Відео

@@boerhanudinsaid iya pak, selain kena rembesan air hujan, gedebog pisang juga banyak memberi sumbagsih basah pada adonan pupuk.

@@abdulkholik-enviforesta seharusnya dari awal pembuatan jangan terlalu basah. Saya liat dari awal pembuatan udah terlalu basah.

Setelah 15 hari, dilakukan penyaringan untuk memisahkan cairan dan sisa bonggol pisangnya. Yang dijadikan starter MOL adalah cairannya.

Alhamdulillah.

kemungkinan belum ada yang merasakan pak, tapi kalau dari baunya ...sepertinya sangat asam.

Terima kasih pak atas dukungannya.

Berbagi pengalaman diantara kita, jika ada yang mau dibagikan ilmu dan pengalamannya disini, silahkan bagikan link nua ya pak. Terima kasih.

Rapat pak, hanya tiap hari di aduk 5x putaran dan dibiarkan 5 menit terbuka, setelah itu ditutup rapat kembali

Iya pak, memang sangat sedikit yang menampilkan hasil dari penerapan pupuk bokashi, kalau bapak punya dokumentasinya boleh di share linknya. Terima kasih.

Pada praktik pelatihan ini (karena pertimbangan tempat, bahan dan waktu), komposisi yang dibuat untuk Pupuk Bokashi Padat adalah : • Pupuk Kandang = 25 Kg; • Bahan Organik Lainnya (Serasah, Gedebog Pisang, Sekam, Dedak) = 20 Kg; • Air Tanah = ± 5 liter; • EM4 = 50 ml; • Gula = 50 Gram; Sedangkan alternatif lain, Jika Bapak ingin membuatnya dalam jumlah banyak : PEMBUATAN 1 TON BOKASHI PUPUK KANDANG Bahan baku sebagai berikut : • Sekam/arang sekam/Jerami/Dedaunan = 300 kg • Pupuk Kandang = 600 kg • Dedak = 100 kg • Starter / Mikroorganisme = 1 lt • Molasis / Gula = ¼ Kg • Air = ± 100 liter/secukupnya

Pada praktik pelatihan ini (karena pertimbangan tempat, bahan dan waktu), komposisi yang dibuat untuk Pupuk Bokashi Padat adalah : • Pupuk Kandang = 25 Kg; • Bahan Organik Lainnya (Serasah, Gedebog Pisang, Sekam, Dedak) = 20 Kg; • Air Tanah = ± 5 liter; • EM4 = 50 ml; • Gula = 50 Gram; Seangkan alternatif lain, Jika Bapak ingin membuatnya dalam jumlah banyak : PEMBUATAN 1 TON BOKASHI PUPUK KANDANG Bahan baku sebagai berikut : • Sekam/arang sekam/Jerami/Dedaunan = 300 kg • Pupuk Kandang = 600 kg • Dedak = 100 kg • Starter / Mikroorganisme = 1 lt • Molasis / Gula = ¼ Kg • Air = ± 100 liter/secukupnya

kalau ada link dokumentasi video yang dibagikan, boleh pak dishare ke kami, untuk pengayaan metode dan bahan-bahan baku alternatif. Kami masih mencari dokumentasi terkait penggunaan atau aplikasi dari pupuk bokashi ini masing jarang ditemukan untuk yang menggunakan bokashi dengan yang tidak pakai bokashi. kalau ada, boleh juga testimoninya pak.

@@abdulkholik-enviforesta Punten sedikit video n foto , tdk di upload pak. Blm sempet edit. Yg media tanam yg sy cerita kan tsb saat di cek di dosos tangan masuk jg ada hawa hangatnya. Mudah mudahan fermentasi nya berhasil. Sy jg ada jakaba, PSB , lindi utk poc nya

@@abdulkholik-enviforesta Intinya tiap tiap bahan di hampar dibuat lapisan lapisan/layer gantian.3-5cm. Dan tiap lapisan tsb disemprot bahan bahan pembenah tanah tsb. Bagusnya pekan ke 2 diaduk , tp blm sempet. Klo tdk mau diaduk dibuatkan bambu yg tengah nya dibuang, trus dibuat lubang lubang pd bambu tsb utk udara masuk/aerob

@@ANEKA_SUKA_SUKA Ok Pak. Terima kasih sudah berbagi info.

Terima kasih pak, semoga bermanfaat

Terima kasih pak atas pertanyaannya. Pada video ini kami membuat pupuk cair dari kohe kambing. Karena praktik pelatihannya hanya dua hari, jadi kami tidak mengaktivasi secara tersendiri. Kami mengaktivasinya bersamaan dengan proses pembuatan pupuk bokashi cair selama 5 hari. Agar tambahan unsur makro dan mikro dari pupuk tersebut terpasok dari kohe kambing tsb. Apakah Bapak pernah mencobanya?

@@abdulkholik-enviforesta untuk aktivasi em 4 & membuat bokasi padat Alhamdulillah sudah pernah membuatnya pak penyuluh & berhasil, saya gunakan hasil bokasi / kompos buat tabulampot, namun formula yg saya pakai 1:1:1:18 = 1 liter em4, 1 kg molase/gula, 1 liter air cucian beras, 18 liter air lama proses aktivasi 5hari, selanjutnya saya buat larutan pengenceran em4 ini dg dosis: 5-10mL/ liter air, baru di aplikasi utk bokasi padat/ cair begitu yg saya lakukan, terima kasih. Salam satu hobi..

@@AMIN-KAN alhamdulillah terima kasih sudah berbagi informasinya, nanti coba akan saya masukan kedalam pilihan materi. Semoga bermanfaat ilmunya Pak.

Terima kasih Bapak/Ibu atas sarannya. Sangat mencerahkan.

Amin. Tolong hasil penerapannya di bagikan di Group, pengen lihat hasilnya.

@@abdulkholik-enviforesta insyaallah siap pak

@@sudirmanmagic pak sudirman sudah sampai mana uji coba pupuk cairnya?

Semoga Bapak Ibu bisa menerapkannya dirumah, dengan bahan2 yang ada di sekitar.

@@abdulkholik-enviforesta Aamiin, insyaaAlloh, terima kasih ilmunya Pak semoga tambah berkah

@@sulkhaniyahaja5037 Amin Ya Robbal'alamin.

Kalo bonggol keladi liar bisa ga ya dibuat mol seperti ini?

@@aninurdiani3910 sebatas pengetahuan kami, dari bonggol rebung sebagai alternatif. Tapi kalau dari bonggol keladi belum pernah di coba pak. Kalau bapak sudah mencoba bagikan infonya disini ya Pak.

Terima kasih tanggapannya Bapak/Ibu

Semoga bermanfaat

Oke Pak, treima kasih atas dukungannya. Apakah Bapak juga pernah membuat pupuk Bokashi?

Apakah Bapak sudah pernah ikut pelatihannya?

Mikroorganisme Lokal (MOL)

Waalaikum salam, alhamdulillah baik pak @sudirmanmagic. Bapak ikut pelatihan apa waktu itu? Kalau ada cerita sukses dari pelatihan yang bapak dapatkan, boleh ceritakan disini. Supaya kita bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman.

@@abdulkholik-enviforesta siap pak... Insyaallah nanti saya ceritakan pengalaman saya disini. Semoga tambah sukses pak. Terimakasih banyak atas materi yang bapak berikan kepada saya semoga bermanfaat bagi kami dan seluruh masyarakat Lampung Selatan bahkan seluruh Indonesia

@@sudirmanmagic terima kasih, ditunggu ya...

Kalau kami sudah ada informasinya, nanti dikabari. Tapi sejauh yang kami ketahui, jenis bambu ini mulai langka.

Ini di Persemaian Permanen BP DAS citarum ciliwung di Cimanggis Depok Jawa Barat

@@abdulkholik-enviforesta link google map pak

Waalaikum salam. Bapak Pengen Pesen Pupuk Bokashi?

Terima kasih Pak, semoga suatu waktu ada kesempatan untuk bisa Podcast dengan Bapak di channel yang satu lagi @SemestaMenghijau Podcast.

@@abdulkholik-enviforesta insyaalloh...ditunggu kabarnya...materinya apa dst hanupis

Baik terima kasih.

@@abdulkholik-enviforesta 😊👍👍

Waalaikum salam. Mohon maaf Pak, untuk penanaman di daerah mana ya Pak? Kebetulan di vodeo ini saya ambil di Pulau Bangka.

Alhamdulillah, semoga ilmu yang disampaikan ustadz bermanfaat dan di waktu mendatang bisa bersilaturrahim kembali.

Terimakasih pengajar

Semangat terus ya Mbak Sakira, itu kan hasil dari ujian/evaluasi dengan segala perasaan nervous nya... sudah bisa menjadi ukuran kalau di kerjakan dengan tenang, dalam suasana tenang, semoga keberhasilannya lebih tinggi.

Terus semangat mencoba.

Secara habitat (tempat tumbuh) mangrove di daerah pesisir dengan substrat (dasar tempat tumbu) lumpur atau pasir. Mangrove aslinya harus terpengaruh oleh salinitas (kadar keasinan air) dari mulai tinggi yang dekat dengan laut dan rendah ke arah sungai. Pada tempat yang salinitas rendah masih ada juga mangrove yang mampu menyesuaikan diri, misalnya jenis Bruguiera. Tapi kalau airnya benar2 tawar, mungkin bukan mangrove yang ditanam untuk penguat tanggul sungai. Penjelasan ini bisa saja kurang tepat, mohon juga saran dari para suhu.

setahu saya mangrove itu tanaman yang tahan terhadap salinitas tinggi... jadi bukan harus hidup di air laut... yg penting media tanam nya sama dengan yg di pesisir

Jika dekat dengan kawasan mangrove, tentu akan lebih mudah menerapkannya, karena didukung oleh ketersediaan sumber benih, propagule yang melimpah. Semangat Bang!

Terima kasih atas apresiasinya.

15 x 10 cm bang.

Mohon maaf Bapak/Ibu, barangkali ada yang bisa menjelaskan?

Ada berbagai cara dan alternatif untuk teknik penanaman mangrove, namun cara dan teknik tersebut harus disesuaikan dengan kondisi biofisik. Kalau boleh tahu, dimana tepatnya lokasi Bapak? Supaya bisa melihat di peta dan memperkirakan teknik efektif yang digunakan.

Iya belajar sambil langsung praktik...supaya membekas ilmunya...

Silahkan Bapak dan Ibu yang berpengalaman untuk dapat memberikan penjelasan. Kita saling berdiskusi untuk kesuksesan perhutanan sosial.

Walaupun putaran ekonominya belum sesuai harapan... tapi bersyukur masih ada anak bangsa yang memproduksinya...sebagai identitas budaya yang dimilikinya...

@@abdulkholik-enviforesta 👍👍😊

Iya...bisa melihat keindahan bawah air...pengalaman yang langka...

@@abdulkholik-enviforesta betul sekali saya apresiasi jarang konten yang bisa seperti ini 👍👍🙏😊

Siap..

@@abdulkholik-enviforesta 👍👍👍😊

Iya bang, belajar sambil bermain...

sip

Thanks ...

Persemaian Permanen BPDAS Citarum Ciliwung, Lokasinnya di belakang Kantor Kearsipan Kementerian LHK, Cimanggis.

Pertanyaan yang sangat menarik untuk dibahas. Dipersilahkan untuk Bapak/Ibu yang berpengalaman terkait kasus diatas atau instansi terkait yang lebih kompeten, kiranya dapat memberikan penjelasan lebih detail atau memberikan pecerahan. Terima kasih.

Untuk bibit yang diproduksi persemaian permanen BPDAS tidak diperjual belikan. Bibit bisa diminta tergantung ketersediaan stok.

@@abdulkholik-enviforesta berarti boleh di minta ya, jika stock masih ada

Terima kasih pak sudah berkunjung..semoga sehat dan sukses selalu...

Salam lestari Bapak...terima kasih sudah berkunjung.

Terima kasih atas supportnya

Waalaikum salam. Share emailnya saja mbak..