pemaknaan yang berbeda. Pertama, kata sakinah disebutkan dalam Surat An-Nahl ayat 80. Kata سَكَنًا dalam ayat ini diterjemahkan sebagai tempat berdiam (tempat tinggal), sehingga kita merasa betah di rumah tersebut. Dikorelasikan dengan بُيُوتًا yang merupakan jamak dari kata bait. Seharusnya rumah itu menjadi tempat yang membuat kita enggan beranjak keluar. Salah satu indikator bahwa seseorang itu mendapatkan sakinah adalah ketika ia merasa betah berada di rumah. Bukan karena rumahnya besar dan megah. Bahkan kalau ia harus di luar rumah, hati dia tertuju kepada rumahnya itu. Biasanya pengantin baru itu langsung dikasih perasaan sakinah ini. Kalau di kantor selalu melirik jam ingin pulang. Sakinah adalah perasaan yang membuat kita selalu terhubung ingin pulang. Bahkan kalau ditugaskan ke luar kota, biaya yang paling bengkak itu untuk pulsa telepon. Tanda sakinah itu adalah ingin terhubung. Bisa video call dengan orang yang ada di rumah. Kegelisahan saat tidak bisa terhubung itu adalah tanda bahwa Allah masih memberikan sakinah. Kalau ada orang yang lebih betah berada di luar rumah, maka ini indikator pertama sakinah sudah dicabut. 6. Mengapa kita perlu memahami makna sakinah? Supaya kita bisa tahu ketika rumah sudah tak dirindukan. Ketika sudah tidak merasa nyaman untuk pulang. Itu adalah ciri sakinah yang hilang. Jadi kalau sudah malas pulang, sakinahnya sudah hilang. Sekarang kita sudah menemukan fenomena rumah yang seperti musium atau seperti terminal. Dimana orang pulang sekedar transit. Tidak betah berlama-lama di dalamnya. Pulang sekedar ganti baju dan untuk tidur. Bangun pagi, sudah ingin pergi lagi. 7. Surat Al-Fath ayat 4: Dialah (Allah) yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, 8. Makna sakinah yang kedua dalam Al-Qur’an disebutkan dalam Surat Al-Fath ayat 4. Ayat ini menerangkan fenomena dari para sahabat yang sempat merasa ragu dengan keputusan Nabi Muhammad ﷺ dalam Perjanjian Hudaibiyah yang dianggap merugikan kaum muslimin. Perjanjian Hudaibiyah dibuat antara Nabi Muhammad ﷺ dengan kaum Quraisy. Salah satu poin yang dianggap merugikan adalah, jika orang-orang Mekah datang ke Madinah, maka diizinkan untuk kembali ke Mekah. Tapi kalau orang Madinah datang ke Mekah, maka tidak boleh balik. Harus tinggal di Mekah. Para sahabat merasa ini merugikan, tetapi Nabi Muhammad ﷺ masih mau menandatangi perjanjian tersebut. Sebagian sahabat merasa ragu, mereka takut Nabi Muhammad ﷺ dibohongi. Hal ini terjadi karena mereka tidak tahu Nabi Muhammad ﷺ memiliki strategi. 9. Kalau kita belajar siroh, baru dapat hikmahnya setelah tahu bahwa perjanjian ini akhirnya menguntungkan kaum muslimin. Orang Mekah yang datang ke Madinah, pada saat di Madinah diajak menjadi seorang muslim oleh Rasulullah ﷺ. Ketika mereka sudah mendapatkan hidayah untuk kembali kepada Islam, lalu kembali ke Mekah, maka akan menambah jumlah kaum muslimin yang ada di Mekah. Kalau orang Madinah sudah didakwahi oleh Rasulullah ﷺ, mereka sudah menjadi sahabat Anshor yang kuat. Maka ketika mereka ke Kota Mekah, tanpa sadar menambah lagi jumlah kaum muslimin di Kota Mekah. Ini lah strategi Rasulullah ﷺ agar kaum muslimin di Kota Mekah semakin menjamur dan memudahkan penaklukan Kota Mekah yang disebut dengan Fathu Makkah dapat berjalan dengan mulus. Karena orang kafir di Kota Mekah itu sudah semakin minoritas. Itulah kalau kita membaca fakta sejarahnya. Hal yang menarik adalah pada saat para sahabat merasa ragu, maka diturunkan ayat di atas, dimana Allah menurunkan sakinah. Maka makna sakinah dalam ayat ini diantaranya adalah tidak ragu atau percaya. Akhirnya muncul kata, percaya dari para sahabat. Tidak mungkin Nabi Muhammad ﷺ itu bodoh, karena memiliki sifat fathonah (cerdas).

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 Рік тому

      10. Ketika dalam sebuah keluarga mulai muncul keraguan, prasangka, apalagi sampai ada kalimat, jangan-jangan. Contoh: Ada istri yang semakin cemas karena suaminya semakin berumur, bertambah ganteng. Sementara istri semakin tua semakin berbobot. Sakinah itu dicabut dengan kekhawatiran, sampai bilang, “Jangan-jangan dia sudah tidak cinta lagi.” Ini karena tipu daya setan. Salah satu pekerjaan setan itu adalah menimbulkan perasaan was-was. Sakinah itu sudah hilang dan berganti dengan perasaan was-was. Orang kalau sudah was-was biasanya selangkah lagi melakukan maksiat. 11. Ibnu Qayyim berkata, “Pintu maksiat dimulai dengan perasaan was-was.” Kalau orang sudah memiliki perasaan was-was sangat mungkin untuk diajak melakukan maksiat. Contoh: Jomblo yang merasa was-was kalau tidak memiliki pacarnya sekarang maka si dia akan menikah dengan yang lain. Maka dibujuk setan untuk menghamili pacarnya, agar tidak lari kemana-mana. Karena kalau sudah hamil, maka sudah tidak ada yang mau dengan dia lagi. Pastinya dia akan minta agar yang menghamili bertanggung jawab. Contoh lain: Seorang istri was-was suaminya sudah tidak mencintai dia lagi dan selingkuh, maka dia datang ke dukun minta susuk. Seorang suami was-was kalau tidak bisa memenuhi nafkah istrinya. Rasa khawatirnya tidak bisa memberikan yang terbaik buat istri itu diwujudkan dengan korupsi. 12. Suami istri yang ribut itu juga karena rasa was-was. Sakinah itu telah lenyap ketika muncul keraguan, apalagi bagi yang menjalani pernikahan jarak jauh Long Distance Relationship (LDR). Maka belajarlah dari orang-orang sholeh terdahulu. Nabi Ibrahim AS menjalani pernikahan dengan Hajar. Diceritakan pulangnya setahun sekali. Tapi Allah jaga rasa tenang dalam diri mereka masing-masing. Jarak tidak membuat mereka menjadi gelisah, sebab sakinah masih ada diantaranya. Walaupun terpisah, tidak punya prasangka di dalam jiwanya. Karena masih hadirnya sakinah, sehingga yakin bahwa masing-masing pasangan akan menjalankan perannya. Kalau kita mengalami kondisi sudah mulai dihantui perasaan was-was dan khawatir, curiga, maka berarti sakinah itu sudah dicabut. 13. Makna sakinah yang ketiga adalah tenang dan tidak buru-buru. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Jika dikumandangkannya adzan atau iqomah, maka berjalanlah dengan sakinah dan tidak terburu-buru. (HR Muslim). Hadits ini tentang adab mendatangi sholat saat mendengar suara adzan. Ada orang yang ingin mengejar rakaat pertama, lalu lari ngebut. Rasulullah ﷺ pernah menegur seorang sahabat yang saat sholat berjamaah sudah berlangsung ia berlari dan langsung ruku. Ada riwayat yang mengatakan bahwa sahabat ini disuruh oleh Rasulullah ﷺ untuk mengulang lagi sholatnya. Salah satu yang diinginkan setan itu adalah orang itu bertindak buru-buru. Maka adabnya kalau sudah dikumandangkan iqomah, jalan saja santai seperti biasa. Tapi bukan berarti bisa buat kopi dulu atau main game dulu, ini orang yang tidak punya ghiroh. Jadi tetap berjalan tapi tidak usah berlari. Maka kalau pun kita tidak mendapatkan rakaat pertama, ya sudah tidak apa-apa. Tenang dan tidak buru-buru itu lebih utama. 14. Setan merusak khusyuk itu dengan cara membuat kita bertindak buru-buru. Contoh: Saat sedang sholat, setan mengingatkan kunci motor yang ketinggalan. Maka orang itu langsung mengecek dompet kunci motornya. Atau mengingatkan bahwa pintu rumah belum dikunci. 15. Salah satu indikasi rumah tangga itu masih sakinah adalah pasutri atau ayah, ibu dan anak dalam menjalani kehidupan itu tidak buru-buru. Ketika sudah mulai makan secara terburu-buru, tidak dikunyah sesuai dengan sunnah dari Nabi Muhammad ﷺ (33X), mandi buru-buru. Bahkan bagi pasangan suami istri yang buru-buru saat berhubungan, sehingga tidak memberikan hak dari pasangannya untuk bergairah dulu. Ada juga yang ngobrol buru-buru. Ada orang yang merasa basa-basi itu tidak penting, padahal itu penting. Dalam komunikasi ada istilah fatigue communication. Komunikasi itu tidak mesti berkaitan dengan pesan, tapi bisa dengan simbol. Diantaranya dengan basa-basi yang bisa mengakrabkan hubungan. Contoh: Menyapa tetangga saat lewat depan rumah. 16. Ketika hubungan suami istri itu mulai berubah, biasanya mulai malas untuk mendengarkan basa-basi. Maunya cepat bicara ke poin nya saja. Nabi Muhammad ﷺ dalam sebuah riwayat diceritakan mau mendengarkan curhat istrinya Aisyah RA yang di pagi hari nya bertemu dengan 11 orang wanita. Pada malam hari kesebelas kisah itu diceritakan kepada Rasulullah ﷺ. Pada saat suami dan istri berkomunikasi hanya menanyakan poinnya apa, maka itu tanda sakinah sudah tidak ada. Kita terkadang lupa bahwa basa-basi itu adalah bagian dari nikmatnya berinteraksi dengan anggota keluarga. Terburu-buru adalah pintu dari datangnya setan. Sakinah itu identik dengan tenang nya seseorang dan bersabar dalam interaksi dengan pasangannya.

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 Рік тому

      17. Surat Yusuf ayat 31: Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkan lah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.” 18. Makna sakinah yang berikutnya disebutkan dalam Surat Yusuf ayat 31. Ini adalah kisah Zulaikha dengan teman-teman sosialitanya. Zulaikha adalah istri raja yang naksir dengan Nabi Yusuf AS yang dikarunia ketampanan yang luar biasa. Nabi Yusuf AS dikarunia Allah ½ ketampanan laki-laki di muka bumi. Sedangkan seluruh laki-laki yang lain di muka bumi hanya mendapatkan setengah bagian ketampanan sisanya. 19. Apa makna dari kata سِكِّينًا dalam Surat Yusuf ayat 31 di atas? Maknanya adalah pisau. Kata ini tidak familiar di kalangan orang Arab. Orang Arab menyebut pisau dengan istilah mudyah. Ibnu Abbas RA lalu menjelaskan makna سِكِّينًا dalam ayat di atas adalah alat potong yang tidak menimbulkan luka. Karena dalam sambungan ayat itu dikatakan mereka melukai jari-jari mereka tanpa terasa. Dari sini lah sakinah itu memiliki makna yang lain. Sakinah itu bukan berarti mendiamkan kemaksiatan atau pelanggaran dengan dalih, “Kalau saya tegur nanti dia sakit hati. Ya sudah lah biarkan saja dia selingkuh, asal jangan sampai ketahuan media.” Sakinah tidak boleh seperti itu. 20. Sakinah itu adalah memotong kemaksiatan anggota keluarga tetapi tidak boleh menimbulkan luka. Itulah Teknik cara potong terbaik. Jadi sakinah itu bukan berarti membiarkan supaya adem. Kalau istri melakukan kesalahan tidak boleh didiamkan, harus ditegur. Membiarkan kemungkaran, apalagi bagi seorang suami itu adalah perbuatan dosa. Salah satu makna dayuts adalah seorang laki-laki yang membiarkan pasangannya dan anggota keluarganya melakukan hal-hal yang terlarang dengan dalih daripada nanti ribut, biar saja lah. Di hari kiamat dia akan diabaikan oleh Allah. Allah tidak mau menengoknya di hari kiamat. Tidak ada negosiasi lagi, langsung masuk neraka. 21. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Tiga golongan yang tidak ditengok oleh Allah di hari kiamat. Yang pertama adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya. Yang kedua, perempuan yang menyerupai laki-laki atau sebaliknya. Yang ketiga adalah laki-laki yang cuek atau tidak punya sifat cemburu kepada istrinya.” (HR. Muslim). 22. Beberapa konten di UA-cam, TikTok dan Reels dimana ada seorang wanita muslimah yang memakai filter sehingga seolah-olah ia menjadi laki-laki. Misalnya dengan memakai jenggot untuk memerankan seorang suami untuk konten. Ini tidak boleh. Seorang ayah yang melihat kemungkaran, tetapi ia tidak mau menegur dengan dalih biar adem, maka itu salah. Menegur saat ada kemaksiatan dalam rumah tangga itu adalah bagian dari sakinah. 23. Dalam hadits yang lain, Rasulullah ﷺ bersabda, “Cukuplah seseorang dianggap berdosa, jika ia menyia-nyiakan orang yang berada di bawah tanggungannya.” Menyia-nyiakan itu diantaranya adalah cuek. Tidak peduli dengan istri dan anaknya. Contoh: Istri tidak mau sholat tapi suaminya bodo amat. 24. Mencegah kemungkaran itu tidak boleh menimbulkan luka. Maka sakinah itu juga bisa hilang kalau untuk mencegah kemungkaran dengan membuat sakit hati. Itu bukan sakinah. Contoh: Anak tidak sholat, lalu bapaknya menggampar anak, maka ini bukan sakinah. Jadi sakinah itu alat potong yang tidak menimbulkan luka. Maka kita wajib memiliki tekniknya. Kalau sudah mulai terjadi KDRT dengan dalih mencegah kemungkaran. Maka rumah yang tadinya seperti surga bisa menjadi seperti neraka. Salah satu ciri rumah seperti neraka itu adalah penghuninya mencerminkan malaikat penjaga neraka (Malaikat Malik), yaitu sifatnya keras dan kasar. Jadi kalau dalam sebuah rumah, bapak atau ibunya sudah mulai bermuka sangar, berwajah bengis, atas nama marwah keluarga. Ini sudah berlebihan.

    • @fannyangelia62
      @fannyangelia62 Рік тому

      25. Sakinah itu sejatinya berada di tengah-tengah. Tidak cuek, tapi kalau menegur pun harus dengan cara yang benar. Baik cuek atau menegur dengan kasar keduanya bisa mencabut sakinah. 26. Bolehkah memukul dalam Islam? Jawabannya boleh. Tapi bab memukul itu dibahas oleh para ulama dengan kaidah-kaidah yang panjang. Jadi tidak sembarangan. Anak usia 10 tahun yang tidak mau sholat memang boleh dipukul. Tetapi kita harus memahami bahwa pukulan itu adalah tahapan terakhir dari upaya kita mensosialisasikan sholat. Hal ini berarti anak dari usia 0-10 tahun harus kita install dulu. Islam itu adalah agama yang lembut, sampai Allah memberitahu tentang hukuman bagi pelaku zina. Dalam Surat An-Nur Allah berfirman, “Hukumlah pelaku zina dengan 100X deraan atau 100X cambukan yang melukai kulit untuk yang belum menikah.” Jadi yang dilukai kulitnya bukan dagingnya. 27. Prof. Dr. Malik Badri seorang pengajar dan juga seorang hafiz Al-Qur’an berkata bahwa hukuman dalam Islam ini sangat relate dengan teori untuk menghilangkan kecanduan. Ternyata ketika seseorang dicambuk, maka akan menstimulasi hormon kortisol. Kortisol itu adalah hormon stres yang menekan rasa nikmat. Sehingga orang-orang yang candu pornografi dan zina memang harus dicambuk. Insya Allah bisa sembuh. Hal ini berarti syariat Allah ini begitu luar biasa. Jika pelaku zina saja dicambuk dengan cambuk yang hanya melukai kulit, maka jika ada orang tua yang zalim, menyakiti anaknya sampai melukai daging (kulitnya sampai biru), berarti orang tua ini menganggap anaknya lebih jahat dari pelaku zina. Padahal pelaku zina saja tidak dihukum sampai seperti itu. Jadi tidak boleh sembarangan memukul, ada kaidah nya dalam Agama Islam. Memukul itu seharusnya menjadi sebuah terapi. Seorang suami atau seorang ayah kaidah nya adalah untuk mendidik bukan mengazab. 28. Berikut kaidah atau adab dari para ulama untuk urusan memukul: • Tidak boleh lebih dari 45 derajat. • Tidak boleh memukul di bagian muka dan organ sensitif (kemaluan, bokong). Tidak boleh memukul sampai lebam. • Disarankan memukul menggunakan alat yang lembut. Contoh: Siwak, bantal guling. • Wajib untuk menghentikan pukulan kalau seseorang yang dipukul mengucapkan nama Allah. Contoh: Saat istri atau anak menngucapkan Ya Allah, maka pukulan harus dihentikan. Karena Allah tidak ingin nama-Nya dipakai pada saat kita melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain. 29.Sakinah itu menjaga kita. Ketegasan itu berbeda dengan kekasaran. Sakinah kalau diterjemahkan dalam Bhasa Indonesia diantara makanya adalah tegas bukan keras. Tegas itu adalah bagian dari syariat. 30.Berikut 4 indikasi adanya sakinah dalam keluarga: • Betah berada di rumah. • Saling percaya walaupun dalam kondisi terpisah. • Tidak buru-buru. • Tegas tapi tidak menyakiti. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.