- 333
- 89 333
Suci Lestari Yuana
Приєднався 27 сер 2011
Welcome to my channel! I'm Dr. Suci Lestari Yuana, a lecturer at the Department of International Relations, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada, Indonesia, aspiring to become a global scholar in sustainability transition.
On this channel, I discuss various topics, including STAIR (Sciences, Technology, and Arts in International Relations), Circular Economy, Digital Economy, Research Methods, Personal Opinions, and anything else that sparks my curiosity. My main motivation for creating this channel is my belief that knowledge and education should be free and accessible. I also see social media as a powerful platform for social connection.
Please note that the views expressed here are my own and do not represent any institution.
For collaboration inquiries, feel free to contact me at sucilestari.yuana@ugm.ac.id or sl.yuana@gmail.com.
On this channel, I discuss various topics, including STAIR (Sciences, Technology, and Arts in International Relations), Circular Economy, Digital Economy, Research Methods, Personal Opinions, and anything else that sparks my curiosity. My main motivation for creating this channel is my belief that knowledge and education should be free and accessible. I also see social media as a powerful platform for social connection.
Please note that the views expressed here are my own and do not represent any institution.
For collaboration inquiries, feel free to contact me at sucilestari.yuana@ugm.ac.id or sl.yuana@gmail.com.
VOCAL SOUTH - Technology and Future Imaginaries
Reference: Jasanoff, S., & Kim, S. H. (2013). Sociotechnical imaginaries and national energy policies. Science as culture, 22(2), 189-196.
Переглядів: 12
Відео
STAIR - Teknologi dan Imajinasi Masa Depan
Переглядів 1714 днів тому
Referensi: Jasanoff, S., & Kim, S. H. (2013). Sociotechnical imaginaries and national energy policies. Science as culture, 22(2), 189-196.
NGELMU - Gender dan Diplomasi Sehari-hari
Переглядів 8314 днів тому
Referensi: 1. Singh, J. P. (2019). Science, Technology, and Art in International Relations: Origins and Prospects. In Science, Technology, and Art in International Relations (pp. 1-8). Routledge. 2. Riset Diplomasi : risetdiplomasi
VOCAL SOUTH - MNC and Global Inequalities
Переглядів 18521 день тому
VOCAL SOUTH - MNC and Global Inequalities
Curhat Aja - Drama Korea Love Next Door
Переглядів 17221 день тому
Curhat Aja - Drama Korea Love Next Door
VOCAL SOUTH - The Politics of MNC
Переглядів 12628 днів тому
References: Oatley, T. (2012). International Political Economy. Boston: Longman.
Kamus HI - 3 perspektif ekonomi politik
Переглядів 18Місяць тому
Kamus HI - 3 perspektif ekonomi politik
NGELMU - pesan buat para kepala sekolah
Переглядів 31Місяць тому
Referensi: igpa.or.id/ Instagram : igpa.idn
Kamus HI - Ekonomi yang Liberal
Переглядів 21Місяць тому
Referensi: 1. Chapter 1 Oatley, T. (2022). International political economy. Routledge.
Curhat Aja - hebohnya Ishowspeed di Yogyakarta
Переглядів 172Місяць тому
Curhat Aja - hebohnya Ishowspeed di Yogyakarta
STAIR - Mengenal Teknik Rekayasa Bumi
Переглядів 14Місяць тому
Referensi: Keith, D. W. (2000). Geoengineering the climate: History and prospect. Annual review of energy and the environment, 25(1), 245-284. #Geoengineering #CarbonCapture #SolarRadiation
Kamus HI - Ekonomi yang Nasionalis / Merkantilis
Переглядів 313Місяць тому
Referensi: 1. Chapter 1 Oatley, T. (2022). International political economy. Routledge.
Curhat Aja - yang bikin kaget di youtube
Переглядів 3122 місяці тому
Curhat Aja - yang bikin kaget di youtube
NGELMU - Tumblr : masalah atau solusi?
Переглядів 3942 місяці тому
NGELMU - Tumblr : masalah atau solusi?
Vocal South - Mundane Circular Economy
Переглядів 422 місяці тому
Vocal South - Mundane Circular Economy
Kamus HI - Siapa Penerima Foreign Direct Investment terbanyak?
Переглядів 1,4 тис.2 місяці тому
Kamus HI - Siapa Penerima Foreign Direct Investment terbanyak?
Curhat Aja - cara turun ke jalan yang aman
Переглядів 1812 місяці тому
Curhat Aja - cara turun ke jalan yang aman
NGELMU - Muhammad Yunus dan Demo Mahasiswa di Bangladesh
Переглядів 7472 місяці тому
NGELMU - Muhammad Yunus dan Demo Mahasiswa di Bangladesh
Kamus HI - Apa itu Ekonomi Politik Pembangunan ?
Переглядів 1,2 тис.2 місяці тому
Kamus HI - Apa itu Ekonomi Politik Pembangunan ?
NGELMU - Ibu Kota Baru dan Forest City
Переглядів 3022 місяці тому
NGELMU - Ibu Kota Baru dan Forest City
STAIR - Dari sharing economy ke gig economy
Переглядів 1,7 тис.3 місяці тому
STAIR - Dari sharing economy ke gig economy
Beli Iga Bakar langganan Mahasiswa Indonesia di Belanda
Переглядів 6103 місяці тому
Beli Iga Bakar langganan Mahasiswa Indonesia di Belanda
Kamus HI - Taylor Swift sebagai aktor global
Переглядів 1,4 тис.3 місяці тому
Kamus HI - Taylor Swift sebagai aktor global
Mukbang Durum Doner di Karadag Nieuwegein City - Utrecht
Переглядів 213 місяці тому
Mukbang Durum Doner di Karadag Nieuwegein City - Utrecht
Kamus HI - STAIR (Sciences, Technology, and Arts in International Relations)
Переглядів 893 місяці тому
Kamus HI - STAIR (Sciences, Technology, and Arts in International Relations)
setuju mbak, digital platform di global south cenderung lebih akomodatif dengan kultur lokal. Misalnya fitur COD dan paylater yang dimanfaatkan betul oleh warga yang tidak memiliki akses terhadap layanan bank. Selain itu untuk konteks ride hailing, penting bagi pengemudi untuk tidak melulu mengandalkan maps dan itu bisa meningkatkan nilai kompetitif dari platformnya karena penumpang merasa diantar oleh orang yang mengerti lalu lintas.
Terima kasih Mbak Nana, sangat daging dan menarik informasinya. Saya melihat bahwa platform digital memang membawa banyak sekali peluang maupun tantangan besar untuk negara-negara Selatan. Untuk menuju kesana kita perlu pendekatan kebijakan yang hati-hati untuk nurturing ekosistem di dalamnya. Jelas, hal ini akan sangat cross cutting antar lembaga dan kementerian baik di dalam dan luar negeri sehingga perlu dipertimbangkan kebijakan yang perlu dibuat dan sekaligus meminimalisir risiko yang ditimbulkan oleh platform ini khususnya untuk pekerja Gig.
Terimakasih mb Nana utk insightnya. Kebetulan memang saya sedang mendalami fenomena gig yang disinyalir menjadi future job trend (gig worker) tidak hanya di global north, namun juga di global south. Bagaimana perkembangannya terutama dari sektor ketenagakerjaan utk bisa mengakomodir tren ini supaya dapat dikelola dan diregulasi dengan baik. Melalui perspektif socio cultural yang dimiliki Global South, nampaknya tidak akan sama dengan fenomena gig worker (pekerjaan yang berkaitan erat dg platform digital) di Global North yang pendekatan awalnya lebih ke socio technical. Namun demikian, memang saya terpantik utk melihat lebih jauh apa yang bisa dipelajari dari negara-negara lain untuk dapat diimplementasikan secara tepat di global south, terutama di Indonesia, terkait dengan gig worker tersebut melalui pendekatan yang tepat. Harapannya akan dapat memberikan rekomendasi yang lebih kontekstual dan tepat sasaran.
Terima kasih insightnya Mbak Nana. Saat ini memang perkembangan digital platform dari Global South semakin mampu bersaing dengan platform dari Global North. Walaupun mungkin perlu menjadi perhatian juga bagaimana beberapa platform besar dari Global South ini tidak hanya bertujuan untuk mengungguli platform dari Global North saja tetapi juga mulai berusaha menguasai perekonomian di negara-negara Global South yang belum sebesar negaranya. Seperti contohnya saat ini ada e-commerce cross border dari negara Global South yang ingin masuk ke Indonesia yang dinilai dapat menjadi tantangan berat bagi UMKM untuk mampu bersaing dengan produk dari platform tersebut. Pembuatan kebijakan pemerintah yang pro kepada kedaulatan ekonomi negaranya menjadi penting di tengah arus globalisasi ekonomi, transformasi digital serta interdependensi ekonomi yang terjadi di antara negara-negara di dunia.
Terimakasih mb Nana, menarik sekali materinya karena memberikan insight penting tentang dinamika kekuatan dalam ekonomi digital antara negara-negara Global North dan Global South dan menunjukkan bahwa negara-negara Global South juga memiliki potensi besar untuk bersaing di ranah global dengan inovasi dan strategi sendiri. Fenomena seperti “informal map” dalam bisnis ojek online di Indonesia juga menegaskan bahwa adaptasi teknologi di Global South sangat dipengaruhi oleh konteks socio-cultural yang tak dapat digantikan oleh peta digital. Menurut saya, perlu juga dibarengi dengan kebijakan publik yang mendukung pengembangan startup lokal dan bagaimana regulasi dan tata kelola dapat menyeimbangkan kepentingan antara platform dengan pekerja sehingga tidak ada pihak yang terlalu dirugikan dan pekerja dapat lebih berfokus pada layanan tanpa harus mengakali sistem.
Terima kasih mba Nana, sangat informatif dan memberikan insight baru mengenai pengembangan platform digital di Global South. Letak wilayah negara Global North yang lebih terhubunh dibandingkan negara Global South yg terpisah oleh pulau, turut mempengaruhi pemerataan Infrastruktur dan akses bagi keberlangsungan platform digital. Negara Global South dapat mengoptimalkan pendekatan budaya dengan menggaet konsumen negara Global South secara maksimal untuk meningkatkan ekonomi digital kawasan serta mendorong kemandirian negara Selatan dan mengurangi ketergantungan dari negara Global North.
Terima kasih atas pemaparannya, Mba Nana. Isu ekonomi politik global selalu berpusat pada bagaimana "efisiensi" bisa berkompromi dengan "nilai-nilai sosial". Negara-negara barat, yang menurut saya memiliki cara pandang yang cenderung homogen dan materialistis, memiliki corak platform yang sangat mementingkan efisiensi. Norma sosial tidak begitu dipedulikan, jikapun ada hanya norma yang berlaku universal saja. Negara Global South memiliki karakteristik khusus dimana ekonomi harus bisa memberdayakan sekaligus mendukung nilai-nilai sosial masyarakat yg beragam.
Terima kasih ilmunya, mbak Nana. Menarik karena ojol di Indo sangat mengandalkan komunitas mereka sendiri kalau nemu masalah di jalan, dibanding bergantung pada platformnya. Konsep gotong royong yang kental, yang perlu dipahami juga sama pihak platform (that's why pekerja di startup harus ada orang lokal juga yah) 😃
Poin ketidakadilan dengan "mitra" kayaknya terbukti yah Mbak di beberapa case gojek/grab yang terlihat terlalu memihak customer. Kadang main putus mitra aja, gak ada Surat Peringatan dulu kayak di case driver Gojek VS Awkarin 🙃
Terima kasih penjelasannya, Mbak Nana. Abis nonton video ini saya jadi kepo soal 'teknologi yang tidak netral secara politik'. Dan baru tau ternyata ada perbedaan dari treatment kampanye Obama dengan Trump yang sama-sama memanfaatkan big data. Kalau tim Obama pakai data yang dikumpulin dengan consent/izin, tapi Trump & Cambridge Analytica justru ambil data pribadi orang tanpa izin. Ini riskan, apalagi netizen seringkali main checklist2 aja kalau baca T&C. heheheu #CMIIW
Pemanfaatan teknologi di Global South memang lebih ke arah socio-cultural yang cenderung mencari cara untuk menyesuaikan teknologi dengan tantangan dan konteks lokal mereka. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh kondisi ekonomi yang begitu berbeda dengan negara-negara Global North yang rata-rata sudah berada di level "high income" pada jangka waktu yang lama.
Jadi pingin nonton dramanya😊😊😊thanks mbak 😊
Thank you for the video Mbak
bu kalau ngonten jgn dlm keadaan nyetir spt nya tidak tepat
ibu suci alangkah elok bila bernarasi tidak bergerak sepertinya tidak bertatap muka dgn pemirsanya. sebenarnya ini bagus lho
Sepi🎉
Gugjhghhhhjgjfhgh🎉🎉❤🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Gfhgg🎉hg🎉hghf🎉
Ibu sambil cerita di mobil❤
Slmt mlm
Done subcribe .hadir suport kak..slm..semangat..👍👍👍👍👍
Akhir zaman ilmu dicabut dicabut tak berguna, hoak
Janda gemez 😂
assalamu alaikum salam kenal, salam support dan sukses terus
Sepakat. Prinsip fairness ini yang belakangan sering bikin sakit hati dan kecewa. Thank you, Mbak Nana.
Sama-sama ya Aisyah :)
Mtap 😮
Ternyata orang belanda juga pintar bahasa indonesia
❤❤❤❤❤
Mntp skli iga bakarnya........sukses sll kak di sn ..🙏🙏🙏
Sukses terus mba 🎉
❤❤❤😊
❤🎉
ahsk. ❤❤
ahk. ❤❤
aery. 👮👮
Indonesia (nation - state). Para pendiri negara kita menyadari bahwa negara Indonesia yang hendak didirikan haruslah mampu berada di atas semua kelompok dan golongan yang beragam. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, berbagai ras, dengan wilayah yang tersebar di Nusantara. Serta hendaklah dapat mengayomi seluruh rakyat tanpa memandang suku, agama, ras, bahasa, daerah, dan golongan-golongan tertentu. Yang diharapkan adalah keinginan hidup bersatu sebagai satu keluarga bangsa karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan karena berasal dalam ikatan wilayah atau wilayah yang sama. Kesadaran demikian melahirkan faham nasionalisme, paham kebangsaan. Paham kebangsaan melahirkan semangat untuk keluar melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang telah menciptakan nasib sebagai bangsa yang terjajah, teraniaya, dan hidup dalam kemiskinan. Selanjutnya nasionalisme memunculkan semangat untuk mendirikan negara bangsa dalam merealisasikan cita-cita yaitu merdeka dan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Jadi, negara Indonesia terbentuk dalam format negara bangsa (nastion-state). Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara yang kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongan.
❤❤ikutan kangen ❤❤
yrea 🌺🌺
Félicitations ❤️ ❤️ ❤️ mbak
❤❤great sharing ❤
Menginspirasi
Assalmualaikum
Dosen gay
I’m in awe watching you responded to all questions very articulately. So inspiring, Mbak Nana! Congratulations ✨
thanks for your sweet words, Karin! It means a lot 🥰
❤❤❤great performance,perfect 👍 Félicitations !!!❤️
thanks for coming with you fam mbak! ❤❤
So inspiring, Mba Nana! As always 🤩
thank you, @art . Ini siapa ya?
Semangat mbak
❤😊❤
Bon courage mbak😊
Assalamu Alaikum bunda suci, salam kenal