SINOPSIS
Di sebuah negeri, terdapat dua suku yang selalu bersitegang, yakni suku welmina dan suku waykambas, suku welmina memiliki seorang kepala suku yang sombong tetapi tidak dengan para rakyat wanita disana yang tak pernah sepaham dengan kepala sukunya . Suatu hari terjadi cek cok diantara kedua suku tersebut yang menyebabkan suku welmina merasa direndahkan dan menyimpan rasa dendam akan suku waykambas karena menurut suku waykambas, suku welmina tak pantas bersanding dengan gadis suku waykambas. Karena merasa direndahkan, suku welmina merencanakan sebuah siasat menculik seorang gadis tercantik dari suku weikambas untuk dijadikan tawanan. Penculikan tersebut berhasil menyulut amarah kepala suku waykambas dan terjadilah perang diantara keduanya. Kepala suku waykambas bahkan menjaminkan gadis tercantik yang menjadi tawanan untuk menikah dengan kepala suku welmina apabila suku Welmina berhasil menang dalam perang tersebut. Kepala suku Waykambas berani menjilat omongannya sendiri yang dimana sebelumnya ia mengatakan bahwa suku welmina tak pantas mendekati gadis suku waykmabas karena ia merasa percaya diri untuk dapat memenangkan pertarungan karena dilihat dari segi anggota tentu saja rakyatnya lebih banyak dibandingkan rakyat suku welmina.
Apalah daya, kesombongan berbuah petaka suku welmina berhasil mengalahkan suku weikambas yang artinya wanita tawanan itu harus menikah dengan kepala suku welmina untuk membayar janji sang kepala suku waykambas. Keduanya justru merasa senang dengan pernikahan itu, karena pada kenyataannya mereka berdua saling mencintai.