Di sebuah desa terpencil di lereng gunung, di mana udara terasa sejuk dan segar, dan waktu seakan berjalan lebih lambat, hiduplah sebuah keindahan yang belum banyak tersentuh. Desa itu penuh dengan hamparan sawah yang subur, terjaga hijau sepanjang musim. Dari kejauhan, gunung-gunung yang megah tampak menjulang, menyaksikan dengan diam kehidupan yang tenang di bawahnya.
Pada suatu hari, Mia, seorang gadis dari kota besar, memutuskan untuk mengunjungi desa ini. Keinginan lama yang ia simpan akhirnya akan terwujud. Dengan ransel di punggung dan rasa penasaran yang membara, Mia melangkah menyusuri jalan setapak yang dipenuhi pepohonan rindang dan tanaman hijau.
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, Mia tiba di tempat itu. Hawa pegunungan yang sejuk dan aroma padi yang mulai menguning segera menyambutnya. Mata Mia terbelalak, terpesona oleh hamparan sawah yang mengalir seperti undakan raksasa, tertata rapi di lereng gunung. Butir-butir padi tampak berkilauan diterpa sinar matahari pagi, seolah menyapa kedatangannya.