- 286
- 77 165
JPIC OFM Indonesia
Приєднався 8 кві 2020
JPIC-OFM Indonesia adalah lembaga milik OFM di Indonesia yang fokus pada sejumlah bidang karya, yakni animasi, advokasi, sosial karitatif dan pastoral ekologi.
Відео
TERIMA KASIH PARA NARASUMBER PHILOPOLITICS
Переглядів 1096 місяців тому
TERIMA KASIH PARA NARASUMBER PHILOPOLITICS
FILSAFAT POLITIK LEO STRAUSS -- WEBINAR PHILOPOLITICS JPIC OFM INDONESIA
Переглядів 288Рік тому
FILSAFAT POLITIK LEO STRAUSS WEBINAR PHILOPOLITICS JPIC OFM INDONESIA
POD-CAST JPIC OFM Indonesia #1 REALISME IMAN ROMO MANGUN
Переглядів 423Рік тому
POD-CAST JPIC OFM Indonesia #1 REALISME IMAN ROMO MANGUN
KEADILAN DALAM PENDIDIKAN -- WEBINAR PHILOJUSTICE JPIC OFM INDONESIA
Переглядів 1582 роки тому
KEADILAN DALAM PENDIDIKAN WEBINAR PHILOJUSTICE JPIC OFM INDONESIA
Suara Alam: Yang Kian Menghilang Sayup Terdengar -- by Fminor
Переглядів 5292 роки тому
Suara Alam: Yang Kian Menghilang Sayup Terdengar by Fminor
RAKER JPIC - EKOPASTORAL OFM INDONESIA
Переглядів 5722 роки тому
RAKER JPIC - EKOPASTORAL OFM INDONESIA
LEBIH BAIK MENANAM DARIPADA...|| KUNJUNGAN || HMPI || JPIC-OFM INDONESIA
Переглядів 2162 роки тому
LEBIH BAIK MENANAM DARIPADA...|| KUNJUNGAN || HMPI || JPIC-OFM INDONESIA
PENGUMUMAN HASIL LOMBA TIK-TOK ----JPIC-OFM INDONESIA
Переглядів 2962 роки тому
PENGUMUMAN HASIL LOMBA TIK-TOK JPIC-OFM INDONESIA
SPIRIT OF ASSISI: PESAN PERDAMAIAN DAN DIALOG--35 TH
Переглядів 5812 роки тому
SPIRIT OF ASSISI: PESAN PERDAMAIAN DAN DIALOG 35 TH
MAKANAN: DARI TANAH MENUJU MEJA MAKAN--RM. FRIDUS OFM--HARI PANGAN SEDUNIA
Переглядів 3102 роки тому
MAKANAN: DARI TANAH MENUJU MEJA MAKAN RM. FRIDUS OFM HARI PANGAN SEDUNIA
FRANSISKUS ASSISI PELINDUNG EKOLOGI DAN PARA PEJUANG KEUTUHAN CIPTAAN
Переглядів 2172 роки тому
FRANSISKUS ASSISI PELINDUNG EKOLOGI DAN PARA PEJUANG KEUTUHAN CIPTAAN
Salinan dari ECOTHEOLOGY JURGEN MOLTMANN--WEBINAR ECOTHEOLOGY JPIC OFM INDONESIA
Переглядів 1452 роки тому
Salinan dari ECOTHEOLOGY JURGEN MOLTMANN WEBINAR ECOTHEOLOGY JPIC OFM INDONESIA
Ibadat Pembuka Season of Creation 2021 JPIC-OFM Indonesia
Переглядів 563 роки тому
Ibadat Pembuka Season of Creation 2021 JPIC-OFM Indonesia
Fratelli Tutti : Saudara Sekalian. Wawancara bersama P. Martin Harun, OFM
Переглядів 3573 роки тому
Fratelli Tutti : Saudara Sekalian. Wawancara bersama P. Martin Harun, OFM
Bincang JPIC-OFM Indonesia: Yohanes Duns Scotus (Part 3)
Переглядів 1863 роки тому
Bincang JPIC-OFM Indonesia: Yohanes Duns Scotus (Part 3)
Bincang JPIC-OFM Indonesia: Yohanes Duns Scotus (Part 2)
Переглядів 1143 роки тому
Bincang JPIC-OFM Indonesia: Yohanes Duns Scotus (Part 2)
Bincang JPIC-OFM Indonesia: Yohanes Duns Scotus
Переглядів 4363 роки тому
Bincang JPIC-OFM Indonesia: Yohanes Duns Scotus
Teologi Politik: Johann Baptist Metz (Part 2)
Переглядів 2173 роки тому
Teologi Politik: Johann Baptist Metz (Part 2)
Kesabaran - Editorial Februari JPIC OFM Indonesia
Переглядів 473 роки тому
Kesabaran - Editorial Februari JPIC OFM Indonesia
Retret Anak Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya
Переглядів 1,8 тис.3 роки тому
Retret Anak Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya
Teologi Politik: johann baptist metz (Part 1)
Переглядів 5083 роки тому
Teologi Politik: johann baptist metz (Part 1)
Webinar : Dialog Kemanusiaan & Ekologi
Переглядів 1803 роки тому
Webinar : Dialog Kemanusiaan & Ekologi
Raker JPIC-Ekopastoral OFM Indonesia 2021
Переглядів 1873 роки тому
Raker JPIC-Ekopastoral OFM Indonesia 2021
Deklarasi dan Pencanangan Hari Menanam Pohon OFM Indonesia
Переглядів 1633 роки тому
Deklarasi dan Pencanangan Hari Menanam Pohon OFM Indonesia
Lebih Dekat Bersama JPIC-OFM Indonesia || episode 5
Переглядів 9573 роки тому
Lebih Dekat Bersama JPIC-OFM Indonesia || episode 5
Lebih Dekat Dengan JPIC OFM Indonesia : Episode 2. Sabtu, 22 Agustus 2020
Переглядів 5614 роки тому
Lebih Dekat Dengan JPIC OFM Indonesia : Episode 2. Sabtu, 22 Agustus 2020
Kerennn
Banyak echo & terputus2, Romo
Although I m on my own way and you are on your own way, I m with you. Because there is no I or you....
Terima kasih romo untuk pembahasanya
Yups, apakah bakteri dlm perutmu itu bukan kamu? Tanpa bakteri dalam perutmu itu, kamu menjadi tidak sempurna (sakit > mati). Kalau bakteri dalam perutmu itu ternyata adalah bagian dari dirimu, coba tebak, apa lagi yang ternyata membentuk dan menjadi bagian dari dirimu ☺
Filsafat opo toh iki 😅
TIDUR SAJA DRUN KADRUN....
Terima kasih JPIC OFC Indonesia dan ter8ma kasih juga bung Rezza
Ilusi Keadilan Kita sering mendengar alasan soal harus adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kata yang percaya, kehidupan setelah mati itu ada untuk menegakkan keadilan. Maksudnya bagaimana? Dalam kehidupan di dunia fana ini sangat banyak orang melakukan kejahatan, merampas hak, menyakiti, bahkan membunuh orang lain. Tidak semua mereka kena hukuman. Kalau pun kena, hukumannya tidak adil. Nanti setelah kita semua mati, Tuhan akan menghukum mereka. Itulah keadilan yang sebenarnya. Saya pernah menonton sebuah film dokumenter di Netflik, tentang kehidupan di bumi. Seekor semut yang sedang makan, tiba-tiba menggelepar, tampak sangat menderita. Ia menggeliat sekarat, lalu mati. Kenapa? Jawaban diketahui kemudian. Rekaman video jangka panjang menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari dalam bangkai semut tadi. Semut tadi mati karena infeksi jamur yang masuk ke tubuhnya. Apakah jamur tadi akan diadili karena telah membunuh semut? Anda mungkin menganggap ini pertanyaan konyol dan mengada-ada. Kenapa konyol? Kan kita bicara soal manusia, bukan soal serangga. Di situlah soalnya. Banyak orang memandang dunia ini dengan manusia sebagai pusatnya. Padahal manusia bukan pusat bumi. Juga bukan pusat alam semesta, tentu saja. Konsep keadilan dan harapan pada keadilan di kehidupan setelah mati adalah konsep konyol sebagai akibat memandang manusia sebagai pusat alam semesta. Memunuh manusia itu perbuatan jahat. Membunuh ayam itu tidak jahat. Membunuh manusia harus dihukum. Membunuh ayam tidak. Kenapa tidak? Karena ayam bukan manusia. Kita melupakan fakta, atau sebenarnya sebagian besar orang tidak tahu, bahwa manusia (homo sapiens) hanyalah satu spesies dari kerajaan animalia. Dalam kerajaan animalia, kita dan ayam adalah sama. Satu hal lagi, banyak orang lupa atau tidak tahu, bahwa manusia pun sebenarnya bukan hanya homo sapiens. Ada 9 spesies manusia. Setidaknya ada 2 spesies manusia yang pernah hidup sezaman, yaitu homo sapiens dan neanderthal. Neanderthal sudah punah. Salah satu teori soal sebab kepunahannya adalah karena terdesak oleh kita, homo sapiens. Kita, manusia, homo sapiens, tidak hanya membunuh, tapi juga memusnahkan berbagai spesies lain. Ketika Anda membangun rumah, Anda merampas habitat makhluk-makhluk lain yang tadinya hidup di situ. Ketika Anda makan ayam goreng, Anda merampas kehidupan ayam. Tapi kan itu perlu untuk hidup saya? Ya itu tadi, kita anggap semua yang kita lakukan untuk melanjutkan hidup kita dan keturunan kita adalah sah. Itu tidak hanya pikiran manusia. Semua makhluk hidup begitu. Jamur yang membunuh semut tadi sebenarnya tidak jahat. Dia hanya butuh tempat untuk hidup. Kebetulan tempat hidup dia adalah dalam tubuh semut. Kita terbiasa membenarkan apa saja tindakan kita, selama alasannya adalah untuk mempertahankan hidup kita. Nah, prinsip itu tidak hanya kita berlakukan kepada makhluk-makhluk beda spesies. Prinsip itu kita terapkan juga kepada homo sapiens, kepada golongan kita sendiri. Bolehkah kita membunuh manusia lain? Jawaban ringkasnya, tidak boleh. Jawaban rumitnya, boleh saja kalau ada keadaan tertentu. Apa keadaaanya? Lagi-lagi, dalam rangka mempertahankan diri. Tapi perhatikan bahwa yang kita sebut mempertahankan diri itu bisa sangat konyol. Tentara Amerika keluyuran ke seluruh dunia, membangun berbagai pangkalan dan kapal-kapal induk, katanya untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. Tentara Islam dulu melakukan berbagai penaklukan hingga ke Eropa. Tapi mereka mengaku hanya berperang untuk melindungi diri. Artinya, manusia biasa berpikir dengan diri dan golongannya sebagai pusat. Dengan cara itu manusia meneriakkan keadilan. Apa itu adil? Sebenarnya tak ada manusia yang bisa benar-benar mendefinisikan apa itu keadilan. Yang paling banyak praktiknya, keadilan itu adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, mengamakankan kepentingan kita. Ada banyak orang yang tidak mendapatkan keinginannya. Ingin berbisnis, tak sanggup bersaing dengan pebisnis lain. Baru mau tumbuh bisnisnya, disapu oleh kekuatan modal yang lebih besar. Tak adil, bukan? Persis seperti ayam yang mau tumbuh berkembang, disembelih oleh manusia. Bahkan baru berwujud telur pun sudah jadi telur ceplok. Dunia ini hanyalah tempat bertarungnya berbagai kepentingan. Ada kepentingan yang memang diniatkan untuk mengalahkan dan menghancurkan yang lain. Ada yang memang harus mematikan yang lain, semata untuk bertahan hidup. Adakah keadilan? Tidak ada. Manusia memerlukan konsep keadilan untuk memuaskan dirinya. Ketika keadilan tak ia dapatkan dalam dunia ini, ia menciptakan ilusi keadilan pada kehidupan setelah mati. Tapi keadilan yang ia harapkan hanya untuk golongannya, golongan manusia. Ayam tak berhak atas keadilan itu. Bahkan, keadilan yang ia harapkan berpusat pada dirinya. Pokoknya yang menyakiti dan merugikan saya harus dihukum oleh Tuhan.
Terimakasih Pembelajaran yg sangat bermanfaat ,berkwalitas nyata dlm realita hidup sehari hari Berkah Dalem
Terima kasih, Romo Wahyu 🙏🏼🙏🏼
Matur nuwun, Romo Wahyu, atas renungan yg indah. Selamat hari Minggu.
Terimakasih Rm utk share materinya. Bagus untuk kami sampaikan k suster kami
Romo Wahyu.... Terima kasih atas pembelajarannya... Pace e Bene🙏🙏🙏
bagus pak. smg jadi berkat utk sesama. gbu.
Keren Pak Raymond, terimakasih❤
Terima kasih Romo atas informasi ini karena sekarang saya sedang terus berupaya mengejar pemahaman dan juga bagaimana dapat bertindak mengatasi krisis iklim.
Mantab sekali diskusinya. Terima kasih banyak utk Dr. Ruth dan Romo Wahyu!
🎉🎉🎉
Salam Kasih Dan Doa Semoga semua mahluk berbahagia Hidup berdampingan saling mengasihi❤❤❤
Nyimak, setelah baca Jonh Scotus Erigene di buku Sejarah Filsafat Barat, Betrand Russel
Salam, permisi min, saya sangat tertarik dengan materi yang disampaikan, apakah materinya boleh dishare?
Ajaran Sosial Gereja tentang Ecologi
Terimakasih untuk ilmunya
Org indonesia hnya beragama tpitdk beriman
👍
👍👍👍
Giarto Wates/petani padi. Merasakan dampak ecologi keseimbangan , banyak.tikus, walang sangit, dan hama wereng. Maka berniat mengembalikan keseimbangan ecologis, dengan menggunakan bahan2 perawatan tanaman yg ramah lingkungan.
Semoga jpic ofm makin membawa kedamaian
Mantap sekali Sangat berguna sekali Trims G b u, all ❤
Keren bangettt.. makasih Rosul... Semangat melestarikan alam lingkungan
Keterpusatan diri👍, senada dengan teka-teki hidup tertua di dunia. "Bahwa orang lain, tidak akan merasakan/mengetahui betapa susah dan sengsaranya saya, karena ia, mereka adalah orang/pribadi lain dan bukan saya"
Terimakasih saya sampaikan atas webinernya
👍👍⚖️
Maturnuwun Diakon pencerahan dalam masa prapaskah ini,semoga kami semakin patuh akan firman Tuhan.🙏
Eksodus dari perbudakan menuju kebebasan bukanlah sebuah perjalanan abstrak. Masa rehat untuk refleksi.🙏
Manusia sering berhala di dalam hati. 🙏 .. terima kasih frater..🙏
Maks penjelasannya Diakon dalam memasuki masa prapaska masa penuh rahmat.
Mat sore juga Diakon.
🙏
Penti weki peso beo.. 👍👍 Pater Andre.
Penjelasan yg amat bagus. Terima kasih sudah memberi pencerahan.
Mat mlm juga Diakon dan Fr Luga atas penje)asannya.
👍👍
terima kasih banyak para frater JPIC OFM, saya sungguh mendapat pencerahan dari diskusi ini. bila berkenan, bolehkah sy dapat mengakses ppt ato makalahnya? untuk teman2 aktifis yg saat ini mau berjuang melakukan perubahan demi Indonesia yg berkeadilan🙏
Mantap Diakon .
👍
Yes, sependapat Romo, relasi yg sehat memberi kesembuhan. Tq seringnya Romo, salam sehat selalu
Terima kasih untuk pemikiran yang sangat penting ini
Mntap frater
Sama2 Suster