"Mas Tejo!" Mendengar namanya dipanggil, Tejo menoleh ke asal arah suara yang memanggilnya. Seorang wanita cantik berjalan mendekat padanya.
"Mas Tejo, kan?" Wanita itu kembali memastikan kalau dia tidak salah orang.
Dahi Tejo mengernyit, tanda dia tengah berpikir atau tepatnya mengingat-ingat. "Rini?" Dengan ragu akhirnya Tejo menyebutkan nama itu. Sebuah nama yang tiba-tiba muncul diingatan saat melihat senyum wanita itu.
"Iya, Mas." Wanita itu mendekat, dengan anggun dia mengulurkan tangannya. "Apa kabar, Mas?" imbuhnya.
"Alhamdulillah baik, Rin. Kapan kamu pulang?" tanya Tejo basa-basi sambil menyambut uluran tangan wanita itu.
"Baru sebulan kemarin, Mas. Siapa yang melahirkan, Mas? Kok kamu ada di sini?" tanya wanita itu penasaran. Wanita bernama Rini itu nampak bahagia, terlihat dari matanya yang berbinar juga senyum yang merekah.
"Aduh, sampai lupa, aku mau mencari ruangan Dahlia 6B." Tiba-tiba Tejo mengingat tujuannya datang kemari. "Maaf ya, Rin. Aku jalan dulu." Tejo mengakhiri obrolan, lalu melanjutkan langkahnya untuk mencari ruangan yang ditunjukkan petugas tadi.
Setelah mengikuti petunjuk arah, akhirnya Tejo menemukan ruangan tempat Murti di rawat. Perlahan dia membuka pintu.