- 10
- 149 791
satria Wisana27
Indonesia
Приєднався 22 січ 2014
Dancer mostly love of makeup
Tari Legong Kuntir
Tari Legong Kuntir merupakan salah satu jenis tari klasik yang tetap bersumber pada pakem-pakem Palegongan yang telah lama tercipta di Bali. Sumber ceritanya berasal dari mitologi Hindu yang mengisahkan tentang perebutan Cupu Manik oleh Subali dan Sugriwa yang berujung pada berubahnya wujud Subali dan Sugriwa menjadi kera. Tarian ini dibawakan oleh dua orang penari wanita tanpa adanya peran Condong seperti yang biasa kita jumpai dalam pementasan tari Legong Keraton Lasem.
Tari Legong Kuntir direkonstruksi ulang pada tahun 1974-1975 dalam seminar yang diadakan oleh PPSW Budaya Denpasar. Seminar tersebut membahas tentang Legong Kuntir dan Legong Jobog yang ketika itu ibu Ni Ketut Arini merupakan salah satu peserta yang ikut berpartisipasi dalam pembentukan Legong Kuntir dan Jobog. Dalam pementasannya tari Legong Kuntir memiliki struktur tari yang lengkap. Struktur tari Legong Kuntir berdasarkan wawancara dengan Ni Ketut Arini (wawancara 28 Oktober 2020) dan Ibu Ni Rai Sariadi (20 Oktober 2020) beliau mengatakan ada 7 struktur yaitu (1) Pengawit; (2) Pengawak; (3) Gegaboran/Pengecet/Angkat-Angkatan; (4) Pengetog; (5) Pesiat ; (6) Tetangisan ; (7) Pekaad. Struktur tari dibagi perbabak sesuai pakem tari Legong yang asli sesuai cerita yang dibawakan.
Fungsi Tari Legong Kuntir
Tari Legong Kuntir berfungsi sebagai tari hiburan profan atau Balih-Balihan, hal ini terdapat dalam konsep pementasannya yang menonjolkan sisi profan atau hiburan estetis, meskipun dalam masyarakat Bali tari Legong dilestarikan dengan memasukan unsur sakral ke dalam pementasannya, Legong pada dasarnya adalah bentuk pementasan yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja hampir tanpa ikatan waktu tertentu (Dibia, 2012:4).
Iringan
Iringan tari merupakan sebuah musik instrumental yang mengiringi sebuah bentuk tari. Sesuai pengertian Legong yang terdapat pada buku PPSW Bali (1974-1975) Legong terdiri dari dua akar kata yaitu Leg yang artinya gerakan yang lemah gemulai dan, Gong yang mengacu pada musik pengiring tari, dapat diartikan Legong merupakan sebuah tari yang terikat dengan aksentuasi Iringan atau musik pengiring. Tari Legong pada awalnya diiringi menggunakan Gong Semar Pegulingan 7 nada sebagai salah satu instrumen turunan langsung dari gamelan Gambuh, yang juga merupakan cikal bakal dari gerak-gerak Legong. Namun setelah kemunculan Gong Semar Pegulingan, lalu diciptakan pula gamelan Palegongan 5 nada sebagai salah satu instrumen yang terpengaruh dari gamelan Semar Pegulingan, sehingga gamelan Palegongan sering disebut Gong Semar Pegulingan 5 nada (Bandem, 1975: 6). Gamelan Pelegongan terdiri dari beberapa instrumen yaitu: Gender Rambat 2 Tungguh, Gender Barangan 2 Tungguh, Gangsa Gantung 2 Tungguh, Gangsa Jongkok 2 Tungguh, Kantilan Gantung 2 Tungguh, Kantilan Jongkok 2 Tungguh, Jublag 2 Tungguh, Jegogan 2 Tungguh, Gong 1 buah, Ceng-Ceng Ricik 1 Pangkon, Kendang sepasang Lanang-Wadon, Gentorang 1 buah, Suling 4 buah, Kajar Trenteng 1 buah. Iringan tari Legong Kuntir merupakan hasil rekonstruksi dari beberapa empu Legong pada tahun 1974-1975 yaitu, I Wayan Lotring, I Wayan Sinti, dll. Pada video pembelajran ini digunakan musik pengiring berbentuk MP3 yang merupakan hasil rekaman tari Legong Kuntir pada tahun 1975 oleh SMKI Denpasar (saat ini SMK Negeri 3 Sukawati).
Penari
Ida Ayu Triana Titania Manuaba, S.Sn
Putu Devia maharani
Tata Rias
Ni Nyoman Sri Wiriyanti, S.Sn
Kostum
Tantra Dewata Sanggar
Editor Video dan cam
I Gusti Made Sentana Putra, S.Tr.Sn
Tari Legong Kuntir direkonstruksi ulang pada tahun 1974-1975 dalam seminar yang diadakan oleh PPSW Budaya Denpasar. Seminar tersebut membahas tentang Legong Kuntir dan Legong Jobog yang ketika itu ibu Ni Ketut Arini merupakan salah satu peserta yang ikut berpartisipasi dalam pembentukan Legong Kuntir dan Jobog. Dalam pementasannya tari Legong Kuntir memiliki struktur tari yang lengkap. Struktur tari Legong Kuntir berdasarkan wawancara dengan Ni Ketut Arini (wawancara 28 Oktober 2020) dan Ibu Ni Rai Sariadi (20 Oktober 2020) beliau mengatakan ada 7 struktur yaitu (1) Pengawit; (2) Pengawak; (3) Gegaboran/Pengecet/Angkat-Angkatan; (4) Pengetog; (5) Pesiat ; (6) Tetangisan ; (7) Pekaad. Struktur tari dibagi perbabak sesuai pakem tari Legong yang asli sesuai cerita yang dibawakan.
Fungsi Tari Legong Kuntir
Tari Legong Kuntir berfungsi sebagai tari hiburan profan atau Balih-Balihan, hal ini terdapat dalam konsep pementasannya yang menonjolkan sisi profan atau hiburan estetis, meskipun dalam masyarakat Bali tari Legong dilestarikan dengan memasukan unsur sakral ke dalam pementasannya, Legong pada dasarnya adalah bentuk pementasan yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja hampir tanpa ikatan waktu tertentu (Dibia, 2012:4).
Iringan
Iringan tari merupakan sebuah musik instrumental yang mengiringi sebuah bentuk tari. Sesuai pengertian Legong yang terdapat pada buku PPSW Bali (1974-1975) Legong terdiri dari dua akar kata yaitu Leg yang artinya gerakan yang lemah gemulai dan, Gong yang mengacu pada musik pengiring tari, dapat diartikan Legong merupakan sebuah tari yang terikat dengan aksentuasi Iringan atau musik pengiring. Tari Legong pada awalnya diiringi menggunakan Gong Semar Pegulingan 7 nada sebagai salah satu instrumen turunan langsung dari gamelan Gambuh, yang juga merupakan cikal bakal dari gerak-gerak Legong. Namun setelah kemunculan Gong Semar Pegulingan, lalu diciptakan pula gamelan Palegongan 5 nada sebagai salah satu instrumen yang terpengaruh dari gamelan Semar Pegulingan, sehingga gamelan Palegongan sering disebut Gong Semar Pegulingan 5 nada (Bandem, 1975: 6). Gamelan Pelegongan terdiri dari beberapa instrumen yaitu: Gender Rambat 2 Tungguh, Gender Barangan 2 Tungguh, Gangsa Gantung 2 Tungguh, Gangsa Jongkok 2 Tungguh, Kantilan Gantung 2 Tungguh, Kantilan Jongkok 2 Tungguh, Jublag 2 Tungguh, Jegogan 2 Tungguh, Gong 1 buah, Ceng-Ceng Ricik 1 Pangkon, Kendang sepasang Lanang-Wadon, Gentorang 1 buah, Suling 4 buah, Kajar Trenteng 1 buah. Iringan tari Legong Kuntir merupakan hasil rekonstruksi dari beberapa empu Legong pada tahun 1974-1975 yaitu, I Wayan Lotring, I Wayan Sinti, dll. Pada video pembelajran ini digunakan musik pengiring berbentuk MP3 yang merupakan hasil rekaman tari Legong Kuntir pada tahun 1975 oleh SMKI Denpasar (saat ini SMK Negeri 3 Sukawati).
Penari
Ida Ayu Triana Titania Manuaba, S.Sn
Putu Devia maharani
Tata Rias
Ni Nyoman Sri Wiriyanti, S.Sn
Kostum
Tantra Dewata Sanggar
Editor Video dan cam
I Gusti Made Sentana Putra, S.Tr.Sn
Переглядів: 12 911
Відео
Video Pembelajaran - Tata Rias dan Kostum Tari Rejang Pakuluh
Переглядів 20 тис.4 роки тому
Video pembelajaran tari rejang pakuluh Produksi mahasiswa pendidikan seni pertunjukan 2017 Kelas B Produksi Pesiper'17 X Aptumi production
Video pembelajaran - Tari Rejang Pakuluh
Переглядів 17 тис.4 роки тому
Produksi Mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan 2017 Kelas B Pesiper'17 X Aptumi Production
Projek Akhir KKN ISI DENPASAR 2020, Pelatihan Tari Selat Segara, Desa Rama Gunawan, Lampung Tengah
Переглядів 6504 роки тому
Sebelum menonton harap baca desclaimer yang saya cantumkan dalam video Nama : I Made Bagus Satria Wisana NIM 201709049 Prodi: Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas : Seni Pertunjukan Dosen Pembimbing Lapangan Anis Rahajo, S.Sn, M.Sn., Kelompok 38 Lokasi rekaman : pura jagat karana, desa rama dewa, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung
Tabuh Kreasi KAMA REKA oleh Erik Hendrawan
Переглядів 7696 років тому
tabuh ini terinspirasi dari kisah nyata tentang sukla dan suwandita yang bertemu dan menghasilkan manik yaitu bayi dalam rahim seorang ibu.
Tari Kreasi Semara Adiguna
Переглядів 59 тис.10 років тому
Tari Kebesara SMKN3Sukawati (kokar) pencipta : I Kadek Sumariyasa