- 581
- 1 423 096
Lildafdammahkum
Indonesia
Приєднався 17 гру 2015
Wamenbud Giring Usulkan Kelenteng Cu An Kiong Lasem Jadi Cagar Budaya Nasional | @Lildaf
Wamenbud Giring Usulkan Kelenteng Cu An Kiong Lasem Jadi Cagar Budaya Nasional. Hal itu disampaikan Giring usai melakukan kunjungan ke Kelenteng Cu An Kiong pada Sabtu (25/1/2025).
Lasem merupakan kecamatan di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura) Kabupaten Rembang yang terkenal dengan julukan Tiongkok Kecil. Menurut sejarawan setempat, Exsan Ali Setyonugroho, permukiman warga Tionghoa di Lasem pertama kali berada di Desa Soditan.
Untuk diketahui, permukiman warga Tionghoa di Lasem berada di wilayah lima desa, yaitu Desa Soditan, Karangturi, Sumbergirang, Babagan, dan Gedongmulyo.
Exsan mengatakan, permukiman warga Tionghoa di Lasem awalnya di Desa Soditan. Tepatnya di sekitar lokasi Kelenteng Cu An Kiong, dekat Sungai Lasem yang dahulu menjadi pelabuhan bagi kapal-kapal dagang dari Cina.
"Asal muasalnya itu di Pereng, Soditan, atau timur Sungai Lasem. Itu permukiman orang Tionghoa, yang sekarang Kelenteng Cu An Kiong," kata Exsan, sejarawan muda asal Desa Dasun, Lasem, di Sabtu (14/1/2023) sore.
"Makanya Kelenteng Cu An Kiong itu banyak yang menyebut sebagai kelenteng tertua di Jawa, karena banyak penulis menyebut permukiman orang Tionghoa yang pertama ada di sana. Termasuk penulis Prawito juga menyebutkan begitu," imbuh Exsan.
Dalam buku 'Arsitektur Tradisional Tionghoa dan Perkembangan Kota' karya Prawito dituliskan bahwa pada awal abad ke-14 telah ada pemukiman orang Tionghoa di Pulau Jawa yang membentuk koloni kecil di pinggir pantai.
Prawito menyebutkan, orang Tionghoa mendarat pertama kali di sekitar pantai sebelah timur laut Jawa Tengah (Lasem) yang menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara pada masa itu.
Karena mereka datang menggunakan perahu kecil yang bergantung pada angin musim, akibatnya mereka harus menunggu angin utara untuk bisa kembali ke kampung halamannya.
Selama menunggu angin itulah sebagian warga Tionghoa pendatang itu terpikat pada perempuan setempat hingga menikah. Lambat laun terbentuklah permukiman orang Tionghoa yang disebut Pecinan, yang berdampingan dengan permukiman pribumi.
Setelah tahun 1740, menurut Exsan, permukiman warga Tionghoa di Lasem mengalami perluasan. Sebab, ada warga Tionghoa dari Batavia (Jakarta) yang menyelamatkan diri ke Lasem akibat tragedi pembantaian orang Tionghoa oleh Belanda.
"Setelah 1740, wilayah itu (permukiman warga Tionghoa di Soditan) melebar, karena kedatangan orang-orang Tionghoa dari Batavia. Mereka diterima baik oleh warga Lasem dan juga Pemerintahan Lasem waktu itu," ujar Sarjana Pendidikan Sejarah dari Unnes Semarang itu.
Orang Tionghoa dari Batavia itu mendiami wilayah pinggiran di sekitar Lasem. "Setelah Lasem benar-benar dikuasai Belanda, orang-orang Tionghoa ini kemudian dikelompokkan secara permukiman oleh orang Belanda," jelas Exsan.
Menurutnya, tujuan pengelompokan tersebut agar pihak Belanda lebih mudah mengawasi aktivitas warga Tionghoa.
"Mereka dikelompokkan di pusat kota dan permukimannya mungkin sampai sekarang. Jadi kenapa mereka awal ada di tepian Sungai Lasem, di Daerah Pereng atau Soditan, di dekat Kelenteng Cu An Kiong, karena mereka secara ekonomi berdagang," terang Exsan.
Mengenai persebaran wilayah permukiman warga Tionghoa juga diungkapkan oleh salah satu tokoh Tionghoa di Lasem, Rudi Hartono.
Rudi juga mengatakan bahwa perluasan wilayah tinggal orang Tionghoa di Lasem salah satunya akibat peristiwa pembantaian di Batavia oleh Belanda.
"Warga Tionghoa di Lasem mulai banyak dan meluas itu sekitar 1740, kaitannya kan itu pembantaian Tionghoa oleh VOC di Jakarta, Batavia. Ada yang ke Tangerang, ada yang ke Bali, dan ada yang ke Lasem," tutur Rudi saat ditemui detikJateng di rumahnya di Desa Karangturi.
Setelah warga Tionghoa yang bermukim di Lasem semakin banyak, Rudi berujar, muncul perdagangan candu dari kalangan saudagar Tionghoa di sekitar Lasem atau di Desa Soditan.
"Ada perdagangan candu itu yang banyak bermukim orang-orang Tionghoa yang berduit. Itu banyak di Soditan. Jadi rumah-rumah di Soditan itu termasuk kalangan-kalangan menengah ke atas. Itu menyebar ada yang di Sumbergirang, Babagan dan ada di Karangturi," jelas Rudi. (Sumber: detikcom)
#lasem #imlek #tionghoa #tiongkokkecil #rembang #jateng #wamenbudgiring #giringganesha
Lasem merupakan kecamatan di pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura) Kabupaten Rembang yang terkenal dengan julukan Tiongkok Kecil. Menurut sejarawan setempat, Exsan Ali Setyonugroho, permukiman warga Tionghoa di Lasem pertama kali berada di Desa Soditan.
Untuk diketahui, permukiman warga Tionghoa di Lasem berada di wilayah lima desa, yaitu Desa Soditan, Karangturi, Sumbergirang, Babagan, dan Gedongmulyo.
Exsan mengatakan, permukiman warga Tionghoa di Lasem awalnya di Desa Soditan. Tepatnya di sekitar lokasi Kelenteng Cu An Kiong, dekat Sungai Lasem yang dahulu menjadi pelabuhan bagi kapal-kapal dagang dari Cina.
"Asal muasalnya itu di Pereng, Soditan, atau timur Sungai Lasem. Itu permukiman orang Tionghoa, yang sekarang Kelenteng Cu An Kiong," kata Exsan, sejarawan muda asal Desa Dasun, Lasem, di Sabtu (14/1/2023) sore.
"Makanya Kelenteng Cu An Kiong itu banyak yang menyebut sebagai kelenteng tertua di Jawa, karena banyak penulis menyebut permukiman orang Tionghoa yang pertama ada di sana. Termasuk penulis Prawito juga menyebutkan begitu," imbuh Exsan.
Dalam buku 'Arsitektur Tradisional Tionghoa dan Perkembangan Kota' karya Prawito dituliskan bahwa pada awal abad ke-14 telah ada pemukiman orang Tionghoa di Pulau Jawa yang membentuk koloni kecil di pinggir pantai.
Prawito menyebutkan, orang Tionghoa mendarat pertama kali di sekitar pantai sebelah timur laut Jawa Tengah (Lasem) yang menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara pada masa itu.
Karena mereka datang menggunakan perahu kecil yang bergantung pada angin musim, akibatnya mereka harus menunggu angin utara untuk bisa kembali ke kampung halamannya.
Selama menunggu angin itulah sebagian warga Tionghoa pendatang itu terpikat pada perempuan setempat hingga menikah. Lambat laun terbentuklah permukiman orang Tionghoa yang disebut Pecinan, yang berdampingan dengan permukiman pribumi.
Setelah tahun 1740, menurut Exsan, permukiman warga Tionghoa di Lasem mengalami perluasan. Sebab, ada warga Tionghoa dari Batavia (Jakarta) yang menyelamatkan diri ke Lasem akibat tragedi pembantaian orang Tionghoa oleh Belanda.
"Setelah 1740, wilayah itu (permukiman warga Tionghoa di Soditan) melebar, karena kedatangan orang-orang Tionghoa dari Batavia. Mereka diterima baik oleh warga Lasem dan juga Pemerintahan Lasem waktu itu," ujar Sarjana Pendidikan Sejarah dari Unnes Semarang itu.
Orang Tionghoa dari Batavia itu mendiami wilayah pinggiran di sekitar Lasem. "Setelah Lasem benar-benar dikuasai Belanda, orang-orang Tionghoa ini kemudian dikelompokkan secara permukiman oleh orang Belanda," jelas Exsan.
Menurutnya, tujuan pengelompokan tersebut agar pihak Belanda lebih mudah mengawasi aktivitas warga Tionghoa.
"Mereka dikelompokkan di pusat kota dan permukimannya mungkin sampai sekarang. Jadi kenapa mereka awal ada di tepian Sungai Lasem, di Daerah Pereng atau Soditan, di dekat Kelenteng Cu An Kiong, karena mereka secara ekonomi berdagang," terang Exsan.
Mengenai persebaran wilayah permukiman warga Tionghoa juga diungkapkan oleh salah satu tokoh Tionghoa di Lasem, Rudi Hartono.
Rudi juga mengatakan bahwa perluasan wilayah tinggal orang Tionghoa di Lasem salah satunya akibat peristiwa pembantaian di Batavia oleh Belanda.
"Warga Tionghoa di Lasem mulai banyak dan meluas itu sekitar 1740, kaitannya kan itu pembantaian Tionghoa oleh VOC di Jakarta, Batavia. Ada yang ke Tangerang, ada yang ke Bali, dan ada yang ke Lasem," tutur Rudi saat ditemui detikJateng di rumahnya di Desa Karangturi.
Setelah warga Tionghoa yang bermukim di Lasem semakin banyak, Rudi berujar, muncul perdagangan candu dari kalangan saudagar Tionghoa di sekitar Lasem atau di Desa Soditan.
"Ada perdagangan candu itu yang banyak bermukim orang-orang Tionghoa yang berduit. Itu banyak di Soditan. Jadi rumah-rumah di Soditan itu termasuk kalangan-kalangan menengah ke atas. Itu menyebar ada yang di Sumbergirang, Babagan dan ada di Karangturi," jelas Rudi. (Sumber: detikcom)
#lasem #imlek #tionghoa #tiongkokkecil #rembang #jateng #wamenbudgiring #giringganesha
Переглядів: 64
Відео
Tilawah Merdu Menyentuh Hati | @Lildaf
Переглядів 6714 днів тому
Tilawah menyentuh hati nan merdu Ustaz Susilo. #tilawahquran #qori #qoriinternasional #muammarza #qorimerdu
Qori Suara Merdu dan Menyentuh Hati | @Lildaf
Переглядів 7814 днів тому
#tilawahquran #qori #qoriinternasional #qorimerdu
TERBARU! AKSI NING INAYAH PUTRI GUS DUR | @Lildaf
Переглядів 28121 день тому
Inayah Wahid atau Ning Inayah salah satu putri Gus Dur saat tampil memberikan sambutan denga gaya khasnya saat Haul Gus Dur. #inayahwahid #gusdur #gusdurian #haulgusdur
SURGANYA PANTAI DI REMBANG, PASIR PUTIH WATES | @Lildaf
Переглядів 12728 днів тому
Destinasi Wisata Pantai Pasir Putih Wates Rembang Jawa Tengah. #pantai #panturarembang #jawatengah #kaliori
Menelusuri Sudut Kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Surakarta | @Lildaf
Переглядів 159Місяць тому
#solo #masjidrayasheikhzayedsolo #surakarta #pangeranarab
GEGER MLB NU, GUS IPUL ANGKAT BICARA | @Lildaf
Переглядів 457Місяць тому
#pbnu #gusipul #gusyahya #yahyacholilstaquf #nahdlatululama #rembang #jatengterkini
Roasting Pedas Putri Gus Dur Ning Inayah Wahid | @Lildaf
Переглядів 8 тис.Місяць тому
Roasting Pedas Putri Gus Dur Ning Inayah Wahid | @Lildaf
Perahunya Ditemukan Berlayar Sendiri, Nelayan Rembang Hilang di Laut | @Lildaf
Переглядів 37Місяць тому
Perahunya Ditemukan Berlayar Sendiri, Nelayan Rembang Hilang di Laut | @Lildaf
Menelusuri Jejak Bekas Ndalem-Pesantren Sunan Bonang di Lasem | @Lildaf
Переглядів 230Місяць тому
Menelusuri Jejak Bekas Ndalem-Pesantren Sunan Bonang di Lasem | @Lildaf
Gus Mus Beri Pesan Mendalan Usai Gaduh Gus Miftah Olok-olok Pedagang Es Teh | @Lildaf
Переглядів 245Місяць тому
Gus Mus Beri Pesan Mendalan Usai Gaduh Gus Miftah Olok-olok Pedagang Es Teh | @Lildaf
Trailer Ringsek Parah Tergencet Besi 52 Ton di Laka Pantura Rembang | @Lildaf
Переглядів 384Місяць тому
Trailer Ringsek Parah Tergencet Besi 52 Ton di Laka Pantura Rembang | @Lildaf
Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Saat di Rumah Gus Mus | @Lildaf
Переглядів 8 тис.Місяць тому
Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Saat di Rumah Gus Mus | @Lildaf
Detik-detik Kemenangan Luthfi-Yasin di TPS Rumah Gus Yasin | @Lildaf
Переглядів 230Місяць тому
Detik-detik Kemenangan Luthfi-Yasin di TPS Rumah Gus Yasin | @Lildaf
Full Momen Gus Yasin dan Istri Nyoblos di Rembang
Переглядів 3,5 тис.2 місяці тому
Full Momen Gus Yasin dan Istri Nyoblos di Rembang
Sejumlah Kiai NU Jateng Temui Jokowi, Begini Kata Ketum PBNU Gus Yahya | @Lildaf
Переглядів 1,4 тис.2 місяці тому
Sejumlah Kiai NU Jateng Temui Jokowi, Begini Kata Ketum PBNU Gus Yahya | @Lildaf
Ketum PBNU Gus Yahya Pesan Begini Soal Pilkada Serentak 2024 | @Lildaf
Переглядів 5422 місяці тому
Ketum PBNU Gus Yahya Pesan Begini Soal Pilkada Serentak 2024 | @Lildaf
Ning Inayah Wahid Putri Gus Dur yang Dikenal ‘Nyeleneh’ | @Lildaf
Переглядів 34 тис.2 місяці тому
Ning Inayah Wahid Putri Gus Dur yang Dikenal ‘Nyeleneh’ | @Lildaf
Geger Warga Blora dan Perusahaan Asing di Rembang | @Lildaf
Переглядів 1,3 тис.2 місяці тому
Geger Warga Blora dan Perusahaan Asing di Rembang | @Lildaf
Gus Mus Sampai Dikira Salah Kutip Ayat Alquran | @Lildaf
Переглядів 3,4 тис.2 місяці тому
Gus Mus Sampai Dikira Salah Kutip Ayat Alquran | @Lildaf
Dear Warga Jatim, Dengarkan Pesan Gus Mus Ini | @Lildaf
Переглядів 7 тис.2 місяці тому
Dear Warga Jatim, Dengarkan Pesan Gus Mus Ini | @Lildaf
Gus Mus Didatangi Sejumlah Ilmuwan Luar
Переглядів 9292 місяці тому
Gus Mus Didatangi Sejumlah Ilmuwan Luar
Merdunya Qori’ Suara Sayid Zulfikar | @Lildaf
Переглядів 842 місяці тому
Merdunya Qori’ Suara Sayid Zulfikar | @Lildaf
Gus Baha Disungkemi Sujiwo Tedjo | @Lildaf
Переглядів 2,9 тис.2 місяці тому
Gus Baha Disungkemi Sujiwo Tedjo | @Lildaf
Nostalgia Jalur Candu-Rempah, Tonggak Sejarah Peradaban Maritim Nusantara | @Lildaf
Переглядів 1712 місяці тому
Nostalgia Jalur Candu-Rempah, Tonggak Sejarah Peradaban Maritim Nusantara | @Lildaf
Gus Mus Cerita Sosok Mbah Moen, Kiai Berpengaruh dan Disegani | @Lildaf
Переглядів 1,1 тис.2 місяці тому
Gus Mus Cerita Sosok Mbah Moen, Kiai Berpengaruh dan Disegani | @Lildaf
Puisi Gus Mus Digubah Jadi Lagu Indah Sekali | @Lildaf
Переглядів 1,6 тис.2 місяці тому
Puisi Gus Mus Digubah Jadi Lagu Indah Sekali | @Lildaf
Gus Mus Cerita Tentang Penyair-Penyair Arab | @Lildaf
Переглядів 5143 місяці тому
Gus Mus Cerita Tentang Penyair-Penyair Arab | @Lildaf
Sosok “Singa Podium” di Mata Gus Mus | @Lildaf
Переглядів 1,9 тис.3 місяці тому
Sosok “Singa Podium” di Mata Gus Mus | @Lildaf
Gus Kautsar-Gus Miftah Saling “Roasting” | @Lildaf
Переглядів 20 тис.3 місяці тому
Gus Kautsar-Gus Miftah Saling “Roasting” | @Lildaf
Selamat idul Fitri nurani selamat ini tidak berpikir dg jernih ,
Subhanallah Sholallah Alaa Sayyidina Muhammad Semoga sehat selalu gus Mus dan keluarganya. Aamiin ya Rabb 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Semoga beliau diparingi panjang umur dan barokah.. aamiin
Aminnn ya Allah… 🤲🏻🤲🏻
Allah...
🙏🏻🙏🏻🇮🇩
Maaf ya, lebih gagah ini.
🙏🏻🙏🏻🇮🇩🇮🇩
Adem yai🙏
🙏🏻🫡🇮🇩🇮🇩
Shihah afiyyah Gus Mus yuswo barokah untuk NKRI DAN NU
Aminnn ya Allah…
Semoga mbah yai selalu di berikan kesehatan 🤲 serta senantiasa memberikan Nasihat pencerahan untuk umat ❤
Allahumma Amin… 🤲🏻🙏🏻🇮🇩
Allahummagfirlana walahu
Suwun Kang… 🤲🏻🙏🏻🇮🇩
Apik
Terimakasih Om… 🙏🏻🇮🇩🇮🇩
Sehat selalu mbh yaiiii❤❤❤❤
Aminnn ya Allah…🤲🏻🙏🏻🇮🇩
Assalamu'alaikum warahmatullahi wb smga Gus Mus di beri panjang nyuswo barokah Aamiin Allohomma Aamiin yamujibassailin yrb 🤲🤲🤲❤️❤️❤️
Wa’alaikumsalam alLahumma aminnn… 🙏🏻🙏🏻🤲🏻
Gus dan habib. Sama-sama pak
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Yai qoyyum kyai alim alamah panutan
🙏🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Inayah ini mencoba meniru gaya gusdur yg nyeleneh, bedanya kalau gus dur gayanya alami, tapi kalau inayah gayanya di setting, kami paham betul, anak" gus dur bukanlah gus dur
🇮🇩🇮🇩
Inayah ini mencoba meniru gaya gus dur, dengan penampilan aneh, tapi kami paham betul kalau anak" gus dur bukanlah gus dur
🇮🇩🇮🇩
Sehat selalu Yai..
🤲🏻🤲🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Video lama klu 5 hari lalu bukan yg ini
Iya betul Kang…
Terserah, tak ada niat
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Hebat ., Mbak inaya wakil rakyat sejat...amiin.🎉😮❤
Terimakasih Kak… 🙏🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩
tetep nderek Pusat PBNU jelas enake
Terimakasih kang… 🙏🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Kami warga NU kultural akar rumput mendukung penuh digelarnya MLB NU ..
👌🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Banjir rob di Jln Raya Sayung
🫡🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Pandangan hidupnya jelas islam moderat,
Terimakasih apresiasinya Kang 🙏🏻🫡🇮🇩🇮🇩
ini dimana ya tempatnya? kok mirip di sampokong. tapi heranya kalo di sampokong saya heran kenapa saya ga dengar ada acaranya
Iya benar di Sam Poo Kong - Semarang. Acara sudah berlangsung 5/6 tahun yg lalu…
Gus mus semoga sehat selalu dan panjang umur d jauhkan dr segala mara bahaya
Amin ya Allah… 🤲🏻🙏🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Kok drenges AE yo😂😀 kyak ada yg lucu tp gak tau apa hehheheh😂😂
Memang sedang ger-geran Kang…
🙏🤝🤲🤲🤲
🙏🏻🫡🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Tandane Omah omah Berkah 1.Podo Taat agamae . 2. Poda cocok atine .. 3. Podo Jogo Lesane. 4. Podo cocok nyambut gawene. 5. Podo saling mendoakan antara suami istri . . . . امبن اللهم امين والحمدالله رب العالمين
🙏🏻🙏🏻🫡🇮🇩
Tandane Omah omah Berkah 1.Podo Taat agamae . 2. Poda cocok atine .. 3. Podo Jogo Lesane. 4. Podo cocok nyambut gawene. 5. امبن اللهم امين والحمدالله رب العالمين
Tandane Omah omah Berkah 1.Podo Taat agamae . 2. Poda cocok atine .. 3. Podo Jogo Lesane. 4. Podo cocok nyambut gawene. 5.
Kok gak pake kerudung niing inayah putri gusdur
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Yang penting tidak jadi jongos penghianat
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Sehat dan Baroqah selalu buat Gus Mus dan Keluarga 🤲🙏🙏
Aminnn, terimakasih….
Ning akhir jaman
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Ya Ndak MIRIP SAMA SEKALI
🫡🇮🇩🇮🇩🇮🇩
KLO tentang pilkada saya tidak kiai2 nan,
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Jangan mencela gus Kautsar.. Beliau KH seribu fatwa.. Ke ilmuaan ny tinggi kykny gus miftah jarang haul
Terimakasih Kang @apepdedi8768… 🫡🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Alhamdulillah yaa Alloh
MaturNuwun Kang…
Memperbaiki hati itu sulit.bejo2ne wong di wenei eling Tor di wenei kekuatan
Suwun Kang…
Maka dari itu mns byk klbhn .trjlh kesombongan.siapapun orgnya
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
i love gus mus
Terimakasih Kang…
Yg mirip Gus Igdam justru sonhaji yg lgi firal...coba amati...😅😅😅
😬😬🫡🙏🏻🇮🇩🇮🇩 iya juga Kang…
Subhanallah...Dalem banget makna puisinya mbah yai...sallallahu ala muhammad wa'alihi wasohbih ajmain..
🙏🏻🫡🇮🇩 Terimakasih Kang…
Panjang umur kh Mustofa Bisri barokah ilmu nipun aamiin
Aminnn, terimakasih Kang… 🫡🇮🇩🇮🇩
kiyai dwi pangga tutur tinular
🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Vidio gus ravi mas Beliau menurut saya yang paling mirip dean abah
Siap, terimakasih…
Keren polisi sowan Kyai.,.
🙏🏻🫡🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Akhlak yg bagus semoga sehat selalu
Alhamdulillah terima kasih…🫡🙏🏻🇮🇩
APPUN ITU KAPOLDA BGTU SOPAN DAN PNUH TATAKRAMA..SMG BERKAH POLDA JATENG
Terimakasih apresiasinya 🙏🏻🙏🏻🫡🇮🇩