Kelas B_Cahya Citra Budiarti HS
Kelas B_Cahya Citra Budiarti HS
  • 2
  • 152
Perilaku Pembunuhan Yang Menyimpang Pada Norma Hukum (KELOMPOK 1 B)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastyastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan.
Perkenalkan kami dari KELOMPOK 1 KELAS B
program studi FISIOTERAPI
Fakultas ilmu keolahragaan dan kesehatan Tahun 2024.
Yang terhormat Dosen Pengampu Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi kesehatan Bapak Chaerul Fadly Mochtar Luthfi M, M.Biomed
Dalam video kali ini kami akan memaparkan video presentasi tentang:
"*Kasus Pembunuhan Yang Menyimpang Pada Norma Hukum*"
Anggota kelompok 1 terdiri dari:
1. Nur Inayatul Ayni (240306502016)
2. Rezky Nurul Hijriah (240306501019)
3. Cahya Citra Budiarti HS (240306501023)
4. Khoirun Nisa (240306501045)
5. Shakinah Zahira (240306501047)
6. Rindiani (240306502014)
Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, semoga materi yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami tentu menyadari bahwa video kami masih sangat jauh dari kata sempurna. Kami memohon maaf jika dalam penyampain materi ada kesalahan kata atau kurang jelas.
Dan untuk ruang diskusi, teman-teman bisa berdiskusi di kolom komentar.
Sekian dari kelompok kami.
Terimakasih dan selamat menyaksikan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Переглядів: 11

Відео

Perilaku Pembunuhan Yang Menyimpang Pada Norma Hukum (KELOMPOK 1 KELAS B)Perilaku Pembunuhan Yang Menyimpang Pada Norma Hukum (KELOMPOK 1 KELAS B)
Perilaku Pembunuhan Yang Menyimpang Pada Norma Hukum (KELOMPOK 1 KELAS B)
Переглядів 14410 днів тому
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastyastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan. Perkenalkan kami dari KELOMPOK 1 KELAS B program studi FISIOTERAPI Fakultas ilmu keolahragaan dan kesehatan Tahun 2024. Yang terhormat Dosen Pengampu Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi kesehatan Bapak Chaerul Fadly Mochtar Luthfi M, M.Biomed Dalam video kali ini kami akan memaparkan video prese...

КОМЕНТАРІ

  • @Kelas-B_Ramadhani
    @Kelas-B_Ramadhani 9 днів тому

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Perkenalkan Saya Ramadhani (240306502038) dari kelompok 2 Kelas B prodi Fisioterapi Ingin bertanya yakni : Tentang faktor penyebab terjadinya kriminal pembunuhan pada poin kedua yakni pengaruh lingkungan dan sosial apa dampaknya dan bagaimana contohnya? Sekian terimakasih Wassalamu'alaikum

    • @cahyacitra1125
      @cahyacitra1125 9 днів тому

      Waalaikumsalam warahatullahi wabarakatu Sebelumnya perkenalkan nama saya Nur Inayatul Ayni (240306502016) dari kelompok 1 Kelas B Prodi Fisioterapi Terima kasih atas pertanyaannya, izinkan saya menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Berikut jawaban saya: Pengaruh lingkungan dan sosial terhadap perilaku kriminal, khususnya pembunuhan, adalah sangat signifikan dan kompleks. Berikut adalah beberapa aspek yang menjelaskan bagaimana lingkungan dan faktor sosial mempengaruhi perilaku ini, serta contoh dan dampaknya: Faktor Pendorong dari Lingkungan dan Sosial Kemiskinan dan Ketidaksetaraan Ekonomi Kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi dalam masyarakat dapat menjadi pendorong signifikan bagi tindakan kriminal, termasuk pembunuhan. Individu yang hidup dalam kemiskinan mungkin terlibat dalam tindakan kriminal sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ketidaksetaraan Sosial Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat menciptakan perasaan ketidakpuasan dan frustrasi di kalangan individu yang merasa tertinggal secara ekonomi. Ini dapat memicu konflik dan kekerasan, termasuk pembunuhan. Ketersediaan Narkoba Ketersediaan narkoba dalam suatu wilayah seringkali berkontribusi pada tingkat kriminalitas yang tinggi, termasuk pembunuhan. Keterlibatan dalam peredaran narkoba dan penggunaan narkoba dapat memicu tindakan kriminal yang lebih ekstrem. Gangguan Mental Gangguan mental juga dapat menjadi faktor pendorong kriminalitas. Individu dengan gangguan mental mungkin cenderung terlibat dalam perilaku kriminal yang tidak mereka kuasai, termasuk pembunuhan. Interaksi Sosial dan Keluarga Interaksi sosial, terutama dalam konteks keluarga, juga memainkan peran penting. Banyak kasus pembunuhan diawali oleh relasi timbal balik antara pelaku dan korban, seringkali dalam konteks keluarga atau hubungan dekat. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kasus pembunuhan dalam keluarga dipicu oleh tindakan korban yang diinterpretasikan sebagai penolakan atau penghinaan oleh pelaku[2]. Dampak Pembunuhan Hilangnya Nyawa dan Sumber Penghasilan Pembunuhan menyebabkan hilangnya nyawa korban, yang merupakan kerugian yang paling berharga dan penting. Jika korban adalah tulang punggung keluarga, kematian mereka juga berdampak secara ekonomis bagi keluarga yang ditinggalkan, seringkali menyebabkan anak-anak korban harus putus sekolah atau bekerja untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Dampak Psikologis Pembunuhan juga menyebabkan dampak psikologis yang traumatik, terutama bagi anak-anak korban. Mereka mungkin mengalami trauma mendalam dan kehilangan kasih sayang orang tua secara tiba-tiba, yang dapat mempengaruhi nasib pendidikan dan sikap mereka terhadap orang lain. Kepanikan dan Ketakutan Masyarakat Pembunuhan, terutama jika berlangsung secara beruntun atau brutal, dapat menimbulkan kepanikan dan ketakutan di tengah masyarakat. Ini dapat menciptakan rasa ketidakamanan dan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Contoh Kasus Contoh kasus pembunuhan yang menimbulkan dampak signifikan termasuk kasus-kasus pembunuhan dalam keluarga, pembunuhan yang disertai tindak kejahatan lain seperti pemerkosaan atau perampokan, dan kasus pembunuhan brutal yang membuat heboh masyarakat. Misalnya, kasus mutilasi yang melibatkan pemotongan tubuh korban dapat menyebabkan ketakutan dan kepanikan yang luas di masyarakat. Dalam keseluruhan, pengaruh lingkungan dan sosial terhadap perilaku kriminal seperti pembunuhan adalah multifaktor dan kompleks, melibatkan berbagai aspek ekonomi, sosial, dan psikologis. Dampaknya tidak hanya terbatas pada korban dan keluarga, tetapi juga mempengaruhi masyarakat secara luas. Sekian dan terima kasih

  • @megapurnama3999
    @megapurnama3999 10 днів тому

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Perkenalkan nama saya Mega Purnama dari kelas B kelompok 6 dengan NIM : 240306501018, ingin mengajukan pertanyaan Jadi, bagaimana menurut anda jika terdapat korban yang tidak memiliki niat untuk membunuh melainkan hanya menyelamatkan diri saat terjadi pembegalan terhadap dirinya tetapi korban tersebut dinyatakan tersangka karena telah membunuh seseorang? Terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    • @cahyacitra1125
      @cahyacitra1125 9 днів тому

      Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baik terimakasih atas pertanyaan yang telah di berikan kepada kelompok kami. Perkenalkan saya Shakinah Zahira Dari kelompok 1 kelas B dengan NIM: 240306501047, untuk menjawab pertanyaan dari Saudari Mega Purnama, mengenai kasus pembunuhan tanpa niat karena ingin membela diri dari pembegalan. Kasus seperti ini sering kali kompleks karena melibatkan pertimbangan hukum, moral, dan situasi yang spesifik. Jika seseorang melakukan pembunuhan tanpa niat karena mencoba menyelamatkan diri dari ancaman, seperti dalam kasus pembegalan, bisa jadi ia bertindak dalam self-defense (pembelaan diri). Dalam banyak sistem hukum, pembelaan diri adalah pembelaan yang sah asalkan tindakan yang dilakukan proporsional dengan ancaman yang dihadapi. Artinya, jika ancaman terhadap hidup atau keselamatan seseorang sangat nyata, tindakan kekerasan dalam upaya melindungi diri mungkin bisa dibenarkan secara hukum. Namun, setiap kasus biasanya dilihat secara mendalam oleh pengadilan untuk menentukan apakah tindakan itu benar-benar perlu, atau apakah ada cara lain untuk menghindari penggunaan kekerasan yang berakibat fatal. Faktor yang diperhatikan misalnya adalah: 1. Apakah ada ancaman yang nyata dan segera? 2. Apakah tindakan yang dilakukan sebanding dengan ancaman? 3. Apakah orang tersebut memiliki pilihan lain untuk menghindari situasi tanpa menggunakan kekerasan? Jika korban dinyatakan tersangka, ini mungkin karena ada ketidakjelasan atau perbedaan penilaian mengenai hal-hal di atas. Keputusan akhir akan tergantung pada penyelidikan lebih lanjut, bukti yang ada, dan bagaimana hukum setempat mendefinisikan pembelaan diri. Apakah penjelasan saya sudah cukup? Apabila masih terdapat pertanyaan yang kurang jelas, saudari dapat mengajukan pertanyaan kembali, Terimakasih, waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh 🙏🙏

  • @zahradivaannidhatulkholbi348
    @zahradivaannidhatulkholbi348 10 днів тому

    Assalamualaikum Warahmutallahi Wabarakatuh. Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhayya dan Salam Kebajikan. Perkenalkan nama saya Zahra Diva Annidhatul Kholbi dengan NIM 240306500015 dari kelompok 4 kelas D, program studi fisioterapi. Saya ingin mengajukan pertanyaan mengenai materi kalian yaitu Peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah tindak pidana pembunuhan, poin kedua peran masyarakat. Pertanyaan saya yaitu seberapa efektif kampanye anti kekerasan dalam mengubah perilaku individu? Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan kampanye tersebut? Sekian pertanyaan dari saya. Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻🙏🏻

    • @cahyacitra1125
      @cahyacitra1125 9 днів тому

      Waalaikumsalam wr wb, Perkenalkan nama saya Cahya Citra Budiarti HS (240306501023) dari kelompok 1 kelas B. Baik, terimakasih atas pertanyaannya. Izinkan saya menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Kampanye anti kekerasan dapat efektif dalam mengubah perilaku individu jika dilakukan dengan strategi yang terarah dan melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan kampanye anti kekerasan: 1.Pendidikan dan Kesadaran Meningkatkan Pemahaman: Pendidikan yang tepat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif kekerasan dan pentingnya pemecahan masalah tanpa kekerasan. Pendidikan di Sekolah: Integrasi pendidikan kekerasan dalam kurikulum sekolah dapat membantu anak-anak memahami nilai-nilai kemanusiaan dan menghormati hak asasi manusia. 2.Pelatihan dan Penyuluhan Keterampilan Alternatif: Pelatihan individu untuk mengembangkan keterampilan seperti komunikasi efektif, penyelesaian konflik, dan mengelola emosi dapat membantu menjaga lingkungan yang aman dan damai. Penyuluhan: Penyuluhan tentang tanda-tanda kekerasan, cara menghentikannya, dan perlindungan bagi korban kekerasan sangat penting. 3.Kerjasama dengan Pemerintah dan Lembaga Dukungan Sumber Daya: Kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait memberikan akses yang lebih baik untuk sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan kampanye. Kebijakan Efektif: Pemerintah harus menerapkan kebijakan yang efektif untuk mencegah kekerasan dan memberikan perlindungan bagi korban kekerasan. 4.Partisipasi Masyarakat Aktivitas Kampanye: Partisipasi masyarakat dalam kegiatan kampanye anti kekerasan adalah indikator penting untuk mengukur keberhasilan kampanye. Dengan melibatkan masyarakat, kampanye dapat mencapai pengaruh yang lebih besar dan membawa perubahan yang berkelanjutan. 5.Penanganan Korban Kekerasan Dukungan Korban: Penanganan yang efektif terhadap korban kekerasan menunjukkan bahwa kampanye telah berhasil. Korban harus dapat mendapatkan dukungan dan perlindungan yang mereka butuhkan, serta akses ke layanan kesehatan dan pemulihan yang memadai. Dengan melibatkan pendidikan, pelatihan, kerjasama dengan pemerintah dan lembaga, serta partisipasi masyarakat, kampanye anti kekerasan dapat efektif dalam mengubah perilaku individu dan menciptakan masyarakat yang lebih aman dan damai.

  • @nurulhikmakelascfisioterapi24
    @nurulhikmakelascfisioterapi24 10 днів тому

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Saya Nurul Hikma dari kelas C Program Studi Fisioterapi dari kelompok 1 ingin bertanya terkait tentang, Apa saja faktor psikologis yang mendasari seseorang melakukan tindakan pembunuhan yang sangat keji dan sulit dipahami? Sekiam dari saya terima kasih Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    • @cahyacitra1125
      @cahyacitra1125 9 днів тому

      Wa'alaikumaalan warahmatullahi wabarakatuh Baik saya akan menjawab pertanyaan saudari terkait " Apa saja faktor psikologis yang mendasari seseorang melakukan tindakan pembunuhan yang sangat keji dan sulit dipahami". Sebelumnya perkenalkan saya Rindiani (240306502014) dari kelompok 1 kelas B prodi fisioterapi Jawabannya ialah Pembunuhan adalah tindakan yang sangat kompleks dan seringkali sulit dipahami. Meskipun tidak ada satu faktor tunggal yang dapat menjelaskan semua kasus pembunuhan, ada beberapa faktor psikologis yang sering dikaitkan dengan tindakan keji ini. Berikut beberapa di antaranya: Faktor Psikologis yang Mendasari Pembunuhan Keji Gangguan Mental: • Psikopati: Individu dengan psikopati seringkali menunjukkan kurangnya empati, rasa bersalah, dan pengendalian impuls. Mereka dapat melakukan tindakan kekerasan tanpa penyesalan. • Skizofrenia: Orang dengan skizofrenia mungkin mengalami halusinasi atau delusi yang dapat memicu tindakan kekerasan. • Gangguan Kepribadian Antisosial: Individu dengan gangguan ini cenderung melanggar norma sosial, menunjukkan agresivitas, dan tidak peduli dengan hak-hak orang lain. Trauma Masa Lalu: • Penyalahgunaan: Pengalaman masa kecil yang traumatis seperti penyalahgunaan fisik, seksual, atau emosional dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi pelaku kekerasan. • Saksi Kekerasan: Melihat atau mengalami kekerasan secara langsung dapat meninggalkan bekas psikologis yang dalam dan memicu perilaku agresif. Faktor Lingkungan: • Keluarga yang Disfungsional: Tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik, kekerasan, atau penelantaran dapat meningkatkan risiko terlibat dalam perilaku kriminal. • Lingkungan Sosial: Paparan terus-menerus terhadap kekerasan, kriminalitas, atau budaya yang mentoleransi kekerasan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Motif Pembunuhan: • Dendam: Keinginan untuk membalas dendam atas suatu peristiwa yang dianggap tidak adil atau menyakitkan. • Keuntungan Material: Motif finansial seperti warisan, asuransi, atau keuntungan lainnya. • Keinginan untuk Mengontrol: Dorongan untuk mendominasi atau mengendalikan orang lain. • Gangguan Identitas: Keinginan untuk menciptakan identitas baru atau menghapus identitas yang lama. Faktor Biologis: • Kelainan Otak: Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kelainan struktur otak tertentu dengan perilaku agresif. • Genetika: Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam predisposisi seseorang terhadap perilaku kekerasan. Penting untuk menekankan bahwa memahami faktor-faktor yang mendasari pembunuhan tidak berarti membenarkan tindakan tersebut. Pembunuhan adalah kejahatan serius yang memiliki konsekuensi yang sangat buruk bagi korban dan keluarga mereka. Sekian dan terima kasih🙏

  • @syalwaayudiazafira-j4n
    @syalwaayudiazafira-j4n 10 днів тому

    Shalom, Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swastyastu, Namo Budhayya, dan Salam Kebajikan. Perkenalkan saya syalwa ayudia zafira dari kelas D kelompok 6 program studi Fisioterapi. Izin bertanya mengenai penyebab perilaku menyimpang kriminal pembunuhan Apa dampak psikologis yang dialami saksi atau pihak keluarga korban akibat kejadian ini?

    • @KhoirunNisa-x4s4m
      @KhoirunNisa-x4s4m 9 днів тому

      Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, baik terimakasih atas pertanyaan yang telah di berikan kepada kelompok kami. Perkenalkan saya Khoirun Nisa Dari kelompok 1 kelas B dengan NIM: 240306501045, untuk menjawab pertanyaan dari Saudari syalwa ayudia zafira , mengenai dampak psikologis bagi saksi dan keluarga korban dari kejadian kriminalitas pembunuhan Dampak Psikologis bagi Saksi dan Keluarga Korban 1. Trauma dan Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): Baik saksi maupun keluarga korban bisa mengalami trauma berat PTSD ditandai dengan kilas balik (flashback) kejadian, mimpi buruk, rasa takut berlebihan, dan kecemasan berkepanjangan. 2. Depresi: Kehilangan orang yang dicintai dengan cara tragis dapat memicu depresi, perasaan hampa, dan putus asa. 3. Rasa Bersalah: Saksi atau anggota keluarga mungkin merasa bersalah, meskipun mereka tidak terlibat secara langsung, berpikir bahwa mereka bisa mencegah tragedi itu. 4. Gangguan Kecemasan: Setelah peristiwa pembunuhan, rasa cemas dan ketidakpercayaan pada lingkungan sekitar sering kali meningkat. Keluarga korban atau saksi mungkin merasa takut akan keselamatan diri atau orang-orang di sekitarnya. 5. Kesulitan Hubungan Sosial: Trauma dan stres yang dialami bisa membuat saksi dan keluarga korban menarik diri dari kehidupan sosial atau mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan baru. Apakah penjelasan saya sudah cukup? Apabila masih terdapat pertanyaan yang kurang jelas, saudari dapat mengajukan pertanyaan kembali, Terimakasih, waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh 🙏🙏

  • @KelasC_AnjaniPutriPradnyadetha
    @KelasC_AnjaniPutriPradnyadetha 10 днів тому

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya dan Salam Kebajikan. Perkenalkan saya Anjani Putri Pradnyadetha dengan NIM 240306501024 dari kelompok 3 kelas C Prodi Fisioterapi . Izin bertanya bagaimana cara kita dapat mendeteksi tanda-tanda potensi kekerasan yang dapat berujung pada pembunuhan? Sekian pertanyaan dari saya, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏🏻

    • @KhoirunNisa-x4s4m
      @KhoirunNisa-x4s4m 9 днів тому

      Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, izin menjawab sebelum itu perkenalkan saya Khoirun Nisa dengan Nim 240306501045 dari kelas B kelompok 1 jadi cara kita dapat mendeteksi tanda-tanda potensi kekerasan yang dapat merujuk pada pembunuhan yaitu : 1. Perubahan perilaku secara drastis: Orang yang sebelumnya tenang mungkin tiba-tiba menjadi agresif, mudah marah, atau menunjukkan perubahan emosi yang tak stabil. Perubahan ini bisa jadi indikasi tekanan psikologis yang memicu perilaku kekerasan. 2. Riwayat kekerasan: Orang dengan sejarah kekerasan fisik atau emosional, baik terhadap pasangan, keluarga, atau hewan, lebih berpotensi untuk terlibat dalam kekerasan yang lebih parah, termasuk pembunuhan. 3. Ancaman eksplisit atau tersirat: Seseorang yang secara verbal mengancam akan melukai orang lain, atau mengutarakan keinginan untuk membunuh, meskipun tidak selalu bertindak langsung, adalah tanda peringatan serius. 4. Obsesif terhadap satu individu atau masalah: Kecenderungan untuk menjadi terlalu terobsesi dengan seseorang atau situasi tertentu (misalnya, mantan pasangan) dapat berujung pada kekerasan jika orang tersebut merasa tidak bisa mengendalikan situasi. 5. Kepemilikan atau akses terhadap senjata: Seseorang yang secara tiba-tiba mulai menunjukkan minat atau akses ke senjata api atau benda berbahaya lainnya tanpa alasan yang jelas, terutama jika disertai dengan perilaku agresif, bisa menjadi tanda bahaya. 6. Penggunaan narkoba atau alkohol berlebihan: Penyalahgunaan zat dapat memperburuk gangguan emosi dan perilaku, meningkatkan kemungkinan terjadinya tindakan kekerasan. 7. Kecenderungan mengisolasi diri: Orang yang menarik diri dari interaksi sosial, kehilangan minat pada kegiatan sehari-hari, atau merasa dunia menentangnya dapat menunjukkan tanda-tanda perilaku yang tidak stabil secara emosional. 8. Tanda-tanda gangguan mental yang tak ditangani: Gangguan mental seperti paranoia, skizofrenia, atau depresi berat yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan. 9. Stres ekstrem atau perasaan putus asa: Peristiwa besar dalam hidup seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, atau kematian orang yang dicintai dapat memicu emosi yang tidak stabil dan meningkatkan risiko tindakan kekerasan ekstrem. 10. Perilaku kontrol yang berlebihan: Dalam hubungan yang penuh kekerasan, pelaku sering menunjukkan tanda-tanda kontrol ekstrem, seperti cemburu berlebihan, manipulasi, atau pemantauan terus-menerus terhadap korban, yang dapat berujung pada tindakan kekerasan. Untuk mendeteksi dan mencegah kekerasan yang berpotensi berujung pada pembunuhan, sangat penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda ini sejak dini dan, jika memungkinkan, mencari bantuan dari pihak berwenang, konselor, atau psikolog untuk intervensi. Jadi apakah jawaban saya sudah jelas?