GHANA SWARA.
Karya ini tercipta tahun 2017 yang bertepatan dengan Karya Agung Ngresi Ghana, Ngenteg Linggih, Miwah Ngusaba Desa di PURA DALEM GEDE PELIATAN (Anggara Kasih Medangsia, 25 April 2017), karya ini diciptakan seiring dengan awal mula berdirinya Sekeha gong Ghana Swara Desa Peliatan, yang mana Ghana Swara Peliatan ini dibentuk dengan tujuan agar para Pemuda Desa Peliatan ikut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya Leluhur khusus nya Kesenian yang ada di Desa Peliatan.
Ghana Swara :
Dewa Siwa dalam peranya sebagai Pramesti Guru berwujud Ghana yang mengandung makna pemikiran, dan juga kecerdasan, sedangkan Swara mengandung makna bunyi-bunyian sebagai element dasar dalam musik, dan juga sastra. Sehingga makna secara umum dari Ghana Swara adalah melalui pengolahan nada atau bunyi, kita sampaikan pemikiran kreatif melalui jalan kebijaksanaan atau seni. Dan itu adalah doa. Doa untuk generasi aktif dan kreatif.
Sekeha ini berawal dari Baleganjur Adi Merdangga.
Nama Adi Merdangga diambil dari bahasa sansekerta yaitu adi berarti utama dan merdangga adalah kendang, Jadi Adi Merdangga berarti sebuah ansambel yang didominasi oleh instrumen membranophone (alat musik yang sumber bunyinya dari kulit yang dicencang), terdiri dari beberapa jenis kendang Bali berukuran besar, sedang, dan kecil. Adi Merdangga menjadi inspirator pembaharuan signifikan kebangkitan Balaganjur. Dibawah pangkuan masyarakat Bali yang kasih akan nilai seni, Balaganjur kini menjadi kesayangan segenap lapisan masyarakat, khususnya menjadi kebanggaan insan-insan muda Bali, sumber insani penyangga kejayaan seni budaya bangsa. Bukahkah penjelajahan jati diri di era globalisasi ini, sari patinya ada dalam asuhan nilai-nilai lokal? Kemesraan generasi muda Bali dengan seni pertunjukan Balaganjur-nya patut disyukuri dan dijadikan wahana pembentukan karakter.
Komposer : I Wayan Sudiarsa (Pacet)
Penabuh : Ghana Swara Peliatan
Dibawah Naungan Karang Taruna Dibya Darsana Kumara Desa Peliatan.