Pembeljaran matematika interaktif dan kolaboratof merupakan pembelajaran yang menggabungkan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak untuk diterapkan dalam pembelajaran guna mempermudah murid dalam memahami materi. Selain itu dalam pembelajaran ini juga mengintegrasikan pembelajaran sosial emosial anak melalui kegiatan dikusi, kolaborasi pembelajaran, saling menghargai, semangat berkompetsi dan juga semangat gotong royong. Bukan hanya hanya itu, dalam pembelajaran matematika interaktif dan kolaboratif juga mengintegrasikan pemahaman matematika dalam kegiatan P5 melalui topik - topik pilihan yang mengharuskan sisa untuk menggunakan pemahaman mateatika dalam menyelesaikan kasus pada P5.
Adapun pada tahap awal dari kegiatan ini adalah guru secara kolaboratif maupun mandiri mengumpulkan berbagai informasi terkait permasalahan yang ada di dalam kelas kemudian bersama sama berdiskusi untuk mencari Solusi pembelajaran yang akan diterapkan guna mengatasi masalah yang ada. Setelah itu guru menungangkan ide maupun gagasan yang sudah didiskusikan kedalam modul ajar yang akan di terapkan di kelas. Dalam penyususna modul ajar ini guru menentukan media, model ataupun hal lain yang dapat dijadikan Solusi dalam mengatasi masalah pembelajaran siswa dan selanjutnya menuju ke tahap penerapan.
Dalam penerapan yang didokumentasikan oleh guru, terdapat pembelajaran yang dilakukan seperti menggunakan kertas bufalo dalam membuat jarring - jarring bangun ruang sis datar, kegiatan tersebut dilakukan secara kolaboratif karena pada kelas tersebut sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengkontruksikan barang abstrak sehingga perlu untuk dilakukan pembelajaran dengan membahwa barang nyata dalam pembelajaran agar mudah dipahami siswa. Selain itu terdapat pembelajaran yang menggunakan barang sisa dari kardus untuk memahamkan siswa dalam materi lingkaran. Siswa dibawa untuk melukiskan sendiri bagian bagian dari lingkara pada kertas kardus tersebut yang kemudian mempresentasikan di depan kelas mengenai apa yang sudah dipahami kaitanay bagian - bagian dari lingkaran. Adapaun pada pembelajaran selanjutnya siswa diajak untuk memahami bilangan bulat dengan Teknik kartu soal dan juga pembelajaran menggunakan Quizziz. Penggunakan kartu soal dan quiziz merupakan tindak lanjut dari kelas tersebut yang memiliki potensi untuk bersaing sehingga diperlukan media pembelajaran yang dapat mewadahi hal tersebut. Selain itu tetap dilakukan control untuk memberikan kesadaran siswa untuk saling bergotongroyong dengan memberlakukan kolaborasi Kerjasama dalam penyususna kartu soal, sehingga kemampuan siswa dapat terwadahi sepenuhnya pada pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan - kegiatan pembelajaran tersebut selalu mengedepankan semangat kolaborasi melalui pembelajaran sosial emosional dengan menerapkan prinsip prinsip kesasdaran bahwa siswa merupakan individu yang selain bekerja maupaun bersaing secara mandiri tetapi mereka semua tetaplah makhluk sosial yang membutuhkan gotong royong untuk emcapai kepentingan bersama sehingga pembelajaran
MATEMATIKA INTERAKTIF DAN KOLABORATIF
yang dilakukan mewadahi hal - hal tersebut melalui beraham media maupun cara yang digunakan.
Dalam pembelajaran P5 khususnya pada tema rekayasa teknologi dan juga soara demokrasi, unsur berfikir matematif muncul diantaranya saat siswa menghitung suara yang memerlukan kemampuan matematika. Lalu dalam rekayasa teknologi kemampuan matematika siswa di asah dalam menentukan ukuran dari alat - alat iteraktif yang dibuat guna mewujudkan teknologi tepat guna. Kesemua tahapan dalam memasukkan unsur matematika dalam pembelajaran P5 tentunya dikordinasikan dulu secara bersama - sama dengan seluruh pengajar P5 saat proses awal penyususnan modul. Selain itu diluar pembelajaran guru juga melakukan pendampingan kepada siswa baik di dalam sekolah maupun luar sekolah guna melakukanpelayanan kepada siswa dengan harapan semua bakat minat siswa dapat terasah dan terarah menuju hal yang mampu menyejahterakan siswa di masa depanya.