Відео

Srila Prabhupada reaffirmed the position of the GBC in his final will drafted in June, 1977: The Governing Body Commission (GBC) will be the ultimate managing authority of the entire International Society for Krishna Consciousness. Otoritas pengelola seluruh temple Iskcon, perwakilan Prabhupada. Untuk mencegah penyelewengan kekuasaan, Prabhupada tidak memilih 1 Acharya penerusnya, melainkan membentuk komite GBC yang terdiri dari sekitar 30+ orang, untuk mengelola Iskcon, dan segala keputusan yang kelak akan diambil menggunakan sistem voting, dengan maksud semisalnya pun ada anggota yg menyimpang, karena ini sistem voting, kalo jumlah orng yang baik masih lebih banyak, maka pengelolaan masih bisa berjalan dengan semestinya. Tapi ternyata tidak sesederhana itu realitanya,.GBC justru tidak begitu menghormati penyembah senior lain setelah Prabhupada berpulang, saudara seperguruan Prabhupada yang lain yang masih hidup pada saat itu, tidak dijadikan bantuan bagi GBC ketika pada saat itu mereka berada dalam masalah dan ingin mengambil keputusan. Justru mereka hanya bergantung pada sistem vote mereka untuk menentukan keputusan kitab suci, alhasil kebijakan mereka banyak yg tidak cocok. kira2 begitu garis beras perjalanan GBC.

@@Hari_katha suksma haribol

@@Hari_katha selain itu, gbc bisa mengesahkan dan melantik guru maharaj juga kan?

@@igedemadeagussugiartha2331 iy untuk anggota gbc yg sannyasi

@@Hari_katha skali lgi terimakashi 🙏🙏🙏

@@igedemadeagussugiartha2331 kalau spontan diterjemahkan biasanya sama tapi kalo dibahas lebih filosofis, Ada perbedaan yang mendasar dari sudut pandang filosofis, Atma itu mengacu kepada sang diri, mahluk hidup. Sumber dari kesadaran, dan memiliki identitas yang khas. Yang bebas dari pencemaran apapun. Dan jiva adalah atma tadi ketika terikat dengan objek lain, misal prakrti atau tenaga material (badan kasar dan halus) Jadi intinya jiva itu atma jg tapi dalam kondisi terikat. Itu penjelasan dari pakar bahasa sansekerta. Kalo dalam penerjemahan sehari2 biasanya sering kali disamakan karena kan yang membahas (kita) tergolong roh yang terikat, jadi ya uda disamakan aja.

@@Hari_katha suksma pbji🙏🙏🙏

@@igedemadeagussugiartha2331 ini jawaban Prabhupada ua-cam.com/video/-xkEaJPDvyc/v-deo.htmlfeature=shared

@@igedemadeagussugiartha2331 langkah ke 2, menurut video singkat diatas, cara mencari emas yang asli. Dengan bergaul dengan pemyembah Tuhan yang murni, itulah mengapa para guru2 kerohanian yang bonafid preaching keseluruh dunia. ini salah satu cara Srila Prabhupada memperkenalkan ilmu Ketuhanan, Kesadaran Krsna yang ilmiah dan sesuai kitab suci. berikut silahkan ditonton ua-cam.com/video/WFYA1E_2yfg/v-deo.htmlfeature=shared

@@igedemadeagussugiartha2331 semuanya hanya soal pengetahuan. Tingkat pengetahuan, ada agama yang mengajarkan tentang sinar matahari, ada yang mengajarkan tentang planet matahari, ada yang mengajarkan tentang Penguasa yang tinggal didalam planet matahari itu. Sinar, planet dan dewa penguasa itu diibaratkan sebagai Brahman (Tuhan yg tidak berwujud), Paramatma (Tuhan yang berada terlokalisir (di jantung/di setiap atom), dan Bhagavan (Kepribadian Tuhan yang asli Krsna). Kesadaran Krsna mengajarkan tentang aspek Tuhan yang ke 3 yaitu Bhagavan. Bagaimana cara seseorang dapat sampai kesana adalah dengan mengembangkan pengetahuan. Sesudah dilahirkan dan meninggal berulangkali, orang yang sungguh-sungguh memiliki pengetahuan menyerahkan diri kepada-Ku, dengan mengenal-Ku sebagai sebab segala sebab dan sebab segala sesuatu yang ada. Roh yang mulia seperti itu jarang sekali ditemukan. (Bhagavad Gita: VII.19)

@@Hari_katha suksma pbji

@@igedemadeagussugiartha2331 smaraṇaṁ kīrtanaṁ keliḥ prekṣaṇaṁ guhyabhāṣaṇam saṅkalpo ‘dhyavasāyaś ca kriyā-nirvṛttir eva ca 1. Think about women. 2. Speak about sex life. 3. Dally with women. 4. Look lustfully at women. 5. Talk intimately with women. 6. Decide to engage in sexual intercourse. 7. Endeavor for sex life. 8. Engage in sex life. 8 hal yg harus dihindari brahmacari

​@@Hari_kathaSuksma 🙏🙏🙏

iya prabhu

@@Hari_katha jay jayapataka swami maharaj ki Jay srila bhakti pramod puri gosvami maharaj ki Jay srila prabhupad ki Gour prema nande haribol 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

@@jmorgan8441 haha Haribol

@@jmorgan8441 nah ini rahasia tentang sifat iri prabhu ua-cam.com/video/cMR9S3OTwNI/v-deo.htmlfeature=shared

@@Hari_katha suksma atas penjelasanya Haribol

Hare Krsna prabhu. Kisah Ajamila menjelaskan bahwa pengucapan nama suci di tingkat yang belum murni, abhasa (semblance of holy name, bisa di artikan tingkat peralihan dari tingkat aparadha (melakukan kesalahan) ke tingkat suddha nama ( pengucapan nama suci yang murni), jadi Ajamila mengucapakan abhasa nama, tapi dalam tingkat itu pun mukti dan terbebas dari dosa dapat diperoleh. berikut referensinya, CC Antya 3.177: Some of them said, "By chanting the holy name of the Lord, one is freed from the reactions of all sinful life."Others said, "Simply by chanting the holy name of the Lord, a living being is liberated from material bondage." Dengan mengucapkan nama suci Krsna, seseorang dibebaskan dari segala dosa, dan juga terbebas dari segala ikatan material (liberation/mukti). Itu yang dipetik dari kisah Ajamila. Sedangkan tentang 10 jenis kesalahan dalam pengucapan nama suci itu dimaksudkan bagi mereka yang ingin maju lebih lanjut, mengucapkan nama suci dalam tingkatan yang murni. Suddha nama. Berikut hasilnya. CC Antya 3.178: Haridāsa Ṭhākura protested, "These two benedictions are not the true result of chanting the holy name. Actually, by chanting the holy name without offenses, one awakens his ecstatic love for the lotus feet of Kṛṣṇa. Manfaat yang sebenarnya dari pengucapan nama suci yang bebas dari kesalahan adalah cinta rohani seseorang kepada Sri Krsna terbangkitkan. (Krsna prema) CC Antya 3.185: "Similarly, the first hint that offenseless chanting of the Lord's holy name has awakened dissipates the reactions of sinful life immediately. And when one chants the holy name offenselessly, one awakens to service in ecstatic love at the lotus feet of Kṛṣṇa. Tanda awal saat seseorang sudah mengucapkan nama suci yang bebas dari kesalahan adalah reaksi kehidupan berdosanya dihilangkan. Lebih lanjut ketika seseorang mengucapkan nama suci yang murni seperti itu cinta bhaktinya dalam melayani kaki padma Krsna terbangkitkan. Itu penjelasan dari Srila Haridas Thakur dalam Caitanya Caritamrta

@@igedemadeagussugiartha2331 Berikut sloka favorit Gour Govinda Swami Maharaja, tentang hal ini. mukhya-phate jīva pāya kṛṣṇa-prema-dhana niraparādhe nāma laile pāya prema-dhana13 If your chanting is offenceless, then you chant the pure name, which is non-different from Kṛṣṇa-śuddha-nāma, bhāva-maya or prema-maya. The pure name is full of prema. If your chanting is offenceless, the pure name, then that is prema. That is Kṛṣṇa and you will attain Kṛṣṇa. One who chants the pure name, his heart is filled with prema-mellow-prema-rasa. His eyes are anointed with the ointment of love. artinya Jika pengucapan nama suci yang kamu lakukan bebas dari kesalahan, maka kamu mengucapkan nama suci yang murni, yang mana nama itu tidak berbeda dengan Krsna- suddha nama, bhava-maya atau prema maya. Nama suci yang murni penuh dengan prema. Jika pengucapan nama sucimu bebas dari kesalahan, nama suci yang murni, itulah prema. Itulah Krsna sendiri dan kamu akan memperoleh Krsna. Seseorang yang mengucapakan nama suci yang murni, hatinya akan dipenuhi dengan prema, rasa cinta. Dan matanya akan di olesi dengan salep cinta kepada Krsna, dengan mana dia mampu melihat Krsna.

@@igedemadeagussugiartha2331 CC.Antya 4.71 tāra madhye sarva-śreṣṭha nāma-saṅkīrtana niraparādhe nāma laile pāya prema-dhana "Of the nine processes of devotional service, the most important is to always chant the holy name of the Lord. If one does so, avoiding the ten kinds of offenses, one very easily obtains the most valuable love of Godhead." Ini menjelaskan hal yang sama. Bahwa nama suci adalah proses terbaik dalam Bhakti dan pengucapan nama suci yang murni memberikan hadiah yang paling berharga yaitu cinta kepada Krsna

​@@Hari_kathasuksma atas penjelasanya agar saya tidak salah paham ttng kls paham pbji 🙏🙏🙏

@@igedemadeagussugiartha2331 Hare Krsna terima kasih sudah berkenan bertanya. Srila Prabhupada adalah acarya, yaitu dia yang mengajarkan dengan memberikan teladan. Jadi apa yang beliau instruksikan sedikit banyak arahnya untuk kemajuan Bhakti kita dan akhirnya pulang ke dunia rohani. Mengenai kegiatan food foor life, membagikan prasadam ke masyarakat, ada 2 manfaat yang diperoleh, untuk yang membagikan dan untuk yang menerima. Untuk yang membagikan manfaat nya : 1. Prasadam artinya karunia, dan Krsna Prasadam itu sebaik (sama dengan) Krsna sendiri, kita membagikan Krsna atau Karunia Krsna kepada orang2 dan di saat yang sama kita juga menyibukkan pikiran kita dalam kegiatan bhakti. Seperti kita tau, kita dituntut untuk sibuk 24 jam dalam kesadaran Krsna setiap hari, kegiatan ini membantu. 2. Kalau guru kerohanian kita menginstruksikan ini kepada kita dan kita patuh dan melaksanakannya, segala karunia akan kita peroleh untuk maju dalam bhakti. Untuk yang menerima : 1. Proses penyucian diri yang paing mudah diterima oleh semua orang. 2. Cara termudah untuk preaching kesadaran Krsna di kali Yuga, dan hampir tidak ada penolakan, jadi praktis akan bermanfaat bagi penerima, sukrti (tabungan rohani) mereka akan bertambah, dan suatu saat mereka akan menjadi penyembah. Dan untuk sankirtana, mengucapkan nama suci di iringi alat musik, di jalan atau di keramaian, juga sama maksudnya, agar menyibukkan diri kita dalam Bhakti 24 jam sehari. Benefit yang lain kalau kita sedikit banyak murni, nama suci yang kita ucapkan akan memberikan manfaat kepada smua mahluk hidup yang mendengarkan. Intinya semua program dari Srila Prabhupada untuk kebaikan Bhakti kita. Tinggal kita sesuaikan dengan keadaan dan instruksi dari guru kerohanian. dan Srila Prabhupada sering mengutip sloka ini ataḥ śrī-kṛṣṇa-nāmādi na bhaved grāhyam indriyaiḥ sevonmukhe hi jihvādau svayam eva sphuraty adaḥ Therefore material senses cannot appreciate Kṛṣṇa's holy name, form, qualities and pastimes. When a conditioned soul is awakened to Kṛṣṇa consciousness and renders service by using his tongue to chant the Lord's holy name and taste the remnants of the Lord's food, the tongue is purified, and one gradually comes to understand who Kṛṣṇa really is. Indria material seseorang tidak bisa di gunakan untuk mengerti tentang Krsna karena itu seseorang harus menyucikannya dimulai dengan menggunakan lidahnya, ya ada 2 fungsi lidah yang positif berkaitan dengan pertanyaan prabhu, untuk melayani Prasadam dan untuk melakukan sankirtana. Dua kegiatan ini membantu proses ini. Haribol

@@Hari_katha hare krishna sama2 pbji saya tunggu jawaban pertanyaan terkait dgn kritik prabhupad thd komunisme dan filantropi dlm kls ini 🙏🙏🙏

​@@Hari_katha suksma haribol🙏🙏🙏

Jaya SRILA PRABHUPADA Ki jay 🙏 jaya Sri grantara srimad baghavatam Ki jay 🙏

1:32:58 johannesburg di afsel,pbji

Hare Krsna Menurut teorinya, ketertarikan seseorang terhadap bhakti, Krsna, kitab suci, maha mantra, dsb (hal2 yang rohani) bergantung pada spiritual merit (tabungan rohani /sukrti) seseorang. Ada algoritmanya kenapa seseorang bisa memahami kitab suci dengan baik dan benar, ini saya kutipkan 3 sloka. bhaktis tu bhagavad bhakta sangena parijayate sat Sanga prapyate pumbhih sukrtaih purva sancitaih Bhakti becomes manifest by the association of the Lord’s devotees. The association of devotees is obtained by previously accumulated piety. Ini poin pertama, kita harus mengumpulkan sukrti dengan melakukan pelayanan/seva. Yang mana dibutuhkan waktu jg sampai jumlah sukrti tertentu tercapai, barulah segala kemudahan dalam jalan spiritual seseorang dimulai. Apa saja contoh pelayanan/seva yang bisa dilakukan itu? 1. mengucapkan Maha mantra Hare Krsna secara rutin 2. berpuasa di hari2 khusus Janmastami, ekadasi, dsb 3. Melayani penyembah MURNI, berdonasi, dsb 4. Mendengarkan kelas dari penyembah murni. kemudian sloka ke 2 SB 1.2.16 śṛṇvatāṁ sva-kathāḥ kṛṣṇaḥ puṇya-śravaṇa-kīrtanaḥ hṛdy antaḥ stho hy abhadrāṇi vidhunoti suhṛt satām Śrī Kṛṣṇa, the Personality of Godhead, who is the Paramātmā [Supersoul] in everyone's heart and the benefactor of the truthful devotee, cleanses desire for material enjoyment from the heart of the devotee who has developed the urge to hear His messages, which are in themselves virtuous when properly heard and chanted. Disimak bagian ini "benefactor of the truthful devotee." Krsna dalam wujudnya sebagai Kitab Suci, melimpahkan karunia kepada penyembah yang jujur, karena itu hendaknya kita belajar mengembangkan sikap yang jujur. Belajar bagaimana kita bisa menjadi penyembah yang baik, sehingga kita masuk dalam kategori penyembah. Dan juga bagian ini, "who has developed the urge to hear His messages, which are in themselves virtuous when properly heard and chanted." Itu pertanyaan prabhu ada disebut "properly heard and chanted." Bahasa inggris prabhu kan bagus. Ini silahkan dibaca penjelasan Srila Prabhupada tentang sloka SB 1.2.16 diatas, Messages of the Personality of Godhead Śrī Kṛṣṇa are nondifferent from Him. Whenever, therefore, offenseless hearing and glorification of God are undertaken, it is to be understood that Lord Kṛṣṇa is present there in the form of transcendental sound, which is as powerful as the Lord personally. Śrī Caitanya Mahāprabhu, in His Śikṣāṣṭaka, declares clearly that the holy name of the Lord has all the potencies of the Lord and that He has endowed His innumerable names with the same potency. There is no rigid fixture of time, and anyone can chant the holy name with attention and reverence at his convenience. The Lord is so kind to us that He can be present before us personally in the form of transcendental sound, but unfortunately we have no taste for hearing and glorifying the Lord's name and activities. We have already discussed developing a taste for hearing and chanting the holy sound. It is done through the medium of service to the pure devotee of the Lord. The Lord is reciprocally respondent to His devotees. When He sees that a devotee is completely sincere in getting admittance to the transcendental service of the Lord and has thus become eager to hear about Him, the Lord acts from within the devotee in such a way that the devotee may easily go back to Him. The Lord is more anxious to take us back into His kingdom than we can desire. Most of us do not desire at all to go back to Godhead. Only a very few men want to go back to Godhead. But anyone who desires to go back to Godhead, Śrī Kṛṣṇa helps in all respects. One cannot enter into the kingdom of God unless one is perfectly cleared of all sins. The material sins are products of our desires to lord it over material nature. It is very difficult to get rid of such desires. Women and wealth are very difficult problems for the devotee making progress on the path back to Godhead. Many stalwarts in the devotional line fell victim to these allurements and thus retreated from the path of liberation. But when one is helped by the Lord Himself, the whole process becomes as easy as anything by the divine grace of the Lord. To become restless in the contact of women and wealth is not an astonishment, because every living being is associated with such things from remote time, practically immemorial, and it takes time to recover from this foreign nature. But if one is engaged in hearing the glories of the Lord, gradually he realizes his real position. By the grace of God such a devotee gets sufficient strength to defend himself from the state of disturbances, and gradually all disturbing elements are eliminated from his mind.

sloka ke 3 SB 7.5.32 Nasehat Prahlada Maharaja kepada ayahnya ketika ayahnya bertanya dari mana dia belajar tentang bhakti kepada musuhnya (Sri Visnu) itu. Prahlada tidak bisa menjawab, karena ayahnya tidak qualified untuk mendengarnya. naiṣāṁ matis tāvad urukramāṅghriṁ spṛśaty anarthāpagamo yad-arthaḥ mahīyasāṁ pāda-rajo-'bhiṣekaṁ niṣkiñcanānāṁ na vṛṇīta yāvat Unless they smear upon their bodies the dust of the lotus feet of a Vaiṣṇava completely freed from material contamination, persons very much inclined toward materialistic life cannot be attached to the lotus feet of the Lord, who is glorified for His uncommon activities. Only by becoming Kṛṣṇa conscious and taking shelter at the lotus feet of the Lord in this way can one be freed from material contamination. Maksudnya adalah, temukan penyembah murni yang tekun 24 jam melakukan bhakti yang murni kepada Krsna, yang bebas dari keterikatan material, yang bersikap sama baik terhadap suka duka, yang memiliki pengetahuan lengkap terhadap kitab suci, dan setelah bertemu orang seperti itu, layani beliau dengarkan kelas beliau, lakukan perintahnya dengan rendah hati, maka segala karunia termasuk bagaimana kita bisa membaca kitab suci dengan baik dan benar dapat kita peroleh. Sebenarnya bukan "membaca kitab suci" ya, melainkan "mendengar", karena kan istilahnya sruti, yang di dengar. Dan kitab suci itu sendiri kepribadian, jadi memang realitanya kita membaca sendiri, tapi sebenarnya walau kita membaca sebenarnya kita sedang mendengarkan Krsna dalam bentuk kitab suci memberikan ajarannya kepada kita, dan kitab suci itu bisa berkarunia kepada kita seperti itu kalau... kita mendapat karunia penyembah murni. Siapa penyembah murni itu? kita harus analisis mereka berdasarkan ciri dari kitab suci. Tentu saja bicara soal penyembah murni, kemurnian itu sendiri ada jenjangnya. Ada levelnya. Singkatnya, salah satu dari mereka adalah Srila Prabhupada. Dengarkan kelas beliau, layani perintah beliau, lakukan dengan tulus, blessing akan datang. Be subsimissive, and serve his instruction

@@Hari_katha suksma haribol

kalo mau jawaban yang lebih sederhana, sesuai pengalaman saya sendiri. 1. Mulai membaca Bhagavad gita menurut aslinya dari awal bab 1 sampe 18, urut beserta penjelasan Srila Prabhupada. Bebas mau yang bahasa Inggris/indonesia. 2. Ditambah dengan mendengar kelas dari Srila Prabhupada tentang Bhagavad gita jg, di dengar sambil disimak transkripnya. Ini agar kita dapat gambaran tentang apa sebenarnya yang ingin diminta Sri Krsna dari sloka yang kita baca itu 3. Setelah tahap 1 dan 2 selesai (sudah sampai bab 18), boleh diulang2 bacanya khusunya di bab 8/9/12/18. Untuk kelas Srila Prabhupadanya bebas, karena smua kelas beliau nectar. 4. Mulai membaca Srimad Bhagavatam berurut dari Skanda 1, dan juga diselingi mendengar kelas Prabhupada tentang Bhagavatam jg. Semoga membantu. Hare Krsna

Makashi atas kelasnya pbji Apa yg di kata prabhupad saya rasakan itu nyata sekali terjadi masyakarat hari ini 🙏🙏🙏🙏

Sadhaka itu murid dalam kehidupan spiritual. Tentu saja bisa jatuh. Yang anda maksud mungkin, kenapa svarupa siddhi masih bisa jatuh? Jawabannya diberikan oleh Sridhar Maharaja, Ibarat seseorang yang sudah berkualifasi (itulah Svarupa siddhi) tapi belum mendapatkan approval (ijin) dari penduduk dunia spiritual. Jadi kondisi nya masih belum aman, dia belum dibawah perlindungan tenaga rohani. Contohnya Maharaja Bharata. Maharaja Bharata sudah di tahap Bhava (yang masih awal) dan beliau terikat kepada rusa, alhasil, jatuh, dan dibutuhkan 2 kelahiran lagi untuk dia melanjutkan Bhaktinya.

Ada 2 tingkatan kan, 1. Svarupa Siddhi 2. Vastu Siddhi yang ke 2 lebih tinggi, Vastu siddhi itu kita dilahirkan ditempat lila Krsna sedang berlangsung di dunia material ini. Dan Krsna terus berlila diberbagai alam semesta. Lila Krsna kekal. Bagaimana cara kesana? Ada 9 tingkatan kemajuan bhakti. 1.Sraddha 2.Sadhu Sanga 3.Bhajana kriya 4.Anartha Nivrtti 5.Nistha 6.Ruci 7.Asakti 8.Bhava (Svarupa Siddhi) 9.Prema (Vastu Siddhi) Harus di tingkatan ke 9. Bagaimana caranya? Mulai dulu dengan mendapatkan guru kerohanian yang bonafid, dan layani beliau, beliau puas, ajukan pertanyaan ini kepadanya. Karena ini memang bukan proses yang mudah dan singkat, dibutuhkan keseriusan, karena itu, campur tangan guru itu harus.

Hare Krsna, untuk sementara video yang lama bisa diulang2 nontonnya prabhu. Saya masih blm bisa buat video secara rutin.

Nggih prabhuji ,hare krsna