Відео

Terima kasih pak Bono, insyaallah ilmunya bermanfaat bagi saya pak, sukses selalu pak 🙏🏻

Sangat bermanfaat, semoga selalu bermanfaat ke semua orang

SUBHANALLAH. BERKAH MANFAAT BICOSH FISHUM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2024. AMIN

😊😊

🎉🎉

Bu, kalau teori dari lazarus dan folkman dalam bukunya mengenai pengertian coping yang mana Bu?

Terimakasih kawan² semua, semoga keadilan anak kami segera bisa didapatkan. Aamiin

Aku dulu sering sholat di UIN SUKA, di masjid nya. Kenangan yg indah. Sblm di bangun megah oleh IRAN pasca gempa 2006. Dulu terbuka utk semua orang, skrg pagernya kayak pager penjara, ngeri, susah akses masuk. UIN SUKA jadi eksklusif.

Fishuuuuuum!

terima kasih bu rita atas penjelasnnya. saya mahasiswi uny dan sangat terbantu dengan video pembelajaran ini. semoga bu rita bisa semakin sering membagikan ilmu ilmunya di channel ini. aamiin

Baik siapp terimakasih ilmunya🤩🙏🏻

Trimakasih pak bono, ilmunya bermanfaat sekali bagi saya dan teman-teman semuaaa😊🙏

alhamdulillah terima kasih ilmunya pak🙏🏻

kulon progo hadir pakkk

Terimakasih pak atas ilmunya, semoga bermanfaat dan barokah bagi saya dan semuanyaaa😊🙏

Nderek nyimak 🙏🙏🙏

keren

Makasihhh banyak atas ilmunya bapakk✨✨✨

Keren bgt pakk😍🤩🤩🤩🤩🤩🤩

keren bgt pakkk, semoga sukses slaluu

Nomor kontaknya boleh

sangat bermanfaat

Sukses slalu fishumKu

քʀօʍօֆʍ

SUBHANALLAH. BARAKALLAH. Good Luck and God Bless AICOSH 2022. 😍👍

Suksessss Kalijagamuda 💪💪

mantap pak Biji,, sosiolog muda

Sayang bgt microphonenya mati

Terima kasih, Sangat bermanfaat🙏👍👍👍

🤗🤗🤗. Minal aidin walfaizin mohon maaf lahir dan. batin, dari Arif untuk keluarga besar Fishum

Son unos XX18LIKE.Uno de los mejoresn conciertos Mañas no 4 se l 💯💞😍

Dedy Tri Wicaksono_20107020056 Al-Umran: Eksistensi dan Penopangnya Al-Umran diartikan sebagai sebuah peradaban, organisasi masyarakat atau kelompok sosial. Dalam konteks masyarakat, Al-Umran ini sangat diperlukan karena manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain dan memiliki sifat politis. Maka dari itu Al-Umran ini merupakan sebuah keharusan. Hal ini sejalan dengan pendapat Ibnu Khaldun, bahwa tanpa adanya Al-Umran ini eksistensi manusia tidak akan sempurna. Selain itu Al-Umran ini merupakan sebuah sunatullah. Dimana dalam Al-Umran (peradaban) ini dibutuhkan sosok pemimpin yang bertujuan untuk mengatur masyarakat. Adapun syarat menjadi pemimpin yaitu berasal dari kelompoknya sendiri dan mempunyai kekuatan lebih dibandingkan yang lainnya atau disebut dengan (Mulk). Menurut Ibnu Khaldun, Al-Mulk disebut sebagai kekuasaan, kedaulatan, dan otoritas. Al-Mulk ini bisa dipahami sebagai suatu kemampuan dan kewibawaan yang bisa membuat orang lain mematuhi peraturan yang ada. Fungsi dari Al-Mulk ini untuk memenuhi kebutuhan fitrah manusia. Adapun aspek-aspek dalam Al-Mulk diantaranya kekuasaan merupakan watak khusus manusia, dan masyarakat dapat menegakkan eksistensinya sendiri dengan peradaban. Disini manusia menegakkan eksistensinya sendiri melalui peraturan dan ashobiyah. Mulk dan ashobiyah ini sebagai kekuatan dalam kelompok sosial dan definisi dari ashobiyah ini tergantung pada konteks yang sedang dibahas. Maka dari itu Mulk dan Ashobiyah ini memiliki keterkaitan dan saling mendukung satu sama lain.

Aida Marisa Boru Regar_20107020078 Al umran didefinisikan sebagai peradaban atau organisasi masyarakat atau kelompok sosial Nah itu Gordon menggunakan istilah alumni ni pertama kalinya berangkat dari falsafah manusia sebagai homo socius dan sifatnya yang politis Karena manusia ini adalah sosok yang tidak bisa hidup tanpa orang lain dan dia memiliki sifat politis Maka Ia membutuhkan organisasi masyarakat atau alumni atau biasa kita sebut dengan peradaban nah oleh karenanya all Imron keberadaan alumni Ini adalah sebuah keharusan kata Ibnu kholdun tanpa adanya alumni ya eksistensi manusia tidak akan sempurna Jadi bagaimana seseorang akan berinteraksi dan memenuhi kebutuhan hidupnya kalau dia tidak punya organisasi masyarakat, kholdun disisi lain juga menegaskan berkenaan dengan argumentasinya ini ya bahwa alumni itu adalah sunatullah atau kehendak Allah yang rileks dengan Ratu Juan Allah ketika ingin menciptakan manusia ya jadi manusia diminta untuk memakmurkan dunia dan menjadi pemimpin.

Linda Amelia Khoirullatifah_20107020050. al umran didefinisikan dengan peradaban atau organisasi masyarakat kelompok sosial. ibnu khaldun menggunakan istilah al umran ini pertama kalinya berangkat dari falsafah manusia sebagaimana homosocius dan sifatnya yang politis. karena manusia itu adalah sosok yang tidak bisa hidup tanpa orang lain dan manusia memiliki sifat yang politis maka dari itu ia membutuhkan organisasi masyarakat itu yang biasa kita sebut dengan peradaban. oleh karenanya keberadaan al umran menjadi sebuah keharusan. kata ibnu khaldun tanpa adanya al umran eksistensi manusia tidak akan sempurna, jadi bagaimana seseorang itu akan berinteraksi, akan memenuhi kebutuhan hidupnya kalau dia tidak punya organisasi masyarakat. ibnu khaldun juga menegaskan mengenai argumentasi nya ini bahwa al umran adalah sunatullah atau kehendak dari allah swt. manusia diminta untuk menjadi pemimpin di masyarakatnya.

Al-Umran Eksistensi dan penopangnya. Al-Umran didefinisikan sebagai peradaban, organisasi sosial atau kelompok sosial. Ibn Khaldun menggunakan istilah Al-Umran berangkat dari falsafah manusia sebagai homososius yang bersifat politis. Ibn Khaldun mengatakan bahwa Al-Umran merupakan sebuah keharusan untuk menyempurnakan eksistensi manusia. Ibnu Khaldun menegaskan lagi bahwa Al-Umran merupakan sunatullah yang related dengan tujuan Allah dalam menciptakan manusia. Al- Umran atau organisasi masyarakat membutuhkan seorang pemimpin untuk melaksanakan kewibawaan dan memelihara masyarakat. Ibnu Khaldun mengatakan pemimpin merupakan suatu keniscayaan dalam organisasi masyarakat. Tanpa adanya sosok pemimpin maka manusia akan berjalan masing-masing tidak ada kerjasama yang akhirnya melemah serta mudah dikuasai oleh kelompok lainnya. Sedangkan pemimpin seharusnya berasal dari kelompokny sendiri yang dapat disebut sebagai Al-Mulk. Al-Mulk didefinisikan sebagai kekuasaan atau kedaulatan. Al-Mulk dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ibn Khaldun mendefinisikannya sebagai kewibawaan seorang pemimpin. Al-Mulk dan Ashobiyyah merupakan kekuatan dalam sebuah kelompok sosial. 2 aspek tersebut menjadi salah satu peran penting untuk sebuah peradaban Bagus Dwi Wahyu Romadhan_20107020049

Naffisa Nurlalita Danastri 20107020048 Al Umron atau sering disebut peradaban ini diartikina sebagai keharusan yang mana tanpa Al Umron eksistensi manusia tidak sempurna. Ibn Khaldun menegaskan bahwa manusia diciptakan untuk memakmurkan dunia dan menjadikan pemimpin di masyarakat. Manusia sendiri ialah makhluk yag tidak bisa hidup sendiri, mereka sejatinya sangat membutuhkan bantuan orang lain atau disebut makhluk sosial. Maka dari itulah Al Umron ini dijadikan sebagai suatu keharusan yang ada disekitar manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar, alat/sarana untuk bekerja sama dan untuk menghadapi segala tantangan hidup yang ada. Dalam konsep Al Mulk yang diutarakan oleh ibn Khaldun bahwa manusia ialah watak khusus Yang ada pada manusia dan masyarakat dapat menegaskan adanya peradaban serta peraturan dan Ashobiyah yang keduanya memiliki kekuatan dalam kelompok sosial

Muhammad Raihan Vibhifauzi (20107020064) Sosiologi Ibn Khaldun: Al-Umran Eksistensi dan Penopangnya Al-Umran diartikan sebagai peradaban atau organisasi masyarakat atau kelompk sosial. Berawal dari falsafah manusia sebagai homososius dan sifatnya yang politis karena manusia adalah sosok yang tidak bisa hidup tanpa orang lain dan memiliki sifat politis maka ia membutuhkan organisasi kemasyarakatan (Peradaban). Keberadaan dari Al-Umran adalah sebuah keharusan, tanpanya keberadaannya tidak sempurna. Ibnu Khaldun menegaskan bahwa Al-Umran juga "Sunatullah". ALLAH berkeinginan memakmurkan bumi oleh mereka semua dan memberi khilafahnya hanya kepada mereka. Manusia membutuhkan peradaban antara lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya manusia memerlukan alat guna berkerjasama, contoh alat ekonomi, alat produksi Alat alat ini digunakan untuk mengahadapi tantangan hidup . Dalam konteks peradaban kelompok sosial atau organisasi masyarakat tidak bersifat tunggal yang maknanya bahwa terdapat berbagai macam organisasi sosial. Menurut Ibnu Khaldun, Al-Mulk adalah kekuasaan, kedaulatan, dan otoritas. Al-Mulk berfungsi dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan fitrah manusia. Kepemimpinan dan kewibawaan adalah dua hal yang berbeda, kemampuan pemimpin dalam menarik simpati tidak semua bisa. Tanpa peraturan masyarakat akan berjalan tidak teratur. Peraturan tanpa adanya ashobiyah itu tidak akan berjalan. Mulk dan Ashobiyah adalah dua kekuatan dalam kelompok sosial. Definisi Ashobiyah tergantung dalam konteksnya.

Ananda Aulia Fitriana_20107020057. *Al-Umran: Eksistensi dan Penopangnya* Al-Umran berarti peradaban atau organisasi masyarakat. Istilah Al-Umran berangkat dari falsafah manusia sebagai homososius dan sifat politisnya. Ibnu Khaldun berpendapat bahwa tanpa adanya Al-Umran eksistensi manusia tidak akan sempurna. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan Al-Umran atau organisasi masyarakat dibutuhkan untuk melengkapi kehidupan manusia. Selain itu, Ibnu Khaldun mengatakan bahwa Al-Umran merupakan Sunatullah yang relate dengan tujuan Allah ketika menciptakan manusia. Manusia diperintahkan untuk mensejahterakan dunia dan menjadi pemimpin dalam masyarakat. Al-Umran dibutuhkan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makan, minum, beinteraksi; sebagai sarana untuk bekerjasama; dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Al-Umran atau organisasi masyarakat membutuhkan seorang pemimpin untuk melaksanakan kewibawaan dan memelihara masyarakat. Menurut Ibnu Khaldun pemimpin merupakan suatu keniscayaan dalam organisasi masyarakat. Tanpa adanya sosok pemimpin maka manusia akan berjalan masing-masing tidak ada kerjasama yang akhirnya melemah serta mudah di kuasai oleh kelompok lainnya. Dan pemimpin seharusnya berasal dari kelompoknya sendiri yang dapat disebut sebagai Al-Mulk. Al-Mulk berarti kekuasaan atau kedaulatan. Mulk berfungsi untuk memenuhi kebutuhan Fitrah Manusia. Menurut Ibnu Khaldun, Mulk merupakan sebuah kewibawaan. Tidak semua orang memiliki kewibawaan untuk mempengaruhi dan membawa anggota masyarakat untuk mengikuti arahan yang diberikan. Ada beberapa aspek dalam Al-Mulk, diantaranya adalah kekuasaan merupakan watak khusus, manusia; masyarakat dapat menegakkan eksistensinya sendiri dengan peradaban; peraturan dan Ashobiyah adalah perantara bagi manusia untuk mengatur dirinya sendiri; Al-Mulk dan Ashobiyah merupakan dua kekuatan dalam kelompok sosial. Ashobiyah sendiri tidak memiliki definisi yang baku. Kata Ashobiyah bergantung pada konteks yang dibahas. Kedua aspek yaitu Mulk dan Ashobiyah saling berkaitan satu sama lain. Tanpa Mulk maka Ashobiyah tidak akan berjalan dan menguat, begitupula sebaliknya.

khafisah zanuba_044 al-umron atau peradaban itu sendiri berangkat dari falsafah manusia bersifat politis. peradaban dibutuhkan manusia karena untuk memenuhi kebutuhan dasar,membutuhkan alat atau sarana untuk bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. peradaban itu sendiri membutuhkan keberadaan seseorang untuk melaksanakan kewibawaan dan memelihara mereka melalui pemimpin, karena tanpa pemimpin maka ia akan melemah dan mudah dikuasai oleh kelompok lainnya. definisi al-mulk adalah kekuasaan atau otoritas. kekuasaan adalah watak khusus manusia dan diperlukan, masyarakat dapat menegakkan eksistensinya sendiri dengan peradaban. namun peraturan yang mereka buat tidak sesuai aturan Allah. mulk dan ashobiyah sangat diperlukan dalam kelompok sosial. definisi ashobiyah itu sendiri bergantung dengan konteks. ada yang mendefinisikan ashobiyah itu sebagai group feeling, solidaritas sosial, kohesi sosial, martial spirit, communal spirit dsb.

Al-umran atau yang biasa di definisikan sebagai peradaban, organisasi masyarakat, atau kelompok sosial ini merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial karena menurut Ibnu Khaldun tanpa adanya al-umran eksistensi manusia tidak akan sempurna misalnya untuk memenuhi kebutuhan dasar, sarana untuk bekerja sama, dimana hal-hal tersebut berguna untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Selain itu, Ibnu Khaldun juga menegaskan pada argumentasinya bahwa al-umran adalah sunnatullah yang berkenaan dengan tujuan Allah dalam menciptakan manusia. Dalam al-umran dibutuhkan seorang pemimpin untuk melaksanakan kewibawaan dan yang dapat memimpin masyarakat. Masih berhubungan dengan al-umran, terdapat al-mulk atau yang sering disebut dengan kekuasaan, kedaualtan, otoritas. Disini mulk tidak melulu diartikan sebagai kekuasaan, namun bisa diartikan juga sebagai kewibawaan. Konsepnya yaitu eksistensi manusia dapat ditegakkan sendiri melalui al-umran dengan peraturan dan ashobiyyah. Kemudian, al-mulk dan ashobiyyah menjadi prasyarat eksistensi al-umran yang merupakan kekuatan dalam kelompok sosial. Azkia Hanni Aqila_071

Al Umran Eksistensi dan Penopangnya Ibn Khaldun menggunakan istilah Al Umran bermula dari falsafah manusia dan homo sosios dan sifatnya yang politis. Manusia merupakan sosok yang tidak mampu hidup tanpa orang lain, ia membutuhkan organisasi masyarakat, yakni al Umran / peradaban. Salah satu yang dibutuhkan, peradaban dimaknai bisa sebagai pembuktian terhadap Tuhan dalam memakmurkan dunia dan menjadikan manusia pemimpin di muka bumi, maka dalam peradaban tersebut manusia membutuhkan orang lain sebagai tujuannya memelihara masyarakat. Mengapa penting sebuah pemimpin? Manusia pada dasarnya akan berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya sebuah pemimpin sangat melemah, mudah untuk dikuasai kelompok sosial yang lain.

al umran sering disebut dengan peradaban atau organisasi masyarakat kelompok sosial. ibnu khaldun menggunakan istilah al umran ini untuk pertama kalinya berawal dari falsafah manusia sebagaimana homosocius dan memiliki sifat yang politis. karena manusia itu merupakan sosok yang tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain dan manusia memiliki sifat yang politis maka dari itu ia membutuhkan organisasi masyarakat itu yang biasa kita sebut dengan peradaban. oleh karena itu keberadaan al umran menjadi sebuah keharusan. kata ibnu khaldun tanpa adanya al umran eksistensi manusia tidak akan sempurna, jadi bagaimana seseorang itu akan berinteraksi, akan memenuhi kebutuhan hidupnya kalau dia tidak punya organisasi masyarakat. ibnu khaldun juga menegaskan mengenai argumentasi nya ini bahwa al umran adalah sunatullah atau kehendak dari allah swt.

Dalam materi Eksistensi dan penopangnya Terdapat dua pembahsan utama yaitu: Pertama Al umran, al umran sering diartikan Sebagai sebuah peradaban maupun kelompok sosial dan organisasinya. Sebagai makhluk sosial Dimana manusia tidak bisa hidup Tanpa orang lain dan memiliki sifat politis yang kemudian melatarbelakangi pemikiran ibnu khaldun tentang homo socies. Al umran merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia karena Tanpanya eksistensi manusia tidak sempurna karena bisa dikatakan al imran menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Ia pun mdndefinisikan bahwa pemikirannya ini sama dengan tujuan manusia Itu diciptakan (sunnatullah). Kemudian yang kedua ada Al mulk yang bermakna kekuasaan, kedaulatan dan juga otoritas. Namun menurut ibnu khaldun al mulk ini identik dengan kewibawaan bukan kekuasaan. Al mulk ini berhubungan erat dengan al imran karena menyangkut kebutuhan Fitrah dari manusia itu sendiri dan sifat dari manusia yang politis. M Yoga Prastiyo_20107020062

Taqwiyah Nurul Ulfah (20107020060) Al umran: eksistensi dan penopangnya. Al umran sendiri memiliki makna Sebagai sebuah peradaban, organisasi masyarakat, dan kelompok sosial. Ibnu khaldun menggunakan istilah ini Bermula pada sifat manusia yang homo socius (sifat politis) karena manusia yang tdk bisa hidup Tanpa orang lain dan membutuhkan organisasi sehingga ibnu khaldun mendefinisakn hal tersebut dengan istilah Al umran ( peradaban). Keberadaan Al umran ini sebuah keharusan yang Harus Ada pada sebuah manusia karena tanpa al umran eksistensi tidak Akan sempurna Karena hal ini menyangkut bagaimana manusia memenuhi kebutuhan judulnya dan Bagaimana manusia berinteraksi dgn lainnya. Menurut ibnu khaldun al umran merupakan sebuah sunnatullah yang dimana hal ini merupakan tujuan dari Allah Ketika menciptakan manusia. Al umran menyangkut 3 hal yaitu: Manusia memiliki kebutuhan mendasar, membutuhkan alat untuk bekerjasama dlm memenuhi kebutuhannya, menghadapi berbagai tantangan hidup. Sedangkan Al mulk menurut ibnu khaldun yaitu sebuah kekuasaan, kedaulatan, dan otoritas. Fungsi dari mulk dalam kehidupan manusia juga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Sama seperti Al umran, namun mulk ini lebih mengarah pada sebuah kewibawaan bukan kepemimpinan Krna Keduanya sangat berbeda sehingga mulk yang dimaksut adalah sebuah kewibawaan yang mampu membawa manusia untuk mematuhi perintahnya. Al mulk memiliki beberapa aspek yaitu: kekuasaaan merupakan aspek dari manusia itu sendiri, peradaban dpt menegakkan eksistensi manusia, peraturan, ashobiyah.

Al-Umran adalah peradaban atau organisasi masyarakat atau kelompok sosial. Manusia adalah makhluk homo sosius di mana tidak bisa hidup sendiri atau harus bersosial. Maka dari itu Al-Umran ini menjadi suatu bentuk keharusan. Karena eksistensi manusia sendiri adalah berinteraksi sosial, manusia juga butuh memenuhi kebutuhan hidupannya. Kebutuhan hidup ini diperoleh dari kelompok-kelompok sosial yang ada. Jadi Al-Umran ini menjadi sunnatullah atau kehendak Allah yang harus terjadi. Manusia diminta untuk menjadi pemimpin dan memakmurkan dunia. Manusia itu memiliki kebutuhan mendasar di antaranya adalah makan minum, interaksi sosial, bekerja sama, dll. Dalam memenuhi kebutuhan dasarnya ini manusia butuh alat untuk memenuhi kebutuhan dasar tsb. Alat ini berupa ekonomi, produksi, politik, dll. Alat-alat ini sangat berguna bagi masyarakat untuk menghadapi tantangan hidup. Yang dibutuhkan di dalam Al-Umran adalah seorang pemimpin karena pemimpin adalah digunakan dalam rangka untuk memelihara masyarakat dan pemimpin adalah suatu keniscayaan. Syarat pemimpin adalah dari anggota kelompoknya sendiri agar bisa diterima masyarakat yang lain. Dan harus memiliki power yang lebih dari yang lain, inilah disebut mulk. Al-mulk diterjemahkan sebagai kekuasaan, kedaulatan, atau yang mendefinisikan sebagai otoritas. Mulk berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fitrah manusia. Mulk tidak selalu identik dengan kepemimpinan tetapi sebagai kewibawaan. Al Mulk ini adalah kewibawaan dimana orang itu bisa membawa pengaruh dan pengikut. Beberapa aspek penting dalam konsep al-mulk adalah kekuasaan adalah watak manusia dan sangat diperlukan, sebenarnya masyarakat bisa menegakkan eksistensinya sendiri melalui al-umran ini, manusia menegakkan eksistensinya melalui peraturan-peraturan yang dibikin dan ashobiyah, mulk dan ashobiyah merupakan dua kekuatan di dalam kelompok sosial yang saling berkaitan. Achmad Zam Zam As Sidiq (20107020026) Sosiologi Ibn Khaldun B

Yesi Cahyani Putri (20107020051) Pada materi Al-umran eksistensi dan penopangnya menjelaskan tentang pengertian Al-Umran sendiri yaitu sebagai peradaban atau organisasi masyarakat atau kelompok sosial. Saat Ibnu Khaldun menggunakan istilah ini berangkat dari filsafah manusia sebagai homososius dan sifatnya yang politis. Dikarenakan manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain dan sifatnya politis maka ia membutuhkan Al-Umran. Oleh karenanya, keberadaan Al-Umran adalah sebuah keharusan. Menurut Ibnu Khaldun, tanpa adanya Al-umran eksistensi manusia tidaklah sempurna dan Al-umran ini sesuai dengan kehendak Allah saat menciptakan manusia. Alasan dibutuhkannya Al-umran, yaitu berangkat dari asumsi bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar (makan, minum, dll) dan membutuhkan alat atau sarana dalam memenuhi kebutuhan dasar karena alatnya bisa berguna menghadapi berbagai tantangan hidup. Sebab peradaban tidak bersifat tunggal jadi ada beberapa yang membutuhkan interaksi satu sama lain itu bisa menjadi tantangan. Yang dibutuhkan dalam peradaban, yaitu ketika memaknai peradaban sebagai pembuktian kehendak Tuhan dalam memakmurkan manusia dan menjadikan manusia sebagai pemimpin serta keberadaan pemimpin ini untuk melaksanakan kewibawaan dan memelihara masyarakat dengan syarat harus berasal dari kaumnya sendiri agar lebih mudah diterima. Adapun Al-mulk yang biasa disebut oleh Ibnu Khaldun sebagai kewibawaan yang identik dengan pemimpin. Aspek yang harus dipahami dalam Al-mulk seperti kekuasaan adalah watak khusus manusia dan diperlukan serta masyarakat dapat menegakkan eksistensinya sendiri dengan peradaban melalui peraturan dan ashabiyah (kedua ini kekuatan yang saling berkaitan, mendukung, dan dibutuhkan dalam kelompok sosial). Dalam ashabiyah sendiri tidak ada definisi bakunya tetapi Ibnu Khaldun menempatkannya dalam posisi dan konteks berbeda. Menurut ahli yang konsen terhadap kajian Ibnu Khaldun seringkali mendefinisikannya sebagai group feeling, solidaritas sosial, kohesi sosial, martial spirit, komunal spirit, corporate spirit, striking power, dan nasionalisme.

Fairuz Syadad Mulkan_20107020067 Didalam melakukan sesuatu perubahan atau membangun sebuah peradapan atau sesuatu kegiatan organisasi yang bisa disebut juga dengan Al-umran. Al-umran menjadi suatu keharusan. didalam sebuah membangun peradapan dibutuhkan yang mana namanya pemimpin. Ibnu Kholdun menyebutkan bahwa ada aspek yang saling berkaitan satu sama lain yaitu Mulk dan Ashobiyah. 2 aspek tersebut menjadi salah satu peran penting untuk sebuah peradapan

Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk sosial atau homo socius dan memiliki sifat politik karena notabenenya manusia membutuhkan orang lain dan membuat sebuah peradaban atau kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup berupa makan, minum, bekerja sama, ikatan sosial, dan berinteraksi serta ala-alat untuk bisa bertahan dari gempuran zaman. Peradaban atau dalam buku Muqaddimah disebut sebagai Al-Umran merupakan sebuah keseharusan yang harus dimiliki masyarakat, yang mana Al-Umran memiliki kesamaan tujuan dengan Allah yaitu memilih manusia menjadi pemimpin di masyarakat yang bertujuan untuk memakmurkan dunia dan memelihara masyarakat yang dipimpinnya melalui kekuasaan (Mulk). Konsep Al-Mulk seringkali didefinisikan sebagai kedaulatan, kekuasan, dan otoritas seseorang dalam kepemimpinan untuk memenuhi kebutuhan fitrah manusia yaitu manusia makhluk politis. Tetapi, Ibnu Khaldun memiliki definisi yang berbeda terhadap Al-Mulk, dimana beliau mendefinisikannya sebagai kewibawaan bukan kepemimpinan karena kepemimpinan belum tentu bisa membuat masyarakat menaati peraturan atau perintah dari seorang pemimpin, sedangkan kewibawaan bisa membuat orang lain mematuhi perintah pemimpin atau peraturan yang sudah ada dalam masyarakat. Masyarakat bisa hidup dengan sendirinya jika memiliki unsur aturan, Al-mulk, dan Ashobiyah yang diimplementasikan dalam Al-Umran sehingga kehidupan sosial masyarakat akan berjalan dengan stabil. Muhammad Surya Pratama_20107020066

Al Umran didefinisikan sebagai peradaban atau organisasi masyarakat atau bisa juga disebut sebagai kelompok sosial. Ibn Khaldun menggunakan istilah Al Umran berangkat dari falsafah manusia, yaitu homosocius. Menurutnya eksistensi manusia tidak akan sempurna tanpa Al Umran. Ibn Khaldun juga menuturkan bahwa Al Umran adalah sunnatullah. Peradaban dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusi. Dalam hal ini manusia sangat membutuhkan kehadiran orang lain terlebih untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Kemudian, dalam peradaban dibutuhkan pemimpin. Hal ini digunakan untuk memelihara kelangsungan hidup bermasyarakat. Syarat utama menjadi seorang pemimpin adalah harus dari kaumnya sendiri dengan kapabilitas yang tinggi. Berkenaan dengan kepemimpinan, selanjutnya muncul istilah al mulk. Al mulk diartikan oleh Ibn Khaldun sebagai kewibawaan, yakni suatu kemampuan di mana seseorang mampu membuat orang lain mematuhi peraturan yang ada. Mulk dan ashabiyah adalah 2 kekuatan yang dibutuhkan dalam kelompok sosial. Ashabiyah sangat bergantung pada konteksnya, tetapi dapat dimaknai sebagai group feeling, solidaritas sosial, kohesi sosial, dan nasionalisme. Al mulk dan ashabiyah saling berkaitan dan saling mendukung satu dengan yang lain Diah Nur Fitriana 2010702042