Відео

🥺🥺🥺😭😭😭😇😇😇💐💐💐🐕🐕🐕🐕‍🦺

Mantap penjelasannya. Terima kasih ilmunya

Ulasan yang saya dapat dari fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting bagi setiap orang Indonesia, karena Bahasa Indonesia adalah bahasa kesatuan negara Indonesia, Kita seharusnya bangga menjadi Warga Negara Indonesia

Akusayangdogi😢😢😢😢😢😢😢😢💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖❤❤❤❤❤❤❤❤💓❤❤❤❤❤💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💜💜💜💜💜💜💜💜💜💗💗💗💗💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜🖤💙

Kak ,saat meng interpretasikan di pengujian hipotesis apa semua dijabarkan? ,dari hasil pengujian ,Ho dan Ha?

🎉

Ccok ni buat saya yg gak kuliahan

Thank you brooo🎉🎉

Berat untuk di ikuti jika melihat jaman sekarang banyak pergeseran bahasa, bisa2 kita yang di salahkan!

Izin tanya ,Kalo gitar yang di petik masuknya ke fonetik akustik bukan ?

Ini lebih cendrung ke peran bahasa, sedangkan fungsi bahasa itu ada 6 menurut Roman Jacobson (1960) yaitu fungsi refrensial, emotif, konatif, fatis, metalingual, dan puitis.

Banyak sekali, bahkan para pejabat menggunakan bahasa Indonesia banyak yg tidak benar. Misalnya, kapan menggunakan kata "kami" Dan kapan menggunakan kata "kita". Lihat dan perhatikan, apalagi di jakarta, sudah tidak karuan lagi, antara kata " Kami " Dan " Kita".

Porodisa ku ❤️

paham etika penelitian dari sini lho,,,,video ini sangat bermanfaat dalam memahami etika penelitian

Materinya sangat bagus. Saya mau belajar fonologi secara mendalam. Bagaimana saya bisa hubungi?

Nama : Sharon Berikang Jurusan : Sastra Inggris / Angk 2020 Kampus : Universitas Sam Ratulangi Manado / Fakultas Ilmu Budaya

bagus manfaat banget, makasih Pak

Terima kasih Kak. Bagaimana kalau suprasegmental didalam bunyi bahasa arab Kak? Apakah sama atau berbeda ya? Mohon bimbingan nya. Terima kasih Kak...

Menurut saya tindakan dosen yang meminta kredit artikel jurnal dari mahasiswa merupakan tindakan tidak terpuji apalagi tidak adanya kontribusi dari dosen tersebut. Dalam penelitian dan publikasi akademik, kontribusi setiap pihak harus diakui secara adil dan transparan. Hal ini pun dapat merugikan mahasiswa yang menulis artikel jurnal yang ada karena dosen tersebut yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri.

Video ini menyoroti isu penting mengenai etika dalam publikasi akademik dan perlunya penghargaan terhadap karya mahasiswa. Dosen harus bertanggung jawab dalam mempublikasikan karya ilmiah dan memastikan bahwa semua kontribusi diakui dengan benar. Dengan demikian, lingkungan akademik dapat tetap sehat dan produktif, serta mendukung pengembangan baik bagi dosen maupun mahasiswa.

Menurut saya, dosen tersebut tidak seharusnya meminta mahasiswa untuk mencantumkan nama dosen dalam artikel ilmiah, karena dosen tersebut tidak berkontribusi atau memberikan bimbingan dalam proses penulisan artikel, tindakan ini mengarah kepada kepentingan pribadi dari dosen tersebut tanpa mementingkan mahasiswa, oleh karena itu kita sebagai mahasiswa harus tegas dan berani menolak dengan cara membicarakan hal tersebut dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman antara dosen dan mahasiswa

Permintaan dosen untuk dicantumkan dalam artikel ilmiah mahasiswa tanpa kontribusi jelas adalah pelanggaran etika akademik. Tindakan ini bisa dianggap sebagai eksploitasi, sebab mahasiswa terbebani secara tidak adil demi memenuhi kebutuhan jabatan dosen. Semestinya, hanya mereka yang benar-benar terlibat dalam proses penelitian atau penulisan yang layak mendapat pengakuan. Praktik semacam ini perlu dihapus demi menjaga integritas lingkungan akademik dan mendorong kolaborasi yang sehat.

menurut saya, tindakan dari oknum dosen tersebut adalah tindakan dimana hanya memuaskan keinginan sendiri. mungkin dosen tersebut ada peran dalam penulisan karya ilmiah ini, tetapi seperti yang di sampaikan oleh pembawa vidio, apakah dosen tersebut sepenuhnya atau berkontribusi besar akan penulisan karya ilmiah ini, karena ini akan menjadi skandal akademik . mahasiswapun tidak di haruskan untuk menulis nama dari oknum dosen tersebut karena karya ilmiah ini berbeda halnya dengan tugas² kuliah lainnya. ini merupakan salah satu tindakan penyalagunaan etika mungkin merasa diri besar sehingga se enaknya membuat keputusan tersebut. dia juga harus menghargai pencapaian mahasiswa tersebut dengan cara tidak melibatkan dirinya dalam karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa tersebut.

Sebagai mahasiswa kita harus lebih berani bertindak tegas dan sopan akan kasus tersebut, karena jika kita hanya membiarkan begitu saja tentu hal yang tidak pantas dan tidak terpuji ini akan terus berlanjut.

Menurut saya,apabila ada dosen yang ingin meminta mencantumkan namanya pada artikel jurnal yang mahasiswa buat dan apalagi ia tidak berkontribusi sama sekali itu adalah hal yang tidak patut dicontoh dan sangat tidak terpuji, sebagai dosen seharusny menjadi contoh bagi mahasiswanya. Kita sebagai mahasiswa juga mempunyai hak dan kewajiban

Berita ini menciptakan perdebatan menarik di kalangan akademisi. Di satu sisi, tindakan ini bisa dianggap sebagai pengakuan atas bimbingan dan kontribusi dosen dalam proses penelitian mahasiswa. Ini juga dapat memberikan legitimasi pada hasil penelitian yang dihasilkan oleh mahasiswa, terutama jika dosen tersebut memiliki pengalaman atau reputasi yang baik di bidangnya, tapi dengan catatan dosen tersebut harus ada kontribusi didalamnya. Namun, menurut saya di sisi lain, ada kekhawatiran tentang etika akademik. Mahasiswa mungkin merasa tertekan untuk mencantumkan nama dosen, bahkan jika kontribusi dosen tidak ada sama sekali. Apalagi jika ini di minta dosen untuk mencantumkan namanya sedangkan dosen tersebut tidak ada kontribusi sama sekali, tindakan ini tidak seharusnya dilakukan dosen tersebut. Idealnya, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa harus bersifat saling menguntungkan, di mana kedua belah pihak mendapatkan pengakuan yang sesuai. Situasi ini menekankan perlunya diskusi lebih lanjut dalam lingkungan akademis tentang standar etika dan keadilan dalam kolaborasi penelitian, untuk memastikan bahwa semua pihak dihargai tanpa adanya tekanan yang tidak perlu.

menurut saya sebagai mahasiswa hal seperti ini tidak seharusnya dilakukan oleh seorang dosen, dan kita sebagai mahasiswa juga harus tegas tapi tetap sopan.

Menurut saya tindakan dosen tersebut sangat tidak wajar dan mencederai nilai etika dalam dunia akademis, karna disaat seorang dosen ingin namanya dicantumkan dalam jurnal mahasiswa mahasiswa untuk kepentingan pribadi hal tersebut tentu hanya akan menjadi contoh tidak baik bagi mahasiswa.

Menurut saya, setelah menonton video terkait isu yang dibahas yaitu " Mahasiswa unas diminta cantumkan nama dosen di artikel ilmiah " Apabila dosen tersebut berkontribusi dalam pembuatan artikel tersebut, mahasiswa harus mencantumkan nama dosen karena telah terjadi kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Tapi ini sudah termasuk Skandal Akademik karena dosen tidak melakukan tugasnya sebagai dosen yang baik dan benar, dosen itupun menggunakan mahasiswa untuk kepentingan pribadinya. Dosen mewajibkan namanya dicantumkan di artikel ilmiah mahasiswa sedangkan dosen tersebut tidak berkontribusi apapun dan itu merupakan hal yang tidak bermoral bagi dosen untuk melakukan hal tersebut. Eksploitasi seperti ini harus di hentikan karena akan memupuk mentalitas dosen yang tak bermoral dan tak berintegritas. Terimakasih.

Menurut saya, kita sebagai mahasiswa harus bersikukuh, jika ada dosen yang meminta namanya dicantumkan dalam penulisan artikel jurnal, jika orang tersebut belum memberikan kontribusi apa pun dalam penulisan artikel jurnal tersebut, sebaiknya tolak dengan sopan. Sebab, sangat tidak etis jika seorang instruktur hanya mencantumkan namanya pada karya siswanya.

tanggapan saya terkait vidio tersebut. Tindakan yang di lakukan oleh dosen tersebut merupakan tindakan yang tidak terpuji, dimana mahasiswa diminta untuk menuliskan nama dosen tersebut di jurnal seorang mahasiswa. tindakan tersebut lebih mengarah pada kepentingan pribadi dari dosen tersebut tanpa mementingkan orang lain disekitar. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa harus berani menolak apa yang di perintahkan oleh dosen tersebut, tetapi mahasiswa harus membicarakan hal tersebut dengan baik atau dengan berbahasa dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman satu sama lain.

Menurut saya, tindakan dosen yang meminta kredit atas artikel jurnal mahasiswa tanpa kontribusi yang signifikan dianggap tidak etis, penting bagi semua pihak dalam penelitian untuk mendapatkan pengakuan yang adil sesuai kontribusi mereka, mahasiswa juga harus berani menyuarakan ketidakadilan ini dan menolak permintaan dosen hanya demi kepentingan pribadinya dan dosen juga seharusnya mendukung perkembangan mahasiswa dan juga menghargai karya mahasiswa.

Menurut saya sebagai mahasiswa hal ini dapat menimbulkan tekanan bagi mahasiswa dan membuat merasa terpaksa memasukkan nama dosen, apalagi jika dosen hanya bertindak sebagai penguji tanpa memberikan kontribusi yang tidak signifikan pada penyusunan artikel.

Menurut pendapat saya, Praktik dosen yang meminta namanya dicantumkan dalam artikel ilmiah mahasiswa tanpa kontribusi nyata mencerminkan masalah serius dalam etika akademik. Ini merugikan mahasiswa dan menciptakan budaya yang tidak sehat, di mana oknum dosen lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada pengembangan kompetensi mahasiswa. Tuntutan publikasi seharusnya menjadi motivasi untuk penelitian berkualitas, bukan eksploitasi mahasiswa.

Menurut saya, dosen yang meminta mencantumkan nama pada artikel jurnal mahasiswa demi kepentingan pribadinya adalah tindakan yang tidak terpuji, apalagi jika dosen tersebut tidak memberikan kontribusi sama sekali dan hanya menumpang nama saja. Karena nama yang harusnya dicantumkan adalah nama orang-orang yang terlibat dalam penelitian jurnal tersebut. Mahasiswa harus tegas dan berani menolak tindakan tersebut tapi dengan cara yang sopan. Terima kasih🙏🏻

Dalam isu yang dibahas, menurut saya tindakan dosen tersebut sangat tidak pantas secara etika karena minimnya kontribusi dosen yang hanya untuk kesenangan pribadi, sehingga berdampak pada penelitian mahasiswa yang merugikan kebebasan akademik mahasiswa.

Menurut saya kita sebagai mahasiswa harus berani menyuarakan kebenaran, seperti kasus pada yang di bahas pada video ini, dosen yang ingin namanya di cantumkan namun tidak ada kontribusi di dalamnya hanya untuk kepentingan pribadi dan melanggar integritas akademik, maka itu mahasiswa harus berani, untuk menyuarakan dan mendapat keadilan serta menolak dengan cara yang sopan, dan sebagai dosen seharusnya berpikir kritis dan tidak menuntut tanpa berkontribusi.

Menurut saya, kasus seperti yang diceritakan dalam video ini, menunjukkan tantangan serius di dunia akademik, apalagi hal ini terkait dengan integritas dan etika dosen dalam hubungan mereka dengan mahasiswa. Karena, di saat seorang dosen meminta untuk dicantumkan namanya dalam publikasi ilmiah mahasiswa tanpa kontribusi yang jelas, hal ini jelas merupakan pelanggaran terhadap norma akademik yang seharusnya dijunjung tinggi.

tanggapan saya dari video ini menunjukkan keprihatinan tentang etika akademik, di mana dosen meminta namanya dicantumkan dalam artikel mahasiswa tanpa kontribusi nyata. Ini mencederai prinsip pendidikan dan menciptakan eksploitasi terhadap mahasiswa. Tuntutan publikasi untuk dosen seharusnya tidak dijawab dengan cara yang merugikan mahasiswa. Penting untuk memperkuat regulasi dan memastikan bahwa dosen berkomitmen pada tanggung jawab mereka. Keseluruhan, ini menggarisbawahi perlunya reformasi dalam sistem pendidikan tinggi untuk meningkatkan integritas dan kualitas.

Menurut saya,dosen tersebut tidak seharusnya meminta mahasiswanya untuk mencantumkan nama dosen di artikel jurnal mahasiswa atas kepentingan pribadi,karena didalam artikel jurnal tersebut merupakan hasil penelitian dan buah pemikiran dari mahasiswa itu sendiri.mahasiswa tersebut berhak untuk menolaknya tetapi dengan cara yang sopan karena ini merupakan suatu ketidakadilan bagi mahasiswa yang membuat jurnal artikel tersebut,apalagi jika dosen tersebut mengklaim bahwa artikel tersebut miliknya.kecuali pada mahasiswa pasca sarjana yang mungkin memasukkan nama dosen pembimbingnya dalam penulisan disertasinya sebagai kontributor dalam artikelnya karena jelas dosen pembimbing tersebut memiliki peran yang cukup besar dalam penulisan disertasi ataupun artikel yang diterbitkan oleh mahasiswa.

Menurut saya hal ini tidak terpuji dan merugikan bagi mahasiswa,dosen seharusnya mendukung kemampuan mahasiswa tanpa mengambil hasil karyanya.untuk menghindari hal tersebut harus berani menolak dengan bahasa yang baik dan sopan,Terimakasih🙏🏻

Dari topik tentang "DOSEN MINTA KREDIT ARTIKEL JURNAL MAHASISWA", saya sebagai mahasiswa berpendapat bahwa tindakan dosen tersebut bukanlah tindakan yang etis. Mengapa? karena mencantumkan nama dosen yang tidak berkontribusi atau memberikan bimbingan dalam proses penulisan artikel dapat merusak integritas akademik. Selain itu, hal ini mencerminkan tekanan yang sering dihadapi mahasiswa untuk memenuhi tuntutan publikasi demi kepentingan pribadi dari dosen tersebut. Terima kasih

Sebagai mahasiswa, saya pikir kasus dalam video adalah salah satu tindakan yang tidak benar, terutama meminta nama dosen disebutkan padahal dosen tersebut tidak berkontribusi apa pun dan dapat merugikan siswa. Dalam kasus ini, dosen hanya bertindak sebagai pembimbing, bukan mengklaim sebagai penulis meskipun dia tidak berpartisipasi atau memberikan kontribusi apa pun.

Dosen minta kredit artikel jurnal mahasiswa? Menurut saya ini miris sekali dosen seharusnya tidak melakukan hal itu atas kepentingan sendiri karena itu hak cipta , dosen tidak berhak apalagi tidak berkontribusi. Karena itu karya yang mereka hasilkan sperti skripsi atau artikel jurnal.

Tanggapan saya dari video ini yaitu apa yang dilakukan dosen tersebut tidak benar karena dia tidak memberikan kontribusi dalam artikel tersebut seharusnya dia sebagai dosen harus memberi contoh yang baik bagi mahasiswa. Dalam menyikapi hal ini mahasiswa tersebut harus menolak dengan sopan dan tegas karena itu hak dari mahasiswa tersebut dan bila perlu pihak universitas harus mengambil kebijakan dengan menegur dosen tersebut agar tidak terjadi hal serupa.

menurut saya, hal ini adalah hal yang tidak terpuji dan tindakan yang tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang dosen, yang dimana meminta mahasiswa untuk mencantumkan nama dosen tersebut ke dalam artikel jurnal mahasiswa untuk kepentingan pribadinya. Sebagai mahasiswa juga harusnya kita tegas dan berani tetapi juga sopan dalam menolak permintaan dosen yang tidak masuk akal seperti itu, karena kita juga sebagai mahasiswa mempunyai hak dalam mengutarakan pendapat atau menolak permintaan seperti oknum dosen tersebut.

Menurut saya isuyang di angkat dalam vidio tersebut ini seharusnya tidak di lakukan oleh dosen karena karena tidak pantas mahasiswa untuk menulis nama dosen di jurnal hanya untuk kepentingan pribadi. Untuk menghindari hal tersebut mahasiswa harus berani untuk menolak dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan dengan lembut. Selain mahasiswa tindakan tersebut dapat merugikan orang lain.

Menurut pendapat saya, tindakan dosen yang meminta kredit untuk artikel jurnal mahasiswa tanpa memberikan kontribusi yang berarti adalah kurang etis. Dalam dunia akademis, sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian atau publikasi untuk menerima pengakuan yang adil sesuai dengan peran mereka. Dosen seharusnya mendukung pengembangan mahasiswa tanpa mengambil hasil karya mereka

Menurut saya, hal seperti diatas tidak pantas di contohi apalagi mahasiswa yang diminta untuk mencantumkan nama dosen hanya untuk kepentingan pribadi. Maka dari itu, sebagai mahasiswa kita harus berani berpendapat dalam hal-hal seperti ini dengan cara yang sopan serta selalu menjaga attitude dalam menyampaikan pendapat kepada dosen. Terimakasih

Menurut saya, Permintaan dosen untuk mencantumkan namanya di artikel jurnal mahasiswa, bisa menjadi pelanggaran etika tergantung pada konteks dan konstribusinya. Hal yang wajar atau wajib jika dosen tersebut memiliki peran seperti memberikan edukasi, dukungan ataupun konstribusi substantial yang artinya ada diskusi terbuka dalam pembuatan artikel jurnal tersebut. Namun sebaliknya, jika tidak ada sama sekali konstribusi, jelas ini merupakan pelanggaran yang serius karena menimbulkan rasa ketidakadilan kepada mahasiswa dan merusak integrasi akademik. Jika terjadi hal yang demikian, maka kita sebagai mahasiswa harus berani menolak dengan sopan namun tegas.